Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN DAUR ULANG LIMBAH Krismanto, Riki; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.506

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah masih banyaknya guru yang menggunakan model ceramah dan kurangnya  kemampuan menganalisis yang dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menganalisis siswa pada konsep perubahan lingkungan dan daur ulang limbah. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Subang pada tanggal 6 April sampai 6 Mei 2015. penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes esay, lembar observasi dan angket. populasi adalah seluruh siswa kelas X. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol dengan menggunakan model inkuiri. Masing-masing kelas diberi pretes dan postes. Uji hipotesis postes menunjukan nilai thitung ttabel (3,77 2,00) maka Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh  model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menganalisis siswa pada konsep perubahan lingkungan dan daur ulang limbah. Persentase kemampuan menganalisis siswa kelas eksperimen adalah 83% (sangat baik),  dan kontrol 73% (baik). Nilai N-Gain kelas eksperimen adalah 0,65 dan kontrol 0,49 menunjukan peningkatan kemampuan menganalisis pada kelas eksperimen lebih besar dibanding kelas kontrol. Persentase lembar observasi menunjukan bahwa 82% rencana pembelajaran yang dibuat telah terlaksana dengan baik. Persentase angket adalah 88% siswa merespon positif pembelajaran yang telah dilakukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh  model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menganalisis siswa pada konsep perubahan lingkungan dan daur ulang limbah.Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan Menganalisis, Konsep Perubahan Lingkungan dan Daur Ulang Limbah
PENERAPAN PEMBELAJARAN MORFOLOGI TUMBUHAN MELALUI OUTDOOR ACTIVITIES UNTUK MENINGKATKAN MULTIPLE INTELLEGENCIES MAHASISWA Lismaya, Lilis; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.514

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan pembelajaran Morfologi Tumbuhan Melalui Outdoor Activities  terhadap peningkatan Multiple Intellegencies mahasiswa, menganalisis perbedaan hasil antara tes awal dan tes akhir pada pembelajaran Morfologi Tumbuhan Melalui Outdoor Activities terhadap peningkatan Multiple Intellegencies mahasiswa, , mengungkap respon mahasiswa terhadap penerapan pembelajaran Morfologi Tumbuhan Melalui Outdoor Activities terhadap peningkatan Multiple Intellegencies mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah weak experimental atau eksperimen lemah dengan desain penelitian The One-Group Pretest-Posttest Design (Fraenkel, 2007). Dalam penelitian ini hanya menggunakan 1 kelas eksperimen yang diberikan perlakuan untuk menilai pengaruh dari perlakuan tersebut, tanpa dibandingkan dengan kelas control. Instrumen yang digunakan adalah soal Multiple Intellegences. Hasil dari penelitian ini yaitu : 1)Terdapat perbedaan hasil antara tes awal dan tes akhir pada Multiple Intellegencies mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran morfologi tumbuhan melalui Outdor Activities; 2) Terdapat peningkatan Multiple Intellegencies mahasiswa terutama kecerdasan naturalisnya melalui pembelajaran Outdoor Activities pada pembelajaran morfologi tumbuhan; 3) Respon positif dari mahasiswa terhadap penerapan pembelajaran Outdoor Activites pada mata kuliah morfologi tumbuhan terhadap peningkatan Multiple Intellegencies mahasiswa.  Kata kunci: Morfologi Tumbuhan, Outdoor Activities, Multiple Intellegencies
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN STRATEGI IDEAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI KELENJAR ENDOKRIN Widiantie, Rahma; Lismaya, lilis
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.515

