Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penentuan Konstanta Laju Pengeringan Coconut Chips Hary Kurniawan; Sukmawaty Sukmawaty; Ansar Ansar; Kurniawan Yuniarto; Murad Murad; Rahmat Sabani
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v7i1.205

Abstract

This study aims to determine the drying rate constant of coconut chips using an oven. Coconut chips drying is carried out at drying temperatures of 50 ° C, 60 ° C and 70 ° C. Drying coconut chips has been conducted at an initial water content of 40-50% wb until it reached ± 10% wb. The change of moisture content was measured every 15 minutes, and the measurement of the water content was determined by the thermogravimetric method. Newton's model was used in determining the observation drying rate constant. Furthermore, the observation drying rate constant was applied to predict the drying rate constant as a function of temperature using the Arrhenius equation. The results showed that the predicted drying rate constants ranged from 0.0090 - 0.0130 minute-1. 
Efek Daya Lampu Sinar UV C dan Lama Penyinaran Terhadap Perubahan pH dan Total Padatan Terlarut Nira Aren Selama Penyimpanan Hary Kurniawan; Sukmawaty Sukmawaty; Murad Murad; Ansar Ansar; Rahmat Sabani; Kurniawan Yuniarto
Jurnal BETA (Biosistem dan Teknik Pertanian) Vol 8 No 2 (2020): September
Publisher : Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Badung, Bali, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JBETA.2020.v08.i02.p20

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek daya lampu sinar ultraviolet (UV C) dan lama penyinaran terhadap perubahan pH dan total padatan terlarut pada nira aren selama penyimpanan. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor yaitu perlakuan daya lampu UV C dan lama penyinaran. Parameter yang diukur yaitu pH dan brix dan pengukuran diulang sebanyak tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nira aren yang diberi perlakuan sinar UV C memiliki laju perubahan pH yang lebih rendah dibandingkan kontrol. Semakin tinggi daya lampu UV C yang digunakan mampu memperlambat laju perubahan pH nira aren. Faktor kekeruhan, buih, kandungan asam organik maupun zat yang tersuspensi pada nira aren diketahui menjadi faktor lama penyinaran tidak berjalan efektif dikarenakan transmisi sinar UV yang rendah. Efek daya lampu UV C dan lama penyinaran diketahui mampu menjaga kestabilan kandungan total padatan terlarut pada nira aren.
ANALISIS TEKNIS DAN EKONOMI RICE MILLING UNIT ONE PHASE (STUDI KASUS DI UD. BELEKE MAJU KABUPATEN LOMBOK BARAT NTB) Hulfita Ariani; Murad Murad; Sirajuddin Haji Abdullah
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume III Nomor 2, Oktober 2017
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (587.939 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.2369

Abstract

Penggilingan padi yang banyak diusahakan oleh masyarakat sekarang ini salah satunya adalah Rice Milling Unit Phase. Proses penggilingan padi menggunakan Mesin penggilingan ini hanya menggunakan satu langkah dimana pecah kulit dan penyosohan dilakukan dalam satu kali proses untuk menghasilkan beras sosoh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari aspek teknis dan ekonomi Rice Milling Unit One Phase di UD. Beleke Maju Kabupaten Lombok Barat NTB. Aspek teknis yang dikaji dalam penelitian ini meliputi Kapasitas kerja efektif, Rendemen, efisiensi penggilingan, dan pemakaian bahan bakar, sedangkan aspek ekonomi meliputi B/C Ratio, NPV, IRR dan BEP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan melakukan analisis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari industri, dan data primer dari hasil wawancara. Hasil analisis teknis menunjukkan kapasistas efektif Rice Milling Unit One Phase sebesar 456 kg/jam, rendemen 60%, efisiensi alat 91,2%, pemakaian bahan-bakar 2,5 liter/jam. Dan hasil analisis ekonomi menunjukkan kelayakan yaitu B/C Ratio 4,7, NPV’ 193.070.500, NPV’’ 476.815.578 , IRR 25,20% , dan titik impas/Break Event Point terjadi pada jam kerja 42.12529 jam pertahun dengan jumlah produksi 76836,52 kg pertahun.
Sistem Pendeteksi Kerusakan Buah Mangga Menggunakan Sensor Gas Dengan Metode DCS - LCA Murad Murad; Sukmawaty Sukmawaty; Ansar Ansar; Rahmat Sabani; Syahroni Hidayat
JTIM : Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia Vol 3 No 4 (2022): February
Publisher : Puslitbang Sekawan Institute Nusa Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35746/jtim.v3i4.169

