Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMBATALAN AKTA PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DI KOTA PALU (Studi Kasus Perumahan Griya Bukit Hijau di Kota Palu) SETIAWAN, WAHYU; SUPRIADI, SUPRIADI; SAHRUL, SAHRUL
Legal Opinion Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Faculty of Law Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akibat hukum dari pembatalan perjanjian perikatan jual beli tanah adalah para pihak harus memenuhi kewajibannya terlebih dahulu sebagaimana yang telah diperjanjikan, perjanjian perikatan jual beli dibuat dalam akta otentik sehingga memberikan kepastian hukum bagi para pihak yang membuatnya.Penelitian ini merupakan penelitian tipe yuridis-empirisLokasi penelitian di kantor notaris. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang bersumber dari pengamatan langsung dilapangan serta wawancara dengan  notaris  dan data sekunder yang bersumber dari buku-buku.Berdasarkan hasil peneltian menggambarkan suatu perjanjian tidak senantiasa berjalan sesuai dengan kesepakatan para pihak yang membuatnya, terdapatnya kondisi-kondisi tertentu yang berakibat suatu perjanjian harus berakhir tidak sesuai dengan kesepakatan awal. Perjanjian dapat diakhiri dengan wanprestasi (ingkar janji) yang akan dikenakan sanksi, yang dilakukan oleh pihak pertama (penjual) yang tidak memenuhi isi perjanjian. Sehingga pihak pertama harus menerima sanksi yang telah ditetapkan oleh Notaris untuk mengembalikan sejumlah uang pembayaran pertama kepada pihak yang telah dirugikan.
SEWA-MENYEWA RAHIM DALAM PERSPEKTIF HUKUM PERDATA INDONESIA Sutradi, I Wayan; Sahrul, Sahrul; Fadjar, Adfiyanti
Legal Opinion Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Faculty of Law Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang timbulnya sewa rahim (surrogate mother) adalah karena adanya program bayi tabung ( fertilisasi in vitro). Salah satu jenis fertilisasi in vitro ini menggunakan sperma dan ovum dari pasangan suami istri kemudian zygote yang dihasilkan dipindahkan ke rahim ibu pengganti. Kontrak surogasi merupakan kontrak atau perjanjian yang dibuat antara orang tua pemesan dengan ibu surogat, di mana Ibu surogat akan mengandung, melahirkan dan menyerahkan anak tersebut kepada orang tua pemesan, sedangkan orang tua pemesan berkewajiban untuk menanggung biaya yang timbul pada masa mengandung dan melahirkan, serta haknya menerima bayi yang dilahirkan Ibu surogat, sesuai dengan jangka waktu yang telah di sepakati antara keduanya.Para ahli tidak ada kesamaan pandang tentang legalitas dari kontrak surogasi ini. Ada yang berpendapat bahwa kontrak surogasi tidak sah karena tidak terpenuhi syarat yang ditentukan dalam Pasal 1320 KUHPerdata, yang  berkaitan dengan syarat yang keempat, yaitu adanya causa yang halal. Kontrak ini bertentangan dengan undang-undang, dan kesusilaan yang baik. Sedangkan ada pendapat yang mengatakan bahwa kontrak surogasi ini adalah sah karena dibuat secara bebas oleh para pihak sesuai dengan asas kebebasan berkontrak sebagaimana yang diatur dalam pasal 1388 ayat (1) KUHPerdata.
PERBANDINGAN DAYA ANTARA LAMPU BIASA DENGAN LAMPU TERJADWAL OTOMATIS DI GEDUNG GRIYA LEGITA UNIVERSITAS PERTAMINA Putra, Adam Marsono; Megandi, Megandi; Yasa, Nugi Gahara; Soraya, Shelvy Intan; Sahrul, Sahrul; Susanty, Meredita; Setiawan, Erwin
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 10, No 1 (2019): JURNAL SIMETRIS VOLUME 10 NO 1 TAHUN 2019
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.98 KB) | DOI: 10.24176/simet.v10i1.2828

