Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN K4 PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA KUALA SIMPANG KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2019 Nurbaiti, Nurbaiti; Nababan, Donal; Sirait, Asima
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v4i1.5492

Abstract

During pregnancy routine monitoring can be done using K1 and K4 coverage. In 2017 K4 coverage was 96.7%. Whereas in 2018, K4 coverage for pregnant women amounted to 356 (68.5%) of the target pregnant women amounted to 519 (100%). From these data it can be seen that in 2018 the coverage of K4 in pregnant women decreased compared to the K4 coverage in 2017. The aim of the study was to determine the relationship of knowledge, parity, family support, availability of pregnancy check-ups, coverage of health services, support of health workers and other factors. most dominant on K4 visits for pregnant women in the Work Area of Kualasimpang City Health Center, Aceh Tamiang Regency. This type of research is analytic with cross-sectional design methods. The population of this study was the third trimester pregnant women who examined their pregnancies in the Work Area of Kualasimpang City Health Center in Aceh Tamiang Regency with a total of 356 samples using a Slovin formula of 78 people. The sampling technique uses accidental sampling technique. From the results of multiple logistic regression tests with a value of value = 0.25, it was found that there was a significant relationship of knowledge (p = 0.000, PR = 0.075), parity (p = 0.001, PR = 15,863), the availability of a pregnancy checkup (p = 0.011, PR = 0.132), range of health services (p = 0.006, PR = 0.112), support (p = 0.007, PR = 0.084), the most dominant variable is parity (p = 0.001; PR = 15,863; 95% CI: 3,221- 78,114) which means that respondents with multigravida parity have a risk of not doing K4 visits 15,863 times greater than primigravida parity. It is expected that pregnant women will be more active and active in conducting K4 visits in order to detect all possibilities that can occur so as to avoid danger during pregnancy or before delivery.ABSTRAKSelama kehamilan dapat dilakukan pemantauan rutin dengan menggunakan cakupan K1 dan K4. Tahun 2017 cakupan K4 berjumlah 96,7%. Sedangkan pada tahun 2018, cakupan K4 pada ibu hamil berjumlah 356 (68,5%) dari sasaran ibu hamil berjumlah 519 (100%). Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada Tahun 2018 cakupan K4 pada ibu hamil menurun dibandingkan dengan cakupan K4 di Tahun 2017.Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan, paritas, dukungan keluarga, ketersediaan alatpemeriksaan kehamilan, jangkauan ketempat pelayanan kesehatan, dukungan petugas kesehatan serta faktor yang paling dominan terhadap kunjungan K4 pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang. Jenis penelitian adalah analitik dengan metode rancangan crossectional. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Kualasimpang Kabupaten Aceh Tamiang berjumlah 356 dengan sampel menggunakan rumus Slovin sebanyak 78 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Dari hasil uj iregresi logistic berganda dengan nilaip value = 0.25, diperoleh bahwa ada hubungan yang signifikan pengetahuan (p=0.000, PR=0.075), paritas (p=0.001, PR=15.863), ketersediaan alat pemeriksaan kehamilan (p=0.011, PR=0.132), jangkauan ketempat pelayanan kesehatan (p=0.006, PR=0.112), dukungan (p=0.007, PR=0.084), variabel yang paling dominan adalah paritas (p=0.001; PR=15.863; 95%CI:3.221-78.114)yang berarti bahwa responden dengan Paritas multigravida mempunyai risiko tidak melakukan kunjungan K4 15.863 kali lebih besar dibandingkan paritas primigravida. Diharapkan kepada ibu hamil agar lebih aktif dan giat dalam melakukan kunjungan K4 agar terdeksi segala kemungkinan yang dapat terjadi sehingga terhindar dari bahaya selama kehamilan maupun menjelang persalinan.
ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS ( PROLANIS ) DI PUSKESMAS PARSOBURAN KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2021 Manullang, Hanna Junima; Dachi, Rahmat A.; Sitorus, Ester J.; Priajaya, Sonny; Sirait, Asima
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1595

