This Author published in this journals
All Journal Maharaat Lughawiyyat
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INTEGRASI FILSAFAT DAN BAHASA ARAB DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Anisul imamah; dessy surya wati; Abdor rohman wahid; Manisha Aulia; Fadli ramadhan
Maharaat Lughawiyyat: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol 1 No 4 (2022): Maharaat Lughawiyyat
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jpba.v1i4.2574

Abstract

Bahasa dapat menjadi sarana atau media dalam berfilsafat karena segala kegiatan tidak terlepas dari bahasa yang berperan sebagai alat penyampaian dan penerimaan informasi. Berfilsafat dan berbahasa melibatkan aktivitas otak untuk mendapatkan dan menyampaikan kebenaran. Akan tetapi keterlibatan antara fikiran dan kata tidak hanya sebatas itu bahkan lebih jauh juga melibatkan kebenaran-kebenaran yang belum diungkapkan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research), Setelah melakukan pengumpulan data, peneliti menganalisis dan mendeskripsikan data yang didapatkan dari sumber. Filsafat dan bahasa Arab saling berkaitan satu sama lain, berbahasa itu melibatkan rasional dan empiris begitu pula dengan berfilsafat. Berfilsafat selalu menunjukkan kemampuan untuk berfikir guna mendapatkan kebaikan dan kebenaran. Empirisme merupakan aliran filsafat yang menitikberatkan pada pengalaman inderawi manusia untuk memperoleh sumber kebenaran dan memorandum akal. Rasionalisme adalah faham filsafat yang menyatakan bahwa akal adalah alat terpenting untuk memperoleh pengetahuan dan menetes pengetahuan. Hubungan antara bahasa dan filsafat itu fundamental, karena apa yang keluar dari mulut menggambarkan apa yang ada dipikiran. Secara empiris bahasa Arab harus dipelajari terlebih dahulu, karena untuk berbahasa manusia harus memiliki beberapa kosa kata agar dapat diutarakan. Sedangkan secara Rasionalisme bahasa Arab harus sistematis, yaitu melibatkan morfologis, sintaksis dan semantik, dengan artian berbahasa Arab harus tersusun agar mudah dipahami oleh pendengar.