Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pakan banyu (Croton argyratus Blume) stembark ethanol extract effectiveness to total spermatogenic cells of white male rats (Rattus norvegicus) cahaya, Noor; Sholihin, M. Aditya; Nurlely, Nurlely
Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.106 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v7i2.6842

Abstract

Stembark of Pakan Banyu (Croton argyratus Blume) empirically used as traditional contraception. The stembark contained active substances as steroids, saponins and alkaloids tannins alleged antifertillity for men. The purpose of this study was to demonstrate the potential of Pakan Banyu stembark ethanol extract to the total number of spermatogonium cells, primary spermatocytes, spermatids and spermatozoa in male rats. This study was an experimental research design posttest only control group design using 20 male rats into 4 groups of 5 mice. The control rats were used in treatment group, the rats were given the pakan banyu stembark extract at a dose of 100, 200 and 500 mg / kg with 0.5% CMC Na suspending agent. The treatment was given orally for 15 days at the 16th days surgery was done to the testicles organs, then microanatomy preparations were made using paraffin method and using HE colour. Analysis of data using One-way ANOVA and Kruskal Wallis with 95% confidence level. The results showed that there is no effect of Pakan Banyu stembark ethanol extract against spermatogonium cells, primary spermatocytes, spermatids and spermatozoa. 
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK AIR IKAN HARUAN (Channa striata) ASAL KALIMANTAN SELATAN TERHADAP BLEEDING TIME DAN CLOTTING TIME SECARA IN VIVO Norhalifah, Norhalifah; Rahmawanty, Dina; Nurlely, Nurlely
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.804 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7775

Abstract

Ikan haruan memiliki kandungan albumin yang tinggi, mengandung asam amino yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak air ikan haruan (Channa striata) terhadap bleeding time dan clotting time tikus putih jantan yang mengalami luka dan menentukan dosis ekstrak air ikan haruan yang paling efektif menurunkan bleeding time dan clotting time. Jenis penelitian yang digunakan penelitian eksperimental murni (true experimental design). Tiga puluh tikus jantan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif), kelompok III, IV dan V  kelompok ekstrak air ikan haruan konsentrasi 10%, 20% dan 40%. Ekstrak air ikan haruan berupa ekstrak kental yang diencerkan dengan akuades, sehingga dosis ekstrak air ikan haruan dibuat dalam konsentrasi persen (%). Hewan uji diberi injeksi heparin secara sub kutan selama 5 hari, kemudian diberi sediaan uji selama 5 hari dicatat bleeding time dan clotting time tiap 2 hari sekali selama pemberian sediaan uji. Analisis data menggunakan Two Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan persentase daya penurunan bleeding time dari semua kelompok meliputi kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak air ikan haruan 10%, 20% dan 40% berturut-turut yaitu 48,36%; 67,36%; 72,37%; 75,21%; 82,10% dan persen daya penurunan clotting time berturut-turut yaitu 52,70%; 70,29%; 76,61%; 76,89%; dan 78,93%. Kesimpulan penelitian ini ekstrak air ikan haruan mampu menurunkan bleeding time dan clotting time pada tikus putih jantan yang mengalami luka dengan dosis efektif 40%.
SKRINING FITOKIMIA DAN PENETAPAN KADAR FENOL TOTAL PADA EKSTRAK DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus), CEMPEDAK (Artocarpus integer), dan TARAP (Artocarpus odoratissimus) ASAL DESA PENGARON KABUPATEN BANJAR Muhammad Ikhwan Rizki; Nurlely Nurlely; Fadlilaturrahmah Fadlilaturrahmah; Ma’shumah Ma’shumah
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 4 No 1 (2021): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v4i1.667

