Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) memiliki ekosistem yang lengkap mulai dari hutan dataran rendahtermasuk hutan mangrove hingga hutan dataran tinggi. Taman nasional ini teridentifikasi sebagai area konservasiprioritas utama untuk harimau sumatra (Tiger Conservation Unit 1). Akan tetapi, banyak tutupan hutan yang digunduli (deforestasi). Deforestasi bukan hanya menjadi ancaman besar bagi kelestarian hutan tetapi juga terhadappopulasi harimau sumatra. Penelitian ini menghubungkan data citra satelit Landsat dengan data survei harimaumenggunakan kamera otomatis (camera traps) untuk mengetahui pola deforestasi, populasi harimau, dan implikasideforestasi terhadap populasi harimau. Hasil penelitian menunjukan sekitar 27% tutupan hutan di TNBBS telahhilang. Rata-rata laju deforestasi dalam satu dasawarsa terakhir (1998 - 2006) sebesar 18,76 km2/tahun. Jumlahharimau menurun dari 57 individu pada tahun 1998 menjadi 22 individu di tahun 2006, dan kepadatan populasinyajuga menurun dari 2,25 individu/100km2 menjadi 1.16 individu/100km2. Harimau di TNBBS memilikihabitat yang bervariasi mulai dari hutan dataran rendah termasuk mangrove ikutan hingga dataran tinggi.Kata Kunci: Deforestasi, Mangrove, Camera Trap, Citra Satelit, Harimau Sumatra, Taman Nasional Bukit BarisanSelatan