Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Konversi Sitronelal Menjadi Senyawa Isopulegol dengan Katalis ZnBr2/β-Zeolit Nisyak, Khoirun; Iftitah, Elvina Dhiaul; Tjahjanto, Rachmat Triandi
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 39 No. 2 Oktober 2017
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.056 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v39i2.3306

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan konversi sitronelal menjadi senyawa isopulegol melalui mekanisme reaksi siklisasi dengan katalis ZnBr2/β-Zeolit. Sitronelal diisolasi dari minyak sereh wangi dengan metode distilasi fraksional. Katalis ZnBr2/β-Zeolit dibuat dengan metode impregnasi pada temperatur 400 ºC di bawah aliran gas nitrogen selama 4 jam. Reaksi konversi sitronelal dilakukan dengan metode one-pot synthesis dengan aliran gas nitrogen pada temperatur 120 ºC. Karakterisasi katalis ZnBr2/β-Zeolit dilakukan dengan analisa X ray- Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscopy- Energy Dispersive X-ray (SEM-EDX). Karakterisasi produk reaksi dilakukan kromatografi gas (GC) dan Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). Berdasarkan hasil penelitian, katalis ZnBr2/β-Zeolit memberikan aktivitas lebih baik dibandingkan β-Zeolit, dimana nilai konversi sitronelal menjadi isopulegol sebesar 100% dengan selektivitas terhadap senyawa isopulegol sebesar 75,28% pada temperatur 120 0C dan waktu reaksi 60 menit.
PENGEMBANGAN BIOPLASTIK ANTIBAKTERI Morgonella morganii SEBAGAI KEMASAN MAKANAN Eviomitta Rizki Amanda; Khoirun Nisyak; Yulianto Ade Prasetya
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 42 No. 1 April 2020
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v42i1.5745

Abstract

Bioplastik antibakteri berbahan komposit biopolimer agarosa-kitosan telah berhasil dikembangkan dengan menggunakan gliserol sebagai plastisiser dan emulsi minyak serai dapur sebagai agen antibakteri. Komposit plastik­ agarosa-kitosan-emulsi minyak serai dapur dibuat dengan menggunakan metode casting. Beberapa konsentrasi emulsi minyak serai dapur seperti 1%v/v, 2%v/v, 3%v/v, 4%v/v, dan 5%v/v ditambahkan ke dalam larutan biopolimer dan dioptimasi dengan mengamati  daya hambatnya terhadap bakteri Morganella morganii dengan konsentrasi 106 cell/mL. Hasil optimasi menunjukkan bahwa konsentrasi optimum emulsi minyak serai dapur dalam larutan biopolimer untuk menghambat bakteri Morganella amorganii adalah 1%v/v dengan luas area daya hambat sebesar 16 cm2. Komposisi bioplastik yang optimum kemudian dikarakterisasi untuk mengetahui sifat fisik dan mekaniknya. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa ketebalan komposit bioplastik dengan konsentrasi emulsi minyak serai 1% sebesar 0,0225 mm mengalami peningkatan sebesar 70% sampai 80% dari biopolimer agarosa dan kitosan secara terpisah. Uji sifat fisik dan mekanik dari bioplastik ditunjukkan oleh besarnya tensile strength (TS) dan elongation break (EB) yakni sebesar 51,28 MPa dan 4%, serta nilai water vapor permeability (WVP) bioplastik menggunakan emulsi minyak serai 1% sebesar 0,0097 g/cm2hari yakni lebih kecil dari WVP agarosa dan kitosan secara terpisah. Morfologi permukaan plastik dianalisis menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan menunjukkan permukaan yang halus dan homogen. 
PENGEMBANGAN BIOPLASTIK ANTIBAKTERI Morgonella morganii SEBAGAI KEMASAN MAKANAN Eviomitta Rizki Amanda; Khoirun Nisyak; Yulianto Ade Prasetya
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 42 No. 1 April 2020
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v42i1.5745

