Pembayun, Sari Ratih
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERII.AKU ABORSI PRANIKAH Pembayun, Sari Ratih; Lestari, Rini
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4752

Abstract

Aborsi merupakan fenomena yang terkait erat dengan nilai-nilai sosial, budaya dan agama yang hidup di masyarikat Indonesia. Aturan normatif sosial, budaya dan agama juga menolak adanya aborsi. Di Indonesia aborsi ilegal dan tidak aman ternyata masih menjadi pilihan bagi banyak perempuan yang hamil karena hubungan seksual pranikah, padahal tidak sedikit pelaku aborsi yang paham bahwa sebenarnya aborsi memiliki resiko berbahaya dari segi medis, fisik maupun psikis.  Alasan yang seringkali dikemukakan oleh pelaku aborsi justru merupakan alasan yang bersifat non medis terutama bagi aborsi pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan periiaku aboisi pranikah dan bagaimana dinamika psikologisnya. Subyek utama pada penelitian ini adalah perempuan yang belum menikah, berusia 17 - 25 tahun dan pernah melakukan aborsi. Data-data penelitian diperoleh melalui wawancara semi terstruktur dan dianalisis dengan menggunakan induktif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek penelitian melakukan aborsi pranikah disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi rasa cemas, malu kepada teman, tetangga dan keluarga karena telah mencemarkan nama baik keluarga, belum menikah dan kalau melahirkan tak akan ada bapaknya, takut, belum siap karena masih sekolah atau belum bekerja sehingga tak bisa merawat anak. Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi subyek sehingga melakukan aborsi pranikah adalah pacar mengelak perilakunya dan tak bertanggungjawab, ada dorongan dari orangtua untuk melakukan aborsi, dukungan dari pacar dan teman, kemudahan dalam mendapatkan obat atau jamu untuk membantu proses aborsi, kebijakan dikeluarkan dari sekolah dan adanya dukun atau dokter yang mau membantu proses aborsi. Kedua faktor tersebut (internal dan eksternal) tidak berdiri sendiri tetapi saling berinteraksi dalam mewujudkan perilaku aborsi pranikah.Â