Abstract

The leaves of jackfruit (Artocarpus heterophyllus), cempedak (Artocarpus integer), and tarap (Artocarpus odoratissimus) are used empirically by the people of Desa Pengaron, Banjar Regency for treat antimalarials, antidiabetic, abdominal pain, and cancer. The secondary metabolites of the phenol group are responsible for various plant activities. This study aims to determine of compounds and total phenol content in leaves of jackfruit (A. heterophyllus), cempedak (A. integer), and tarap (A. odoratissimus). The leaf samples were oven-dried, then the leaf powder was extracted using ethanol. Phytochemical screening was carried out on the extract using reagents, and phenol content was determined using a spectrophotometer UV-Vis. The results showed that the extracts of leaves jackfruit (A. heterophyllus), cempedak (A. integer), and tarap (A. odoratissimus) contained phenol, flavonoids, and tannins. Total phenol content of leaves A. heterophyllus, A. integer and A. odoratissimus were 13,174 ± 1,378 mgGAE / gram extract, 37,204 ± 2,202 mgGAE / gram extract, and 35,886 ± 0.890 mgGAE / gram extract.
Aktivitas Penghambatan Polimerisasi Hem Ekstrak Etanol Daun Cambai Utan (Piper porphyrophyllum) Arnida Arnida; Nurlely Nurlely; Nani Kartinah; Sutomo Sutomo
Majalah Farmasetika Vol. 4, Supl. 1, Tahun 2019
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v4i0.25877

Abstract

Resistensi Plasmodium terhadap obat malaria mengakibatkan kegagalan pengobatan. Oleh karena itu ketersediaan antimalaria baru sangat diperlukan untuk melawan resistensi. Pencarian obat baru terus dilakukan melalui berbagai cara termasuk eksplorasi tanaman yang berpotensi sebagai antimalaria. Penelitian ini bertujun untuk menentukan aktivitas penghambatan polimerissi hem dari ekstrak etanol daun Cambai Utan (Piper porphyrophyllum) berdasarkan nilai IC50. Pengujian aktivitas penghambatan polimerisasi hem merupakan suatu metode pengujian awal untuk mengetahui potensi antimalaria. Prinsipnya secara in vitro  menyerupai  mekanisme kerja antimalaria yang menghambat terjadinya polimerisasi hem di dalam Plasmodium. Sampel dan kontrol posistif (klorokuin) dibuat peirngakat konsnetrasi, direaksikan dengan hematin dan asam asetat glasial kemudian diukur absorbansinya pada Elisa Reader panjang gelombang 405 nm, yang dipersamakan pada kurva baku. Nilai persen penghambatan versus konsentrasi dianalisis dengan analisis probit sehingga diperoleh nilai IC50. Persamaan kurva baku yang diperoleh yaitu : y = 0,011x + 0,247. Penghambatan polimerisasi hem ekstrak etanol daun P.  porphyrophyllum masing-masing konsentrasi 10; 5; 2,5; 1,25; 0,625; dan 0,3125 mg/mL adalah berturut-turut 91,82 ± 5,47% ; 84,57 ± 6,18 %; 77,28 ± 7,81 %; 68,46 ± 7,51 %; 57,24 ± 6,23 %; 40,50 ± 7,52 %. Nilai IC50 diperoleh menggunakan analisis probit. Analisis probit menunjukkan bahwa IC50 rata-rata untuk ekstrak adalah 0,47 ± 0,09 mg/mL, sedangkan rata-rata IC50 dari klorokuin adalah 4,67 ± 1,17  mg/mL. Ekstrak etanol daun P.  porphyrophyllum memiliki aktivitas penghambatan polimerisasi hem dengan nilai IC50 0,47 ± 0,09 mg/mL
Pakan banyu (Croton argyratus Blume) stembark ethanol extract effectiveness to total spermatogenic cells of white male rats (Rattus norvegicus) Noor cahaya; M. Aditya Sholihin; Nurlely Nurlely
Pharmaciana Vol 7, No 2 (2017): Pharmaciana
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.106 KB) | DOI: 10.12928/pharmaciana.v7i2.6842

