Claim Missing Document
Check
Articles

Peroksidasi Lipid dan Aktivitas Enzim Pembersih pada Diabetes yang Diinduksi Streptozotocin Astuti, Yoni
Jurnal Mutiara Medika Vol 2, No 1 (2002)
Publisher : Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji peroksidasi lipid dan aktivitas ensim pembersih pada diabetes yang diinduksi Streptozotocin. Penelitian ini juga dilakukan untuk menetapkan apakah dosis sedang vitamin E sebagai antioksidan nonensimatik berperan utama dalam sistem pertahanan tubuh oleh antioksidan pada tikus hamil dan bayinya. Subyek yang terlibat pada penelitian ini terdiri dari 30 ekor tikus galur Wistar betina normal, yang diberi dosis tunggal Streptozotocin (40 mg/Kg BB) dan dikawinkan 7 hari kemudian. Selanjutnya tikus yang diabetikdibagi dalam 2 kelompok yang sesuai yaitu,kelompok I diberi suplemen vitamin E dengan dosis (30 mg/100 g pakan), dan kelompok II diberi pakan dengan diet standart rendah vitamin E Kelompok kontrol terdiri dari 15 ekor tikus hamil. Pada hari pertama setelah kelahiran tikus di dekapitasi dan hepar induknya dihomogenat dan uterus maupun paru - paru bayi tikus dan hepar di preparasi. Kemudian dilakukan pengukuran untuk parameter - parameter berikut: konsentrasi Malondialdehid (MDA) pada homogenat dan serum darah, kadar Glutathione(GSH), aktivitas superoksida-CuZn dismutase dan Glu¬tathione peroksidase (G-Px) dan Glikemia. Dari hasil yang diperoleh ternyata bayi tikus diabetik lebih kecil dari pada bayi tikus normal,dan kadar gula serumnya jauh lebih tinggi pada bayi tikus diabetik. Kadar MDA meningkat bermakna sedangkan GSH, SOD,dan GPx jauh berkurang pada tikus dewasa diabetik dan bayinya dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pada tikus yang diberi suplemen vitamin E, kadar MDA lebih rendah bermakna, Kadar GSH dan aktivitas SOD sangat meningkat pada jaringan-jaringan yang diamati sedangkan aktivitas GPx tetap tidak berubah. Penelitian ini berkesimpulan bahwa dengan mengamati aktivitas ensim - ensim pembersih tertentu, informasi adanya stress oksidatif secara biologi yang terjadi terus menerus serta status janin/bayi dapat diamati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tikus hamil diabetik dan anaknya terpapar stress oksidatif yang meningkat, dan suplemen vitamin E mampu menurunkan pengaruh yang menggangu dari stress tersebut
Pengaruh Pemberian Ekstrak Pare (Momordica charantia L) terhadap Motilitas dan Morfologi Sperma Mencit Astuti, Yoni; Fitriana, Selly; Rahayu, Nunuk Siti
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The role of man in Family Planning extend o the birth space is rare. Therefore, improvement efforts to create the family planning tools that have characteristic safe and reversible for man ’s reproductive system are needed.It is wellknown that pare (Momordica charantia,L) showed the effect of spermatogenesis inhibition. The aim of this study is to reveal the influence of bitter melon extract on mice sperm activity. This experimental study used male mice which were given bitter melon extract by oral intubations. Twenty mice were divided into 2 groups. Group A was treated with bitter melon extract for 4 weeks and group B for 6 weeks. Each group were further divided into 5 subgroups which were treated with different dose 500, 600, 700, 800 mg/kg body weight/day and control subgroups were treated with aquadest. After this, mice were decapitated, and the left and right terminals of the epididymis were sectioned. Then the motility and morphology of the sperms cells were examined cupically. The results showed that there was a correlation between dose of extract, motility and morphology of sperms. The ANOVA analysis showed that there were significants differenced, at motility A(r = - 0,583), B(R = - 0,839) p = 0,27, normal morphology A(r = - 0,946), B(r = - 0,962) p = 0,000, abnormal morphology A(r = 0,930), B(r = 0,962) p = 0,000. It is concluded that the decreasing of motility and normal morphology of sperms were liniar with the increasing of dose and duration of extract treatment for sperm motility. The most minimally effective dosage were : 500 mg/weight/day during 4 weeks.Peran pria dalam mengikuti program Keluarga Berencana (KB) untuk menjaga jarak kelahiran anak masih sangat sedikit. Sehingga perlu usaha untuk menciptakan alat KB yang aman dan bersifat sementara bagi pria. Pare (Momordica