Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN XANTHONE KULIT MANGGIS TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT PADA AKTIVITAS FISIK SUBMASIMAL Muh. Isna Nurdin Wibisana
Jendela Olahraga Vol 3, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jo.v3i1.2029

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membuktikan pemberian xanthone kulit manggis dapat menurunkan kadar asam laktat pada mencit yang melakukan aktivitas fisik submaksimal. Metode penelitian adalah the randomized post-test only control group design dengan 21 sampel penelitian hewan coba mencit yang dipilih secara random dan dibagi tiga kelompok. Kelompok 1 adalah kelompok kontrol tanpa aktivitas fisik submaksimal dan tanpa pemberian xanthone, kelompok 2 adalah kelompok melakukan aktivitas fisik submaksimal dengan pemberian xanthone dan kelompok 3 adalah kelompok aktivitas fisik submaksimal tanpa pemberian xanthone. Pemberian xanthone sesaat setelah aktivitas fisik submaksimal dengan cara disonde. Aktivitas fisik submaksimal menggunakan alat treadmill  khusus mencit dengan kecepatan 0,31 m/detik (80% intensitas maksimal). Pengambilan data dua jam setelah aktivitas fisik. Hasil penelitian  menunjukkan kadar asam laktat mempunyai perbedaan yang signifikan pada semua kelompok (p<0,05). Uji t menunjukkan penurunan kadar asam laktat pada kelompok 2 (4,31±1,27) lebih rendah daripada kelompok 3 (6,24±1,35) dan menunjukkan hasil yang signifikan (p< 0,05). Pemberian xanthone kulit manggis dapat menurunkan kadar asam laktat darah pada mencit yang melakukan aktivitas fisik. Kata kunci : xanthone kulit manggis, kadar asam laktat, aktivitas fisik
Perbandingan Interval Training dan Circuit Training Terhadap Peningkatan Daya Tahan Anaerobic Rocky Alexander Ramadhan; Muh. Isna Nurdin Wibisana; Pandu Kresnapati
Gerak: Journal of Physical Education, Sports, and Health Vol 2 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Phsyical Education Health and Recreation Department of STKIP-YPUP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.205 KB) | DOI: 10.37086/gerak.v2i1.550

Abstract

This research was motivated by the weak anaerobic endurance of SSB Putra Mororejo U-16. This study aims to determine the effect of Interval Training and circuit Training on the anaerobic endurance of soccer players on the SSB Putra Mororejo U-16 team. This research is a quantitative research with a pretest-posttest control group design. The instrument used is the Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST). The sample of this study were 20 players of SSB Putra Mororejo who were divided into two groups, namely the Interval Training group and the circuit Training group. Sampling using purposive sampling. The results of the normality and homogeneity test of the Interval Training and circuit Training groups have a value of more than = 0.05, both groups are normally distributed and homogeneous. The results of the paired sample t-test for the Interval Training group obtained a significance value of 0.002 <0.05 and the circuit Training group obtained a significant value of 0.001 <0.05. It was concluded that there was an effect of treatment Interval Training and circuit Training on anaerobic endurance. In the independent sample t test, Interval Training is more effective in increasing anaerobic endurance than circuit Training. This is evidenced by the data obtained that the increase in Interval Training has a percentage increase of 40.96% and circuit Training has an increase in the percentage of 24.96%. The conclusion in this study is that Interval Training is more effective than circuit Training in an effort to increase anaerobic endurance.
Indeks Kebugaran Jasmani Mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Universitas PGRI Semarang Muh. Isna Nurdin Wibisana; Buyung Kusumawardhana; Dani Slamet Pratama; Yulia Ratimiasih
Gerak: Journal of Physical Education, Sports, and Health Vol 2 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Phsyical Education Health and Recreation Department of STKIP-YPUP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.122 KB) | DOI: 10.37086/gerak.v2i1.548

