Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI

EVALUASI PRESSURE DROP HEAT EXCHANGER-03 PADA CRUDE DISTILLATION UNIT PPSDM MIGAS CEPU Reftian Jalu Prabaswara; Sri Rulianah; Christyfani Sindhuwati; Raharjo Raharjo
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.287

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki cadangan energi fosil melimpah tidak lepas dari konsumsi minyak bumi. PPSDM Migas Cepu merupakan salah satu instansi yang selain mengemban tugas dalam mempersiapkan tenaga-tenaga andal dalam bidang eksplorasi dan eksploitasi migas juga memiliki unit pengolahan minyak bumi yang menghasilkan beberapa produk turunan. Heat Exchanger-03 merupakan penukar panas yang berperan vital dalam proses produksi pada CDU PPSDM Migas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat performa dari Heat exchanger-03 yang didasarkan pada perhitungan nilai pressure drop dan efisiensi perpindahan panas. Metodologi penelitian yang digunakan berupa pengamatan secara langsung selama 7 hari terhadap kondisi operasi HE-03 yang meliputi suhu, laju alir, dan tekanan fluida. Hasil dari evaluasi heat exchanger menunjukkan pressure drop pada sisi shell dan tube berturut-turut  0,00000175  dan 0,02462 psi. Efisiensi perpindahan panas sebesar 76,0242%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan jika HE-03 beroperasi dengan layak namun telah mengalami penurunan kinerja. Oleh karena itu, pihak PPSDM Migas Cepu diharapkan untuk melakukan perawatan secara berkala yang meliputi pembersihan heat exchanger dan penggantian insulasi termal yang kurang layak untuk menjaga proses perpindahan panas tetap berjalan dengan baik.
STUDI LITERATUR PERBANDINGAN PRODUKSI CRUDE SELULASE DARI BAHAN BERLIGNOSELULOSA UNTUK PEMBUATAN BIOETANOL Nikmatul Hasanah; Ifan Nida Nusha Nalaway; Sri Rulianah
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): Agustus 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.274

Abstract

Bahan berlignoselulosa yaitu biomassa dari tanaman yang memiliki komponen utama selulosa dan hemiselulosa. Karena memiliki kandungan selulosa yang cukup tinggi, maka bahan berlignoselulosa dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produksi crude selulase dengan bantuan kapang. Crude selulase dapat diaplikasikan dalam pembuatan bioetanol. Tujuan studi literatur ini adalah untuk membandingkan produksi crude selulase dari bahan berlignoselulosa dengan kapang. Selain itu, juga bertujuan untuk membandingkan pembuatan  bioetanol dari bahan berlignoselulosa menggunakan metode Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) dengan hidrolisis enzimatis. Berdasarkan studi literatur yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh kandungan lignoselulosa bahan, waktu inkubasi, dan konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim yang dihasilkan. Nilai aktivitas enzim paling tinggi yaitu ditunjukkan pada produksi crude selulase dari ampas tebu menggunakan kapang Phanerochaete chrysosporium dengan kondisi terbaik yaitu waktu inkubasi 17 hari dan konsentrasi substrat 7% sebesar 91,304 U/mL. Studi literatur mengenai pembuatan bioetanol dapat disimpulkan bahwa penambahan crude selulase dan waktu inkubasi berpengaruh terhadap kadar etanol yang dihasilkan. Kadar etanol tertinggi sebesar 11,04% dari bagasse menggunakan crude selulase Phanerochaete chrysosporium pada penambahan 50% dan waktu fermentasi 144 jam.
Evaluasi Faktor Kekotoran pada Heat Exchanger-03 Crude Distilation Unit di PPSDM Migas Cepu Reyno Dwicahyo Putro Nugroho; Sri Rulianah; Raharjo Raharjo; Christyfani Sindhuwati
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.301

Abstract

Umumnya pada perencanaan HE ditambahkan sebuah faktor untuk mengantisipasi deposit dari kotoran dan kerak dengan sebuah tahanan (resistance) bernama faktor kekotoran (Rd). Evaluasi faktor kekotoran (Rd) merupakan suatu analisis untuk mengetahui seberapa kotor dan seberapa baik kerja dari Heat Exchanger yang selama ini digunakan. Pada jurnal kali ini penulis mengevaluasi faktor kekotoran pada Heat Exchanger-03 di PPSDM Migas Cepu. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui HE-03 di PPSDM Migas Cepu masih layak beroperasi atau tidak. Hasil dari penelitian ini didapatkan nilai fouling factor (Rd) sebesar 0.00311 btu/hr.ft2.ᵒF. Hasil yang didapatkan melebihi dari nilai Rd ketetapan, tetapi masih dalam batas nilai toleransi yang ditetapkan di buku Kern,1983. Nilai toleransi yang disarankan adalah 5-10%, dan hasil yang didapatkan 8.27% sehingga masih dalam batas toleransi hasil yang didapatkan. Dapat dinyatakan bahwa HE-03 untuk faktor kekotorannya masih dalam batas wajar yang ditetapkan.