Indriawati, Ratna
Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian terhadap Pemeriksaan Haemoglobin (Hb) Indriawati, Ratna
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 2 (2002)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The prevalence of anemia among pregnant women and under-five-year- old children in Indonesia is still very high. Hemoglobin (Hb) estimation assists in detecting anemia. There are two methods on measuring Hb by colorimetries i.e. Sahli and Talquist. The objective of this study was to compare the value of Sahli and Talquist methods by using the agreement test. This study was conducted in Physiology Laboratory, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta. A total number of 39 students who took Physiology were enrolled to this study. The Hb level measurement was conducted by trained students. Two students conducted the Hb level measure-ment using Sahli and Talquist methods randomly. Subjects of the study were 39 students consisted of 18 men and 21 women. The age mean was 20 ± 2,2. Using Talquist method, the Hb levels among men were significantly higher than women (p-0.02). Kappa coeffisient was calcu-lated to know the agreement between Sahli and Talquist methods. The Hb levels were catagorized into two groups using cut-off point 12 mg/dl, 10 mg/dl and 8 mg/dl, respectively. The agreement based on those three cut-off point was low, kappa coefficient were 0.24, 0.20 and 0.22, respectively. There were differences on the Hb level measurement between Sahli and Talquist methods (the agreement test with K=0,24; K=0,22 and K=0,20 were low).Prevalensi anemia pada wanita hamil dan anak-anak di bawah lima tahun di Indonesia masih sangat tinggi. Untuk menentukan adanya anemia perlu pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb). Pemeriksaan kadar Hb secara kolorimetris ada 2 cara yaitu, metode Sahli dan Talquist Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan hasil pengukuran kadar Hb menggunakan metode Sahli dan Talquist dengan uji kesepakatan. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisiologi, Fakultas Kedokteran Univer-sitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jumlah subyek 39 orang mahasiswa yang mengambil matakuliah fisiologi. Mahasiswa sebelumnya dilatih dahulu. Dua orang mahasiswa melakukan pemeriksaan Hb dengan metode Sahli dan Talquist, secara acak. Subyek penelitian ini adalah 39 mahasiswa, terdiri dari 18 laki-laki dan 21 perempuan, yang berusia rata-rata 20 +2,2 tahun. Pemeriksaan kadar Hb metode Talquist didapatkan perbedaan bermakna antara kadar Hb laki-laki dan perempuan (p=0,02). Perhitungan dengan koefisien Kappa untuk mengetahui kesepakatan antara metode Sahli dengan Talquist. Kadar Hb dikategorikan diam 2 kelompok menggunakan cut-off point 12 g/dl, 10 g/dl dan 8 g/dl. Uji kesepakatan pada 3 cut¬off point tersebut rendah, koefisien Kappa 0,24,0,20 dan 0,22. Terdapat perbedaan hasil pemeriksaan kadar Hb metode Sahli dan Talquist (uji kesepakatan dengan K=0,24, K=0,22 dan K=0,20 rendah).
Pengaruh Serbuk Cabai Rawit (Capsicum frutescens L) terhadap Nafsu Makan dan Berat Badan Anak Tikus Putih (Rattus norvegicus L) Ritonga, Ratna Sari; Indriawati, Ratna
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lost of appetite factor in children approxiantely between 25% and can increase until 40-70% especially in chonic infection and premature infants. It has consequence to reduce their body weight. The aim of this study is to find out the influence of Capsicum frutescens L to appetiteand body weight of Rattus norvegicus L. The samples consisted of 24 Rattus norvegicus L, male and female, devided into 4 groups. every group was given Capsicum frutescens L powder such with 60 mg, 90 mg, I20 mg and one group used for control. Such group was being adapted for one week and then was given the treatment for three weeks. The analized result using Anova test showed that there was significant different between the amount rest of food and body weight increasing of Rattus norvegicus L given Capsicum frutescens L to each treatment group. Among various groups of treatment the most effective dosis is I20 mg.It is concluded that Capsicum frutescens L has the potential effect to stimulate the Rattus norvegicus L appetite and to increase body weight.Faktor kesulitan makan pada anak dialami sekitar 25% usia anak, dan jumlah akan meningkat sekitar 40 - 70% pada anak yang lahir prematur atau dengan penyakit kronik. Faktor yang paling banyak menimbulkan kesulitan makan yaitu kurangnya nafsu makan. Kesulitan makan akan menyebabkan berat badan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari serbuk cabai rawit (Capsicum frutescens L) terhadap nafsu makan dan berat badan anak tikus putih (Rattus norvegicus L). Sampel adalah 24 ekor tikus, jantan dan betina, dan dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan serbuk cabai rawit dengan dosis 60 mg/hari/ekor, 90 mg/hari/ekor, 120 mg/hari/ekor, dan kelompok kontrol. Sampel diadaptasikan selama seminggu, kemudian diberi perlakuan selama 3 minggu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat penurunan sisa makanan yang bermakna secara statistik antara jumlah sisa makanan dan peningkatan berat badan Rattus norvegicus L. Serbuk cabai rawit (Capsicum frutescens L) dapat meningkatkan nafsu makan dan berat badan anak tikus putih (Rattus norvegicus L) dengan dosis efektif yaitu 120 mg/hari/ekor untuk meningkatkan nafsu makan dan lebih efektif pada jantan. Disimpulkan bahwa pemberian Capsicum frutescens L dapat meningkatkan nafsu makan dan berat badan Rattus norvegicus L.