charantiaL) diketahui memiliki efek penghambatan spermatogenesis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Mencit sebanyak 20 ekor terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok A (kelompok diberi perlakuan selama 4 minggu dan kelompok B (kelompok yang diberi perlakuan selama 6 minggu). Tiap kelompok terdiri dari 5 sub kelompok dengan dosis berbeda, yaitu 500, 600, 700, 800 mg ekstrak pare/kg BB/hari dan sub kelompok kontrol yang diberi aquadest. Setelah masa perlakuan, mencit didekapitasi, epididimis bagian akhir dari saluran reproduksi sebelah kanan dan kiri diambil, dibuat suspensi dengan NaCl 0,9%. Dihitung motilitas sperma ,dihitung morfologi normal dan morfologi tidak normal. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi antara dosis ekstrak dengan motilitas pada kelompok A : (r = -0,583) sedang pada kelompok B : (r = -0,839) dan korelasi dosis dengan morfologi sel sperma normal pada kelompok A : (r = -0,946), pada kelompok B : (r = -0,962) dan korelasi dosis dengan kelompok abnormal pada kelompok A : (r = 0,930) , pada kelompok B : (r = 0,962).Sedangkan uji ANOVA menunjukkan adanya beda nyata , yaitu antara dosis dengan pada motilitas p = 0,27 antara dosis dengan p = 0,000, morfologi abnormal p = 0,000. Disimpulkan bahwa penurunan motilitas dan morfologi sperma berbanding lurus dengan peningkatan dosis dan lama perlakuan. Dosis efektifminimal adalah 500mg/BB/hari selama waktu 4 minggu.
Pengaruh Pemberian Jus Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) terhadap Kadar HDL dan LDL-Kolesterol pada Tikus Putih Hiperkolesterolemia Anggoro, Dedy Sukmo; Astuti, Yoni
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hiperkolesterolemia terjadi jika kadar kolesterol melebihi batas normal. Belimbing wuluh mempunyai banyak kandungan senyawa yang dibutuhkan manusia diantaranya pektin. Pektin mempunyai peranan dalam menurunkan kadar kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan  pengaruh  jus belimbing wuluh terhadap kadar HDL dan LDL-kolesterol pada tikus putih yang mengalami Hiperkolesterolemia. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian pre and post test design. Penelitian ini menggunakan tikus putih (Strain Wistar) jantan berusia 2 bulan dengan berat badan rata-rata antara 180 - 260  gram. Jumlah subyek penelitian 16 ekor, dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing terdiri dari 4 ekor tikus, yaitu kelompok I adalah kontrol, kelompok II perlakuan dengan dosis 2 ml/200grBB/ hari,Kelompok III dengan perlakuan 3 ml/200grBB/hari dan   kelompok IV dengan perlakuan 4ml/200grBB/ hari). Sebelum diberi perlakuan semua kelompok diberi kuning telur untuk proses hiperkolestrolemia selama 15 hari.Data di uji dengan paired t-test dan one-way anova. Hasil menunjukkan bahwa dosis jus Wuluh yang paling baik dan signifikan (p< 0,05) untuk menurunkan LDL-kolesterol dan menaikkan HDL-kolesterol serum darah tikus putih jantan yang mengalami hiperkolesterolemi adalah 4 ml/200grBB/hari. Dapat disimpulkan bahwa jus belimbing wuluh terbukti dapat menurunkan kadar LDL kolesterol dan menaikkan kadar HDL kolesterol pada tikus hiperkolesterolemia.Hypercholesterolemia occurs when cholesterol level exceeds from the normal value. Wuluh star fruit has some beneficial substances for human such as   pectin. Pectin was able to decrease cholesterol levels. This research aims to prove the influence of wuluh starfruit juice on serum HDL and LDL-cholesterol on hipercholesterolemia rats. This research is an experimental research, with the pre- pro test research design. This study used (Wistar strain) 2-month-old male rats which were an average weight between 180 to 260 grams. The Rats, were divided into 4 groups, each was 4 male rats. The group 1  as  placebo and group II used dose 2 ml/200gr weight/day, Group III used  dose 3 ml/200gr weight/day and  group IV used 4ml/ 200gr weight/day. Before treatment, all groups were given egg yolk for 15 days to make hipercholestrolemia. The data analyzed by one-way anova. The results showed that the best dose of wuluh star  Juice and most significant (p <0.05) to lower LDL-cholesterol and raise HDL-cholesterol blood serum  were 4 ml/200gr weight/day).The conclution of the research was Wuluh star fruit juice was  proved decrease LDL Cholesterol and increase HDL cholesterol on Hipercholesterolemia rats.
