Ratmawati, Lia Aria
Politeknik Banjarnegara

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

KARAKTERISTIK AKSEPTOR KONTRASEPSI INTRA UTERIN DEVISE POST PLACENTA DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 Ratih Subekti; Lia Aria Ratmawati; Ratih Subekti; Lia Aria Ratmawati
Viva Medika Vol 11 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.825 KB) | DOI: 10.35960/vm.v10i1.392

Abstract

The most ideal contraceptive for postpartum and breastfeeding mothers is not to suppress breast milk production such as Intra Uterine Device IUD, 3 month injections of contraception, minipil and condom. The IUD is a flexible plastic contraceptive device placed in the uterus, where as IUD post placenta is an IUD that is performed 10 minutes after birth or before uterine tailoring in the Section of Sesaria action. The purpose of this research is to know the characteristics of IUD post placenta respondents in Puskesmas of Banjarnegara Regency in 2017. This research uses descriptive research method with Cross Sectional approach. The instrument used is a table for recapitulation of contraceptive IUD post placenta acceptor data obtained from RM Puskesmas. The number of samples is 38 respondents. Data analysis using univariate analysis. The result of research is post placenta IUD acceptor age mostly in age group 20-35 years old that is 30 people (78.9%), education of post placenta IUD predominant are mostly Senior High School and Academic / PT that is 20 people (52.7%), parity acceptor post IUD placenta is mostly parity two that is as much as 20 people (52.6%) and the job of post placenta IUD acceptors are mostly IRT counted 35 people (91.1%). It is expected that health workers to improve family planning services through counseling and counseling to candidates KB post placenta IUD acceptors so that the number of acceptors can be improved. Key Words: post placenta IUD, age, education, parity, job
KARAKTERISTIK AKSEPTOR KONTRASEPSI INTRA UTERIN DEVISE POST PLACENTA DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 Ratih Subekti; Lia Aria Ratmawati; Ratih Subekti; Lia Aria Ratmawati
Viva Medika Vol 11 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.825 KB) | DOI: 10.35960/vm.v10i1.392

Abstract

The most ideal contraceptive for postpartum and breastfeeding mothers is not to suppress breast milk production such as Intra Uterine Device IUD, 3 month injections of contraception, minipil and condom. The IUD is a flexible plastic contraceptive device placed in the uterus, where as IUD post placenta is an IUD that is performed 10 minutes after birth or before uterine tailoring in the Section of Sesaria action. The purpose of this research is to know the characteristics of IUD post placenta respondents in Puskesmas of Banjarnegara Regency in 2017. This research uses descriptive research method with Cross Sectional approach. The instrument used is a table for recapitulation of contraceptive IUD post placenta acceptor data obtained from RM Puskesmas. The number of samples is 38 respondents. Data analysis using univariate analysis. The result of research is post placenta IUD acceptor age mostly in age group 20-35 years old that is 30 people (78.9%), education of post placenta IUD predominant are mostly Senior High School and Academic / PT that is 20 people (52.7%), parity acceptor post IUD placenta is mostly parity two that is as much as 20 people (52.6%) and the job of post placenta IUD acceptors are mostly IRT counted 35 people (91.1%). It is expected that health workers to improve family planning services through counseling and counseling to candidates KB post placenta IUD acceptors so that the number of acceptors can be improved. Key Words: post placenta IUD, age, education, parity, job
GAMBARAN ANTENATAL CARE (ANC) DAN VAKSINASI COVID-19 PADA IBU HAMIL Lia Aria Ratmawati; Dewie Sulistyorini
Jurnal Sains Kebidanan Vol 3, No 2 (2021): NOVEMBER 2021
Publisher : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.872 KB) | DOI: 10.31983/jsk.v3i2.7937