Abstract

Bioplastik antibakteri berbahan komposit biopolimer agarosa-kitosan telah berhasil dikembangkan dengan menggunakan gliserol sebagai plastisiser dan emulsi minyak serai dapur sebagai agen antibakteri. Komposit plastik­ agarosa-kitosan-emulsi minyak serai dapur dibuat dengan menggunakan metode casting. Beberapa konsentrasi emulsi minyak serai dapur seperti 1%v/v, 2%v/v, 3%v/v, 4%v/v, dan 5%v/v ditambahkan ke dalam larutan biopolimer dan dioptimasi dengan mengamati  daya hambatnya terhadap bakteri Morganella morganii dengan konsentrasi 106 cell/mL. Hasil optimasi menunjukkan bahwa konsentrasi optimum emulsi minyak serai dapur dalam larutan biopolimer untuk menghambat bakteri Morganella amorganii adalah 1%v/v dengan luas area daya hambat sebesar 16 cm2. Komposisi bioplastik yang optimum kemudian dikarakterisasi untuk mengetahui sifat fisik dan mekaniknya. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa ketebalan komposit bioplastik dengan konsentrasi emulsi minyak serai 1% sebesar 0,0225 mm mengalami peningkatan sebesar 70% sampai 80% dari biopolimer agarosa dan kitosan secara terpisah. Uji sifat fisik dan mekanik dari bioplastik ditunjukkan oleh besarnya tensile strength (TS) dan elongation break (EB) yakni sebesar 51,28 MPa dan 4%, serta nilai water vapor permeability (WVP) bioplastik menggunakan emulsi minyak serai 1% sebesar 0,0097 g/cm2hari yakni lebih kecil dari WVP agarosa dan kitosan secara terpisah. Morfologi permukaan plastik dianalisis menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM) dan menunjukkan permukaan yang halus dan homogen. 
Konversi Sitronelal Menjadi Senyawa Isopulegol dengan Katalis ZnBr2/β-Zeolit Khoirun Nisyak; Elvina Dhiaul Iftitah; Rachmat Triandi Tjahjanto
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 39 No. 2 Oktober 2017
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.056 KB) | DOI: 10.24817/jkk.v39i2.3306

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan konversi sitronelal menjadi senyawa isopulegol melalui mekanisme reaksi siklisasi dengan katalis ZnBr2/β-Zeolit. Sitronelal diisolasi dari minyak sereh wangi dengan metode distilasi fraksional. Katalis ZnBr2/β-Zeolit dibuat dengan metode impregnasi pada temperatur 400 ºC di bawah aliran gas nitrogen selama 4 jam. Reaksi konversi sitronelal dilakukan dengan metode one-pot synthesis dengan aliran gas nitrogen pada temperatur 120 ºC. Karakterisasi katalis ZnBr2/β-Zeolit dilakukan dengan analisa X ray- Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscopy- Energy Dispersive X-ray (SEM-EDX). Karakterisasi produk reaksi dilakukan kromatografi gas (GC) dan Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). Berdasarkan hasil penelitian, katalis ZnBr2/β-Zeolit memberikan aktivitas lebih baik dibandingkan β-Zeolit, dimana nilai konversi sitronelal menjadi isopulegol sebesar 100% dengan selektivitas terhadap senyawa isopulegol sebesar 75,28% pada temperatur 120 0C dan waktu reaksi 60 menit.
Antibacterial activity of Laja Gowah (Alpinia malaccensis (Brum.f) Roscoe) oil in Reducing the Number of Staphylococcus aureus Colonies in Hospital Wards Khoirun Nisyak
Majalah Obat Tradisional Vol 26, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mot.68323

