Asep Robby
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH EYE MASK DAN EARPLUGS TERHADAP KUALITAS DAN KUANTITAS TIDUR PASIEN PRAOPERASI DI RUANG RAWAT INAP BEDAH RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA Asep Robby; M De Is Rizal Chaidir; Urip Rahayu
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 16, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v16i1.162

Abstract

Pasien yang akan menjalani tindakan operasi perlu mendapatkan kebugaran sebelum menjalani operasi. Pemenuhan kebutuhan tidur dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis sebelum menjalani operasi. Salah satu faktor yang dapat menjadi sumber gangguan tidur pasien sedang menjalani perawatan yaitu faktor lingkungan terutama suara (noise) dan cehaya ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemakaian eye mask dan earplugs terhadap kualitas dan kuantitas tidur pasien praoperasi di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan pre-post test. Instrumen yang digunakan yaitu Actigraphy (Mi Band®). Pengambilan sampel menggunakan metode concecutive sampling sebanyak 45 orang yang terbagi kedalam kelompok eye mask, earplugs, dan kombinasi eye mask-earplugs dimana setiap kelompok terdiri dari 15 orang. Penelitian ini menemukan bahwa kualitas tidur kelompok eye mask meningkat 95±12 menit dari sebelumnya 74±13 menit (p value 0.000), kelompok ear plugs meningkat 100±11 menit dari sebelumnya 86±13 menit (p value 0,001), dan kelompok kombinasi eye mask-earplugs meningkat 92±10 menit dari sebelumnya 85±12 menit (p value 0,038). Kuantitas tidur kelompok eye mask meningkat 387±26 menit dari sebelumnya 355±29 (p value 0.001), kelompok earplugs meningkat 389±35 menit dari sebelumnya 361±52 menit (p value 0,010), sedangkan untuk kelompok kombinasi eye mask-earplugs meningkat 368±35 menit dari sebelumnya 360±39 menit (p value 0,34). Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa terdapat pengaruh eye mask, earplugs, dan kombinasi eye mask-earplugs terhadap kualitas tidur pasien praoperasi, terdapat pula pengaruh eye mask, earplugs terhadap kuantitas tidur pasien praoperasi, namun tidak terdapat pengaruh kombinasi eye mask-earplugs terhadap kuantitas tidur pasien praoperasi. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan menggunakan eye mask dan earplugs sebagai untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur pasien praoperasi di Ruang Rawat Inap Bedah RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya baik secara terpisah atau kombinasi sesuai keinginan pasien.
Membangun Jaringan Dukungan Keluarga untuk Pasien Stroke Pengalaman dari RSU X Tasikmalaya Asep Robby
Jurnal Kesehatan dan Kebidanan Nusantara Vol. 2 No. 1 (2024): Jurnal Kesehatan dan Kebidanan Nusantara (JKN)
Publisher : CV. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69688/jkn.v2i1.83

Abstract

Keluarga memegang peran yang penting dalam perawatan pasien stroke, tidak hanya sebagai penyedia dukungan emosional, tetapi juga sebagai mitra dalam memfasilitasi pemulihan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman keluarga dalam membangun jaringan dukungan untuk pasien stroke di Ruang Rawat Inap RSU X Tasikmalaya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap keluarga pasien stroke yang sedang menjalani perawatan di RSU X Tasikmalaya. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan pendekatan tematik untuk mengidentifikasi pola-pola dan tema-tema yang muncul dalam pengalaman keluarga. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif dengan responden keluarga dari penderita stroke yang menjalani perawatan di Ruang L RSU X Tasikmalaya yaitu sebanyak 52 orang. Hasil penelitian yang didapatkan: (1) Pencegahan stroke berulang mayoritas (67,3%) Tidak Mendukung; (2) Pencegahan kekakuan otot atau sendi mayoritas (88,5%) Mendukung; (3) Kebersihan diri mayoritas (76,9%) Tidak Mendukung; (4) Risiko jatuh mayoritas (84,6%) Mendukung. Berdasarkan hasil tersebut maka keluarga disarankan untuk lebih berperan aktif dalam kegiatan promosi kesehatan penyakit stroke yang diadakan oleh petugas kesehatan komunitas atau klinik agar dapat memahami kebutuhan kebutuhan sehari-hari penderita stroke. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga memainkan peran yang sangat signifikan dalam membantu pasien menghadapi tantangan fisik, emosional, dan psikologis yang terkait dengan stroke. Mereka menggambarkan pengalaman yang penuh tantangan namun juga memperoleh kepuasan dan makna melalui proses perawatan. keluarga juga menciptakan jaringan dukungan yang kuat dengan melibatkan anggota keluarga lain, teman, dan jaringan sosial lokal. Dukungan ini terbukti penting dalam memfasilitasi proses pemulihan pasien dan membantu keluarga mengatasi stres dan beban caregiving. Kesimpulannya, membangun jaringan dukungan keluarga adalah komponen kunci dalam perawatan pasien stroke di RSU X Tasikmalaya. Meningkatkan ketersediaan sumber daya dan dukungan bagi keluarga pasien dapat membantu meningkatkan kualitas perawatan dan hasil bagi pasien stroke serta keluarganya.