Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUB DAS ALO TERHADAP PERILAKU PEMANFAATAN FISIK LAHAN Jaya, Risman; Rijal, Ahmad Syamsu; Mohamad, Irwansyah Reza
ISJN Journal Vol 2 No 1 (2020): Volume 2 Issue 1, 2020
Publisher : Indonesia Social Justice Network (ISJN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.466 KB)

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian untuk menganalisis karakteristik sosial ekonomi masyarakat sub DAS Alo terhadap perilaku pemanfaatan fisik lahan. Penelitian dilakukan di kawasan sub DAS Alo yang secara administrasi sebagian besar berada di Kecamatan Tibawa. Data yang digunakan merupakan data sekunder dan primer yang diperoleh berdasarkan analisa survei dan studi literatur. Metode penelitian menggunakan metode analisis kuantitatif dan deskriptif kualitatif yang diguakan untuk memperjelas dan menginterpretasikan perolehan data sebgai hasil lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sosial dan ekonomi sangat mempengaruhi prilaku masyarakat dalam pemanfaatan lahan di kawasan Sub DAS Alo. Kondisi sosial mengakibatkan pembukaan lahan yang mampu mengubah bentuk fisik daerah DAS seperti pengalih fungsian lahan perbukitan, hutan dan tepi sungai menjadi kawasan pertanian produktif yang kerap dilakukan oleh masyarakat. Disisi lain hasil penelitian menunjukkan terdapat kesenjangan antara pemanfaatan lahan dengan kondisi ekonomi masyarakat. Terdapat petani penggarap sebesar 39,50% dan petani pemilik sebesar 20,50% berdasarkan total sampel yang diperoleh dalam penelitian dan pendapatan petani terbesar berada di bawah Rp.<1.500.000, berdasarkan penggolongan BPS pendapata  n tersebut dikategorikan pada kategori pendapatan rendah. Demikian dapat disimpulkan masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani memiliki kemampuan ekonomi yang rendah. Dengan kemampuan ekonomi rendah dapat memicu terjadinya pembukaan lahan yang lebih luas untuk bertujuan meningkatkan pendapatan yang layak.
Analisis Mitigasi Bencana terhadap Kondisi Sosial Budaya di Gorontalo Rijal, Ahmad Syamsu; Matalapu, Irawan; Jaya, Risman; Maulana, Karina Meiyanti
LaGeografia Vol 19, No 2 (2021): Februari
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.703 KB) | DOI: 10.35580/lageografia.v19i2.17221

Abstract

The purpose of this study was to analyze the socio-cultural conditions related to disaster mitigation in Gorontalo. The method used in this research is a survey with data collection techniques. The data analysis technique used is SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, and threats) by looking at the socio-cultural conditions of the people of Gorontalo related to disaster mitigation in Gorontalo. The results of the study show that most information on disaster mitigation is known from school as well as from various media sources. Community, students, and teachers often experience disaster mitigation such as earthquakes, floods, and landslides, so it is necessary to have an evacuation place that is ready to be occupied. Lack of public awareness to join organizations on disaster mitigation means that most people do not know about preparedness in facing disasters that will occur. Disaster mitigation practice activities taught in schools are a solution to teach students to understand more about how to save themselves from disasters and not easily panic and fear.
Analisis Kondisi Sosial Ekonomi Petani Terhadap Kerusakan Lahan di DAS Biyonga Kabupaten Gorontalo Abdulah, Sri Wulan; Jaya, Risman; Dangkua, Talha
LaGeografia Vol 19, No 1 (2020): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1233.581 KB) | DOI: 10.35580/lageografia.v19i1.14022

Abstract

This research was conducted at Biyonga Sub-watershed area of Gorontalo Regency. The aim of this research was to determine the effect of the socio-economic status of farmers on land damageand determine the behavior of farmers in land management in the Biyonga Sub-Watershed area, Gorontalo Regency. The researcher used descriptive quantitative method with Chi-Square test as data analysis technique. The results of the research showed that socio-economic factors that affecting land damage in the Biyonga Sub-Watershed are the educational status of farmers. They are predominantly elementary school graduates with lower income. This factor encouraged them to depend more on agricultural land. Farmers have suffiecient knowledge of good agricultural land management, but they do not care about the benefits and objectives of land conservation.
KARAKTERISTIK MORFOLOGI BUKIT HUNDULOBOHU BERDASARKAN DATA LITOLOGI DAN SHUTTLE RADAR TOPOGRAPHY MISSION (SRTM) Sri Rahayu Ayuba; Risman Jaya
Akademika Vol 7, No 1 (2018): April
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.698 KB) | DOI: 10.31314/akademika.v7i1.98

