Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Cuaca dan Tanaman Pangan Menggunakan Regresi Linear di Kota Tondano Mananohas, Maharani Alamanda; Bobanto, Maria D.; Ferdy, Ferdy
d'CARTESIAN:Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol 8, No 2 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.461 KB) | DOI: 10.35799/dc.8.2.2019.24390

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara cuaca (curah hujan dan intensitas matahari) terhadap tanaman pangan (padi sawah, jagung dan kacang tanah). Hasilnya menunjukkan Pengaruh terhadap produktifitas tanaman pangan padi di Kota Tondano adalah curah hujan terhadap padi 8% dan Intensitas matahari terhadap padi 3,8%. Untuk curah hujan terhadap jagung 12,2% dan intensitas matahari terhadap jagung 33.6%. Untuk curah hujan terhadap kacang tanah 43,4% dan intensitas matahari terhadap kacang tanah 99,2%.
PEMBUATAN BAHAN BAKAR CAMPURAN BIODIESEL, DIESEL, ETANOL DAN AIR DALAM EMULSI STABIL Paendong, Meiga; Sangian, Hanny F.; Bobanto, Maria D.
PHARMACON Vol 8, No 4 (2019): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.8.2019.29368

Abstract

ABSTRACT             The purpose of this research is to prepare a blended fuel of biodiesel, diesel and ethanol in stable emulsion. Biodiesel which is mixed with diesel and ethanol in certain compositions was conducted manually. The first step was to prepare ethanol from fermented palm sap and then the ethanol and water were distililed using a reflux separator. The ethanol obtained was with purity 94-96%, while 97% ethanol was produced by lime absorbsion. The next step was the mixing process between ethanol, biodiesel and ethanol, biodiesel, and diesel. Ethanol was poured into a measuring flask with a volume of 7 ml and then biodiesel was added until they formed a stable emulsion solution. The ethanol and diesel were mixed and the biodiesel was added gradually while shaken slowly forming a stable emulsion. The results showed that the composition of biodiesel, ethanol, and water with 96% ethanol were 78.76, 20.42 and 0.81% (v/v), where methyl esters were obtained from palm oil using subcritical techniques. Meanwhile, biodiesel from coconut oil with the same technique, the composition of the three components was 75.13% biodiesel, 23.90% ethanol and 0.95% air. Keywords: Biodiesel, Ethanol, Diesel, Palm Tree (Arenga pinnata SP).                                             ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah membuat bahan bakar campuran larutan emulsi stabil dengan mencampurkan biodiesel, diesel dan etanol. Biodiesel  yang dicampur dengan diesel dan etanol pada komposisi tertentu dilakukan secara manual. Tahapan yang pertama yaitu pembuatan etanol dari nira aren yang sudah terfermentasi dan kemudian dilakukan proses destilasi etanol untuk mendapat kemurnian 94-96%, sementara untuk etanol 97 % didapat dengan cara absorsi menggunakan lime. Tahapan berikutnya yaitu proses pencampuran dilakukan dengan menggunakan etanol dengan kemurnian 94%-97%. Etanol dituangkan ke dalam gelas ukur dengan volume 7 ml dan etanol konsentrasi 96% dicampur secara perlahan hingga membentuk larutan emulsi stabil. Hasil menunjukan bahwa komposisi biodiesel, etanol, dan air dengan kosentrasi etanol 96% adalah 78.76, 20.42 dan 0.81 % (v/v) yang mana methyl ester diturunkan dari minyak sawit dengan menggunakan teknik subkritis. Sementara, biodiesel dari minyak kelapa dengan teknik yang sama, komposisi ketiga komponen adalah  75.13 % biodiesel, 23.90 % etanol dan 0.95% air. Kata kunci: Biodiesel, Etanol, Diesel, Pohon Aren (Arenga pinnata SP)
Identifikasi Akuifer Di Lahan Pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Di Desa Ilo-Ilo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara Tongkukut, Seni Herlina J.; As’ari, As’ari; Bobanto, Maria D.; Suoth, Verna; Viola, Thevita
Jurnal MIPA Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.8.3.2019.26192