Abstract

Kebugaran jasmani yang baik dapat mendukung tercapainya perkuliahan yang baik. Untuk mendapatkan capaian tersebut tentunya kebugaran jasmani harus dibina sedini mungkin pada setiap perkuliahan praktik. Mata kuliah pada semester awal ditekankan kepada mata kuliah yang dominan dapat meningkatkan kebugaran jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kebugaran jasmani mahasiswa baru program studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) Tahun Akademik 2019/2020. Penelitian ini dilaksanakan di Kampus IV UPGRIS. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Sampel yang digunakan adalah 238 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara Tes Kebugaran Jasmani Indonesia dan selanjutnya data dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian indeks kebugaran jasmani mahasiswa baru program studi Pendidikan PJKR Tahun Akademik 2019/2020 dengan kategori terbanyak dengan status Baik 146 orang (61%) dan kategori kurang baik 0 Orang (0%). Namun setiap butir tes memilki kategori Kurang yaitu pada kekuatan, daya ledak tungkai, kecepatan dan daya tahan cardiorespirasi.
Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Desa Wonosalam Demak Muh. Isna Nurdin Wibisana
Journal of Dedicators Community Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdc.v5i1.1096

Abstract

Wonosalam Village is located on the banks of the Tuntang river which is the largest river in Demak. High rainfall often causes the overflow of the river to flood and cause seasonal diseases. This flood condition is exacerbated by the relatively low awareness of the community's clean life as seen from the large amount of waste that has not maintained well and the low quality of health of the residents of Wonosalam Village. The objectives of the activity are: 1) to find out the level of awareness of the community's PHBS; 2) provide practical understanding of clean and healthy life; 3) familiarize community control on PHBS, 4) improve the quality of a clean and healthy life. The methods used are surveys, lectures, discussions, and demonstrations. The results of this activity are 1) the level of understanding of residents and students as community partners regarding PHBS increases; 2) residents of Wonosalam village and students can perform several behaviors, such as washing hands with soap, exercising, brushing teeth, and carrying out proper waste disposal management; 3) residents and teachers can remind each other if there are residents or students who do not practice PHBS behavior; 4) the environment of Wonosalam villagebecomes more beautiful and clean and residents become more enthusiastic about living life.
Perbandingan Interval Training dan Circuit Training terhadap Peningkatan Daya Tahan Anaerobik SSB Putra Mororejo U-16 Rocky Alexander Ramadhan; Muh Isna Nurdin Wibisana; Pandu Kresnapati
Journal of Physical Activity and Sports (JPAS) Vol. 2 No. 3 (2021): Desember 2021
Publisher : YLPK Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53869/jpas.v2i3.110

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of interval training and circuit training on the anaerobic endurance of soccer players on the SSB Putra Mororejo U-16 team. The method in this research is an experimental research design with a Quasi Experiment Design with a pretest-posttest control group design. The instrument used to measure anaerobic endurance is the Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST). The sample of this study was 20 players of SSB Putra Mororejo who were divided into two groups, namely the interval training group and the circuit training group. The results of the paired sample t-test concluded that there was an effect of treatment interval training and circuit training on anaerobic endurance. In the independent sample t test, interval training was more effective in increasing anaerobic endurance than circuit training. This is evidenced by the data obtained that the increase in interval training has a percentage increase of 40.96% and circuit training has an increased percentage of 24.96%. Based on the results of the study, it can be concluded that interval training is more effective than circuit training in an effort to increase anaerobic endurance. Keywords: interval training, circuit training, anaerobic endurance. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interval training dan circuit training terhadap daya tahan anaerobik pemain sepak bola pada tim SSB Putra Mororejo U-16. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian Quasi Eksperimen Design dengan pretest-posttest control group design. Instrument yang digunakan untuk mengukur daya tahan anaerobik adalah Running-based Anaerobic Sprint Test (RAST). Sampel dari penelitian ini adalah 20 pemain SSB Putra Mororejo yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok interval training dan circuit training. Hasil uji paired sample t-test disimpulkan bahwa ada pengaruh treatment interval training dan circuit training terhadap daya tahan anaerobik. Pada uji independent sample t test, interval training lebih efektif dalam upaya peningkatan daya tahan anaerobik daripada circuit training. Hal itu dibuktikan dengan diperolehnya data peningkatan interval training memiliki presentase peningkatan sebesar 40,96% dan circuit training memiliki peningkatan presentase sebesar 24,96%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa interval training lebih efektif dibandingkan circuit training dalam upaya peningkatan daya tahan anaerobik.
PKM Pencegahan Omicron dengan Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan 5m Setiyawan Setiyawan; Nur Azis Rohmansyah; Muh Isna Nurdin Wibisana; Dani Slamet Pratama; Agus Wiyanto; Bertika Kusuma Prastiwi; Yulia Ratimiasih; Utvi Hinda Zhannisa
Jurnal Pengabdian Olahraga Masyarakat Vol 3, No 2 (2022): November 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jpom.v3i2.13997