Abstract

Pedoman pemeriksaan kehamilan untuk ibu hamil di era pandemi Covid-19meliputi skrining faktor risiko. Ibu hamil diharapkan memahami danmenggunakan isi Buku KIA. Upaya juga dilakukan untuk memvaksinasi ibu hamil dengan COVID-19 untuk melindungi ibu dan bayi dari efek risiko infeksi Covid-19. Tujuan penelitian adalah menggambarkan antenatal care dan vaksinasi covid-19pada ibu hamil. Metodologi yang digunakan jenis penelitian kualitatif denganpendekatan eksploratif. Jenis data yang digunakan adalah data primer denganmengumpulkan dari 8 responden ibu hamil, 8 orang suami dan 1 orang bidan. Pengumpulan data dilakukan dengan membagi link google form. Hasil penelitian, di masa COVID-19 ibu melakukan pemeriksaan hamil secara rutin sesuai trimesternya. Ibu hamil mempelajari dan menerapkan buku KIA dalamkehidupansehari-hari. Mengikuti kelas ibu hamil secara tatap muka dengan menggunakanmasker. Stiker P4K sudah dilakukan pengisian oleh ibu hamil. Ibu jugamelakukan pemeriksaan kehamilan oleh dokter di Puskesmas. Sebelummelakukan kunjungan antenatal ibu sudah membuat janji terlebih dahulu. Ibuhamil sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19. Kesimpulan adalahpemeriksaan kehamilan yang dilakukan ibu hamil mengalami perubahan dan ibumelakukan vaksinasi covid-19 untuk melindungi diri dan janinnya. 
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG ATONIA UTERI PADA MAHASISWA KEBIDANAN DENGAN PRAKTIKUM KOMPRESI BIMANUAL INTERNA DI POLITEKNIK BANJARNEGARA Lia Aria Ratmawati; Dani Setiyaningrum
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 7, No 1 (2018): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (944.384 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v0i0.215

Abstract

Penilaian praktikum kegawatdaruratan maternal neonatal mahasiswa Kebidanan Politeknik Banjarnegara dalam kategori rendah. Keterampilan mahasiswa yang memadai akan menunjang kelancaran dalam praktik dan bekerja serta mencegah resiko yang tidak diinginkan bagi pasien maupun diri sendiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui  hubungan  antara  pengetahuan  tentang atonia uteri pada mahasiswa  kebidanan dengan praktikum  kompresi bimanual interna di Politeknik Banjarnegara. Jenis penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 40 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan Cheklist dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 62.5% responden mahasiswa berpengetahuan baik dan 82.5% responden lulus praktikum kompresi bimanual interna. Ada hubungan antara pengetahuan tentang atonia uteri pada  mahasiswa kebidanan dengan praktikum kompresi bimanual interna di Politeknik Banjarnegara (p=0,001≤0,05). Sarannya responden bisa lebih giat dan aktif dalam melakukan praktikum sehingga teori yang sudah didapat dapat diterapkan dan menambah kemampuan dalam praktik di pelayanan kesehatan. Kata kunci: Atonia Uteri, Kompresi Bimanual Interna
GAMBARAN KEPATUHAN IBU DALAM PELAKSANAAN IMUNISASI DPT/HB LENGKAP DI PUSKESMAS PUNGGELAN 2 KABUPATEN BANJARNEGARA Lia Aria Ratmawati; Rosiyani Hermawati
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 5, No 2 (2018): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.477 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v5i2.202

Abstract

Puskemas Punggelan 2 merupakan salah satu Puskesmas dengan cakupan imunisasi DPT1+HB1 dan DPT3+HB3 terendah di Kabupaten Banjarnegara. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran   kepatuhan ibu dalam pelaksanaan imunisasi DPT/HB lengkap berdasarkan keterjangkauan di Puskesmas Punggelan 2 Kabupaten  Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan pendekatan  Cross  Sectional  dengan teknik cluster sampling. Analisis data distribusi frekuensi dan cross tabulasi. Hasil penelitian kepatuhan imunisasi DPT/HB lengkap di Puskesmas Punggelan 2 sebagian besar kategori tidak patuh sebanyak 45 responden  (54.2%) serta keterjangkauan mencapai layanan kesehatan masih tergolong sulit sebanyak 48 responden (57.8%). Kepatuhan imunisasi DPT/HB lengkap berdasarkan keterjangkaun di Puskesmas Punggelan 2 sebanyak 33 (39.7%) responden tidak patuh dalam pelaksanaan imunisasi dan sulit menjangkau layanan kesehatan. Saran penelitian diharapkan  Puskesmas  Punggelan  2 terutama pengelola program  KIA lebih memperhatikan  masyarakat  yang memiliki  bayi balita agar melakukan imunisasi sesuai interval dengan memperbanyak posyandu yang ada di desa   sehingga   lebih   dekat   dengan   masyarakat   agar   cakupan   imunisasi   di Puskesmas Punggelan 2 dapat lebih baik lagi. Kata kunci: kepatuhan, keterjangkauan, imunisasi
PEMERIKSAAN KEHAMILAN PADA IBU HAMIL DI POLITEKNIK BANJARNEGARA Lia Aria Ratmawati; Catur Riwayati; Diah Utaringsih
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 2, No 1 (2019) : Januari 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v2i1.22

