Ridho Akbar
Department of Industrial Engineering, Universitas Muhammadiyah Surabaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Manufacturing in Industrial Engineering

Pemanfaatan Reaktor Fludized Bed untuk Menurunkan Kadar Fosfat pada Limbah Cair Yessie Ardina Kusuma; Ridho Akbar
MINE-TECH: Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology Vol 1 No 2 (2022): Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/mine-tech.v1i2.16802

Abstract

Pemanfaatan sumber daya alam dalam suatu proses produksi selain menghasilkan produk utama juga menghasilkan produk sampingan berupa limbah yang dapat mencemari lingkungan. Limbah cair dari industri pupuk perlu diolah karena mengandung fosfat yang tinggi sebelum dibuang ke air. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bentuk karakteristik struvite selama proses kristalisasi menggunakan reaktor fluidized bed, yaitu mengetahui perbandingan molar [Mg2+]: [NH4+]: [PO43-] yang efektif. Tahapan dari studi ini antara lain pengujian karakteristik limbah cair industri pupuk, penyiapan alat dan bahan, penelitian pendahuluan, dan penelitian utama. Perbedaan perbandingan molar [Mg2+]: [NH4+]: [PO43-] yang digunakan dalam penelitian ini berturut – turut yaitu 1:1, 7:1, dan 1:15:1. Menggunakan reaktor fluidized bed dengan dua dan tiga kompartemen, prosedur kristalisasi dilakukan secara berkelanjutan dengan durasi 70 menit. Pasir silika dengan ukuran mesh 30 – 60 adalah bahan yang digunakan. MgCl2 digunakan sebagai bahan presipitan, dan pH diatur menjadi 8-9. Pengubahan fosfat menjadi kristal struvite menggunakan metode kristalisasi reaktor fluidized bed sangat efisien. Efisiensi removal fosfat dalam penelitian ini adalah 98 persen, dengan perbandingan molar efektif 1:15:1 untuk [Mg2+]: [NH4+]: [PO43-]. Kristal struvite yang dihasilkan memiliki permukaan yang rata dan menyerupai kristal berbentuk kubus.
Studi Kasus Pengaruh Karakteristik Individu Pekerja Konstruksi terhadap Keluhan Muskuloskeletal Disorders (MSDs) dalam Pembangunan Gedung At-Ta’awun Yessie Ardina Kusuma; Ridho Akbar; Mohammad Alfiyan
MINE-TECH: Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology Vol 2 No 2 (2023): Journal of Manufacturing in Industrial Engineering & Technology
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/mine-tech.v2i2.21874

Abstract

Pekerja di bidang konstruksi yang terlibat dalam pembangunan gedung At-Ta’awun Universitas Muhammadiyah Surabaya memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit akibat kerja dibandingkan dengan pekerja di sektor lain. Faktor utama penyebab risiko ini adalah sifat pekerjaan konstruksi yang sering melibatkan beban kerja berat dan aktivitas repetitif yang tinggi. Dampak dari kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan Musculoskeletal Disorders (MSDs), yang biasanya dimulai dengan keluhan rasa nyeri dan bisa berkembang menjadi perubahan anatomi tubuh jika tidak ditangani dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh faktor karakteristik individu pekerja terhadap keluhan MSDs, serta memberikan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi risiko tersebut. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan dan analisis data seperti uji kecukupan data, Nordic Body Map (NBM), uji reabilitas, uji validitas, uji distribusi, dan uji korelasi karakteristik individu pekerja seperti umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok terhadap MSDs. Hasil pengujian korelasi Spearman menunjukkan bahwa karakteristik individu pekerja, umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok, memiliki nilai p-value masing-masing sebesar 0,000034; 0,002; dan 0,000002. Terdapat hubungan signifikan antara umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok dengan keluhan MSDs pada pekerja konstruksi dalam pembangunan gedung At-Ta’awun. Rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan meliputi rekomendasi administratif seperti pemahaman ergonomi, pengaturan dan rotasi kerja, serta advokasi untuk mengurangi kebiasaan merokok. Rekomendasi teknis meliputi pengaturan beban kerja, penggunaan alat bantu yang sesuai, sehingga risiko MSDs dapat diminimalkan