Gambaran Diet Anak Usia Sekolah di Desa Sidoharjo, Kulon Progo, terhadap Standar Normal Pertumbuhannya Astuti, Yoni; Meida, Nur Shani
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 8, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Child growth and development are influenced by several factors including hereditary and environment factors. The environment factors that potentially influence child growth and differentiation are diet and health. Diet intake in children is expected to meet the Recommended Dietary Allowance (RDA) to enable good growth and development. The aim of this research is to identify diet description of school children in Sidoharjo District, Kulon Progo towards their normal standard of growth. The research subjects were 63 school children consisting of 33 girls and 30 boys aged 7-12 years old. This research was carried out by filling out a questionnaire consisting of respondent identity and diet survey form to record diet intake for 7 consecutive days. Subjects then underwent general physical examination i.e. bloodpressure, pulse, respiration rate, body height and weight. The results of this research showed that most children (> 80 %) had growth and development under 50% of percentile. The calorie intake was 50 % of RDA. The intake of carbohydrate, protein and lipid of the group of boys was 85,32%; 5,2%; 9,48% respectively. The intake of carbohydrate, protein and lipid of the group of girls was 83,2%; 6,5%; and 10,3% respectively. Therefore, the school children diet was below the RDA level.Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya faktor herediter dan lingkungan. Faktor lingkungan yang potensial mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak antara lain diet dan kesehatannya. Asupan makanan pada anak di harapkan sesuai dengan RDA(Recommended Dietary Allowance) nya, agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran diet anak usia sekolah (SD) di dusun Sidoharjo Kulon Progo terhadap standard normal pertumbuhannya. Subyek penelitian ini sebanyak 63 anak terbagi atas 33 anak perempuan dan 30 anak laki - laki, dengan kisaran umur 7-12 tahun. Penelitian dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang berisi identitas dan blangko survey diet untuk mencatat semua makanan yang dimakan berturut- turut selama 7 hari. Selanjutnya subjek diperiksa kesehatannya secara umum dengan pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi, tinggi dan berat badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak baik perempuan dan laki - laki sebagian besar (> 80 %) di bawah persentil 50%.Asupan kalori hanya terpenuhi 50%nya. Kelompok perempuan asupan karbohidrat, protein dan lemak berturut - turut terpenuhi sebesar 85,32% , protein 5,2% dan lemak 9,48%, sedangkan pada kelompok laki - laki berturut turut 83,2%, 6,5%, dan 10,3%. Kesimpulan penelitian ini adalah diet anak - anak usia sekolah di dusun Sidoharjo, Kulon Progo berada di bawah Standar Normal Pertumbuhannya (RDA).