Abstract

The Covid-19 virus is still in Indonesia. As a result, community activities are limited, including school, work, and sports. The presumption that people think Covid is gone makes people ignore healthy practices. The people of Pabuaran Village believe that the pandemic is over. Residents of Pabuaran village forgot to implement health protocols, it was proven that they rarely wore masks, kept their distance by washing their hands and using hand sanitizers. Activities carried out due to the problems above are direct contact with the Pabuara village community by distributing masks, installing warning signs, outreach to village organizations and uncovering new variants of the Covid-19 virus and demonstrating the production of hand sanitizers. The hope is that the community will maintain their own health and the health of others by preventing the spread of the Covid-19 virus, implementing health protocols and being independent in the production of natural hand sanitizers. As a result of the actions taken, the residents of Pabuaran Village are more concerned about their own health and the health of others by implementing health protocols in their daily lives. The conclusion from this activity is that the pandemic is not over and people must continue to adopt a healthy lifestyleVirus Covid-19 masih ada di Indonesia. Akibatnya, aktivitas masyarakat terbatas, termasuk sekolah, bekerja, dan olahraga. Anggapan orang mengira Covid sudah hilang membuat orang mengabaikan praktik sehat. Masyarakat Desa Pabuaran yakin pandemi sudah berakhir. Warga desa Pabuaran lupa menerapkan protokol kesehatan, terbukti jarang memakai masker, menjaga jarak dengan cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer. Kegiatan yang dilakukan karena permasalahan di atas adalah kontak langsung dengan masyarakat desa Pabuara dengan membagikan masker, memasang rambu peringatan, sosialisasi organisasi desa dan mengungkap varian baru virus Covid-19 serta mendemonstrasikan produksi hand sanitizer. Harapannya, masyarakat menjaga kesehatan diri sendiri dan kesehatan orang lain dengan mencegah penyebaran virus Covid-19, menerapkan protokol kesehatan dan mandiri dalam produksi hand sanitizer alami. Akibat dari tindakan yang dilakukan, warga Desa Pabuaran lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan kesehatan orang lain dengan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah pandemi belum berakhir dan masyarakat harus tetap menerapkan pola hidup sehat.
Desa Ramah Anak Untuk Peningkatan Aktivitas fisik dan Kemandirian Desa Lempuyang Kabupaten Demak Muh isna Nurdin Wibisana; Dani Slamet Pratama; Danang Aji Setyawan
Jurnal Pengabdian Olahraga Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jpom.v1i1.6530