Abstract

Air tanah adalah air alami yang berada di bawah permukaan tanah yang terkandung di dalam akuifer dan merupakan sumber air bersih. Salah satu syarat hidrogeologi  pembangunan TPA sampah adalah tidak terdapat air tanah pada kedalaman yang kurang dari 3 m dari permukaan tanah.  Keberadaan akuifer dapat diketahui melalui eksplorasi bawah permukaan dengan metode geolistrik. Identifikasi akuifer telah dilakukan di lahan  pembangunan  Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di desa Ilo-Ilo Kecamatan Wori Minahasa Utara menggunakan resistivity meter dengan konfigurasi dipol-dipol dan spasi elektroda 10 m dalam 4 lintasan pengukuran.  Akuifer diidentifikasi dengan nilai resistivitas ρ < 60 Ωm, berada di lintasan 1 pada meter ke 215 sampai meter ke 265 dengan kedalaman 30 m sampai 72 m dari permukaan tanah. Pada lintasan 2 akuifer teridentifikasi pada meter ke 230 sampai meter ke 265 pada kedalaman yang lebih dari 30 m. Akuifer juga teridentifikasi di lintasan 3 pada meter ke 80 menerus sampai meter ke 465 dari permukaan sampai kedalaman lebih dari 90 m namun dengan pola penyebaran yang tidak merata. Pada lintasan 4 akuifer teridentifikasi pada meter ke 215 sampai 250 pada kedalaman lebih dari 26 mGround water is that natural water below the soil surface contained in aquifers and a source of clean water. One of the hydrogeological requirements for the construction of landfill waste is the absence of ground water at a depth of less than 3 m from the surface. The existence of aquifers can be known through subsurface exploration by geoelectric method. Aquifer identification has been carried out at the landfill construction site in the village of Ilo-Ilo, Wori, Minahasa Utara District using a resistivity meter with a dipole-dipole configuration with space of electrodes is 10 m in the 4 measurement trajectories. Aquifers is identified with resistivity values ρ <60 Ωm provides in the line 1 at meters of 215 to meters of 265 with a depth of 30 m to 72 m from the ground surface. In the line 2 aquifer is identified at meters of 230 to meters 265 at depth more than 30 m. Aquifers were also identified at line 3 on the meter of 80 continuously up to meter of 465, from the surface to a depth  more than 90 m but with unadequate distribution patterns. In the line 4, aquifer is identified at the meter of 215 to meter of 250  in the depths of more than 26 m
Pemetaan Distribusi Petir Untuk Wilayah Manado Tahun 2013 Dan 2014 Mailoor, Michelle Jenneth; Pasau, Guntur; Bobanto, Maria D.
Jurnal MIPA Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.7.1.2018.18912

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk memetakan distribusi petir untuk wilayah Manado berdasarkan data petir tahun 2013 dan 2014. Data real time sambaran petir dari rekaman lightning detector diolah menggunakan beberapa program, yaitu Lightning 2000, Golden Software Surfer 8, Lightning Data Processing, GIS 10.3, Google Earth dan Microsoft Excel. Pada program GIS 10.3 data yang didapatkan kemudian dipetakan menggunakan metode Kriging. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berupa peta kontur distribusi petir di wilayah Kota Manado. Berdasarkan hasil dari pengolahan data, diperoleh data yang menunjukkan bahwa kejadian petir tertinggi terdapat pada bulan Oktober 2013 yaitu sebanyak 6.540 kejadian dan bulan Mei 2014 yaitu sebanyak 7.330 kejadian petir. Distribusi petir CG+ tertinggi terdapat pada kecamatan Wenang dan tidak ada kejadian petir CG+ di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Tikala, Paal Dua, Singkil dan TumintingResearch has been done to make a distribution map for Manado area based on lightning data of year 2013 and 2014. The real time data of lightning strikes from lightning detector processed by using a few program that is Lightning 2000, Golden Software Surfer 8, Lightning Data Processing, GIS 10.3, Google Earth and Microsoft Excel. Data that we got from GIS 10.3 use for mapping with Kriging method. Output from this research is contour map in Manado city area. Based on output from processed data, we got data that the highest lightning event happened in October 2013 that is 6.540 event and in May 2014 that is 7.330 lightning event. Highest CG+ lightning distribution located in Wenang Districts and there is no CG+ lightning event in 4 districts which is Tikala, Paal Dua, Singkil and Tuminting Districts
Pemodelan Sistem Prediksi Intensitas Curah Hujan di Kota Manado Dengan Menggunakan Kontrol Logika Fuzzy Mandey, Fleydi Novisnky; Kolibu, Hesky Stevy; Bobanto, Maria D.
Jurnal MIPA Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.6.2.2017.17068