Abstract

Fruits, including mangoes, produce a wide variety of volatile organic compounds that give them their distinct aroma. Characteristics of fruit aroma is one of the important keys in determining consumer acceptance in the commercial fruit market based on individual preferences. So a possible way to determine the level of ripeness/damage is to feel the distinctive aroma presented by the fruit using a gas sensor. This study aims to build a system that can detect mango damage based on its aroma. The sensors used are TGS 2600, MQ3, MQ4, MQ2, and MQ8 which are connected to the Arduino Mega 2560. The learning model used is an ensemble learning model of Dynamic Classifier Selection (DCS) with Local Class Accuracy (LCA)/DCS-LCA. This algorithm combines Logistic Regression, Selection Tree, Support Vector Machine (SVM), Naïve Bayes, Random Forest, and Neural Networks. The model was then tested with a comparison of the amount of test data and training data of 70%:30%. The test results showed that the overall system Accuracy was 75% and the ability to detect mango fruit damage was 71%. The DCS-LCA classifier model outperforms each of its constituent base classifiers.
Karakteristik Fisik Briket Tempurung Kelapa Menggunakan Perekat Tepung Tapioka Ansar Ansar; Diah Ajeng Setiawati; Murad Murad; Baiq Sulasi Muliani
Jurnal Agritechno Jurnal Agritechno, Vol. 13, Number 1, April 2020
Publisher : Depertemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.276 KB) | DOI: 10.20956/at.v13i1.227

Abstract

Briquette is one of the alternative biomass fuels as a substitute for fossil energy. To produce high-quality briquettes is requires printing equipment effectively and efficiently. Therefore, this study aims to obtain the best treatment to make briquettes from coconut shells. Briquetting is made by using 4 pumping variations, namely 4, 6, 8, and 12 times. The parameters observed were hardness, percentage of destruction, moisture content, and the flame of briquettes. The results showed that the best coconut shell briquettes were found in pumping treatment 12 times with an average hardness of 27.7 kg / cm2, percentage of destruction 18.50%, moisture content of 4.55% and the flame of 112.61 minutes. While the worst quality was obtained at pumping 4 times with an average hardness of 16.5 kg / cm2, the percentage of destruction was 43.36%, moisture content was 7.92%, and flame 111.34 minutes.
METODE PENGEMASAN TAUGE KACANG HIJAU MENGGUNAKAN PLASTIK POLIETILIN DAN POLIPROPILIN PADA PENYIMPANAN SUHU RENDAH Ansar Ansar; Sukmawaty Sukmawaty; Murad Murad; Isna Hilda Arini
Jurnal Teknik Pertanian Lampung (Journal of Agricultural Engineering) Vol 10, No 1 (2021): Maret
Publisher : The University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jtep-l.v10i1.119-128

Abstract

Green bean sprouts are a type of vegetable that has a short shelf life. To extend the shelf life of these vegetables, they need to be stored by appropriate packaging methods. The aim of this study was to apply polyethylene (PE) and polypropylene (PP) plastic packaging to increase the shelf life of mung bean sprouts. The research was conducted by packing mung bean sprouts in PE and PP plastic at storage temperatures of 10 and 29 °C for 9 days. The parameters observed were weight loss, respiration rate, color, moisture content, and aroma. The results showed that mung bean sprouts stored in PE packaging had a longer shelf life than PP packaging. The shelf life of mung bean sprouts using PE packaging is 5 days, while PP packaging can only last 3 days at 10 °C. The shelf life of mung bean sprouts using PE packaging is 4 days, while the PP packaging can only last 2 days at 29 °C. Keywords: green bean sprouts, packaging, PE plastic, storage, temperature
PENGARUH JENIS KEMASAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK JAGUNG MANIS SEGAR (Zea mays L.) Ansar Ansar; Murad Murad; Sukmawaty Sukmawaty; Sarmini Wati
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.153 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v8i2.180

Abstract

Jagung manis segar memiliki umur simpan yang pendek, yaitu hanya 2-3 hari jika disimpan pada suhu kamar. Umur simpan yang pendek ini dapat menurunkan kualitas dan nilai ekonomis jagung, sehingga perlu ada upaya untuk mengatasinya. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh jenis kemasan dan suhu penyimpanan terhadap karakteristik fisik jagung manis segar (Zea mays L.) selama penyimpanan. Metode penelitian dilakukan dengan cara menyimpan jagung manis segar di dalam kemasan PP dan PE pada suhu 10 dan 29°C selama 10 hari, kemudian mengukur kadar air, susut bobot, dan kromasitas warna jagung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air jagung manis segar selama penyimpanan mengalami penurunan. Penggunaan kemasan PP pada suhu 10°C dapat menghambat penguapan kadar air jagung manis, sehingga kehilangan kadar air lebih kecil sebesar 24,75% jika dibandingkan dengan kemasan PE sebesar 25,81%. Susut bobot tertinggi terjadi pada suhu penyimpanan 29°C tanpa kemasan sebesar 44,71% dan susut bobot terendah sebesar 26,77% terjadi pada suhu penyimpanan 10°C menggunakan kemasan PP. Warna jagung manis semakin pudar seiring dengan lamanya penyimpanan. Jenis kemasan PP pada suhu penyimpanan 10°C dapat mempertahankan kesegaran jagung manis segar selama penyimpanan.
DESAIN DAN UJI KINERJA ALAT TANAM BIJI JAGUNG SISTEM DORONG BARIS GANDA DI LAHAN TANPA OLAH TANAH Ansar Ansar; Murad Murad; Sukmawaty Sukmawaty; Fakhrul Irfan Khalil; Ahyar Ulumuddin
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.022 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v9i1.214

