This Author published in this journals
All Journal Jurnal Matoa
Molo, Hasanuddin
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

NILAI MANFAAT LANGSUNG HUTAN MANGROVE DI PULAU BAULUANG DESA MATTIROBAJI KECAMATAN MAPPAKASUNGGU TANAH KEKE KABUPATEN TAKALAR Sribianti, Irma; Molo, Hasanuddin; Yunus, Muhammad
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 4, No 7 (2016): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hutan mangrove adalah kelompok jenis tumbuhan yang tumbuh sepanjang garis pantai tropis sampai sub-tropis yang memilki fungsi istimewa disuatu lingkungan yang mengandung garam dan bentuk lahan berupa pantai dengan reaksi tanah an-aerob, di Desa Matiro Baji Pulau Bauluang Tanah Keke Takalar masyarakat banyak yang memanfaatkan hutan mangrove seperti kayunya dapat dipakai sebagai kayu bakar, hasil perikanan ikan, kepiting dan potensi kayu. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bermaksud untuk mengetahui nilai manfaat langsung hutan mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat.Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan mulai bulan April Sampai bulan Juli 2016. Tahap persiapan yang dilakukan adalah penentuan lokasi penelitian yaitu di Desa Matiro Baji Pulau Bauluang Tanah Keke Takalar. Dengan pertimbangan bahwa di  Desa tersebut terdapat hutan mangrove, tahap selanjutnya dilakukan identifikasi untuk melihat seberapa banyak masyarakat yang mengelola hutan mangrove untuk menghasilkan manfaat dari segi jasa lingkungan maupun dari segi ekonomi. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh 30 responden, perhitungan nilai ekonomi hutan mangrove dilakukan dengan menghitung pendapatan berdasarkan harga pasar (Market Price).Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan mangrove dari segi ekonomi yang telah dimanfaatkan oleh masyrakat untuk menghasilkan Kayu Bakar, Ikan, Kepiting dan Potensi Kayu Total nilai manfaat ekonomi hutan mangrove dari potensi kayu pada hutan mangrove di pulau Bauluang . Nilai manfaat ekonomi hutan mangrove dari potensi kayu sebesar Rp. 333.164.000. kayu bakar sebesar Rp. 19.770.000. ikan sebesar Rp. 362.553.000 dan kepiting bakau sebesar Rp. 152.498.000. Sehingga total nilai manfaat langsung huta mangrove sebesar Rp. 867.985.000Kata kunci: Hutan, Mangrove, Ekonomi
ANALISIS NILAI MANFAAT EKONOMI TANAMAN KEMIRI (Aleurites moluccana Willd) DI DESA PATTUKU KECAMATAN BONTOCANI KABUPATEN BONE Sribianti, Irma; Molo, Hasanuddin; Mashari, Kiki Reski
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 4, No 7 (2016): JURNAL ILMU KEHUTANAN MATOA
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPotensi Tanaman Kemiri (Aleurites moluccana) yang ada di Desa Pattuku, Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone sebanyak 10-50 pohon per Ha. Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi produk-produk yang dihasilkan dari Tanaman Kemiri di Desa Pattuku Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Selatan dan Mengetahui nilai manfaat ekonomi dari setiap produksi pemanfaatan Tanaman Kemiri di Desa Pattuku Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Selatan. Objek penelitian ini adalah masyarakat di Desa Pattuku Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone Selatan. Batasan-batasan  operasional yang digunakan dalam penelitian ini mencakup Tanaman Kemiri, nilai manfaat hutan, nilai manfaat langsung, nilai ekonomi, biaya, hasil hutan bukan kayu dan kayu. Teknik pengumpulan data dilakukan lewat survei primer (penyebaran kuesioner kepada responden) dan survei sekunder (kunjungan instansional). Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif  secara  analitik  yaitu  mengungkapkan  suatu  masalah  dan  keadaan sebagaimana  adanya,  sehingga  hanya  merupakan  penyingkapan  fakta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tanaman Kemiri yang didapatkan masyarakat seperti buah kemiri, tempurung kemiri, kayu bakar, dan kayu kemiri.Pendapatan bersih pohon  kemiri yaitu hasil buah kemiri Rp 3.404.083/tahun atau90.61%., tempurung kemiri sebesar Rp 16.192/tahun atau 0,43%  kayu bakar sebesar  Rp 267.071 atau 7,11% dan kayu kemiri sebesar Rp 693.750 atau 1,85%.dengan jumlah persentase 100%.Kata Kunci: Kemiri, Analisis, Manfaat
EVALUASI PENANAMAN KEBUN BIBIT RAKYAT (KBR) DI KECAMATAN BAJENG BARAT DAN KECAMATAN BAJENG KABUPATEN GOWA SULAWESI SELATAN Sribianti, Irma; Molo, Hasanuddin; Mustafa, Mustafa
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 6 (2015): JURNAL MATOA KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan penanaman pada kelompok pengelola Kebun Bibit Rakyat di Kabupaten Gowa berdasarkan indikator keberhasilan penanaman oleh kelompok tani. Populasi dalam Penelitian yaitu 3 kelompok tani pengelola Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang terdapat di Desa Tanabangka, Kecamatan Bajeng Barat dan Desa Pabbentengan, Kecamatan Bajeng dan juga Desa Pannyangkalang, Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dan dijadikan sampel berjumlah 23 orang yang diambil secara sensus. Data dalam penelitian terdiri dari data primer meliputi data jumlah bibit penanaman awal dan jumlah bibit pada saat pengambilan data, dan data sekunder meliputi data populasi daerah, keaadaan wilayah. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif Kuantitaf.Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan penanaman Kebun Bibit Rakyat (KBR) yang dilakukan oleh responden mencapai 92.88 % (14.784) persen tumbuh dari total penanaman awal 15.917 bibit, dengan luas lahan 17.2 Ha.