Abstract

Research on the morphology of a form of land can be done by field survey method and utilization of data to do modeling of land. Based on this, the morphological characteristics of Bukit Hundulobohu are interesting to be investigated by using lithology and SRTM data. In collecting and analyzing field data and SRTM obtained that Bukit Hundulobohu rocks are composed of tuff sandstone, limestone and loose material. The high difference of research area is 2 - 5 meter with slope of 2 - 7%. The research relief classes are included in flat or nearly flat relief classes and corrugated relief classes / slopes of slopes. Characteristics of research areas that are somewhat skewed causing movement of soil in this area tend to be low but including erosion prone. The dangers of erosion are greater with the discovery of litative tuffs and obsolete limestone in the study area. Tuf pasiran and limestone is also a rock that is not resistant Penelitian terhadap morfologi suatu bentuklahan dapat dilakukan dengan metode survei lapangan dan pemanfaatan data-data untuk melakukan pemodelan bentuklahan. Berdasarkan hal ini maka karakteristik morfologi Bukit Hundulobohu menarik untuk diteliti dengan menggunakan data litologi dan data SRTM. Pada pengumpulan dan analisis data lapangan dan SRTM diperoleh bahwa batuan Bukit Hundulobohu tersusun atas batuan tuf pasiran, batugamping dan material lepas. Beda tinggi daerah penelitian adalah 2 – 5 meter dengan kemiringan lereng 2 – 7 %. Kelas relief daerah penelitian termasuk dalam kelas relief datar atau hampir datar dan kelas relief bergelombang/lereng landai. Karakteristik daerah penelitian yang agak miring menyebabkan gerakan tanah pada daerah ini cenderung rendah namun termasuk rawan erosi. Bahaya erosi semakin besar dengan ditemukannya litologi tuf pasiran dan batugamping yang sudah lapuk pada daerah penelitian. Tuf pasiran dan batugamping juga merupakan batuan yang tidak resisten.
Mapping of Landslide Hazard Distribution in Alo Watershed Gorontalo Regency Risman Jaya; Ahmad Syamsu Rijal
Jambura Geoscience Review Vol 2, No 1 (2020): Jambura Geoscience Review (JGEOSREV)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jgeosrev.v2i1.2671

Abstract

Landslide occurrence can be influenced by physical factors and human activities. Thus, research related to the provision of information about landslide distribution in Alo watershed is needed as a basis in enhancing community preparedness in dealing with disasters. The method used in this study is the scoring method based on the Minister of Public Works Regulation No.22 / PRT / M / 2017 which is processed through a geographical information system through the overlay of all physical parameters. The result shows that the Alo watershed area is divided into three vulnerability categories. "Low" category covers 7171.8 ha, "medium" category covers 12008.7 ha, and "high" category covers 5039.5 ha out of 24.221 ha the total area of Alo watershed. Information provided in this research is expected to be able to help the local government in making policies in managing the Alo watershed area and enhancing the understanding of the local community in Alo watershed in dealing with disasters.
ANALISIS SPASIAL WISATA PANTAI BOTUTONUO DESA BOTUTONUO MENGGUNAKAN FOTO UDARA ORTHOFOTO HASIL PEMOTRETAN DENGAN UAV (Spatial Analysis at Butotonuo Beach Tourism Object in Botutonuo Village Using Orthophoto Aerial Photograph as UAV Imaging Result) Hendra Hendra; Ahmad Syamsu Rijal S; Risman Jaya; Nurfaika Nurfaika
Jurnal Sains Informasi Geografi (J SIG) Vol 4, No 2 (2021): Edisi November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31314/jsig.v4i2.995