Abstract

Kabupaten Banjarnegara masih dihadapkan dengan banyaknya permasalahan kesehatan masyarakat terutama masih tingginya kasus kematian ibu dan bayi. Pada tahun 2015 jumlah kasus kematian ibu di Kabupaten Banjarnegara sebanyak 17 kasus dan kasus kematian bayi di Banjarnegara sebanyak 209 kasus. Sedangkan pada tahun 2016 kasus kematian ibu meningkat sebanyak 19 kasus dan kasus kematian bayi sebanyak 208 kasus. Beberapa program upaya pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi seperti, pemeriksaan kehamilan/ Antenatal Care (ANC) minimal 4x, yaitu 1 kali pada usia kandungan sebelum 3 bulan, 1 kali usia kandungan 4-6 bulan, 2 kali pada usia kandungan 7-9 bulan. Program lainnya seperti 10T (tinggi badan dan berat badan, tekanan darah, pengukuran lingkar lengan atas, pengukuran tinggi rahim, penentuan letak janin dan perhitungan denyut jantung janin, penentuan status imunisasi TT (tetanus toksoid), pemberian tablet tambah darah, tes laboratorium, konseling atau penjelasan, tata laksana atau mendapatkan pengobatan).Kata kunci : pemeriksaan kehamilan, laboratorium, konseling
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN ALAT KOTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE (IUD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGENTAN 2 TAHUN 2014 Shinta Siswoyo Putri; Lia Aria Ratmawati
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 1 No 1 (2015): Edisi Maret
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.895 KB)

Abstract

Program Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu kebijakan pemerintah dalam bidang kependudukan. Apabila program KB tidak berhasil akan berimplikasi negatif terhadap sektor pembangunan lain seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sektor lainya. Salah satu strategi dari pelaksanaan program KB sendiri seperti tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2004-2009 adalah meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti IUD (Intra Uterine Device), implan dan sterilisasi. Jumlah akseptor KB IUD di wilayah kerja Puskesmas Pagentan 2 yang mempunyai jumlah akseptor KB IUD 438 akseptor, hal ini pengunaan KB IUD masih rendah dibanding dengan penggunaan KB Hormonal seperti Suntik dan Pil padahal penggunaan KB hormonal merupakan kontrasepsi yang tergolong kurang efektif. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan Pemilihan Kontrasepsi IUD di Wilayah Kerja Puskesmas Pagentan 2 tahun 2014. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan waktu secara belah lintang (Cross Sectional). Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor KB di Desa Bulan Januari sampai dengan Juni tahun 2014 Wilayah Kerja Puskesmas Pagentan 2 yaitu sebanyak 1857 orang. Sampel penelitian ini adalah 91. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara Cluster Random Sampling. Hasil penelitian yaitu 81,3% responden mempunyai umur 20-35 tahun, 92,3% responden mempunyai pendidikan dasar, 59,3% responden mempunyai anak 2-5 (multipara), tidak ada hubungan antara pendidikan ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) di Wilayah Kerja Puskesmas Pagentan 2 dengan p-value sebesar 0,573, tidak ada hubungan antara umur ibu dengan pemilihan alat kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) di Wilayah Kerja Puskesmas Pagentan 2 dengan p-value sebesar 0,320, tidak ada hubungan antara paritas dengan pemilihan alat kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) di Wilayah Kerja Puskesmas Pagentan 2 dengan p-value sebesar 0,962 dan ada hubungan antara pengetahuan dengan pemilihan alat kontrasepsi Intra Uterine Device (IUD) di Wilayah Kerja Puskesmas Pagentan 2 p-value sebesar 0,004. Saran bagi Puskesmas Pagentan 2, untuk lebih meningkatkan penyuluhan atau konseling tentang alat kontrasepsi IUD disesuaikan dengan latar pendidikan PUS yaitu pendidikan dasar sehingga lebih mudah dimengerti dan diharapkan dapat meningkatkan cakupan penggunaan alat kontrasepsi IUD di wilayah kerja Puskesmas Pagentan 2.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN BIDAN DALAM PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 Lia Aria Ratmawati; Dewie Sulistyorini
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 1 No 1 (2015): Edisi Maret
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.995 KB)