Abstract

ABSTRAK Program Pengelolaan  Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk mengelola penyakit kronis yaitu diabetes mellitus dan hipertensi, yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan. Puskesmas Parsoburan sudah melaksanakan prolanis sejak Tahun 2013 dan memiliki jumlah peserta prolanis terbanyak di Kota Pematangsiantar  pada Tahun 2021, yaitu sebanyak  480 orang. Persentase  rata-rata kunjungan  ke puskesmas 49%.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Parsoburan Kota Pematangsiantar.  Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriftif. Data diperoleh dari  wawancara mendalam kepada 3 narasumber utama dan 4 narasumber triagulasi untuk keabsahan data, serta data juga diperoleh dari  hasil observasi dan  dokumentasi.  Analisis data yang dilakukan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa implementasi prolanis di Puskesmas Parsoburan belum mencapai indikator 75%, komunikasi belum berjalan dengan optimal, walaupun  dimensi transformasi dan konsisitensi informasi sudah berjalan dengan baik, namun dimensi kejelasan informasi masih kurang ; sumber daya sudah  tersedia  dengan baik mencakup sumber daya anggaran, sumber daya manusia dan fasilitas; disposisi atau sikap pelaksana  dalam implementasi Prolanis pada umumnya sudah  baik;  dan  struktur birokrasi belum berjalan dengan maksimal  dimana  fragmentasi sudah berjalan dengan baik melalui koordinasi dengan BPJS  dan koordinasi internal di puskesmas  tapi  SOP dalam dalam pelaksanaan prolanis belum tersedia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Parsoburan belum berjalan dengan optimal.Kata Kunci :    Prolanis,  Implementasi
Tingkat Kecemasan Kelompok Lanjut Usia Di Situasi Pandemi Covid-19 Aritonang, Juneris juneris; Sirait, Asima; Lumbantoruan, Mestika
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 5 No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT AKBID PELAMONIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37337/jkdp.v5i1.200

Abstract

Pandemi Covid-19 ini menimbulkan dampak buruk lainnya termasuk diantaranya adalah terganggunya kesehatan psikososial, dan danpak ini akan lebih lama pemulihannya pandemi itu sendiri. Beberapa alasan penyebab hal tersebut adalah isolasi selama beberapa bulan (lock down) yang menimbulkan kejenuhan, kecemasan, bahkan insomnia. Peningkatan jumlah kasus Covid-19 membawa dampak buruk bagi mental semua orang, terlebih pada kelompok lanjut usia. Situasi pandemi Covid-19 ini meningkatkan stres dan kecemasan. Kelompok lansia adalah kelompok yang paling rentan terkena dampak penyebaran virus Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan tingkat kecemasan kelompok lanjut usia di situasi pandemi covid-19. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Tanjung Sari Batang Kecamatan Kuis Kabupaten Deli Serdang. Besaran sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling yang berarti seluruh kelompok lansia yang berada dan bersedia dijadikan sample pada saat penelitian berlangsung sejumlah 41 orang. Penelitian ini dilakukan masih dalam masa pandemi Covid-19 sehingga alat tulis diberikan 1 per responden penelitian dalam mengisi kuesioner tersebut untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yang diperoleh secara langsung dan nyata. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan menggunakan angket/lembar kusioner yang diberikan langsung kepada responden saat penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data univariat.. Mayoritas responden berada di tingkat kecemasan ringan (56.1%) dalam menghadapi pandemi Covid-19 di Desa Tanjung Sari tahun 2021. Disarangkan agar lansia dapat meningkatkan pemahaman terkait Covid-19 dengan informasi dapat diperoleh dari media cetak maupun elektronik maupun dari petugas kesehatan yang ada di Desa Tanjung Sari.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIGALINGGING KABUPATEN DAIRI TAHUN 2017 Fitri Debby Sitohang; Irawaty A. Kahar; Asima Sirait
Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA Vol. 5 No. 1 (2019): Jurnal Ilmiah Keperawatan IMELDA
Publisher : Program Studi S1/DIII-Keperawatan Universitas Imelda Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jikeperawatan.v5i1.305