Abstract

Stembark of Pakan Banyu (Croton argyratus Blume) empirically used as traditional contraception. The stembark contained active substances as steroids, saponins and alkaloids tannins alleged antifertillity for men. The purpose of this study was to demonstrate the potential of Pakan Banyu stembark ethanol extract to the total number of spermatogonium cells, primary spermatocytes, spermatids and spermatozoa in male rats. This study was an experimental research design posttest only control group design using 20 male rats into 4 groups of 5 mice. The control rats were used in treatment group, the rats were given the pakan banyu stembark extract at a dose of 100, 200 and 500 mg / kg with 0.5% CMC Na suspending agent. The treatment was given orally for 15 days at the 16th days surgery was done to the testicles organs, then microanatomy preparations were made using paraffin method and using HE colour. Analysis of data using One-way ANOVA and Kruskal Wallis with 95% confidence level. The results showed that there is no effect of Pakan Banyu stembark ethanol extract against spermatogonium cells, primary spermatocytes, spermatids and spermatozoa. 
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK AIR IKAN HARUAN (Channa striata) ASAL KALIMANTAN SELATAN TERHADAP BLEEDING TIME DAN CLOTTING TIME SECARA IN VIVO Norhalifah Norhalifah; Dina Rahmawanty; Nurlely Nurlely
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13, No 2: September 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.804 KB) | DOI: 10.12928/mf.v13i2.7775

Abstract

Ikan haruan memiliki kandungan albumin yang tinggi, mengandung asam amino yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak air ikan haruan (Channa striata) terhadap bleeding time dan clotting time tikus putih jantan yang mengalami luka dan menentukan dosis ekstrak air ikan haruan yang paling efektif menurunkan bleeding time dan clotting time. Jenis penelitian yang digunakan penelitian eksperimental murni (true experimental design). Tiga puluh tikus jantan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif), kelompok III, IV dan V  kelompok ekstrak air ikan haruan konsentrasi 10%, 20% dan 40%. Ekstrak air ikan haruan berupa ekstrak kental yang diencerkan dengan akuades, sehingga dosis ekstrak air ikan haruan dibuat dalam konsentrasi persen (%). Hewan uji diberi injeksi heparin secara sub kutan selama 5 hari, kemudian diberi sediaan uji selama 5 hari dicatat bleeding time dan clotting time tiap 2 hari sekali selama pemberian sediaan uji. Analisis data menggunakan Two Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan persentase daya penurunan bleeding time dari semua kelompok meliputi kontrol negatif, kontrol positif, ekstrak air ikan haruan 10%, 20% dan 40% berturut-turut yaitu 48,36%; 67,36%; 72,37%; 75,21%; 82,10% dan persen daya penurunan clotting time berturut-turut yaitu 52,70%; 70,29%; 76,61%; 76,89%; dan 78,93%. Kesimpulan penelitian ini ekstrak air ikan haruan mampu menurunkan bleeding time dan clotting time pada tikus putih jantan yang mengalami luka dengan dosis efektif 40%.
Wound Healing Activity of Ethanolic Extract Gel of Tawas Ut Tuber (Ampelocissus rubiginosa L.) in Incisional Model Wistar Rats Khoerul Anwar; Dewita Fitri Widodo; Nurlely Nurlely; Liling Triyasmono; Sudarsono Sudarsono; Agung Endro Nugroho
Majalah Obat Tradisional Vol 23, No 1 (2018)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1414.125 KB) | DOI: 10.22146/mot.29063

