Oktaviani, Nadya
Badan Informasi Geospasial

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUKURAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN METODE RTK (GPS TRACKING) DAN METODE TONGKAT PENDUGA Oktaviani, Nadya; Nursugi, Nursugi; Saputra, Lufti Rangga
GEOMATIKA Vol 20, No 2 (2014)
Publisher : Badan Informasi Geospasial in Partnership with MAPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.25 KB) | DOI: 10.24895/JIG.2014.20-2.159

Abstract

Kajian ini menyajikan hasil analisis perbandingan pengukuran garis pantai dengan menggunakan metode RTK (GPS tracking) dan metode tongkat penduga. Area kajian dilaksanakan di wilayah Pantai Marina, Ancol, Jakarta Utara. Tujuan utama kajian ini adalah untuk melakukan penilaian metode yang lebih efisien dalam melakukan pengukuran garis pantai, mengingat tugas pokok mengenai garis pantai telah tertulis dalam UU no. 4 tentang Informasi Geospasial Tahun 2011. Ketelitian pengukuran dipengaruhi oleh metode serta alat yang digunakan. Hasil dari kajian ini menunjukan bahwa pengukuran dengan menggunakan metode RTK (GPS tracking) menghasilkan nilai pengukuran dengan tingkat ketelitian dan efisiensi waktu yang lebih baik.Kata kunci: Garis pantai, metode RTK, GPS          ABSTRACTThis study presents a comparative analysis of the results of measurements of the shoreline by using RTK (GPS tracking) and conventional method. Area studies conducted in the area of Marina Beach, Ancol, North Jakarta. This study purpose to conduct a more efficient method of assessment in measuring shoreline, given the fundamental duty of the coastline has been written in the Act no. 4 on Geospatial Information year 2011. Accuracy of measurement is influenced by the methods and tools. The Result of this study showed that measurement using RTK (GPS tracking) generate value measurements by level of accuracy and time efficiency.Keywords: Coastline, RTK, GPS
PENGARUH VARIASI MAGNITUD GEMPA TERHADAP WAKTU TEMPUH PENJALARAN GELOMBANG DAN ZONASI DAERAH RAWAN TSUNAMI – STUDI KASUS: KOTA PADANG Oktaviani, Nadya; Basith, Abdul; Kongko, Widjo
GEOMATIKA Vol 20, No 1 (2014)
Publisher : Badan Informasi Geospasial in Partnership with MAPIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24895/JIG.2014.20-1.29

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah dengan potensi rawan tsunami. Hal ini dikarenakan posisi wilayah Indonesia berada tepat pada pertemuan 3 lempeng besar dunia yang senantiasa selalu bergerak. Sebagai contoh adalah tsunami Aceh 26 Desember 2004 yang merupakan kejadian tsunami terbesar yang pernah terjadi. Dampak dari kejadian tsunami tersebut juga melanda beberapa wilayah lainnya, yakni Srilanka, India, Thailand, dan negara-negara di Afrika Selatan. Oleh karena itu, mitigasi bencana tsunami diperlukan untuk mengurangi dampak dari kejadian bencana tersebut. Kota Padang adalah salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki risiko besar terhadap bahaya tsunami. Berdasarkan catatan sejarah, tsunami pernah melanda Kota Padang dengan ketinggian gelombang 5-10 meter pada tahun 1797 dan 1833. Berbagai penelitian dilakukan untuk mensimulasikan prediksi gempa yang disertai tsunami tersebut. Salah satunya menggunakan model numerik tsunami yakni TUNAMI N3. Pemodelan menggunakan model numerik dinilai lebih dinamis dan pemodelan dapat disesuaikan dengan nilai keluaran yang diharapkan sesuai dengan data masukan yang disiapkan. Dari hasil pemodelan numerik tsunami dapat diketahui kaitan antara magnitud gempa dan waktu tempuh penjalaran gelombang tsunami mencapai daratan. Parameter ini sangat penting diketahui untuk tujuan mitigasi bencana.Kata kunci: gempa, waktu tempuh penjalaran gelombang tsunami, landaan, TUNAMI N3ABSTRACT     Indonesia is vulnerable to tsunami. This is caused by location of Indonesia that located on the three major plates that always moving constantly. For example the tsunami in Aceh on December 26, 2004 is the largest tsunami events. The impact of the tsunami that also hit several other regions, namely Sri Lanka, India, Thailand, and other countries in South Africa. Therefore, the tsunami disaster mitigation is required to reduce the impact of the disaster event. Padang city is one of the regions in Indonesia which has a higher risk of tsunami hazard. Based on historical records, the tsunami had hit the city of Padang with a wave height of 5-10 meters in 1797 and 1833. Various studies conduct to simulate earthquake and prediction of tsunami. One of them using the tsunami numerical method is TUNAMI N3. Model using numerical method is considered  dynamic in modeling. From the results of numerical modeling of tsunami can be known relation between the magnitude of the earthquake and travel time wave propagation tsunami. This parameter is very important to know for the purpose of disaster mitigation.Keyword: earthquake, tsunami, inundation, TUNAMI N3