Penelitian ini menganalisis hubungan antara literasi dan kualitas hidup masyarakat Sunda serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat literasi mereka. Literasi tidak hanya mencakup kemampuan dasar membaca dan menulis, tetapi juga pemahaman informasi kompleks dan penerapan pengetahuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, kesehatan, dan partisipasi sosial. Masyarakat Sunda, sebagai etnis terbesar kedua di Indonesia, menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan literasi, terutama di daerah pedesaan dengan akses pendidikan yang terbatas dan infrastruktur yang kurang memadai. Selain itu, faktor budaya dan nilai-nilai tradisional juga mempengaruhi pandangan terhadap pendidikan, terutama bagi anak perempuan. Penelitian ini menggunakan metode tinjauan literatur untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber terpercaya. Temuan menunjukkan bahwa literasi yang baik meningkatkan peluang kerja dan pendapatan, serta mendukung keputusan finansial dan kesehatan yang lebih baik. Hambatan utama dalam meningkatkan literasi di masyarakat Sunda termasuk keterbatasan akses pendidikan, kekurangan sumber daya, dan pengaruh nilai-nilai budaya. Untuk meningkatkan literasi, diperlukan upaya holistik yang melibatkan pembangunan infrastruktur pendidikan, pelatihan guru, kampanye kesadaran pendidikan, dan pengembangan program literasi keuangan dan kesehatan. Dengan pendekatan yang terpadu dan sensitif terhadap konteks lokal, peningkatan literasi dapat dicapai secara efektif dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Sunda.