Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LOGARITMA DI KELAS X IPA MODEL 1 SMAN 1 SIGI Alfriyanti, Niluh; Murdiana, I Nyoman; Nurhayadi, Nurhayadi
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol 4, No 4 (2017)
Publisher : Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.113 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi logaritma di kelas X IPA Model 1 SMAN 1 Sigi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Desain penelitian yang dilakukan mengacu pada desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA Model 1 SMAN 1 Sigi. Dari subjek penelitian tersebut dipilih 3 orang informan dengan kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, tes, wawancara dan catatan lapangan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa  dengan mengikuti tahap-tahap model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yakni: (1) penyajian kelas, (2) mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok belajar, (3) membimbing siswa belajar dan bekerja, (4) tes individual, dan (5) pemberian penghargaan.Kata Kunci: Pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD); Hasil Belajar; Logaritma.
PEMBAGIAN KELAS HOMOGEN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING Nurhayadi, Nurhayadi
AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelas heterogen berisi siswa dengan kemampuan yang beragam. Bila guru menyampaikan materi dengan cepat, maka siswa yang kurang cerdas akan mengalami kesulitan. Sedangkan bila guru menyampaikan materi dengan lambat, maka siswa yang cerdas akan terasa kurang diuntungkan. Kelas homogen adalah kelas yang terdiri dari siswa dengan kemampuan yang setara. Kelas homogen memberikan kemudahan pada guru dalam menyampaikan materi sesuai dengan kemampuan siswa, dan hal ini berarti juga memberikan keuntungan bagi siswa itu sendiri. Pembagian kelas berdasar rangking jumlah nilai mata pelajaran sering digunakan untuk membentuk kelas yang homogen, akan tetapi tujuan ini sering tidak tercapai karena sebagian kelas yang terbentuk masih heterogen. Untuk mendapatkan kelas yang seluruhnya homogen, maka kelas disusun menggunakan k-mean clustering.Kata kunci: kelas, homogen, peringkat, k-mean, clustering
EFEKTIVITAS METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Hidayat, Rahmat; Nurhayadi, Nurhayadi; Hamid, abd
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.554 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keefektivan metode penemuan terbimbing terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP Negeri se-Kecamatan Dampal Utara. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperiment. Adapun desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri se-Kecamatan Dampal Utara. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Adapun sampel yang diperoleh adalah kelas VII SMP Negeri 1 Dampal Utara yang berjumlah dua kelas. Hasil analisis data diperoleh nilai rata-rata kelas      eksperimen 75,28 dan kelas kontrol 69,9. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung = 1,87 dan ttabel = 1,68 karena thitung > ttabel maka Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan menggunakan metode penemuan terbimbing lebih baik dari metode ekspositori. Artinya metode penemuan terbimbing efektif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII SMP Negeri se-Kecamatan Dampal Utara pada materi aritmetika sosial.Kata Kunci: Efektivitas; Metode Penemuan Terbimbing; Pemecahan Masalah Matematika.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA (STUDI EKSPERIMEN PADA PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SUDUT ISTIMEWA DI KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 3 PALU) Novianti, Heni; Nurhayadi, Nurhayadi; Murdiana, I Nyoman
Aksioma Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) terhadap hasil belajar matematika pada perbandingan trigonometri sudut istimewa di kelas X MIA SMA Negeri 3 Palu. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) efektif terhadap hasil belajar matematika pada perbandingan trigonometri sudut istimewa di kelas X MIA SMA Negeri 3 Palu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan rancangan penelitian menggunakan The One Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 3 Palu yang terdaftar pada tahun ajaran 2018/2019 dan terdiri dari 7 kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Nonprobability sampling. Kelas yang menjadi sampel penelitian adalah kelas X MIA 1 yang berjumlah 30 siswa. Hasil analisis data dari post-test diperoleh persentase ketuntasan siswa sebanyak 80%. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan data post-test siswa diperoleh zhitung = 1,73 dan ztabel = 1,65 pada taraf signifikan 0,05, hal tersebut menunjukkan zhitung > ztabel yang artinya tolak H0 dan terima Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) efektif terhadap hasil belajar matematika pada perbandingan trigonometri sudut istimewa di kelas X MIA SMA Negeri 3 Palu.Kata kunci: Efektivitas Pembelajaran, Realistic Mathematics Education, Hasil Belajar.
Critical Thinking Profile of Junior High School Class VIII Students in Solving the Pythagoras Theorem Problem in Review of Spatial Ability Nurfadila, Nurfadila; Rochaminah, Sutji; Nurhayadi, Nurhayadi
Jurnal Riset Pendidikan MIPA Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/j25490192.2020.v4.i1.pp12-24