Abstract

AKI di Kabupaten Banjarnegara telah menunjukkan penurunan selama 3 tahun berturut-turut, yaitu sebesar 140,3/100.000 KH (2008); 125/100.000 KH (2009); 66,7/100.000 KH (2010). Namun demikian terjadi kenaikan pada tahun 2011 menjadi 74,1/100.000 KH, sehingga upaya untuk mempertahankan AKI tetap dibawah target MDGs, masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus. Kemampuan dan keterampilan dalam pemantauan persalinan dengan menggunakan partograf harus dimiliki setiap petugas kesehatan yang menolong persalinan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan bidan dalam penggunaan partograf di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Tahun 2014.. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Instumen yang digunakan adalah kuesioner untuk mengkaji usia, pendidikan, pengetahuan tentang partograf, lembar partograf untuk mengetahui kepatuhan. Metode pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 13 Puskesmas PONED di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan uji chi-square. Hasil penelitian 56% responden berumur 20-30 tahun, 98% responden berpendidikan DIII Kebidanan, 82% responden tidak patuh penggunaan partograf. Tidak ada hubungan antara usia responden dengan kepatuhan penggunaan partograf (p-value 0,316). Tidak ada hubungan antara pendidikan responden dengan kepatuhan penggunaan partograf (p-value 0,636). Ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan penggunaan partograf (p-value 0,02). Saran dalam penelitian diharapkan pada pihak Puskesmas khususnya bidan koordinator melakukan evaluasi bersama di puskesmas tentang ketidakpatuhan dalam pembuatan partograf dengan cara pembahasan sehingga diharapkan semua bidan di wilayah kabupaten Banjarnegara akan lebih memahami dan patuh dalam pemantauan persalinan menggunakan partograf untuk mendeteksi secara dini kegawatdaruratan yang terjadi.
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN ASI PADA SUHU RUANGAN TERHADAP KADAR PROTEIN ASI Lia Aria Ratmawati
Jurnal Ilmiah Medsains Vol 2 No 1 (2016): Edisi September
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Banjarnegara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.33 KB)

Abstract

ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Protein merupakan salah satu unsur penting dalam ASI yang berfungsi untuk metabolisme, pembentukan jaringan dan perlindungan tubuh terhadap mikroorganisme yang merugikan. Fenomena bahwa banyak ibu menyusui tidak berani menyimpan ASI dalam media tertentu dan bahkan membuang ASI setelah diperah. Tujuan untuk membuktikan adanya pengaruh lama penyimpanan ASI pada suhu ruangan terhadap kadar protein ASI. Metodologi penelitian ini merupakan penelitian True Eksperimental Design dengan rancangan Control Group pre-test-post-test. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi. Subjek penelitian adalah ibu-ibu menyusui yang mempunyai bayi umur 0-12 bulan di Asrama Kopasus Kartasura yang berjumlah 30 responden. Data diolah menggunakan uji statisik Anova dilanjutkan Paired t-test dengan menggunakan SPSS 10.00. Hasil Penelitian didapatkan pengaruh lama penyimpanan ASI pada suhu ruangan terhadap kadar protein ASI menggunakan uji Anova dengan hasil F hitung 6.6 > F tabel 5.89 dan uji Paired t-test dengan nilai signifikansi 0.00 < nilai p 0.05. Kesimpulan terdapat pengaruh yang signifikan lama penyimpanan ASI pada suhu ruangan terhadap kadar protein ASI.
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR PEKERJAAN DAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN STUNTING Lia Aria Ratmawati; Dwi Atin Faidah; Triani Yuliastanti
Jurnal Sains Kebidanan Vol 5, No 1 (2023): MEI 2023
Publisher : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jsk.v5i1.9662

Abstract

 Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di tahun 2022 menargetkan angka stunting 19,2% sedangkan target nasional di tahun 2024 adalah 14%. Angka prevalensi stunting di Kabupaten Banjarnegara di tahun 2022 sebesar 22,7%. Desa Jalatunda merupakan salah satu desa lokasi fokus stunting yang berada di Kecamatan Mandiraja Kabupaten Banjarnegara. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara per Oktober tahun 2022 jumlah balita di Desa Jalatunda yang di ukur kondisinya sebanyak 283 balita didapatkan hasil balita sebanyak 15 balita mengalami stunting. Berbagai faktor bisa mempengaruhi terjadinya kasus stunting diantaranya adalah pekerjaan orang tua dan kepemilikan jamban yang layak.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian case kontrol. Jumlah sampel pada penelitian sebanyak 60 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan analiasis bivariat dengan uji Chi Square. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan orangtua (p value = 0.881) dan kepemilikan jamban (p value = 0.873) dengan kejadian stunting.