Abstract

Lempuyang  merupakan desa tematik dengan sebutan desa olahraga tetapi aktivitas fisik yang berhubungan dengan anak-anak masih kurang. Tujuan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas fisik yang berhubungan langsung dengan anak-anak melalui kegiatan “desa ramah anak” kegiatan pengabdian meliputi senam aerobic semua usia, kompetisi sepatu roda khusus anak dan perbaikan taman bermain. Semua kegiatan tersebut memiliki  untuk peningkatan kemandirian warga desa terlebih untuk anak-anak. Metode yang digunakan berupa  survei untuk mengetahui permasalahan mitra , demonstrasi kegiatan serta pendampingan untuk evaluasi kegiatan. Hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini mmeliputi pelaksanaan senam aerobic yang diikuti semua usia termasuk anak-anak, kegiatan lomba sepatu roda oleh 32peserta dan perbaikan taman bermain oleh mahasiswa KKN Upgris. Kesimpulan kegiatan pengabdian ini yaitu berlangsungnya kegiatan senam aerobic secara rutin, aktivitas sepatu roda anak-anak yang semakin meningkat dan taman bermain desa yang dimanfaatkan warga untuk interaksi social. Kegiatan pengabdian ini berkerja sama dengan tim KKN Universitas PGRI Semarang .
PKM Desa Sehat Bugar dan Lingkungan Bersih Desa Mrumbung Kabupaten Demak Dani Slamet Pratama; Agus Wiyanto; Muh Isna Nurdin Wibisana; Setiyawan Setiyawan; Nur Azis Rohmansyah
Jurnal Pengabdian Olahraga Masyarakat (JPOM) Vol 3, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jpom.v3i1.12596

Abstract

Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan sangat terkait dalam konotasi dipengaruhi dan dapat juga mempengaruhi aspek demografi/kependudukan, keadaan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat termasuk tingkat pendidikan serta keadaan dan perkembangan lingkungan fisik maupun biologis. Tim PKM UPGRIS berupaya untuk melakukan pendampingan sosialisasi peduli lingkungan karena hal tersebut menjadi sumber pemasalahan yang urgent dan harus segera ditangani lebih intensif.  Mengadakan kerjabakti membersihkan desa agar terhindar dari bencana alam dan sakit. Secara keseluruhan Program Kemitraan Masyarakat akan dilakukan secara pendampingan, monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan. Tim pengabdian pada masyarakat UPGRIS akan berperan langsung karena secara intensif akan berinteraksi setiap saat. Solusi tersebut menggunakan metode ceramah, demonstrasi dan drill, di samping itu juga ada cek kesehatan serta pendampingan berkala. Metode yang digunakan berupa survei untuk mengetahui permasalahan mitra, demonstrasi kegiatan serta pendampingan untuk evaluasi kegiatan. Hasil dari pengabdian adalah membuat desa sehat bugar dan bersih di Desa Mrumbung Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak. Hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini mmeliputi pelaksanaan senam aerobic yang diikuti semua usia termasuk anak-anak dan perbaikan taman bermain oleh mahasiswa KKN Upgris. Kesimpulan kegiatan pengabdian ini yaitu berlangsungnya kegiatan senam aerobic secara rutin dan taman bermain desa yang dimanfaatkan warga untuk interaksi sosial. Kegiatan pengabdian ini berkerja sama dengan tim KKN Universitas PGRI Semarang .
Perbandingan Latihan Rondo Games dan Latihan Passing Diamond Terhadap Ketepatan Akurasi Passing Dalam Permainan Sepakbola Faiz Ahmad Fahrevi; Muh Isna Nurdin Wibisana; Husnul Hadi
Journal of Physical Activity and Sports (JPAS) Vol. 3 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : YLPK Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53869/jpas.v3i2.116