Pengaruh Madu terhadap Ketahanan Jasmani Astuti, Yoni
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2004)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Everybody expects a healthy and a strong body. To achieve it, there must be some effort to be done, such as having a healthy diet and do agood physi¬cal activity. Honey, is one kind of food which is recommended by ALLAH as agood food and medicine. Honey consists high nutrition such as carbohydrat, lipid, protein, vitamin and mineral which are needed to maintance the health and the physical endurance. The aims of this study is to find a prove and give more information about the benefit of the honey. This study is experimantal research with a cross sec¬tional design. There are 10 soccer players in Gamping Ambarketawang area are involved in this study. Their physical endurance were checked before and after consuming honey for 7 days. The resulat showed that the participants have a good physical endurance, and the average of oxygen maximum Volume before consuming honey is 6,18 ± 1,04 ml/body weight/minute and afer consuming honey is 5,92 ± 0,98 ml/ body weight/minute. The conclusion is the physical endurance of the participants were increased, even statistically have no significant difference.Memiliki badan yang sehat dan kuat adalah harapan setiap orang. Untuk mendapatkannya sewajarnya harus ada usaha, antara lain dengan makan makanan yang seimbang dan melakukan aktifitas fisik dengan baik. Madu salah satu jenis makanan yang mendapat rekomendasi dari ALLAH sebagai makanan yang baik dan sekaligus sebagai obat. Madu dikenal banyak mengandung zat gizi tinggi antara lain karbohidrat, lipid, protein, vitamin dan mineral, yang sangat diperlukan untuk kesehatan dan stamina badan. Penelitian ini berjudul Pengaruh madu terhadap ketahanan jasmani dilakukan untuk membuktikan dan menginformasikan manfaat madu yang lain. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental secara cross sectional, yang melibatkan 10 subyek dari pria pemain sepak bola daerah gamping Ambarketawang. Subyek diperiksa ketahan jasmaninya sebelum dan sesudah pemberian madu selamaama 7 hari berturut- turut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi fisik subyek bagus, dan rerata ambilan oksigen maksimum subyek sebelum perlakuan madu sebesar (6,18 ±1,04)ml/ BB/menit dan rerata ambilan oksigen maksimum sesudah perlakuan sebesar (5,92 ± 0,98) ml/BB/menit.Hal ini dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani subyek mengalami peningkatan meskipun secara statistik tidak
Bubuk Cinnamon burmani Menurunkan Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih Diabetik Diinduksi Alloxan Tusara, Giand Elmadahlia; Astuti, Yoni
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 13, No 3 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bubuk kayu manis mengandung flavonoid yang memiliki efek hipoglikemik untuk menurunkan kadar gula darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian bubuk kayu manis (Cinnamon burmani) terhadap kadar gula darah pada tikus diabetes diinduksi alloxan. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan penelitian pre and post tets control design menggunakan 18 tikus yang dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing terdiri 6 ekor tikus. Kelompok pertama tidak diberikan perlakuan, kelompok kedua diberi bubuk C. burmani3,6 mg/hari dan kelompok ketiga diberi bubuk C. burmani7,2 mg/hari. Tikus di kelompok 2 dan 3 diberi bubuk C. burmani setiap hari selama 21 hari. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA satu jalan dilanjutkan dengan uji post-hoc Tukey HSD. Hasil uji menunjukkan bahwa pemberian bubuk C. burmani memberikan efek penurunan gula darah berrmakna (p< 0.05). Dosis terbaik untuk menurunkan kadar gula darah dalam penelitian ini adalah 7,2 mg/day setelah pemberian selama 21 hari. Pemberian dosis 2 kali lipat tidak menyebabkan kecepatan penurunan gula darah 2 kali lipat juga. Disimpulkan bahwa pemberian bubuk C. burmani dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus putih diabetik yang diinduksi alloxan.Cinnamon powder contain flavonoid as antioxidant and MHCP (methylhydroxy-chalcone poly­mer) which provide hypoglycemic effect to reduce level blood glucose. The aim of this study is to know the effect of cinnamon powder (Cinnamon burmani) given to the blood glucose in alloxan-induced dia­betic rats. This research was an experimental laboratory with pre and post tets control design using 18 rats were divided into three groups, each group were 6 rats. The first group were not given anything, the second group were given cinnamon powder 3,6 mg/day and the third were given cinnamon powder 7,2 mg/day. Rats in group 2 and 3 were given cinnamon powder everyday for 21 days. Hypoglycemic activity was evaluated at day 0, 7, 14 and 21. The data was compared statistically using one-way analysis of variance (ANOVA) followed by post-hoc test Tukey HSD. The result indicated that cinnamon powder giving significant effect on the reduction of blood glucose. In this research were used the optimum doses to decreasing blood glucose level at 7,2 mg/day after 21 days treatment The double doses cannot also decreasing speed of blood glucose causes. It was concluded that C. Burmani powder can decrease blood glucose levels in diabetic mice induced alloxan.