Abstract

Cakupan bayi yang diberi ASI Eksklusif secara nasional tahun 2015 sebesar 55,7%, di Sumatera Utara tahun 2015 sebesar 33% dan cakupan ASI Eksklusif di Wilayah kerja Puskesmas Sigalingging kabupaten Dairi sebesar 4,1%. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sigalingging Kabupaten Dairi. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sigalingging Kabupaten Dairi sebanyak 95 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi dengan menggunakan tehnik sampel total populasi sejumlah 95 orang. Analisis data melaui tahapan analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi square dan analisis regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI Eksklusif, ada hubungan dukungan suami dengan pemberian ASI Eksklusif, ada hubungan persiapan fisik dan mental dengan pemberian ASI Eksklusif, ada hubungan dukungan petugas kesehatan dengan pemberian ASI Eksklusif, ada hubungan sosial budaya dengan pemberian ASI Eksklusif. Disarankan kepada Puskesmas Sigalingging agar membuat program penyuluhan ASI Eksklusif kepada ibu hamil dan suaminya.
ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS ( PROLANIS ) DI PUSKESMAS PARSOBURAN KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2021 Hanna Junima Manullang; Rahmat A. Dachi; Mido Ester J. Sitorus; Sonny Priajaya; Asima Sirait
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1663

Abstract

ABSTRAK Program Pengelolaan  Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk mengelola penyakit kronis yaitu diabetes mellitus dan hipertensi, yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan. Puskesmas Parsoburan sudah melaksanakan prolanis sejak Tahun 2013 dan memiliki jumlah peserta prolanis terbanyak di Kota Pematangsiantar  pada Tahun 2021, yaitu sebanyak  480 orang. Persentase  rata-rata kunjungan  ke puskesmas 49%.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Parsoburan Kota Pematangsiantar.  Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriftif. Data diperoleh dari  wawancara mendalam kepada 3 narasumber utama dan 4 narasumber triagulasi untuk keabsahan data, serta data juga diperoleh dari  hasil observasi dan  dokumentasi.  Analisis data yang dilakukan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan yang kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa implementasi prolanis di Puskesmas Parsoburan belum mencapai indikator 75%, komunikasi belum berjalan dengan optimal, walaupun  dimensi transformasi dan konsisitensi informasi sudah berjalan dengan baik, namun dimensi kejelasan informasi masih kurang ; sumber daya sudah  tersedia  dengan baik mencakup sumber daya anggaran, sumber daya manusia dan fasilitas; disposisi atau sikap pelaksana  dalam implementasi Prolanis pada umumnya sudah  baik;  dan  struktur birokrasi belum berjalan dengan maksimal  dimana  fragmentasi sudah berjalan dengan baik melalui koordinasi dengan BPJS  dan koordinasi internal di puskesmas  tapi  SOP dalam dalam pelaksanaan prolanis belum tersedia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) di Puskesmas Parsoburan belum berjalan dengan optimal.Kata Kunci :    Prolanis,  Implementasi
HUBUNGAN PERILAKU PENCEGAHAN TERHADAP KETERPAPARAN MIOPIA PADA SISWA-SISWI SMP N 3 KECAMATAN ONAN GANJANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 2021 Lidia Silaban; Jenny Marlindawani Purba; Kesaktian Manurung; Heru Santoso; Asima Sirait
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1814

Abstract

Pemerintah Indonesia telah menggalakkan MKJP lebih dari 10 tahun yang lalu namun hingga saat ini MKJP masih belum menjadi pilihan mayoritas pasangan usia subur di Indonesia. Rendahnya pemakaian kontrasepsi IUD disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu pengalaman, rasa takut penggunaan IUD terhadap efek sampingnya, biaya mahal, prosedur yang rumit, pengaruh dan pengalaman akseptor lain, sosial ekonomi, serta persepsi yang salah tentang IUD. Banyak mitos yang dipercayai oleh masyarakat antara lain kontrasepsi IUD dapat berpindah-pindah tempat sendiri, IUD dapat menyebabkan tumor pada rahim, IUD dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi, dan IUD dapat menyebabkan hubungan seksual tidak nyaman. Keikutsertaan PUS di Puskesmas Darul Imarah untuk menggunakan MKJP masih sangat rendah. Penggunaan IUD 0,5% dari keseluruhan pengguna KB. Alasan tidak menggunakan IUD karena takut efek samping IUD dan tidak mendapatkan izin suami. Tujuan Penelitian ini adalah diketahuinya hubungan persepsi individu dengan minat PUS dalam pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Puskesmas Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar Tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah PUS pengguna kontrasepsi sederhana, pil dan suntikan berjumlah 79 orang. Pengambilan sampel secara Accidental Sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 1-30 Juni 2020. Analisa data dengan menggunakan  uji chi square diperoleh hasil terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dengan minat PUS menggunakan MKJP di Puskesmas Darul Imarah. (ρ=0,001 CI 1,8-13,0). Kesimpulan diperoleh bahwa persepsi yang positif tentang MKJP mempengaruhi minat PUS untuk menggunakan MKJP. Disarankan kepada Bidan untuk meemberikan informasi yang jelas dan lengkap tentang MKJP, serta memberi dukungan kepada ibu untuk menggunakan MKJP. Kata Kunci                 : AKDR, persepsi, minat
HUBUNGAN PENGETAHUAN SIKAP DAN DUKUNGAN KELUARGA PENDERITA DM-II TERHADAP PENCEGAHAN POTENSI PENULARAN COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KESATRIA KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2021 Renasti Bakkara; Heru Santoso; Donal Nababan; Asima Sirait; Henny Arwina Bangun
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1594