Abstract

This research is an experimental design with One-Group Pretest-posttest Design. The data analysis technique in this study uses t-test statistics. The test instrument uses a short pass developed by Bobby Charlton (2012: 3). The population in this study were all SSB players at the Parakan Temanggung Center. The sampling technique was total sampling. The mean result of the initial test from group 1, namely the rondo games practice, was 155.5 and the final test was 316.6. Meanwhile, the mean result of the initial test from group 2, namely the diamond passing practice was 155.5 and the final test was 233.3, the t-count value of the pretest and posttest of the experimental group I was -11.60 with sig = 0.000 and the t-table value was 2.120 and the t-count pretest and the posttest of the experimental group II was -8.854 with sig = 0.000 there was a difference in the accuracy of the passing accuracy of SSB players at the Parakan Center for Temanggung Regency between before and after being given rondo games and diamond passing exercises.Based on the rondo games exercise, the improvement was more significant than the diamond passing exercise on the accuracy of the passing of the SSB players at the Parakan Center for Temanggung Regency. Suggestions for players to further improve passing accuracy and for coaches are expected to provide rondo games and diamond passing exercises. Keywords: rondo games practice, diamond passing practice, soccer Abstrak Penelitian ini adalah eksperimen dengan desain One-Group Pretest-posttest Design.Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik uji-t. Instrumen tes menggunakan short pass yang dikembangkan oleh Bobby Charlton (2012 :3). Populasi dalam penelitian ini seluruh pemain SSB Puslat Parakan Temanggung.Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil mean tes awal  dari kelompok 1 yaitu latihan rondo games adalah 155,5 dan tes akhir 316,6. Sedangkan untuk hasil mean tes awal  dari kelompok 2 yaitu latihan passing diamond adalah 155,5 dan tes akhir 233,3 nilai thitung pretest dan posttest kelompok eksperimen I adalah sebesar -11,60 dengan sig = 0,000 dan nilai ttabel adalah 2,120 dan nilai thitung pretest dan posttest kelompok eksperimen II adalah sebesar -8,854 dengan sig = 0,000 terdapat perbedaaan peningkatan ketepatan akurasi passing pemain SSB Puslat Parakan Kabupaten Temanggung antara sebelum dan setelah diberikan latihan rondo games dan latihan passing diamond. Berdasarkan Latihan rondo games lebih siginifikan peningkatannya daripada latihan passing diamond terhadap kemampuan akurasi ketepatan passing pemain SSB Puslat Parakan Kabupaten Temanggung. Saran bagi pemain untuk lebih meningkatkan lagi akurasi passing dan untuk pelatih diharapkan memberikan latihan rondo games dan latihan passing diamond. Kata kunci: Latihan rondo games, Latihan passing diamond, Sepakbola
Analisis Pemahaman Peraturan Permainan Sepak Bola Melalui Video Test pada Wasit Askot PSSI Surakarta Muh. Isna Nurdin Wibisana; Husnul Hadi; Setiyawan Setiyawan; Nur Azis Rohmansyah
Journal of Physical Activity and Sports (JPAS) Vol. 3 No. 3 (2022): Desember 2022
Publisher : YLPK Mahardhika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53869/jpas.v3i3.167

Abstract

The COVID-19 pandemic since the beginning of 2020 forced all PSSI calendar matches to be suspended until mid-2021. The referee will feel the same way, the lack of minutes in leading the match will greatly affect the feeling-touch in making decisions. This problem became a consideration for the research team to analyze the understanding of football regulation through a video test on the Surakarta City PSSI Askot referee. The use of the video test is intended to refresh the ability of the referees, especially the PSSI Surakarta City Askot referee in understanding the rules of the football game because it is still a pandemic condition and there are no official matches being held, so when the competition rolls the referees are ready to lead the match. This research is a quantitative descriptive study that aims to analyze the understanding of soccer game rules through a video test on the ASkot PSSI Surakarta referee. The population in this study is the ASkot PSSI referee in Surakarta. The sampling technique used is saturated sampling, that is, all referees at the PSSI Askot Surakarta City starting from licenses C3, C2, and C1 will be used as research samples. analysis technique that can be used is to use the frequency distribution technique. The results of the research for the referee's understanding of offside illustrate that 7 people are in the low category or 35%, 7 people are in the medium category, or 35%, and 6 people are in the high category, or 30%. The referee's understanding of handball is that 10 people are in the medium category or 50%, and 10 people are in the high category or 50%. The conclusion of this study is that the understanding of offside is still low, this is related to the feeling-touch that has not fully returned to its best performance. There needs to be practice and treatment to restore feeling-touch and make the right decisions.