Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Karakteristik Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis Tahun 2019-2022 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo Nur Cahyani Tahir; Syamsu Rijal; Inna Mutmainnah Musa; Prema Hapsari Hidayati; Pratiwi Nasir Hamzah
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.8854

Abstract

Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi umur pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis Tahun 2019-2022 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo, untuk mengetahui adanya riwayat penyakit dari DM, hipertensi, anemia dan kardiovaskular, Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis Tahun 2019-2022 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo, dan untuk mengetahui status gizi pasien yang mempengaruhi Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi Hemodialisis Tahun 2019-2022 RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien merupakan laki-laki yakni sebesar 36 orang atau 55,4%, sedangkan sisanya yakni 29 orang atau 44.6% merupakan perempuan. Mayoritas pasien berusia tua yang berkisar antara 36 sampai 60 tahun yakni sebesar 58 orang atau 89,2%, sedangkan sisanya yakni 7 orang atau 10,8% merupakan pasien yang berusia muda dengan rentang usia 18 – 35 tahun. Mayoritas pasien yang menderita penyakit ginjal kronik disebabkan oleh hipertensi yakni sebesar 23 orang atau 35,4% dan diikuti oleh hipertensi, diabetes melitus yakni sebanyak 8 orang atau 12,3%. Mayoritas pasien memiliki status gizi yang underweight yakni sebesar 39 orang atau 60%, sedangkan sisanya yakni 10 orang (15,4%) memiliki status gizi normal, 1 orang (1,5%) memiliki status gizi obesitas 1, 2 orang (3,1%) memiliki status gizi obesitas 2 dan 13 orang (20%) memiliki status overweight. Mayoritas pasien mengalami kejadian anemia yakni sebesar 42 orang atau 64,6%, sedangkan sisanya yakni 23 orang atau 35,4% memiliki tekanan darah normal atau tidak mengalami kejadian anemia.
Penentuan Estimasi Tinggi Badan Berdasarkan Panjang Tulang Ulna Pada Masyarakat Suku Makassar Andi Muthiah Hasani Putri; Pratiwi Nasir Hamzah; Azis Beru Gani; Akina Maulidhany Tahir; Zulfiyah Surdam; Denny Mathius
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i1.9415

Abstract

Latar Belakang: Pertumbuhan merupakan proses vital yang ditafsir dengan pengukuran tinggi badan dan merupakan penjumlahan dari panjang berbagai tulang yang membentuk proporsi tubuh dan total tinggi badan manusia. Proses identifikasi individu memanfaatkan penggunaan tinggi badan yang dapat diestimasi dengan mengukur bagian tubuh. Salah satu tulang panjang lengan bawah ialah ulna dan tumbuh secara konstan terhadap tinggi badan. Panjang tulang ulna diukur dari ujung proximal olecranon hingga ujung distal processus styloideus sambil siku difleksikan hingga tangan memegang bahu yang berada di sisi yang berlawanan. Tujuan: Untuk mengetahui estimasi tinggi badan berdasarkan panjang tulang ulna pada suku Makassar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional dan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dimana pengambilan data dilakukan sekali saja dan penelitian variabel pada satu waktu . Hasil: Dari hasil pengukuran didapatkan rata-rata panjang tulang ulna sampel secara keseluruhan 25,19 cm ± 1,46, dan rerata tinggi badan 158,4 cm ± 7,93. Ditinjau berdasarkan jenis kelamin, rerata panjang tulang ulna laki-laki 26,16 cm ± 1,32 dengan rerata tinggi badan 163,9 cm ± 6,45. Sedangkan rerata panjang tulang ulna perempuan 24,22 cm ± 0,82 dengan rerata tinggi badan 152,8 cm ± 4,74. Tinggi badan dapat ditentukan dengan mengukur panjang tulang Ulna melalui persamaan regresi linear sebagai berikut: Tinggi Badan (Lk) cm = 79,4 + 3,2 (Tulang Ulna Laki-laki) cm dan Tinggi Badan (Pr) = 49,2 + 4,2 (Tulang Ulna Perempuan) cm. Kesimpulan: Diperoleh 2 formula regresi untuk menentukan tinggi badan laki-laki dan perempuan berdasarkan panjang tulang ulna pada suku Makassar.
Hubungan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dengan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Angkatan 2021 Ida Royani; Khusnul Syafitri; Pratiwi Nasir Hamzah; Indah Lestari Daeng Kanang; Shulhana Mokhtar
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 4 No. 3 (2024): Maret
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v4i3.410

Abstract

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) merujuk pada kondisi refluks isi lambung ke esofagus, yang dapat menimbulkan gejala khas seperti heartburn (sensasi terbakar di daerah epigastrium), regurgitasi asam (rasa pahit di mulut), mual, dan disfagia. Stres diketahui sebagai faktor risiko GERD karena dapat mengakibatkan gangguan pada saluran pencernaan. Mahasiswa kedokteran, khususnya yang tergabung dalam angkatan 2021 di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia (FK UMI), menghadapi tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat umum. Hal ini disebabkan oleh tuntutan beban akademik seperti jadwal perkuliahan yang padat, seringnya ujian dan tugas kuliah, serta kurangnya waktu istirahat yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dan konsentrasi belajar pada mahasiswa tahap akademik FK UMI Angkatan 2021. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional, dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Hasil analisis bivariat antara GERD dan konsentrasi belajar menunjukkan nilai p = 0,029 (P < 0,05), menunjukkan adanya hubungan antara Gastroesophageal Reflux Disease dengan tingkat konsentrasi belajar pada mahasiswa FK UMI Angkatan 2021.