Hubungan antara Asupan Protein, Zat Besi dan Vitamin C dengan Kadar Hb pada Anak Umur (7-15) tahun di Desa Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo Astuti, Yoni
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v10i2.1581

Abstract

The high risk age of malaria infection in Kulonprogo is 5-14 year old. Anemia is a common condition that caused by chronic infection of malaria. Anemia worsefor patient with malnutrition. This research aims to reveal how dietary intake of children, especially protein, vitamin C and iron intake on the incidence of anemia in aged 7-15 years in malaria endemic malaria. This study use cross sectional - retrospectif design. The research subjects were 61 children (class 4-6 elementary school) from 6 hamlets. They are healthy children, no history of chronic illness other than malaria or kongenita disease. Children fill list of food intake for 7 days. After that weight and height were measured and blood Hb was deternined by Sahli method. Food intake was analyzed using Food Proseccor I. To analyze the relationship between protein intake, vitamin C and iron and hemoglobin concentration were used Pearson test.The result showed that the average ofprotein, iron and vitamin C were 25.064 ± 10.055 g (38.9% RDA (RecommmendedDaily Allowance), 6.523 ± 2.635 mg (56.33% RDA), 69.5% o RDA consecutively. The mean of hemoglobin level was 10.3 ± 1.2 grams / dl. The statistical analysis showed that there were linear relationship between vitamin C and iron (r = 0,765), between iron intake and hemoglobin (r = 0.675). It can be concluded that the low of intake of protein, iron and vitamin C associated with incidence of anemi.Kelompok usia risiko tinggi infeksi malaria di Kulonprogo adalah 5-14 thn. Anemia merupakan kondisi umum yang terjadi akibat infeksi kronis malaria. Anemia akan makin berat bila penderita menderita kekurangan gizi dan protein. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara asupan makanan anak terutama protein, vitamin C, zat besi terhadap kejadian anemia pada usia 7-15 tahun di daerah endemik malaria. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional - retrospectif pada sampel terpilih. Subyek penelitian sebanyak 61 anak (kelas 4-6 sekolah dasar) berasal dari 6 dusun. Anak sehat tidak memiliki riwayat penyakit menahun selain malaria atau penyakit kongenital. Anak mengisi daftar asupan makanan selama 7 hari, setelah itu diukur berat dan tinggi badan, darah diperiksa kadar Hbnya dengan metoda Sahli. Asupan makanan dianalisis dengan Food Proseccor I, untuk mengetahui persen asupan makanan perhari. Analisis hubungan asupan protein, vitamin C, zat besi terhadap kadar hemoglobin digunakan uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan rerata asupan protein, zat besi dan vitamin C berturut-turut adalah sebesar 25,064 ± 10,055 gram (38,9% RDA (Recommended Daily Allowance), 6,523 ± 2,635 mg (56,33% RDA), dan 69,5% RDA. Rerata kadar hemoglobin sebesar 10,3 ± 1,2 gram/dl. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan linier antara asupan vitamin C dengan asupan zat besi (r= 0,765), dan antara asupan zat besi dengan kadar hemoglobin( r=0,675). Disimpulkan asupan protein, besi dan vitamin C rendah berhubungan dengan kejadian anemia.