Abstract

Staphylococcus aureus is one of the pathogenic bacteria that cause nosocomial infections in hospitals. The use of essential oil-based antibacterials for hospital wards was developed to prevent nosocomial infections. Laja gowah oil is an essential oil isolated from the Alpinia malaccensis plant, which belongs to the Zingiberaceae plant group. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of laja gowah oil in reducing the number of S. aureus colonies in hospital inpatient rooms through the air diffusion method. The compound content in laja gowah oil was analyzed with GC-MS. The study of antibacterial activity using the total plant counts continued with the colony count test, Gram staining, catalase test, and coagulase test. Laja gowah oil contains methyl cinnamate and 1,8-cineole. The installation time of the diffuser containing laja gowah oil affects the number of colonies of S. aureus bacteria in hospital wards. The antibacterial activity of laja gowah oil was influenced by the synergistic effect of methyl cinnamate and 1,8-cineole compounds.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI MINYAK SERAI DAPUR dan MINYAK ADAS pada Staphylococcus aureus di RUANG INAP RUMAH SAKIT Khoirun Nisyak; Susi Hartiningsih
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 13 No 2 (2020): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v13i2.2227

Abstract

ABSTRACT Pathogenic microbial contamination is one of the causes of nosocomial infection in hospitals. Lemongrass oil and fennel oil are essential oils that are used as antimicrobials especially against Staphylococcus aureus. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of lemongrass oil and fennel oil against S. aureus isolated from Anwar Medika Sidoarjo hospital ward through the air diffusion method using essential oil diffuser. The compounds in lemongrass oil and fennel oil were analyzed by Gas Chromatography-Mass Spectrometer. The antibacterial activity test was conducted by the air capture method and continued with the Gram staining, catalase test, coagulase test, and calculation of the number of colonies. The results obtained from this study showed a decrease in the number of S. aureus colonies after the use of essential oils for 48 hours. Based on these results it can be concluded that lemongrass oil and fennel oil can suppress the growth of S. aureus bacteria isolated from hospital wards. Keywords: antibacterial, lemongrass oil, fennel oil, S. aureus, hospital ABSTRAK Kontaminasi mikroba patogen adalah salah satu penyebab terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit. Minyak serai dapur dan minyak adas merupakan minyak atsiri yang dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba khususnya pada bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri minyak serai dapur dan minyak adas terhadap S. aureus di ruang rawat inap rumah sakit melalui metode difusi udara dengan menggunakan Diffuser Essensial Oil. Kandungan senyawa dalam minyak sereh dapur dan adas dianalisa dengan GC-MS. Analisa aktivitas antibakteri menggunakan metode tangkap udara dan dilanjutkan uji perhitungan jumlah koloni, pewarnaan Gram, uji katalase, dan uji koagulase. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan penurunan jumlah koloni S. aureus setelah penggunaan minyak atsiri dalam jangka waktu 48 jam. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa minyak serai dapur dan minyak adas memiliki kemampuan untuk menekan pertumbuhan bakteri S. aureus dalam ruang perawatan inap rumah sakit kelas III. Kata kunci: antibakteri, minyak serai dapur, minyak adas, S.aureus, rumah sakit
BIOTRANSFORMASI KANDUNGAN SENYAWA KIMIA MINYAK GURJUN BALSAM MENGGUNAKAN Aspergillus niger Khoirun Nisyak; A'yunil Hisbiyah; Lilik Nurfadlilah
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 14 No 2 (2021): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v14i2.4778

