Nur Rahmah, Gita Laela
Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EKSPLORASI KONDISI FISIK DAN NON FISIK PADA PERMUKIMAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN TRADISIONAL DI KAMPUNG NELAYAN PENGASINAN, MUARA ANGKE Anisa, Anisa; Septiawan, Thoriq; Nur Rahmah, Gita Laela; Kadeli, Kadeli; Adi Putro, Syaid; Kurnia, Tedi
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 5, No 1 (2018): June
Publisher : Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.394 KB) | DOI: 10.26418/lantang.v5i1.25771

Abstract

Definisi permukiman dalam UU No.1 tahun 2011 adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang memiliki prasarana, sarana, utilitas umum, serta memiliki penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau kawasan pedesaan. Banyak kita temui permukiman yang mempunyai karakteristik khusus, misalnya berkaitan dengan lokasi, kesukuan, pekerjaan, dll.Salah satunya adalah permukiman nelayan yang ada di Muara Angke. Permukiman ini diberi nama kampung Pengasinan, karena di kampung ini mayoritas penduduknya adalah nelayan yang juga mempunyai aktivitas lain yaitu pengawetan ikan tradisional menggunakan pengasinan (penggaraman). Penelitian ini bertujuan untuk menggali kondisi permukiman nelayan tradisional Kampung Pengasinan Muara Angke.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.Deskriptif  kualitatif yang dimaksud adalah mengidentifikasi, mendeskripsikan serta menginterpretasikan kondisi fisik permukiman nelayan tersebut dengan dibantu menggunakan data nonfisik. Analisis dilakukan melalui tiga tahap. Tahap pertama adalah pemilahan data atau sering disebut reduksi data. Tahap kedua adalah tahap klasifikasi. Tahapan ketiga adalah deskripsi dan  interpretasi data sampai ditemukan kesimpulan.Kesimpulan dari penelitian ini adalah, proses terbentuknya sebuah permukiman dan aktivitas yang terjadi di dalamnya akan berpengaruh terhadap bentuk fisik yang dapat diamati. Pemukiman di pengasinan Muara Angke ditata secara terencana oleh badan pengelola hasil perikanan tradisional. Walaupun pola permukiman mereka tertata secara teratur namun, bentuk rumah di pemukiman ini terbentuk menyesuaikan dengan aktivitas atau kegiatan warganya yaitu sebagai  pengolah ikan asin. Dapat dilihat bahwa di tengah permukiman terdapat area yang digunakan untuk menjemur ikan yang telah di asinkan, walaupun tempat khusus telah di sediakan.Kata-Kata Kunci: permukiman, pengolahan hasil perikanan, eksplorasi EXPLORATION OF PHYSICAL AND NON-PHYSICAL CONDITION ON TRADITIONAL FISHERY PRODUCTS PROCESSING SETTLEMENTS IN FISHERMEN'S PENGASINAN VILLAGE, MUARA ANGKEThe definition of settlements in Law No. 1 of 2011 is part of a residential environment consisting of more than one housing unit that has infrastructure, facilities, public utilities, and has supporting other functional activities in urban or rural areas. Many of us encounter settlements that have special characteristics, such as relating to location, ethnicity, work, etc. One of them is fishermen's settlement in Muara Angke. This settlement was given the name of Kampung Pengasinan, because in this village the majority of the population are fishermen who also have other activities that are preservation of traditional fish using marinating (salting). This study aims to explore the condition of traditional fisherman's settlement of Kampung Mengasinan Muara Angke.This study used a descriptive qualitative method. Descriptive qualitative in question is to identify, describe and interpret the physical condition of fishing settlements are assisted using nonphysical data. The analysis is done in three stages. The first stage is the sorting of data or often called data reduction. The second stage is the classification stage. The third stage is the description and interpretation of data until found conclusions.The conclusion of this study is, the process of formation of a settlement and the activities that occur in it will affect the physical form that can be observed. Settlements in Muara Angke salting are laid out in a planned manner by the traditional fisheries management agency. Although the pattern of their settlements arranged regularly, however, the form of houses in these settlements formed to adjust to the activities or activities of its citizens as a salted fish processor. It can be seen that in the middle of the settlement there is an area used to dry the fish that has been in asinkan, although a special place has been provided.Keywords: settlement, processing of fishery products, explorationREFERENCESBPS. 1990. Data Statistik Muara AngkeBPS. 2000. Data Statistik Muara AngkeBPS. 2010. Data Statistik Muara AngkeJulaikah, Nurul dan Farid Hidayat. (2017). Menelisik Pengrajin Ikan Asin di Muara Angke. http://m.infonitas.com/pluit-kapuk/usaha/menelisik-pengrajin-ikan-asin-di-muara-angke/51017. 3 Juni 2018.Travel Around Indonesia. (2016). Muara Angke, Sebuah Pemukiman Nelayan yang Terlupakan. http://seetheworldonamonitor.blogspot.com/2016/12/muara-angke-sebuah -pemukiman-nelayan.html.3 Juni 2018Undang-undang No.1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan PermukimanUndang-Undang Nomor 4 tahun 1992 tentang perumahan dan permukiman