Abstract

ABSTRAK Pada saat pandemi COVID-19 ini masyarakat cenderung takut untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan. Ketakutan masyarakat untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan ini dapat mengakibatkan pasien diabetes mengurangi kepatuhan dalam menjalankan pengobatan dan memeriksa kadar gula darahnya, sehingga apabila kepatuhan ini berkurang dan gula darah naik dari kisaran target, pasien diabetes berisiko tinggi untuk mengalami komplikasi di masa depan walaupun tidak terinfeksi COVID-19. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan pengetahuan sikap dan dukungan keluarga penderita DM-II terhadap pencegahan potensi penularan Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Kesatria Kota Pematangsiantar Tahun 2021. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan fenomenologi kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kesatria Kota Pematangsiantar. Waktu Penelitian ini dimulai dari bulan Desember 2020 sampai bulan Agustus 2021. Informan penelitian ini adalah informan utama yaitu 2 orang penderita komorbid DM-II sedangkan 3 informan lainnya adalah petugas program PTM (Penyakit Tidak Menular), petugas pelayanan obat dan keluarga penderita DM-II di Puskesmas. Pengumpulan data menggunakan wawancara, metode observasi dan dokumentasi serta menggunakan triangulasi data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisa data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui pengetahuan, sikap dan dukungan bagi penderita DM II terhadap pencegahan potensi penularan Covid-19 sudah dianggap baik, hal ini diketahui dari protokol kesehatan yang sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti memakai masker, mencuci tangan menjaga jarak dan membatasi kegiatan pertemuan atau perkumpulan dengan anggota keluarga lain. Disarankan bagi kepala puskesmas dalam meningkatkan peran serta petugas kesehatan dalam memberikan edukasi bagi keluarga dan bagi penderita DM II untuk mendukung kualitas hidup penderita DM-II di masa pandemi Covid 19 dan bagi penderita DM-II agar dapat menerapkan prokes bila berada di luar rumah dan menjaga kondisi kesehatan keluarganya agar terhindar dari potensi penularan Covid 19Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Dukungan, Penderita DM II,Potensi  Penularan             Covid 19
ANALISIS PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN TAHUN 2021 Didik Subarma; Daniel Ginting; Asima Sirait; Rahmad Alyakin Dachi; Frida Lina Tarigan
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 7, No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v7i2.1700