TINGKAT MOTIVASI PETANI DALAM USAHA BUDIDAYA ULAT SUTERA (Bombyx mori Linnaeus) DI DESA MATA ALLO KECAMATAN ALLA KABUPATEN ENREKANG Hikmah, Hikmah; Molo, Hasanuddin; Sunarti, Sunarti
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 3, No 6 (2015): JURNAL MATOA KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam usaha budidaya ulat sutera di Desa Mata Allo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang. Objek penelitian ini adalah masyarakat petani ulat sutera di Desa Mata Allo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang. Sampel dalam penelitian ini adalah petani dengan jumlah 30 orang. Penentuan sampel dilakukan  secara sensus dengan mengambil semua petani sebagai responden Batasan-batasan  operasional yang digunakan dalam penelitian ini mencakup petani,, motivasi,faktor internal  dan faktor eksternal. Teknik pengumpulan data dilakukan Teknik pengumpulan data dilakukan lewat survei primer (penyebaran kuesioner kepada responden) dan survei sekunder (kunjungan instansional). Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif  secara  analitik  yaitu  mengungkapkan  suatu  masalah  dan  keadaan sebagaimana  adanya,  sehingga  hanya  merupakan penyingkapan  fakta. Hasil penelitian menunjukkan tingkat motivasi petani dalam budidaya usaha ulat sutra Desa Mata Allo Kecamatan Alla Kabupaten Enrekang tergolong  tinggi dengan rata-rata 2,2. Faktor internal dalam usaha budidaya ulat sutra tergolong tinggi rata-rata 2,03 dan faktor eksternal yang mempengaruhi budidaya ulat sutera tergolong sangat tinggi dengan nilai 2,75.
KONTRIBUSI GETAH PINUS TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA MASYARAKAT SEKITAR PT. INHUTANI I TANA TORAJA ,, Hikmah; Molo, Hasanuddin; ,, Muhfida
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 5, No 10 (2017): MATOA: JURNAL ILMU KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Getah pinus adalah semacam oleoresin yaitu campuran senyawa kompleks resin dan terpentin cairan kental dan lengket, benim atau buram. Oleoresin ini larut dalam alcohol, benzene, eter dan banyak pelarut lainnya, tetapi tidak larut dalam air (Sumadiwangse et al 1999).Getah pinus terdapat pada saluran resin (interseluler). Pada kayu daun jarum terdapat dua macam saluran resin, yaitu saluran resim normal dan saluran resin traumatis yang terbentuk akibat pelukaan dalam kayu. Getah pinus terdapat pada saluran resin atau cela-cela antar sel. Saluran tersebut sering disebut saluran interseluler. Saluran ini terbentuk baik kearah memanjang batang diantara sel-sel trakeida maupun ke arah melintang dalam jaringan jari-jari kayu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatuhui berapa besar kontribusi total pendapatan yang diperoleh petani dari kegiatan penyadapan getah pinus terhadap total pendapatan rumah tangga petani PT. Inhutani I Tana Toraja.Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai dari bulan Agustus sampai bulan Oktober 2017. Lokasi penelitian adalah di PT. Inhutani I Tana Toraja.Hasil penelitian menujukan pendapatan rata – rata responden Rp. 30.708.207,- per tahun dan memberikan kontribusi sebesar Rp. 83.28% terhadap total pendapatan responden.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH (Anthocephalus Macrophyllus) Latifah, Husnah; Molo, Hasanuddin; ,, Hasma
MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN Vol 5, No 10 (2017): MATOA: JURNAL ILMU KEHUTANAN
Publisher : MATOA : JURNAL ILMU KEHUTANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk Bokashi terhadap pertumbuhan bibit Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus).Penelitian ini di laksanakan selama 2 (dua) bulan, yaitu bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2017 di Dusun Landokadawang, Desa Benteng Alla Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) yang terdapat 5 perlakuan dengan ulangan 5 kali hingga sampel yang dibutuhkan sebanyak 25 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk bokashi pada media tanam dengan dosis 600 gram (P2) berpngaruh sangat nyata pada tinggi bibit jabon merah. Pemberian pupuk bokashi pada media tanam dengan dosis 600 gram (P2) berpengaruh sangat nyata pada pertambahan jumlah daun bibit jabon merah.  Namun, pemberian pupuk bokashi pada media tanam bokashi tidak berpengaruh nyata pada jumlah daun bibit jabon merah.Kata kunci       : Media Tanam, Bokashi, Jabon Merah