Abstract

The purpose of this research is to obtain a description of the critical thinking profile of Junior High School Class VIII students in solving the Pythagoras theorem problem in review of spatial ability. This research uses qualitative methods based on the category of critical thinking according to Jacob and Sam. The results of research showed a critical thinking profile of high spatial ability subject (MC) on the categories: (1) Clarification, namely formulating problems and information accurately and clearly, as well as describing rectangles, (2) Assessment, namely choosing and using the formula of another subject, one right triangle to facilitate problem solving, (3) Inference, which is making precise and clear conclusions based on the information obtained, (4) Strategies, namely predicting answers using triple Pythagoras and proposing other alternatives by choosing other right triangle images and making another formula. The critical thinking profile of moderate spatial ability subject (BT) on the categories: (1) Clarification, namely formulating problems and information precisely and clearly, and describing the square, (2) Assessment, which is choosing a physical triangle elbows to facilitate problem solving, using other lesson formulas, but the formula used is not correct, (3) Inference, which is making inaccurate conclusions because it is not accurate, (4) strategies, namely evaluating solutions that are lacking right and have no other way of solving problems. The critical thinking profile of low spatial ability subject (AR) on the categories: (1) clarification, which is to formulate problems and information clearly but less precisely by writing and reciting the answer and no rectangular images known,(2) Assessment, which is choosing and using an inappropriate formula with inappropriate reasons, (3) Inference (inference), which is making inaccurate conclusions, (4) Strategies, namely unable to propose or predict or evaluate the answer and also have no other way of solving problems.
PEMBAGIAN KELAS HOMOGEN MENGGUNAKAN K-MEANS CLUSTERING Nurhayadi
Aksioma Vol. 5 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v5i1.116

Abstract

Abstrak: Kelas heterogen berisi siswa dengan kemampuan yang beragam. Bila guru menyampaikan materi dengan cepat, maka siswa yang kurang cerdas akan mengalami kesulitan. Sedangkan bila guru menyampaikan materi dengan lambat, maka siswa yang cerdas akan terasa kurang diuntungkan. Kelas homogen adalah kelas yang terdiri dari siswa dengan kemampuan yang setara. Kelas homogen memberikan kemudahan pada guru dalam menyampaikan materi sesuai dengan kemampuan siswa, dan hal ini berarti juga memberikan keuntungan bagi siswa itu sendiri. Pembagian kelas berdasar rangking jumlah nilai mata pelajaran sering digunakan untuk membentuk kelas yang homogen, akan tetapi tujuan ini sering tidak tercapai karena sebagian kelas yang terbentuk masih heterogen. Untuk mendapatkan kelas yang seluruhnya homogen, maka kelas disusun menggunakan k-mean clustering. Kata kunci: kelas, homogen, peringkat, k-mean, clustering, Abstract: Heterogeneous class provides students with diverse abilities. When teachers deliver material quickly, then the less intelligent students will have trouble. Meanwhile, when the teacher presenting the material at a slow pace, so the bright ones will feel disadvantaged. Homogeneous class is a class of students with similar capabilities. Homogeneous class provides convenience to teachers in presenting the material in accordance with the abilities of students, and it also provides benefits for the students themselves. The division of a class based on the ranking of the number of subjects values are often used to form a homogeneous class, but this goal is often not achieved because most classes are formed is still heterogeneous. To obtain a homogeneous whole class, then the class was compiled using k-mean clustering. Keywords: class, homogeneous, ranking, k-mean, clustering,
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA (STUDI EKSPERIMEN PADA PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SUDUT ISTIMEWA DI KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 3 PALU Heni Novianti; Nurhayadi Nurhayadi; I Nyoman Murdiana
Aksioma Vol. 8 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v8i1.203