Abstract

ABSTRACT Gurjun balsam oil is one of the essential oils from Indonesia isolated from Dipterocarpus turbinatus resin. Gurjun balsam oil has a fragrant aroma and benefits as a traditional medicine in the Indochina region. The main chemical content of balsam gurjun oil is alfa-copaena and several other sesquiterpenes (C15H24) class compounds. In this study, biotransformation of the gurjun balsam oil with Aspergillus niger was carried out at room temperature with an agitation speed of 130 rpm and avariation of the incubation time of 24, 48, 72, and 96 hours. The biotransformation of balsam gurjun oil produced some main products as follows: alfa-copaene (60.53%), beta-caryophyllene (22.76%), humulene (3.87%), and alpha-cadinene (12.83%). The optimum incubation time with the highest copaena product was 72 hours. Biotransformation of gurjun balsam oil by Aspergillus niger does not produce new derivatives but increases the yield of the alpha-copaena. Αlpha-copaena in gurjun balsam oil has strong potential as anti-eczematic in treating skin problems. Keywords: biotransformation, gurjun balsam oil, alpha-copaena, and Aspergillus niger ABSTRAK Minyak gurjun balsam merupakan salah satu minyak atsiri asal Indonesia yang diisolasi dari resin tanaman Dipterocarpus turbinatus. Minyak gurjun balsam memiliki aroma yang harum dan digunakan sebagai obat tradisional di daerah Indocina. Kandungan kimia utama minyak balsam gurjun adalah alfa-kopaena dan beberapa senyawa golongan seskuiterpen (C15H24) lainnya. Pada penelitian ini dilakukan biotransformasi minyak gurjun balsam dengan Aspergillus niger. Proses biotransformasi dilakukan pada suhu kamar dengan kecepatan agitasi 130 rpm dan variasi waktu inkubasi 24, 48, 72, dan 96 jam. Produk yang ditransformasi kemudian dianalisis dengan Gas Chromatography-Mass Spectrometer (GC-MS). Produk utama yang dihasilkan dari biotransformasi minyak balsam gurjun adalah alfa-kopaena (60,53%), beta-karyofilena (22,76%), humulena (3,87%), dan alfa-kadinena (12,83%). Waktu inkubasi optimum dengan produk kopaene tertinggi adalah 72 jam. Biotransformasi minyak gurjun balsam oleh Aspergillus niger tidak menghasilkan turunan baru tetapi meningkatkan rendemen alfa-kopaena. Alfa kopaena memiliki potensi sebagai anti eksim yang kuat untuk mengatasi masalah kulit. Kata kunci: biotransformasi, minyak gurjun balsam, alfa-copaena, dan Aspergillus niger
Konversi Sitronelal Menjadi Senyawa Isopulegol dengan Katalis ZnBr2/β-Zeolit Khoirun Nisyak; Elvina Dhiaul Iftitah; Rachmat Triandi Tjahjanto
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 39 No. 2 Oktober 2017
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24817/jkk.v39i2.3306

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan konversi sitronelal menjadi senyawa isopulegol melalui mekanisme reaksi siklisasi dengan katalis ZnBr2/β-Zeolit. Sitronelal diisolasi dari minyak sereh wangi dengan metode distilasi fraksional. Katalis ZnBr2/β-Zeolit dibuat dengan metode impregnasi pada temperatur 400 ºC di bawah aliran gas nitrogen selama 4 jam. Reaksi konversi sitronelal dilakukan dengan metode one-pot synthesis dengan aliran gas nitrogen pada temperatur 120 ºC. Karakterisasi katalis ZnBr2/β-Zeolit dilakukan dengan analisa X ray- Diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscopy- Energy Dispersive X-ray (SEM-EDX). Karakterisasi produk reaksi dilakukan kromatografi gas (GC) dan Gas Chromatography-Mass Spectroscopy (GC-MS). Berdasarkan hasil penelitian, katalis ZnBr2/β-Zeolit memberikan aktivitas lebih baik dibandingkan β-Zeolit, dimana nilai konversi sitronelal menjadi isopulegol sebesar 100% dengan selektivitas terhadap senyawa isopulegol sebesar 75,28% pada temperatur 120 0C dan waktu reaksi 60 menit.
AKTIVITAS PENGHARUM RUANGAN MENGANDUNG MINYAK SERAI DAPUR TERHADAP PENURUNAN KOLONI BAKTERI Staphylococcus aureus DI UDARA Khoirun Nisyak; Eviomitta Rizki Amanda; Sifa Khadrotul Azizah
Jurnal Media Analis Kesehatan Vol 11, No 2 (2020): JURNAL MEDIA ANALIS KESEHATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pakassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/mak.v11i2.1719