Abstract

Penelitian ini menganalisis spasial wisata pantai botutonuo desa Botutonuo menggunakan foto udara orthofoto hasil pemotretan dengan UAV . Perbaikan destinasi wisata harus memperhatikan kriteria komponen dasar wisata agar dapat menjadi tempat wisata yang diminati oleh wisatawan. Data real time tentang komponen wisata sangat penting untuk destinasi wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan pengambilan foto udara dengan drone. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak yang menghasilkan orthomosaic.  Data dianalisis dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan indikator 3 A (atraksi, amenitas dan aksesibilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa komponen Atraksi wisata memiliki 3 item dalam menarik wisatawan yaitu pesisir pantai, vegetasi, dan spot dermaga. Untuk komponen amenitas terdapat sepuluh item penting sebagai pendukung wisata botutonuo yaitu penginapan, gasebo, menara pandang botutonuo, market, warung makan, tempat ibadah, toilet, area parkir, penerangan. Aksesibilitas wisata menunjukan keterjangkauan dan keterhubungan yang baik dengan adanya kondisi jalan yang baik, tersedianya pusat pergerakan untuk wisatawan yaitu bandar udara, pelabuhan dan terminal. Hasil Analisis spasial menghasil peta atraksi wisata, amenitas dan aksesisbilitasPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis spasial wisata pantai botutonuo desa Botutonuo menggunakan foto udara orthofoto hasil pemotretan dengan UAV 
PENDUGAAN LAJU SEDIMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL USLE DI SUB DAS BIYONGA (Sedimentation Rate Estimation Using USLE Models In Biyonga Watershed) Sartika Moha; Ivan Taslim; Risman Jaya
Jurnal Sains Informasi Geografi Vol 3, No 1 (2020): Edisi Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.201 KB) | DOI: 10.31314/jsig.v3i1.559

Abstract

Abstract - This research is conducted in the Subwatershed Biyonga area. The purpose of this research is to estimate the amount of sedimentation rate in Biyonga Sub-waters in the last five years from 2012 to 2016. A USLE model is used in this study to estimate the amount of sedimentation entering limboto lake. The results showed that for five years the Biyonga sub-watershed contributed Erosion of 5.870.145,93 ton/ha/year as well as the largest sedimentation of 1.402.507,01 ton/ha/years. This means that the results of Biyonga Sub-watershed needed more serious handling.  Keywords: Erosion, USLE, Sedimentation   ABSTRAK - Penelitian ini dilakukan di daerah Sub DAS Biyonga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga besarnya laju sedimentasi pada Sub DAS Biyonga dalam lima tahun terakhir dari tahun 2012 hingga 2016. Sebuah model USLE digunakan dalam penelitian ini untuk menduga besarnya sedimentasi yang masuk ke Danau Limboto. Hasil penelitian menunjukan bahwa selama lima tahun Sub DAS Biyonga menyumbang Erosi sebesar 5.870.145,93 ton/ha/thn serta menymbang Sedimentasi terbesar yaitu sebanyak 1.402.507,01 ton/ha/thn. Artinya dari hasil tersebut Sub DAS Biyonga memerlukan penanganan yang lebih serius lagi. Kata Kunci: Erosi, USLE, Sedimentasi
Drought Index Determination Using the Batulayar Watershed Hydrology Model Sri Rahayu Ayuba; Wilan Mooduto; Risman Jaya; Tisen Tisen; Ahmad Syamsurijal; Munajat Nursaputra
Journal La Lifesci Vol. 3 No. 2 (2022): Journal La Lifesci
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallalifesci.v3i2.595