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) terhadap hasil belajar matematika pada perbandingan trigonometri sudut istimewa di kelas X MIA SMA Negeri 3 Palu. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) efektif terhadap hasil belajar matematika pada perbandingan trigonometri sudut istimewa di kelas X MIA SMA Negeri 3 Palu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan rancangan penelitian menggunakan The One Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 3 Palu yang terdaftar pada tahun ajaran 2018/2019 dan terdiri dari 7 kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Nonprobability sampling. Kelas yang menjadi sampel penelitian adalah kelas X MIA 1 yang berjumlah 30 siswa. Hasil analisis data dari post-test diperoleh persentase ketuntasan siswa sebanyak 80%. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis dengan menggunakan data post-test siswa diperoleh zhitung = 1,73 dan ztabel = 1,65 pada taraf signifikan 0,05, hal tersebut menunjukkan zhitung > ztabel yang artinya tolak H0 dan terima Ha. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) efektif terhadap hasil belajar matematika pada perbandingan trigonometri sudut istimewa di kelas X MIA SMA Negeri 3 Palu. Kata kunci: Efektivitas Pembelajaran, Realistic Mathematics Education, Hasil Belajar. Abstract: The purpose of this research is to know the effectiveness of Realistic Mathematics Education (RME) on mathematics learning outcomes on trigonometric ratios of special angles in class X MIA of SMA Negeri 3 Palu. The hypothesis of this research is the effectiveness of Realistic Mathematics Education (RME) on mathematics learning outcomes on a trigonometric ratios of special angles in class X MIA of SMA Negeri 3 Palu. This research is quantitative research experiment with a research design by using The One Group Pretest-Posttest Design. The population of this research was all of class X MIA in SMA Negeri 3 Palu which register in the 2018/2019 school year and consisted of 7 classes. The sampling technique was done by Nonprobability sampling. The class that became the sample of the research was class X MIA 1 that consisted of 30 students. The results of the post-test data analysis obtained a percentage of students’ completeness as much as 80%. Based on the calculation of testing hypothesis by using the students’ post-test then got the zcounted = 1,73 and ztable = 1,65 with level of significant 0,05, it shows that the zcounted>ztable which means H0 rejected and Ha accepted. So, it can be concluded that Realistic Mathematics Education (RME) learning is effective on mathematics learning outcomes on trigonometric ratios of special angles in class X MIA of SMA Negeri 3 Palu. Keywords: Learning Effectiveness, Realistic Mathematics Education, Learning Outcomes.
PROFIL PENALARAN ANALOGI SISWA MTs ALKHAIRAAT SANDANA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PYTHAGORAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIKA Sri Wahyuni; Evie Awuy; Pathuddin Pathuddin; Nurhayadi Nurhayadi
Aksioma Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v11i1.1965

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai profil penalaran analogi siswa kelas IX MTs Alkahairaat Sandana yang memiliki kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah dalam menyelesaikan masalah pythagoras. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 3 orang siswa yang diambil dari 27 siswa kelas IX A MTs Alkhairaat Sandana. Subjek dipilih berdasarkan nilai rapor dan rekomendasi dari guru mata pelajaran. Data diperoleh dari hasil tes tertilis dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek berkemampuan matematika tinggi yaitu MM dapat menyelesaiakan dengan baik keempat indikator tahapan penalaran analogi, yaitu encoding (Pengkodean), inferring (Penyimpulan), mapping (Pemetaan), dan applying (penerapan). Subjek berkemampuan matematika sedang yaitu MA hanya dapat menyelesaiakn tiga indikator tahapan penalaran analogi, yaitu encoding (Pengkodean), inferring (Penyimpulan), dan mapping (Pemetaan). Pada indikator ke-empat applying (penerapan), subjek tidak mampu meyelesaikan masalah target dari proses pengaplikasian struktur penyelesaian masalah sumber atau subjek tidak dapat menentukan panjang sisi AC pada M2. Subjek MA berkemampuan matematika rendah yaitu RA dalam menyelesaikan masalah pythagoras dari keempat indikator tahapan penalaran analogi, subjek hanya dapat menyelesaiakn dua indikator tahapan penalaran analogi, yaitu encoding (Pengkodean), dan inferring (Penyimpulan). Pada indikator ke-tiga yaitu mapping (Pemetaan), subjek RA tidak mengetahui kesamaan/kemiripan dari masalah sumber dan masalah target, subjek RA hanya dapat menemukan panjang sisi BD dengan cara membagi dua panjang sisi AB. Pada indikator ke-empat applying (penerapan), subjek RA tidak mampu meyelesaikan masalah target dari proses pengaplikasian struktur penyelesaian masalah sumber atau subjek tidak dapat menentukan panjang sisi AC pada M2.
Profil Pemecahan Masalah Siswa Kelas VII dalam Menyelesaikan Soal Cerita Aritmatika Sosial pada Pembelajaran Daring Berdasarkan Kemampuan Matematika di SMP Negeri 4 Palu Dini Supriati; Muh. Hasbi; Nurhayadi Nurhayadi
Media Eksakta Vol 17 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.931 KB) | DOI: 10.22487/me.v17i2.1305