Abstract

Mikroorganisme di udara merupakan unsur pencemaran yang menjadi penyebab gejala berbagai penyakit. Mikroorganisme dapat ditemukan di semua tempat dan bertahan pada kondisi lingkungan yang buruk. Salah satu bakteri patogen yang banyak ditemukan di udara adalah Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pengharum ruangan yang mengandung minyak atsiri serai dapur terhadap keberadaan bakteri Staphylococcus aureus di rumah. Ruangan rumah yang diambil sampel udaranya meliputi dapur, ruang keluarga, dan ruang tamu. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode tangkap udara. Variabel bebas yang diamati meliputi frekuensi penyemprotan pengharum ruangan dan dibandingkan hasilnya dengan desinfektan yang terbuat dari larutan natrium hipoklorit 2%. Koloni bakteri S. aureus yang didapatkan berwujud koloni bakteri berwarna kuning keemasan, permukaannya berbentuk cembung, berwarna ungu, dan berbentuk kokus, dimana menunjukkan golongan bakteri Gram positif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pengharum ruangan menggunakan bahan aktif minyak serai dapur tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan jumlah koloni bakteri S.aureus. Namun penggunaan desinfektan berbahan dasar larutan natrium hipoklorit sebagai pembanding dengan frekuensi penyemprotan tiga kali berpengaruh terhadap penurunan jumlah koloni bakteri S.aureus dengan hasil uji T nilai sig 0.007 (P<0.05). Kata kunci: mikroorganisme udara, pengharum ruangan, rumah, minyak serai dapur, dan  Staphylococcus aureus
AKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIBIOFILM NANOKOMPOSIT SENG OKSIDA-PERAK (ZnO-Ag) DENGAN MINYAK CENGKEH TERHADAP Pseudomonas aeruginosa Yulianto Ade Prasetya; Khoirun Nisyak; A'yunil Hisbiyah
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 8 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.931 KB) | DOI: 10.29122/jbbi.v8i2.4770

Abstract

Pseudomonas aeruginosa is a Gram-negative bacterium that often causes nosocomial infection because of its ability to produce biofilms so that it is resistant to various antibiotics. This research aims to determine the activity of zinc oxide-silver nanocomposites (ZnO-Ag) with clove oil against P. aerugoinosa bacteria. ZnO-Ag nanocomposites were made using the Green One Pot Synthesis technique using a sonicator and microwave instruments. The nanocomposites formed were characterized by X-Ray Diffraction (XRD) to determine crystallinity and particle size and Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX) to determine morphology and elements. The antibacterial activity and antibiofilm tests were carried out using the well diffusion and the microplate techniques, respectively. The resulted ZnO-Ag nanocomposite formed had a size of 19.66 nm, where Ag (47%) was of round shape, while Zn (35%) and O (18%) were fibrous. The ZnO-Ag had an inhibition zone of 14.9 mm against P. aeruginosa and was able to prevent the attachment of the bacterial biofilm for 48 hours with 76,59% inhibition percentage. Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri Gram negatif yang sering menyebabkan infeksi noskomial karena kemampuannya menghasilkan biofilm sehingga resisten terhadap berbagai antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas nanokomposit seng oksida-perak (ZnO-Ag) dengan minyak cengkeh terhadap P. aeruginosa. Nanokomposit ZnO-Ag dibuat dengan teknik Green One Pot Synthesis menggunakan instrumen sonikator dan gelombang mikro. Nanokomposit yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui kristalinitas dan ukuran partikel, Scanning Electron Microscopy-Energy Dispersive X-Ray (SEM-EDX) untuk mengetahui morfologi dan unsur yang terbentuk. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran dan uji antibiofilm dilakukan dengan teknik microplate. Hasil nanokomposit ZnO-Ag yang terbentuk memiliki ukuran sebesar 19,66 nm, dimana Ag (47%) berbentuk bulat sedangkan Zn (35%) dan O (18%) berbentuk fiber. Nanokomposit ZnO-Ag memunculkan zona hambat 14,9 mm terhadap P. aeruginosa dan mampu mencegah penempelan biofilm yang dihasilkan bakteri tersebut selama 48 jam dengan penghambatan 76,59%.