Abstract

Keterampilan memecahkan masalah merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk menghadapi persaingan dan perkembangan zaman. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses menyelesaikan permasalahan pembelajaran sehingga dibutuhkan cara atau strategi pemecahan masalah yang tepat untuk meningkatkan keterampilan memecahkan masalah mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan keterampilan memecahkan masalah mahasiswa melalui strategi IDEAL pembelajaran berbasis masalah.  Metode penelitian yang digunakan adalah weak experiment dengan desain penelitian The One-Group Pretest-Posttest Design. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa semester VI yang menempuh mata kuliah endokrinologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan memecahkan masalah dengan indeks N-Gain 0,3 termasuk kategori sedang dan hasil postesnya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai KKM mata kuliah endokrinologi. Hasil uji t menunjukkan hipotesis diterima, artinya terdapat peningkatan keterampilan memecahkan masalah mahasiswa melalui penerapan strategi IDEAL pembelajaran berbasis masalah . Hasil analisis keterampilan memecahkan masalah berdasarkan rubric penilaian, yaitu rata-rata skor 2,2 dalam kategori baik, artinya mahasiswa mempunyai keterampilan dalam mengidentifikasi masalah, menentukan tujuan memecahkan masalah, mencari banyak alternative solusi, menentukan solusi yang terbaik namun lemah dalam mengevaluasi proses memecahkan masalahnya sesuai dengan tujuan yang ditentukan. Penerapan strategi IDEAL pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan keterampilan memecahkan masalah mahasiswa karena langkah-langkahnya memudahkan siswa dalam memecahkan masalah pembelajaran.Kata kunci: Keterampilan Pemecahan Masalah, Peningkatan, Pembelajaran Berbasis Masalah, Strategi IDEAL
PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MIND MAP TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN SISWA KELAS XI PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI Pramuditha, Lufthy Irega; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i2.835

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini adalah lemahnya kemampuan bernalar siswa yang diakibatkan karena proses pembelajaran yang masih berpusat pada guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantu mind map terhadap kemampuan penalaran siswa pada konsep sistem reproduksi. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental, dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kadugede tahun ajaran 2015/2016. Sampel penelitiannya yaitu kelas XI IPA 3 sebagai eksperimen dan kelas XI IPA 4 sebagai kelas kontrol. Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik menggunakan uji t didapatkan t hitung t tabel, yaitu 4,61 2,65, yang berarti pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) berbantu mind map  berpengaruh terhadap kemampuan penalaran siswa. Hasil tes kemampuan penalaran didapatkan presentase nilai rata-rata untuk kelas eksperimen yaitu  56,57% dan untuk kelas kontrol yaitu 49,42%.  Dari kedua kelas sampel tersebut, presentase nilai indikator kemampuan penalaran tertinggi yaitu pada indikator membuat induksi. Nilai rata-rata level kemampuan penalaran kelas eksperimen berada pada level 3, sedangkan untuk kelas kontrol berada pada level 2. Hasil N-Gain untuk kelas eksperimen 0,32 dengan kategori sedang dan untuk kelas kontrol 0,18 dengan kategori rendah. Dari hasil analisis data angket sebanyak 89% siswa setuju bahwa PBL berbantu mind map dapat meningkatkan motivasi  belajar, berpengaruh terhadap kemampuan bernalar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh dan terjadi peningkatan kemampuan penalaran siswa setelah menggunakan model pembelajaran PBL berbantu mind map. Kata Kunci : Kemampuan Penalaran, Mind map, Problem Based Learning (PBL), Sistem  Reproduksi.
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS XI PADA MATERI SISTEM EKSRESI Kurniawan, Cece; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i2.1251

Abstract

Hasil pembelajaran masih menunjukkan banyak siswa belum terampil dalam memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi yang dipelajari. Masih banyak guru biologi yang belum memanfaatkan multimedia interaktif. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh penerapan model Problem Based Learning (PBL) berbantu multimedia interaktif terhadap keterampilan pemecahan masalah siswa kelas XI pada materi sistem eksresi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experimental Design, dengan teknik pengambilan sampel yang dipilih yaitu digunakan Cluster Random Samplin. Subjek kelas eksperimen sebanyak 33 siswa sebagai dan kelas kontrol sebanyak 31 siswa. Instrumen yang digunakan adalah   tes   keterampilan  pemecahan maslah,   lembar observasi dan angket. Data dianalisis menggunakan uji-t dengan alfa 5%. Hasil uji hipotesis menunjukan nilai t hitung t tabel (6,9 2,66), berarti terdapat pengaruh model Problem   Based   Learning   (PBL) berbantu multimedia interaktif terhadap keterampilan memecahkan masalah dengan indeks N-Gain 0,58, termasuk kategori sedang. Oleh karena itu, disarankan guru biologi menggunakan model PBL berbantu multimedia interaktif pada topik lainnya untuk melatihkan keterampilan pemecahan masalah siswaKata Kunci : Keterampilan memecahkan masalah, Problem Based Learning (PBL), multimedia interaktif
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN METAKOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X Lestari, Hanifah Nur; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 02 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i02.745