Abstract

The study aims to describe the Problem Solving Class VII  In Solving Word Problem Based On Social Arithmetic On  Online Learning The Ability Of Mathematics. The research subjects are 3 students, namely students with high, medium and low math abilities. The research uses a qualitative method with a qualitative descriptive approach based on the problem solving steps proposed by Polya. The result showed that the ZR of mathematical abilities, AS of student with moderate mathematical abilities, and MR of student with low mathematics abilities, in solving social arithmetic math problems were as follows: (1) understanding the problem, student ZR, student AS, and student MR understand the given problem by doing repeated reading. ZR student and AS student can identify known information and information asked, but ZR didn’t write down completely while AS couldn’t identify the thing that was asked completely. MR student cannot identify the information that is knows and asked completely, it appears that MR does not understand the problem given, (2) Devising a plan, ZR student make problem solving plan with the formula for buying and selling prices, AS make a problem solving plan using the profit and loss formula. While MR uses the percentage of sales formula, (3) Carrying out the plan, ZR student use their abilities by using the concept of profit or loss, but do not master the arithmetic division operation so they do not complete the final result. AS student carry out problem solving plans well, but to find the purcgase price of AS is not right, and at the stage of calculating te final result, AS does not get the final result because it does not master the division arithmetic operation. While MR at this stage uses an incorrect formula, and cannot complete the final result because MR does not master the devision arithmetic operation, (4) Looking back, ZR, SS and MR students did a rexamination by looking back at the work.
PENGARUH ADVERSITY QUOTIENT TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SATAP WITAPONDA PADA MATERI BENTUK ALJABAR Baharuddin Paloloang; Nurhayadi; Kasmiati
Aksioma Vol. 11 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v11i2.2290

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh adversity quotient terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 SATAP Witaponda pada materi bentuk aljabar. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 3 SATAP Witaponda yang terdaftar pada tahun ajaran 2020/2021 yang berjumlah 39 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Sampel penenlitian adalah sebanyak 39 siswa. Pengumpulan data diperoleh melalui angket adversity quotient dan tes prestasi belajar matematika pada materi bentuk aljabar. Data penelitian yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial. Analasis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji normalitas dan uji linieritas, setelah itu dilakukan uji hipotesis menggunakan uji analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis data adversity quotient dan prestasi belajar matematika diperoleh nilai rata-rata 65,92 dan 34,33 dengan standar deviasi 6,13 dan 15,78. Hasil uji normalitas dengan chi-kuadrat yang diperoleh dari masing-masing data adversiti quotient dan prestasi belajar adalah -158,75 dan -41,736 < chi-kuadrat tabel = 11,07 yang berarti data berdistribusi normal. Hasil uji linieritas data adversity quotient terhadap prestasi belajar matematika siswa diperoleh nilai signifikanya sebesar 0,971 > 0,05 yang berarti data berpola linier. pengujian hipotesis menggunakan uji r dengan taraf signifikan 5% dan N = 39 diperoleh menunjukkan terdapat pengaruh signifikan adversity quotient terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 3 SATAP Witaponda pada materi bentuk aljabar.