Abstract

Tawas ut tuber (Ampelocissus rubiginosa Lauterb.) is empirically used in wound healing by Dayak community. The present study was undertaken to assess wound healing activity of gel from ethanol extract of A. rubiginosa tuber using parameters of the closure of wound length, tensile strength, and histopathological observations. This study used twenty-five male Wistar rats divided into five groups: positive control (Bioplacenton®), negative control (placebo gel), and three of testing groups with gel extract (concentrations of 1.5%, 2.0%, and 2.5%). Wound healing activity was evaluated to 4 cm length and ± 2 mm depth incision wound model on the back skin of rats. The measurement of wound length was observed on the day of 4th, 8th, 12th, 16th, and 20th used quantitative analyze. On the day of 20th, animal was anaesthetized and the skin has been taken for tensile strength evaluation and histopathological observations. This study showed that group treated with gel extract at the concentration of 2.5% experienced higher wound healing activity with average percentage of wound closure of 99.00% ± 0.16, tensile strength 3.8541 gram/mm2, and proved with the re-epithelization, neocapillarization, and increase collagen density appeared in histopathological observations. Based on this study, gel from ethanol extract of A. rubiginosa tuber possesses wound healing activity.
Efektivitas Gel Kuersetin pada Penyembuhan Luka Bakar Derajat IIA Teguh Sutrisno; Nurul Huda; Nurlely Nurlely; Noor Cahaya; Valentina Meta Srikartika
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 1 No. 1 (2016): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.061 KB) | DOI: 10.24123/mpi.v1i1.22

Abstract

Luka bakar merupakan kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan sumberpanas dan kuersetin diduga dapat mempercepat penyembuhan luka bakar karena mempunyai efekanti-inflamasi, antibakteri dan antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efekkuersetin dalam mempercepat penyembuhan luka bakar derajat IIA. Penelitian menggunakan 45ekor tikus putih galur wistar yang dikelompokkan menjadi 3 yaitu kelompok perlakuan hari ke-5, 11,dan 21. Luka bakar dibuat dengan logam bulat berdiameter 2 cm dan tebal 1 mm yang dipanaskanpada suhu 100°C selama 10 detik. Data dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis dan LSDdengan taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis menunjukkan bahwa gel kuersetin dapat mempercepatpengecilan diameter luka pada hari ke-11 dan mengurangi intensitas warna pada hari ke-21. Pembentukankolagen dan kelenjar sebasea pada kuersetin berbeda bermakna dengan kontrol negatifpada hari ke-11 dan 21 (p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa kuersetin dapatmempercepat penyembuhan luka bakar.
Gambaran Informasi dan Tindakan Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Berobat Pasien Tuberkulosis di Puskesmas Wilayah Kabupaten Banjar Kesty Aprini; Nurlely Nurlely; Nani Kartinah
Jurnal Pharmascience Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v7i2.8021

Abstract

Petugas kesehatan mempunyai pengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan, termasuk pelayanan kesehatan terhadap pasien TB yang akan berpengaruh terhadap kepatuhan berobat.  Tujuan penelitian ini menentukan persentase petugas kesehatan kategori baik, cukup, kurang dalam memberikan informasi dan tindakan terhadap pasien tuberkulosisdi Kabupaten Banjar. Penelitian ini dilakukan terhadap 97 petugas kesehatan dengan pendekatan cross sectional menggunakan kuesioner. Subjek pada penelitian ini yaitu tim program TB (Dokter, Perawat, Petugas lab) dan Apoteker/AA. Penilaian dilakukan terhadap karakteristik petugas, informasi dan tindakan yang diberikan petugas kesehatan terhadap kepatuhan berobat pasien TB yaitu dikategorikan baik, cukup dan kurang. Hasil penelitian pada karakteristik petugas kesehatan yaitu jenis kelamin perempuan sebanyak 68 orang, kategori umur >30 tahun sebanyak 57 orang, pendidikan terakhir yang paling banyak yaitu D3 sebanyak 47 orang, masa jabatan sebagai petugas TB (perawat) yang paling banyak yaitu selama <5 tahun sebanyak 20 orang. Informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan terhadap kepatuhan berobat pasien TB dalam kategori baik yaitu 61 (62,88%)  petugas kesehatan dan tindakan petugas TB sebanyak 47 (48,46%) petugas kesehatan. Oleh karena itu petugas kesehatan perlu memperhatikan lagi terkait kinerja pelayanan kesehatan agar informasi dan tindakan terhadap kepatuhan berobat pasien TB jauh lebih baik Health workers have an influence on the quality of health services, including health services for TB patients which will affect treatment compliance. The purpose of this study was to determine percentage of health workers in good, sufficient, and inadequate categories in providing information and action on tuberculosis patients in Banjar District. This research was conducted on 97 health workers with a cross sectional approach using a questionnaire. The subjects in this study were TB team programs which consist of Doctors, Nurses, Lab Officers and Pharmacists/Pharmacist assistant. An assessment was made of  staff characteristics, information and actions given by health workers to TB patient treatment was categorized as good, sufficient and lacking. Thye result of this study characteristics on health workers are female sex which were  68 people, age categories>30 years as many as 57 people, the most recent education is D3 which were 47 people, while the longest term as TB officers (nurses) was for less than 5 years which were 20 people. Information provided by health workers on TB patient compliance in the good category was 61 (62.88%) health workers and the actions of TB workers were 47 (48.46%) health workers. Therefore, it is necessary to pay more attention to the performance of health services so that information and actions on TB patient compliance more better Keywords: TB Health care workers, Tuberculosis, Information, Action
Faktor Risiko Yang Berpengaruh Pada Kejadian Tuberkulosis dengan Multidrug-Resistant Tuberculosis (MDR-TB) di RSUD Ulin Banjarmasin Aulia Mashidayanti; Nurlely Nurlely; Nani Kartinah
Jurnal Pharmascience Vol 7, No 2 (2020): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v7i2.7928