Abstract

Pada artikel ini akan dibahas analisis perbandingan konsumsi listrik dari penggunaan lampu secara manual dan lampu secara terjadwal otomatis. Penggunaan lampu secara manual ialah lampu dinyalakan dan dimatikan menggunakan saklar tanpa adanya batasan waktu, sedangkan penggunaan lampu secara terjadwal otomatis ialah penggunaan lampu yang hanya akan menyala dan mati sesuai dengan jadwal penggunaan ruangan yang terdaftar. Adapun tujuan dari dibuatnya artikel ini adalah untuk mengetahui kelayakan dari metode penggunaan lampu secara terjadwal otomatis dengan menganalisis apakah penggunaan lampu dengan metode tersebut dapat mengurangi konsumsi listrik atau tidak. Metode yang kami gunakan adalah perbandingan kuantitatif, dengan mengumpulkan data yang diperlukan untuk mendapatkan pengeluaran energi listrik untuk penerangan di gedung Griya Legita, kami membandingkan pengeluaran energi listrik ketika penggunaan lampu tidak terjadwal dan ketika penggunaan lampu dibuat terjadwal dengan sistem otomatis sepanjang Januari 2018. Hasil menunjukkan sistem lampu secara terjadwal otomatis memberikan efisiensi bekisar antara 1,5% hingga 94%. Pada bagian akhir dari artikel ini disimpulkan bahwa penggunaan lampu secara terjadwal otomatis dapat mengurangi konsumsi daya listrik di Gedung Griya Legita Universitas Pertamina meski tidak signifikan dikarenakan beberapa asumsi.
Implementasi Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Studi Pada Desa Massamaturu Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar) Sahrul, Sahrul; Mustari, Mustari
Phinisi Integration Review Vol 2, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.288 KB) | DOI: 10.26858/pir.v2i2.10087

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahu pola pembangunan di desa Massamaturu sebagai realisasi UU  No.6 Tahun 2014 dalam penanggulangan kemiskinan terkait pembangunan desa, untuk mengetahui pelaksanaan UU  No.6 Tahun 2014 terkait pembangunan desa tentang dampak terhadap penaggulangan kemiskinan di desa Massamaturu dan  untuk mengetahui faktor penentu dalam penaggulangan kemiskinan di desa Massamaturu melalui pelaksanaan UU  No.6 Tahun 2014 terkait pembangunan desa. Penelitian ini adalah penelitian mengunakan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi serta analisi data yang dilakukan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola pembangunan yang dilaksanakan di desa Massamaturu mengunakan pola pembangunan yang bersifat bottom – up yang dibuat berdasarkan kebutuhan, keinginan dan permasalahan yang muncul di masyarakat kemudian di akomodasi pemerintah daerah maupun pusat sebagai mata program dalam perencanaan pembangunan yang ada di Desa. Penanggulangan kemiskinan di desa Massamaturu merujuk pada kondisi, karakteristik dan kebutuhan masyarakat dengan program-program yang meliputi Prudes, badan usaha milik Desa, Embung Desa dan raga Desa. Pelaksanaan UU  No.6 Tahun 2014 pasal 78 ayat (1) berdampak positif  dan penurunan angka kemiskinan pertahun turun 3-4% dengan merealisasikan kebijakan-kebijakan yang lebih mengarahkan kepada kesejahtraan masyarakat dengan program memberikan pelatihan menjahit, penyuluhan pertaniaan, membagikan bibit unggul, memberikan alat pertukangan dan pertanian bagi kelompok tani yang ada di desa dan dapat dirasakan bagi semua masyarakat dengan baik. Faktor pendukung dalam penaggulangan kemiskinan di desa Massamaturu di antaraya: arah kebijakan pembangunan desa, perencanaan pembangunan desa, starategi pembangunan desa dan starategi pencapaian pembagunan desa (bidang ekonomi, pertanian, pendidikan, kesehatan, sarana prasarana, pemerintahan dan kerohanian). Faktor penghambat sumber daya manusia masih rendah karena mayoritas penduduk desa Massamaturu adalah petani.