Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Arsir

Komparasi Distribusi Pencahayaan Alami, Rumah Panggung dengan Rumah Tidak Panggung Mufidah, Mufidah; Purwanto, LMF; Satwiko, Prasasto
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.3674

Abstract

Dewasa ini desain rumah tinggal di Surabaya cenderung mempunyai ukuran relatif kecil, dengan pola tatanan berderet dan berhimpit dengan bangunan tetangga, mempunyai jumlah lantai lebih dari satu. Kondisi ini mengakibatkan semakin sulit mendapatkan kenyamanan visual (pencahayaan alami) di dalam bangunan, terutama untuk ruangan di bawah lantai. Selain itu, dengan semakin banyak memasukkan pencahayaan alami dari atap dan dinding muka bangunan, maka radiasi matahari juga ikut masuk ke dalam bangunan. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif desain yang dapat menambah luasan selubung bangunan, namun tidak langsung berhadapan dengan radiasi matahari, salah satunya dengan menggunakan lantai panggung. Tujuan dalam penelitian ini adalah mempelajari kinerja pencahayaan pada  desain rumah panggung dibandingkan dengan rumah tidak panggung, yang lantai dasarnya menempel di atas permukaan tanah. Metode penelitian ini menggunakan komparasi, dengan membandingkan pola distribusi perolehan daylight factor pada rumah tinggal tidak panggung (RTP) dibandingkan dengan rumah panggung (RP). Software yang digunakan dalam simulasi adalah Ecotect Analysis 2011, dengan menggunakan data iklim dari stasiun pengukuran iklim Gedangan, Surabaya. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa pada pola distribusi daylight foctor pada rumah panggung lebih merata dibandingkan dengan rumah tidak panggung, baik secara horizontal pada lantai, maupun secara vertikal pada dinding bangunan. Selain itu juga tidak terjadi kontras pada pencahayaan di dalam ruang, sehingga ruangan tetap nyaman.
Komparasi Surface Rehabilitation dan Deep Rehabilitation pada Revitalisasi Stasiun Ponorogo Agustin, Camelia Putri; Mufidah, Mufidah; Santoso, Joko
Arsir Vol 7, No 1 (2023): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v7i1.5839

Abstract

Ponorogo Station is a non-active station located in Ponorogo Regency, East Java, Indonesia. In the Ponorogo Regency Regional Regulation No. 1 of 2012 concerning the 2012-2032 Ponorogo Regency Regional Spatial Plan, the Ponorogo Regency Government is trying to revitalize Ponorogo Station. In revitalizing it is necessary to have an approach chosen to be implemented. Therefore, a comparison of the surface rehabilitation and deep rehabilitation approaches was carried out at the Ponorogo Station by looking at the issues and problems in the existing conditions. Since it was no longer active, Ponorogo Station has experienced a decrease in vitality, changes in function and damage due to 'self' and 'new creations' which make Ponorogo Station no longer intense. So, the right steps to respond to problems and optimize revitalization at the Ponorogo Station can be with a deep rehabilitation approach. 
Studi Komparasi Pola Penataan Permukiman Tepian Sungai di Indonesia dengan Pendekatan Riverfront Architecture Wardana, Thobi Yoga; Mufidah, Mufidah; Faisal, Muhammad
Arsir Vol 7, No 1 (2023): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v7i1.5827

Abstract

Rivers cannot be separated from human life, and higher population growth has caused land conversion in river-protected areas to become densely populated settlements. This conditions not only the environment but also the community itself. Therefore it is essential to study and compare the objects of riverside settlements in Indonesia so that they can become a pilot for the arrangement of riverside settlements in the future. The method used is a descriptive qualitative comparison by comparing three riverside settlement objects in Indonesia: Kampung Juminahan Yogyakarta, Kampung Code Yogyakarta, and Kampung Tongkol North Jakarta with a riverfront architecture approach. The results found that of all the objects studied, Kampung Code Yogyakarta met almost all indicators in the riverside architectural approach, including environmental, recreational, and educational functions, regardless of its advantages and disadvantages.