Abstract

Keselamatan pasien merupakan merupakan program utama yang harus dijalan rumah sakit. Angka  insiden keselamatan pasien menjadi tolak ukur berjalannya program keselamatan pasien di rumah sakit. Untuk menekan tingginya angka insiden, rumah sakit harus menerapkan budaya keselamatan pasien. Survey awal didapatkan angka Insiden Keselamatan Pasien (IKP) semester pertama tahun 2020 di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan ditemukan ada 90 insiden yang terjadi dengan rincian Angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)  19 insiden (21,11%), Kejadian Nyaris Cedera (KNC)  69 insiden (76%), Kondisi Potensi Cedera (KPC) 1 insiden (1,1%), dan Kejadian Tidak Cedera (KTC) 1 insiden (1,1%). Persentase pelaporan insiden keselamatan pasien (IKP) dari rawat inap 9,4%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2021. Desain penelitian kualitatif dengan analisis domain yang bertujuan untuk mengetahui secara jelas respon perawat terhadap penerapan budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Data kualitatif didapatkan melalui wawancara mendalam dengan 18 informan dengan kriteria inklusi dan hasil observasi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan penerapan budaya ketebukaan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan sudah berjalan baik. Penerapan budaya pelaporan di Instalasi Rawat Inap RSUD dr. Pirngadi Kota Medan sudah berjalan, namun masih banyak kendala. Penerapan budaya keadilan di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan belum berjalan cukup baik. Penerapan budaya pembelajaran di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan berjalan baik. Penerapan budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan sudah berjalan, namun belum optimal. Rekomendasi: Membuat kebijakan tentang penerapan budaya keselamatan pasien, program edukasi berkala dan ciptakan lingkungan yang mendukung untuk pelaporan insiden keselamatan pasien, hilangkan blaming culture dan ciptakan safety culture.Kata Kunci: Penerapan Budaya Keselamatan, Pasien Rawat Inap
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA DEWASA MUDA DI PUSKEMAS BATANG BERUH KECAMATAN SIDIKALANG KABUPATEN DAIRI TAHUN 2019 SUSIANI .; SONNY PRIAJAYA; ASIMA SIRAIT
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol 3 No 3 (2019): JURNAL ILMIAH SIMANTEK
Publisher : LP2MTBM MAKARIOZ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.95 KB)

Abstract

Hypertension or high blood pressure is a problem found in society in both developed and developing countries including Indonesia. Hypertension is a condition of increasing systolic blood pressure more than 140 mmHg and diastolic more than 90 mmHg. The purpose of this study was to analyze the risk factors for the incidence of hypertension in young adults in Batang Beruh Health Center, Sidikalang District, 2019. This type of research is analytic correlation research with case-control design. The population in this study were hypertensive patients at the age of 18-40 years who went to the Batang Beruh Health Center Sidikalang District as many as 42 people as well as residents aged 18-40 years who were not hypertensive patients who went to the Puskesmas as many as 42 people. The data analysis method used in this study consisted of univariate, bivariate and multivariate analysis. The results of the study were obtained: there was a correlation between genetic risk factors (p = 0,000), alcohol consumption (p = 0,040), coffee consumption (p = 0,046), smoking (p = 0,001), salt consumption (p = 0,001), physical activity (p = 0,033), food (p = 0.003) and stress (p = 0.000) with the incidence of hypertension in young adults. Risk factors that are dominantly associated with the incidence of hypertension are genetic risk factors (p = 0,000, Exp (B) = 8,159). It is recommended that hypertension sufferers and the public be able to maintain a healthy lifestyle by carrying out a healthy diet, doing physical activities such as exercise regularly and being able to maintain psychology to avoid stress and the health center can socialize healthy life to avoid health problems such as hypertension.
GAYA HIDUP SUKU BATAK YANG MENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER (STUDI ETHNOGRAFI DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2018) AZRIANA .; MYRNAWATI CRIE HANDINI; ASIMA SIRAIT
JURNAL ILMIAH KOHESI Vol 3 No 3 (2019): JURNAL ILMIAH KOHESI
Publisher : LP2MTBM MAKARIOZ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.098 KB)

Abstract

The research aimed to find out the lifestyle of Batak tribes who suffer from coronary heart disease at Dr.General Hospital Pirngadi Medan in 2018. The implementation of this research starts from March 2018 to August 2018. This research is a type of qualitative research. The informants from this study were Batak tribe patients suffering from coronary heart disease> 5 years, doctors and king parhata as validity of the data. Data collection techniques in research use observation and in-depth interviews. The results of this study found the lifestyle of the Batak tribe which is a risk factor for coronary heart disease is due to the many parties in the Batak tribe. Lifestyle is a risk factor for coronary heart disease due to fatty food eating habits at parties. This fatty food can be obtained from typical Batak foods, namely saksang, Tanggo-Tanggo and jambar with beef, buffalo and pork compositions. In addition, during the party drinking wine or alcohol, which is often drunk by the average male. How to control coronary heart disease is by way of self discipline by doing a healthy lifestyle. Batak tribal culture must be followed because it is to honor the ancestors and to keep the traditions of the heretics that have been determined by the ancestors. The conclusion of this study that the lifestyle of the Batak tribe which is a risk factor for coronary heart disease is due to the many parties in the Batak tribe. The number of Batak tribal parties which are attended by various forms of food and drink without controlling the food, can cause the risk of coronary heart disease.