Pengaruh Ekstrak Buah Merah (Pandanus conoideus L.) terhadap Kadar Glukosa Darah Astuti, Yoni; Dewi, Lisa La Rosma
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 1 (s) (2007)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v7i1 (s).1678

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic hyperglycemia marked by various disparities of metabolism as the result of hormonal disparity which generates various chronic complications at eyes, nerves and blood vessels. DM complication causes disorder even physical defect to the patient. Therefore, DM therapy is now directed more toward to the complication prevention. Traditionally, red fruit (Pandanus conoideus L.) is used to cure various diseases, including DM. The aim of this research is to prove the hypoglicemic effect of red fruit extract. This is an experimental laboratory research in animal test. Subject were 11 rats of Spraque Dawley strain, 4 months age, male, 310-370 gram body weight. The subjects was divided into 4 groups i.e. negative control was given aquades, positive control group was given alloxan, first treatment group was given red fruit extracts 30ml and second treatment group was given alloxan and red fruit extract of dose 45 ml. The treatment was given for 24 days and at 25th day retrieval of blood through vein retroorbitalis was done. The laboratory examination was carried out by using KIT Glucose DYASIS reagent. The data was analyzed by oneway Anova and t test. The result shows that the blood glucose level on group fUJII and IV are 75,41±1,73; 183,64±2,11 mg/dl; 73,76±1,84; and 121,1±3,05 mg/dl. Oneway Anova shows a significant difference of blood glucose level among the groups (p=0,000). The t test shows a significant difference of blood glucose level between group 4 (p 0, 05) and other grous. The level of blood glucose on group IV was lowest than other groups. There was a hypoglycemic effect on Pandanus conoideus.Diabetes mellitus (DM) adalah hiperglikemia kronis yang ditandai oleh berbagai kelaianan metabolisme sebagai akibat kelainan hormon yang menghasilkan berbagai komplikasi kronik pada mata, saraf dan pembuluh darah. Komplikasi DM menyebabkan gangguan bahkan cacat fisik kepada pasien. Oleh karena itu, terapi DM sekarang lebih diarahkan pada pencegahan komplikasi. Secara tradisional, buah merah (Pandanus conoideus L.) digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk DM. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek hipoglikemik buah merah. Desain penelitian adalah eksperimental in vivo pada hewan uji. Subjek penelitian 11 ekor tikus galur Sprague Dawley, usia 4 bulan, jantan, berat badan 310-370 gram. Subyek dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kontrol negatif diberi akuades, kelompok kontrol positif diberi Alloxan, kelompok perlakuan I diberi ekstrak buah merah 30ml, kelompok perlakuan II diberi Alloxan dan ekstrak buah merah dosis 45 ml. Perlakuan diberikan selama 24 hari, selanjutnya pada hari ke 25 dilakukan pengambilan darah melalui vena retroorbitalis. Pemeriksaan Glukosa dilakukan dengan menggunakan reagen KIT DYASIS. Data dianalisis dengan oneway Anova dilanjutkan dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kadar glukosa darah kelompok I,n,IIl dan IV adalah (75,41 ± 1,73) mg/dl; (183,64 ± 2,11) mg/dl; (73,76 ± 1,84) mg/dl; dan (121,1 ± 3,05) mg/ dl. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan kadar glukosa darah antar kelompok (p = 0.000). Uji t menunjukkan perbedaan yang signifikan kadar glukosa darah kelompok IV (p 0, 05) dengan kelompok - kelompok yang lain.Pada kelompok IV merupakan rerata kadar terendah glukosa darah. Dapat disimpulkan bahwa buah merah memiliki efek hipoglikemik.
Pengaruh Asupan Susu Kedelai Terhadap Ca Darah Astuti, Yoni; Irawan, Dedy
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 2 (s) (2007): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v7i2 (s).1658

Abstract

Nowadays, soybean milk is known as the alternative substitute for cow milk. Besides contains of calcium, soybean milk also contains of natural substance that similar to estrogens named phytoestrogen. This substance has thought can help calcium absorption from daily dietary. It is therefore soybean milk believed can prevent osteoporosis. Objectives of this research is to understand the effect of consuming soybean milk to blood calcium level in human. This research used pre test-post test only control group design and T-test statistic test. Subject of this research are 10 men that divided into 2 groups. Each group contains of five men, which the group I as experiment group and group II as control group. Result of this research showed that from the control group, there are three subjects who have blood calcium increase, while two subjects have blood calcium decrease. The average of blood calcium level before