Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan SCDM (Smart Cold-Dry Machine) guna Membantu Proses Produksi UMKM Kerupuk Lorjuk di Surabaya Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Nabila Rahmawati
MINE-TECH: Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology Vol 1 No 1 (2022): Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/mine-tech.v1i1.16569

Abstract

Dalam meningkatkan produktivitas produksi kerupuk lorjuk pada UMKM, perlu adanya perancangan alat yang sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan. Permasalahan yang ada pada proses pengolahan kerupuk lorjuk adalah pada proses pendinginan dan penjemuran atau pengeringan, dimana kedua proses tersebut dilakukan secara manual dan ditempatkan di tempat yang kurang steril. Hal itu menjadi kurang efektif dan efisien dalam pengolahan kerupuk tersebut. Survei dilakukan pada UMKM yang menghasilkan produk yang sama yaitu penghasil kerupuk lorjuk dimana terdapat persamaan permasalahan yang dialami. Kualitas alat SCDM dapat diperoleh dari suara konsumen atau voice of customer. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode QFD (Quality Function Deployment) dan HOQ (House of Quality) serta metode IPA (Importance Performance Analysis) sebagai alat untuk mendukung penggunaan metode QFD. Diperoleh atribut-atribut yang menjadi prioritas dalam perancangan alat SCDM yaitu kesesuaian ukuran alat, desain alat elegan, kemudahan dalam memindahkan alat, kemampuan pengatur suhu dan material sisa dapat terarah ke pembuangan. Dengan hasil QFD yang telah diperoleh maka penelitian ini melakukan perancangan alat Smart Cold-Dry Machine (SCDM) yang merupakan alat inovasi yang dikembangkan dengan adanya permasalahan yang ada pada UMKM. Menjadikan dua proses pengolahan menjadi satu alat akan meminimalisir waktu yang digunakan, meningkatkan hasil produksi dan higienitas pada kerupuk lorjuk yang dihasilkan.
Peningkatan Kualitas Udang Rebon Kering Multirespon Mengintegrasikan Metode Taguchi Gray Relational Analysis dan Principal Component Analysis Nabila Rahmawati; M. Hanifuddin Hakim; Ridho Akbar
INVENTORY: Industrial Vocational E-Journal On Agroindustry Vol 4, No 2 (2023): Published in December 2023
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52759/inventory.v4i2.129

Abstract

Rebon shrimp is the catch of fishermen around Sukolilo Baru area, Bulak District of Surabaya. Rebon shrimp processing is only sorted and then dried and sold to collectors. However, the drying process has no definite parameters of factors that can affect the quality of dried rebon shrimp. In overcoming this, research was conducted on improving the quality of dried rebon shrimp. The increase certainly raised several quality responses, namely the color and moisture content of rebon shrimp. The resulting multiresponse needed to be converted into a single response. To optimize multiresponse into a single response, the Taguchi method was used in combination with the Gray Relational Analysis (GRA) and Principal Component Analysis (PCA) methods. Factors and levels were the volume of rebon shrimp (A) with levels of 4 Kg, 4.5 Kg, and 5 Kg, drying time (B) with levels of 90 minutes, 120 minutes, and 150 minutes, and drying temperatures (C) with levels of 41-44ºC, 45-49 ºC, and 36-40 ºC. The quality characteristics were nominal that was the best (if the resulting value is close to the target value, the quality is better). The result produced PCA weighting values on PC1 as evidenced by eigen>1 values. The optimal combination is the volume factor of rebon shrimp at the level of 4.5 Kg, the drying time factor of 120 minutes, and the drying temperature factor of 45 – 49 ºC.