Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGGUNAAN METODE AKSELERASI PADA PENENTUAN UMUR SIMPAN PISANG SALE DENGAN PENGEMAS YANG BERBEDA-BEDA Habibah, Ummi; Fachraniah, Fachraniah; Fona, Zahra; Elwina, Elwina
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v4i1.192

Abstract

Pisang sale merupakan suatu produk makanan setengah basah (Intermediaete Moisture Foods) yang dibuat dari buah pisang matang dan banyak diproduksi oleh industri kecil di Nanggroe Aceh Darussalam. Suatu produk pangan selalu mengalami reaksi deteriorasi yang terjadi akibat faktor instrinsik atau faktor ekstrinsik tertentu. Reaksi deteriorasi atau penurunan mutu pisang sale terjadi akibat faktor fisik yaitu peningkatan kadar air dari lingkungan ke dalam bahan dan hal ini dapat dikurangi dengan menggunakan pengemas yang sesuai. Umur simpan pisang sale dapat ditentukan dengan suatu penelitian di laboratorium dengan memperhatikan perbedaan sifat-sifat produk dari awalnya dengan cara menentukan kriteria penurunan mutu kerusakan, menggunakan metode studi yang sesuai, mengukur peningkatan kadar air, dan pengujian organoleptik pada jangka waktu tertentu hingga diperoleh umur simpannya sebagai waktu kadaluarsa. Penentuan umur simpan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode mempercepat reaksi deteriorasi atau metode konvensional. Terdapat beberapa model persamaan yang dapat digunakan untuk menentukan umur simpan produk pangan akibat peningkatan kadar air yaitu persamaan Heiss-Eichener, Rudolph, Labuza, dan Syarief.Kata Kunci : Pisang sale, umur simpan, reaksi deteriorasi, permeabilitas uap air, pengujian organoleptik
PENENTUAN KADALUARSA PANGAN : ARTIKEL RIVIEW Habibah, Ummi; Aminah, Siti
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v2i1.87

Abstract

Keterangan kadaluarsa yang dicantumkan pada kemasan produk pangan (tanggal, bulan dan tahun) sangat dirasakan manfaatnya oleh konsumen yang bukan sekedar petunjuk kesegaran dan keamanan, melainkan juga petunjuk akan batas waktu perubahan sifat-sifat fungsional dari bahan-bahan. Bentuk-bentuk keterangan kadaluarsa antara lain : manufacturing date dan pack date, sell by date, best when purchased by date dan pull date, best before dan best if used by date, use by date dan exspired date. Format penulisan yang wajib ditingkat nasional dan internasional yaitu berdasarkan UU pangan tahun 1996 dan PP No. 69 tahun 1999 (regulasi ditingkat nasional), regulasi berdasarkan CAC (Codex Alimentarius Commision), dan regulasi berdasarkan MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa). Reaksi diteriorasi produk yang dipengaruhi oleh lamanya penyimpanan menyebabkan perubahan tekstur, flavor, warna, penampakan fisik, nilai gizi, mikrobiologis maupun makrobiologi. Perubahan mutu produk (usable quality) akan menurun dan mendekati suatu titik tertentu dimana kualitas yang diharapkan tidak dimiliki lagi selama penyimpanan dapat dilihat dari kriteria kadaluarsa yang digunakan. Penetapan umur simpan (shelf-life testing) pangan secara laboratoris menggunakan pendekatan studi Accelerated Storage Studies (ASS) atau Accelerated Shelf-life Testing (ASLT) dan Extended Storage Studies (ESS) menghasilkan tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa. Pemodelan untuk menentukan umur simpan produk pangan berdasarkan perubahan fisik yang sensitif terhadap perubahan kadar air telah dilakukan oleh Heiss dan Eichner (1971), Rudolph (1986), Labuza (1982), dan Syarief (1986).Kata kunci : Umur simpan produk (shelf-life testing), perubahan mutu produk (usable quality), kriteria kadaluarsa produk, reaksi deteriorasi.
METODE ELEMEN HINGGA DAN PENERAPANNYA DALAM TEKNIK KIMIA: ARTIKEL REVIEW Habibah, Ummi
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 7, No 2 (2009): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v7i2.121