Abstract

Penanaman biji jagung masih dilakukan dengan menggunakan alat tugal. Penggunaan alat tanam seperti ini kurang optimal karena membutuhkan waktu lama dan jarak tanam tidak beraturan. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah mendesain dan menguji alat tanam biji jagung sistem dorong baris ganda untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas lahan tanpa olah tanah. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi kondisi lahan, kemudian menetapkan parameter desain, membuat gambar desain alat, melakukan perakitan, dan uji kinerja alat tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas lapangan aktual (KLA) adalah 0,27 ha/jam, kapasitas lapangan teoritis (KLT) adalah 0,31 ha/jam, dan efisiensi alat (EA) adalah 85,11%. Jarak antar baris tanaman adalah 20,87 cm dan lebar baris tanaman adalah 35,06 cm. Berdasarkan uji lapangan diketahui bahwa alat ini dapat digunakan dengan baik dan bisa mempercepat proses penanaman biji jagung di lahan tanpa olah tanah.
Sifat Fisik Garam Hasil Pengeringan Sari Air Laut (SAL) menggunakan Pengering Semprot Ansar Ansar; Rahmat Sabani; Murad Murad
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.947 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v10i1.308

Abstract

Pengering semprot merupakan salah satu alat pengering buatan yang sering digunakan untuk mengeringkan bahan yang berbentuk cairan. Namun, masalah yang sering terjadi adalah rendemennya rendah karena produk sering lengket di permukaan ruang pengering. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kondisi pengeringan terhadap sifat fisik garam hasil pengeringan sari air laut menggunakan pengering semprot. Proses pengeringan dilakukan dengan menvariasi suhu udara pengering 105, 115, dan 125°C dan konsentrasi laktosa 20, 30, dan 40% v/g. Sedangkan kecepatan aliran udara pengering dibuat konstan, yaitu 40 m/s dan kecepatan aliran bahan adalah 45 ml/s. Parameter penelitian adalah kadar air, kadar NaCl, dan laju pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu udara pengering yang tinggi menyebabkan proses perpindahan panas dari medium udara pengering ke permukaan droplet juga besar. Akibatnya, proses perpindahan massa bahan melalui penguapan juga besar. Semakin tinggi konsentrasi laktosa, semakin tinggi pula kadar air garam yang dihasilkan karena laktosa mampu mengikat kadar air.
PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG KEMIRI SEBAGAI SUMBER ENERGI DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Rahmat Sabani; Sukmawaty Sukmawaty; Ansar Ansar; Murad Murad
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.19004

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilaksanakan dan berlangsung secara efektif, menggabungkan metode ceramah dan praktik pembuatan briket dari cangkang kemiri. Cangkang kemiri merupakan limbah biomassa potensial yang tersedia cukup banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan briket. Limbah tempurung kemiri ini, umumnya belum banyak dimanfaatkan atau diusahakan untuk menambah sumber pendapatan dan sebagai salah satu jenis usaha yang potensial untuk dikembangkan. Sekitar 70% kandungan tempurung pada buah kemiri selama ini hanya menjadi limbah yang jarangi dimanfaatkan. Tempurung kemiri mengandung holoselulosa 49,22% dan lignin 54,46%. Kandungan lignin yang tinggi berpotensi untuk dibuat arang yang menghasilkan nilai kalor yang tinggi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk pemanfaatan limbah biomassa sebagai sumber energi alternatif.  Kegiatan transfer teknologi tepat guna ini dinilai berhasil dan dirasakan sangat berguna oleh kelompok sasaran, yang diindikasikan oleh hasil evaluasi yang dilakukan, dimana 70% peserta sangat memahami dan dapat mempraktekkan dengan baik, 20% paham dan dapat mempraktekkan pembuatan briket menggunakan peralatan yang disediakan saat pelatihan, dan 10% peserta cukup paham dan  masih memerlukan bimbingan dalam mempraktekkan pembuatan briket sesuai dengan proses dan tahapan yang telah ditentukan. Hasil briket tang dihaslkan pada kegiatan praktek pembuatan briket, berdasarkan uji nyala yang dilakukan, tergolong baik dan dapat dipergunakan sebagai bahan bakar, serta dinilai potensial untuk menyediakan energi alternatif. Usaha ini dapat menjadi  salah satu jenis usaha potensial yang dapat dikembangkan oleh Industri Kecil Menengah (IKM).