Abstract

MDR-TB (Multidrug-Resistant Tuberculosis) adalah salah satu jenis TB yang resisten dengan OAT (Obat Anti Tuberculosis) dengan resisten terhadap 2 obat anti tuberculosis yang paling ampuh yaitu rifampisin dan isoniazid. Obat rifampisin dan isoniazid sudah tidak efektif dalam membunuh kuman mycobacterium tuberkulosis dikarenakan kuman yang sudah resisten terhadap obat tersebut. MDR-TB merupakan suatu permasalahan yang menjadi hambatan utama dunia dalam pemberantasan TB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko apa saja yang dapat berpengaruh pada kejadian tuberkulosis dengan multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) di RSUD Ulin Banjarmasin dengan variabel yang ditinjau adalah pengetahuan, motivasi dan keteraturan minum obat. Metode penelitian dengaan rancangan Cross Sectional dengan metode pengambilan dengan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dengan diagnosis tuberkulosis multidrug resistant tuberculosis (MDR-TB) dan pasien TB Non MDR yang digunakan sebagai pembanding yang dipilih secara acak. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa faktor risiko yang terbukti berpengaruh pada kejadian TB-MDR adalah keteraturan minum obat (p-value< 0,05). Oleh karena itu, untuk mengurangi potensi bertambahnya penderita TB-MDR, maka perlu diperhatikan lagi keteraturan minum obat penderita, memastikan agar penderita benar-benar rutin dan teratur dalam minum obat.  MDR-TB (Multidrug-Resistant Tuberculosis) is one of tuberculosis characterized by resistant to anti-TB drug (Anti Tuberculosis Drug). An MDR-TB event is a resistance event to 2 of the most effective anti-TB drugs which are rifampicin and isoniazid. Rifampicin and isoniazid are no longer effective in killing Mycobacterium tuberculosis bacteria due to its resistant to the drug. The purpose of this study is to identify any risk factors that can affect the incidence of tuberculosis with multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB) in RSUD Ulin Banjarmasin. The variables in this study were knowledge, motivation and regularity of taking drugs. The research method was a cross sectional design using questionnaire to the patients. The population in this study was all patients with a diagnosis of multidrug resistant tuberculosis (MDR-TB) and non-MDR TB patients who used as a comparison which were selected randomly. The results of this study indicate that the risk factor that has been shown to influence the incidence of MDR-TB was the regularity of taking medication (p-value <0.05). Therefore, to reduce the potential of MDR-TB sufferers to increase, it is necessary to pay attention to taking drug regularity of patient, ensuring that the patient is really routine and taking medication regularly.Keywords: RSUD Ulin Banjarmasin, MDR-TB (Multidrug-Resistant Tuberculosis), Tuberculosis