Abstract

Problem rekayasa dan teknik kimia khususnya yang memiliki model matematika banyak yang berbentuk persamaan diferensial parsial (partial differential equation), yang mana persamaan tersebut membutuhkan hitungan yang banyak. Salah satu model numerik yang dapat digunakan untuk problem tersebut adalah metode elemen hingga. Metode ini berusaha memecahkan persamaan diferensial parsial dan persamaan integrasi lainnya yang dihasilkan dari hasil diskritisasi benda-benda kontinum. Dimana suatu benda didiskritisasi menjadi sekian puluh bahkan ribu elemen. Meskipun hasil yang didapatkan berupa suatu pendekatan, metode ini dikenal cukup ampuh memecahkan struktur-struktur yang komplek dalam analisis mekanika benda padat (solid mechanics) dan perpindahan panas (head transfer).Kata Kunci: Metode elemen hingga, persamaan diferensial parsil,diskritisasi elemen.
PENYELESAIAN NUMERIS DAN PERMODELAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC 6.0 PADA BIODEGRADASI ZAT ORGANIK DI SUNGAI Habibah, Ummi; salahuddin, salahuddin
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 2, No 1 (2004): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v2i1.57

Abstract

Biodegrasi zat organik di sungai merupakan permasalahan dalam teknik kimia, yang diselesaikan dengan proses matematika termasuk persamaan differensial ordiner jenis initial value problem (jenis persamaan differensial ordiner 1 simultan 2 baris).Selanjutnya disusun sebuah program penyelesaian perhitungan dengan proses komputasi menggunakan Bahasa Program Visual Basic 6.0.Kata Kunci : Metode Runge – Kutta, Program Visual Basic 6.0, Neraca Massa,
PROSES EKSTRAKSI MINYAK BUNGA MELATI (JASMINUM SAMBAC) DENGAN METODE ENFLEURASI Elwina, Elwina; Irwan, Irwan; Habibah, Ummi
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v4i1.165

Abstract

Minyak melati merupakan salah satu produk minyak atsiri yang paling mahal dan banyak digunakan dalam berbagai industri sehingga mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Untuk mendapatkan minyak melati atau dikenal dengan nama absolut, dapat digunakan berbagai metode ekstraksi. Namun dari berbagai metode tersebut, metode enfleurasi atau penyerapan dengan menggunakan lemak dingin diketahui akan menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dan mutu minyak bunga yang dihasilkan lebih baik. Namun ada beberapa faktor lain yang juga dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas minyak yang didapat, seperti pengaruh pemakaian berbagai campuran jenis lemak, musim atau kondisi cuaca tempat bunga ditanam dan frekuensi penggantian bunga. Jenis bunga melati yang biasanya digunakan adalah jenis Jasminum sambac atau melati putih.Kata kunci : minyak melati, absolut, enfleurasi
PEMBUATAN NATA SARI LIDAH BUAYA Fona, Zahra; Fachraniah, Fachraniah; Habibah, Ummi
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 4, No 1 (2006): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v4i1.184

Abstract

Nata dapat dibuat dari berbagai bahan, seperti dari air kelapa, dari kedelai, dari nenas, dari tomat, dari kulit semangka, dan lain-lain. Dalam penelitian ini akan dicoba membuat nata dengan sari lidah buaya karena kandungan nutrisi dalam daun lidah buaya dianggap dapat sesuai untuk media pertumbuhan bakteri Acetobakter cylinum, bakteri pembentuk nata. Daun lidah buaya dikupas dan dihaluskan, kemudian ditambahkan air dengan perbandingan 1:0, 1:1, 1:2, dan 1:3, ditambahkan gula 7,5%, pH 4, urea 0,3%, starter 10% Dari hasil penelitian pendahuluan didapat bahwa perbandingan sari daun lidah buaya dengan air 1:2 adalah yang terbaik menghasilkan nata. Konsentrasi ini digunakan pada penelitian lanjutan dengan memvariasikan gula (5; 7,5; dan 10%), pH (3,5; 4; dan 4,5), starter (7,5; 10; dan 15%), serta ragi roti (0,1; 0,2; dan 0,3%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang terbaik menghasilkan nata adalah konsentrasi gula 7,5%, pH 4, starter 15%, dan ragi roti 0,2% dengan berat nata yang dihasilkan 54,10 g, tebal 2,04 cm, volum 75,42, kadar air 97,80%, dan kadar serat kasar 0,90%. Panelis menyukai nata yang medianya ditambahkan ragi roti 0,1% karena teksturnya tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak. Daun lidah buaya dapat menjadi media alternatif pembuatan nata dengan tekstur dan rasa yang lebih baik serta tanpa rasa getir.Kata Kunci : Nata, Daun lidah buaya, bakteri Acetobakter cylinum, makanan serat, makanan diet rendah kalori.