experiment is 9,53 mg/dl and after experiment is 9,58 mg/dl. So the average of blood calcium increase in negative control group is 0,05 mg/dl (0,58%). Of experiment group, all subjects have blood calcium increase. The average of blood calcium level before consume soybean milk is 9,71 mg/dl and after consume soybean milk is 11,43 mg/dl. So the average of blood calcium increase in experiment group is 1,72 mg/ dl (17,85%). The result of T-test statistic test which done to compare the effect of the two experiments shows the significant difference of end blood calcium level.Susu kedelai akhir-akhir ini mulai dikenal sebagai susu alternatif pengganti susu sapi. Pada susu kedelai selain mengandung kalsium juga terdapat senyawa alami mirip estrogen yang disebut fitoestrogen. Senyawa ini diperkirakan dapat membantu penyerapan kalsium dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Karena itulah susu kedelai dipercaya mampu menghambat osteoporosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh asupan susu kedelai terhadap kadar Ca darah pada manusia. Rancangan penelitian yang digunakan adalah pretest -post test only control group design, dengan menggunakan subjek sebanyak 10 orang dan dibagi ke dalam 2 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang dimana kelompok I merupakan kelompok perlakuan sedangkan kelompok II sebagai kelompok kontrol dan telah memenuhi kriteria inklusi. Setelah didapatkan hasil kemudian dilakukan uji statistik dengan uji analisa T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol terdapat 3 subjek yang mengalami peningkatan kadar kalsium darah sedangkan 2 subjek lainnya mengalami penurunan. Rerata kadar kalsium darah sebelum penelitian 9,53 mg/dl dan setelah penelitian 9,58 mg/dl. Jadi rerata peningkatan pada kelompok kontrol negatif 0,05 mg/dl (0,58 %). Pada kelompok perlakuan kadar kalsium darah semua subjek mengalami peningkatan. Rerata kadar kalsium darah sebelum pemberian susu kedelai 9,71 mg/dl dan setelah pemberian susu kedelai 11,43 mg/dl. Jadi peningkatannya sebesar 1,72 mg/dl (17,85%). Pada subjek kelompok I yang diberi susu kedelai 200 cc selama 14 hari, peningkatan kadar kalsiumnya lebih besar dari pada kelompok II yang tidak di beri susu kedelai. Hasil uji statistik T-test menujukkan adanya perbedaan nyata (p 0,05) pada kadar kalsium serum darah setelah pemberian susu kedelai.
Uji Kadar Hambatan Minimal Ekstrak Batang Siwak (Salvadora persica) terhadap Staphylococcus aureus secara In Vitro Suryani, Lilis; Astuti, Yoni
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v7i1.1690

Abstract

Siwak or miswak is a part of Salvadora persica plant. Siwak is a special plant. Siwak was appreciated by our prophet Muhammad SAW Siwak have many name. in Arab is weel famaous as Arak or Ayurak Siwak contained trimetilamin (TMA), which was a hidrofil substrat and its has function as floatation agent, prevent deposit ofparticle and debris in oral cavity, especially in between thr teeth. Besides, it has also antibacterial activity. This research is an experimental laboratory examination carried out to know the antimicroorganism activity of extract siwak against Staphylococcus aureus. The antimicroorganism activity of siwak has been tested by the determination of the minimal inhibitory concentration (MIC) and minimal bactericidal concentration (MBC) using the tube dilution method. The result of this study shows that the MIC and the MBC of siwak against Staphylococcus aureus ATCC 25923 and wild strain each is about 6,25gr% and 12,5 gr%. It is concluced that siwak has indeed an antimicroorganism (bactericide) activity against Staphylococcus aureus.Siwak atau miswak merupakan bagian dari batang tumbuhan Salvadora persica. Siwak termasuk tanaman istimewa. Ia dihargai tinggi oleh Nabi Muhammad Saw. Ujudnya seperti semak belukar namun kaya dengan sebutan. Di Arab dikenal dengan nama Arak atau Ayurak. Siwak mengandung trimetilamin (TMA). Zat ini mudah larut dalam air dan berfungsi sebagai zat apung (floatation agent) sehingga mampu mencegah endapan (deposit) partikel dan sisa makanan di rongga mulut khususnya ruang antara gigi. Selain itu, juga potensial sebagai antibakteri. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak batang siwak (Salvadorapersica) terhadap Staphylococcus aureus. Aktivitas antimikroba ditunjukkan dengan melihat kadar hambatan minimal (KHM) dan kadar bakterisidal minimal (KBM) ekstrak batang siwak (Salvadora persica) terhadap mikroba tersebut dengan metode pengenceran tabung (tube dilution methode). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KHM terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan wild strain 6,25 gr%, KBM sebesar 12,5 gr%. Disimpulkan bahwa ekstrak batang siwak (Salvadora persica) memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aurius yang bersifat bakterisidal.