Asma termasuk sepuluh besar penyakit yang dapat menyebabkan kematian di Indonesia. Salah satu obat yang digunakan untuk terapi bagi penderita asma adalah teofilin. Penggunaannya secara oral memiliki beberapa masalah seperti rasanya yang pahit, absorbsi diusus buruk dan tidak teratur, mengalami first pass effect, waktu paruh yang sempit serta efek samping teofilin berupa mual dan muntah. Oleh karena itu, teofilin perlu dibuat menjadi sistem penghantaran nanopartikel yang diberikan melalui rute transdermal berupa matriks patch. Rancangan formula pada penelitian ini ditentukan menggunakan simplex lattice design dengan tiga faktor yaitu polimer hidrofilik (HPMC), polimer hidrofobik (EC) dan palstisizer (PEG), sehingga diperoleh 7 rancangan formula. Ketebalan, pH, keseragaman bobot dan kelembaban digunakan sebagai parameter optimasi. Berdasarkan hasil pengolahan data, persamaan dan countor plot didapat untuk masing-masing parameter tersebut, sehingga formula optimum dapat ditentukan. Berdasarkan pendekatan nilai desirability dihasilkan formula optimal dengan komposisi HPMC 300 mg, EC 200 mg dan PEG 25 mg. Formula optimum yang dihasilkan memiliki ketebalan 0,21 mm; pH 5,7; keseragaman bobot 0,46 dan kandungan kelembaban 2,55.Kata Kunci: teofilin, nanopartikel, matriks patch, simplex lattice design