Abstract

The Batulayar sub-watershed, also known as the Bongomeme sub-watershed, is one of the most important sub-watersheds in the Limboto watershed. Because there are oil palm and other plants in the Batulayar Sub-upstream watershed's area that cause drought and natural harm. The goal of this study was to assess the severity of the drought and develop a hydrological model for calculating the drought index in the Batulayar sub-upstream watershed's area. The mix approach was utilized, which combines Soil and Water Assessment Tool (SWAT) modeling with field survey methodologies. The study's findings suggest that land conversion in the Batulayar Sub-upstream watershed's area may have an impact on the watershed's function. The Batulayar Sub-SMDI watershed's value in the SWAT Model results shows that it ranges from -0.50 to -2.99 in March, April, May, November, and December over a 10-year period, and is classified as "Slightly Dry" and "Slightly Dry." The Hydrological Model's role in determining the drought index can be seen in the results of calibration and validation using the NSE Model (Nash Sutcliffe Coeficient of Efficiency). An NSE value of 0.9 is obtained in calibration and validation, implying that the NSE value obtained belongs to the "good" class or that the discharge model and research observation discharge are similar.
PENERAPAN POLA TANAM GARIS KONTUR PADA LAHAN PERTANIAN BERBUKIT DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESUBURAN TANAH DAN MENGENDALIKAN BESARAN EROSI sri rahayu Ayuba; Risman Jaya; Ivan Taslim; Intan Noviantari Manyoe
JURNAL ABDIMAS DOSMA (JAD) Vol. 1 No. 1 (2022): Januari
Publisher : IKATAN ALUMNI DOSEN MAGANG KEMENRISTEKDIKTI TAHUN ANGKATAN 2017

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.808 KB)

Abstract

Desa Ipilo didominasi oleh topografi perbukitan yang sebagian besar dijadikan lahan bertani jagung oleh masyarakat sehingga kejadian erosi yang berimbas pada penurunan kesuburan tanah menjadi ancaman yang serius terhadap keberlangsungan aktivitas pertanian. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman pada masyarakat akan kondisi lahan serta memperkenalkan cara tanam yang lebih berkelanjutan yakni pola tanam mengikuti garis kontur. Melalui metode sosialisasi dan praktek olah tanah langsung pada lahan, kegiatan ini dapat mengembalikan kesuburan tanah dan memperkecil besaran erosi yang terjadi. Berdasarkan hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa masyarakat mampu membuat titik-titik tanam sesuai garis kontur dengan konsep agroforestry serta mampu menerapkannya. Melalui kelompok tani yang dilatih langsung, diharapkan seluruh lahan bertani didaerah perbukitan Desa Ipilo mampu menekan kebutuhan pupuk kimia sehingga produktifitas dapat terus meningkatkan keuntungan Para petani.  
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUB DAS ALO TERHADAP PERILAKU PEMANFAATAN FISIK LAHAN Risman Jaya; Ahmad Syamsu Rijal; Irwansyah Reza Mohamad
ISJN Journal Vol 2 No 1 (2020): Volume 2 Issue 1, 2020
Publisher : Indonesia Social Justice Network (ISJN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38026/journalhsj.v2i1.33

Abstract

Tujuan dilakukan penelitian untuk menganalisis karakteristik sosial ekonomi masyarakat sub DAS Alo terhadap perilaku pemanfaatan fisik lahan. Penelitian dilakukan di kawasan sub DAS Alo yang secara administrasi sebagian besar berada di Kecamatan Tibawa. Data yang digunakan merupakan data sekunder dan primer yang diperoleh berdasarkan analisa survei dan studi literatur. Metode penelitian menggunakan metode analisis kuantitatif dan deskriptif kualitatif yang diguakan untuk memperjelas dan menginterpretasikan perolehan data sebgai hasil lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sosial dan ekonomi sangat mempengaruhi prilaku masyarakat dalam pemanfaatan lahan di kawasan Sub DAS Alo. Kondisi sosial mengakibatkan pembukaan lahan yang mampu mengubah bentuk fisik daerah DAS seperti pengalih fungsian lahan perbukitan, hutan dan tepi sungai menjadi kawasan pertanian produktif yang kerap dilakukan oleh masyarakat. Disisi lain hasil penelitian menunjukkan terdapat kesenjangan antara pemanfaatan lahan dengan kondisi ekonomi masyarakat. Terdapat petani penggarap sebesar 39,50% dan petani pemilik sebesar 20,50% berdasarkan total sampel yang diperoleh dalam penelitian dan pendapatan petani terbesar berada di bawah Rp.<1.500.000, berdasarkan penggolongan BPS pendapata n tersebut dikategorikan pada kategori pendapatan rendah. Demikian dapat disimpulkan masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani memiliki kemampuan ekonomi yang rendah. Dengan kemampuan ekonomi rendah dapat memicu terjadinya pembukaan lahan yang lebih luas untuk bertujuan meningkatkan pendapatan yang layak.