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu  untuk memprediksi curah hujan yang terjadi di kota Manado apalagi di wilayah yang berada di sekitar lereng bukit yang berpotensi untuk menyebabkan terjadinya bencana alam longsor. Curah hujan yang tinggi di suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu, kelembapan, tekanan udara dan kecepatan angin. Masukkan yang menjadi indikator terjadinya curah hujan dalam penelitian ini berupa faktor yang mempengaruhinya tersebut. Setelah itu dianalisa serta ditentukan membership function dan rule, kemudian dibuat simulasi prediksi intensitas curah hujan dengan kontrol logika fuzzy. Jenis logika yang akan digunakandalam penelitian ini adalah model sistem penalaran Mamdani karena metode ini bersifat intuitif, mencakup bidang yang luas, dan sesuai dengan proses input informasi manusia. Pada model mamdani, logika operasi yang digunakan adalah AND dan semua aturan akan saling bergantung dan mempengaruhi. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu dan tekanan udara maka akan semakin besar dampak curah hujan akan terjadi sedangkan sebaliknya semakin tinggi kelembapan dan kecepatan angin maka semakin rendah kemungkinan akan terjadinya curah hujanThe purpose of this study is to predict rainfall that occurs in the city of Manado especially in areas around the hillside that has the potential to cause natural disaster landslide. High rainfall in an area is influenced by several factors such as temperature, humidity, air pressure and wind speed. Enter the indicator of the occurrence of rainfall in this research in the form of factors that influence it. After it is analyzed and determined membership function and rule, then simulated prediction of rainfall intensity with fuzzy logic control. The type of logic to be used in this research is the Mamdani reasoning system model because this method is intuitive, covers a wide field, and is in accordance with the process of input of human information. In the mamdani model, the operational logic used is AND and all rules will be interdependent and affect. The results show that the higher temperature and air pressure will be the greater the impact of rainfall will occur whereas on the contrary the higher the humidity and wind speed the lower the possibility of rainfall.
Model Percepatan Tanah Maksimum Di Kota Manado Menggunakan Metode Donovan dan McGuire Pasau, Guntur; Bobanto, Maria Daurina; Pandara, Dolfie P.
Jurnal MIPA Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.7.1.2018.19610

Abstract

Telah dilakukan analisis percepatan tanah maksimum gempa bumi di Kota Manado menggunakan metode Donovan dan McGuire. Kota Manado merupakan bagian dari lengan utara Pulau Sulawesi terletak pada batas pertemuan beberapa lempeng besar sehingga wilayah ini sangat rawan akan goncangan gempa bumi. Upaya mitigasi perlu dilakuakn sejak dini untuk memperkecil dampak resiko gempa bumi tersebut. Salah satu upaya mitigasi adalah memetakan percepatan tanah maksimum (peak ground acceleration) di permukaan. Penentuan variasi nilai percepatan tanah maksimum menggunakan metode Donovan dan metode McGuire. Data yang digunakan adalah data hypocenter gempa yang dikumpulkan dari dua katalog yakni data USGS dan ANSS selama selang pengamatan Februari 1963 sampai Agustus 2017 meliputi radius 500 km dari Kota Manado. Hasil analisis menunjukkan bahwa percepatan tanah maksimum di Kota Manado menggunkan metode Donovan sekitar 42.12 gal sampai dengan 51.82 gal sedangkan metode Mc Guire diperoleh nilai percepatan tanah sekitar 59.13 gal sampai 72.53 gal.The peak ground acceleration analysis in Manado city has been done using Donovan and McGuire method. Manado City is part of the north arm of Sulawesi Island located at the boundary of several major plate meetings so that this region is very prone to earthquake shocks. Mitigation efforts need to be done early to minimize the impact of the earthquake risk. One mitigation effort is to map the peak ground acceleration on the surface. Determination of peak ground acceleration variation using the Donovan and McGuire method. The data used are earthquake hypocenter data collected from two catalogs namely USGS and ANSS data during the observation interval February 1963 to August 2017 covering a radius of 500 km from Manado City. The result of the analysis shows that the peak ground acceleration in Manado City uses Donovan method about 42.12 gal up to 51.82 gal while Mc Guire method obtained the peak ground acceleration a value of  about 59.13 gal to 72.53 gal.