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini adalah proses pembelajaran yang tidak bervariasi menyebabkan siswa kurang mengembangkan keterampilan berpikirnya terutama dalam menyadari pengetahuan metakognitifnya. Akibatnya siswa kesulitan memecahkan permasalahan yang diberikan padahal permasalahan yang diberikan merupakan masalah yang nyata dan sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan metakognitif dengan kemampuan pemecahan masalah melalui model Problem Based Learning (PBL) pada konsep pencemaran lingkungan. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kuningan dengan populasinya adalah seluruh siswa kelas X dan sampel yang digunakan sebanyak 68 siswa yang diambil menggunakan teknik cluster random sampling yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan model PBL dan kelas kontrol menggunakan model inquiry terbimbing. Desain penelitian ini adalah Posttest Only Control Design. Untuk mengumpulkan data digunakan Metacognitive Awareness Inventory (MAI) dan tes uraian kemampuan pemecahan masalah. Hasil uji t untuk variabel pengetahuan metakognitif menunjukan thitung ttabel  (4,38 2,65) artinya ada perbedaan yang signifikan antara siswa kelas eksperimen pada hasil tes MAI dengan menggunakan model pembelajaran PBL. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan metakognitif siswa kelas eksperimen dikategorikan sangat baik dan siswa kelas kontrol hasilnya dikategorikan baik. Hasil uji t untuk variabel kemampuan pemecahan masalah menunjukan thitung ttabel (3,72 2,65) artinya ada perbedaan yang signifikan antara siswa kelas eksperimen pada hasil posttest kemampuan pemecahan masalah menggunakan model pembelajaran PBL. Dalam hasil penelitian ini pada total keseluruhan indikator yang tercapai mendapatkan rata-rata total rubrik yang didapat yaitu 3,1 yang menunjukan kriteria baik, sedangkan pada kelas kontrol mendapatkan rata-rata total rubrik yaitu sebesar 2,9 yang menunjukan kriteria baik juga. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa sudah mencapai kriteria baik pada tiga indikator. Hasil korelasi diketahui rxy = 0,74 yang berarti memiliki korelasi yang cukup dan berkorelasi positif. Sehingga ada hubungan antara pengetahuan metakognitif siswa dengan kemampuan pemecahan masalah melalui model pembelajaran PBL. Sedangkan rata-rata persentase hasil angket menunjukan 85,29% siswa merespon positif  terhadap pembelajaran menggunakan PBL.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI METODE PRAKTIKUM BERBASIS MODIFIED FREE INQUIRY (MFI) PADA KONSEP ANIMALIA DI KELAS X MIPA Marta, Mila H. Catria; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 10, No 01 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v10i01.802

Abstract

Keterampilan proses sains berpotensi membangun kompetensi dasar hidup siswa dalam bersikap ilmiah dan proses konstruksi pengetahuan secara bertahap. Siswa cenderung kurang terampil dalam mengamati, merumuskan masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan percobaan, hingga membuat kesimpulan dalam mengkaji fenomena sains yang telah difasilitasi dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode praktikum berbasis Modified Free Inquiry (MFI) dalam meningkatkan keterampilan proses sains siswa pada konsep Animalia di Kelas X MIPA SMA Negeri di Kuningan. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain nonequivalent control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 4 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen soal tes, asesmen kinerja dan lembar observasi. Hasil penelitian pada postest menunjukkan bahwa nilai signifikasi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol berdasarkan uji kesamaan rata-rata (Mann Whitney) yaitu 0,277 dengan taraf signifikasi 0,277 0,05 . Hal tersebut menyimpulkan tidak terdapat perbedaan peningkatan keterampilan proses sains antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hal serupa dengan perhitungan uji n-gain yang memiliki nilai 0,284 dengan taraf signifikasi 0,284 0,05 yang menunjukkan bahwa peningkatan keterampilan proses sains di kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh beda. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan metode praktikum yang berbasis Modified Free Inquiry maupun metode praktikum yang berbasis Group Investigation dalam meningkatkan keterampilan proses sains pada pembelajaran Biologi, materi Animalia. Guru dapat menggunakan model pembelajaran Modified Free Inquiry maupun Group investigation dalam praktikum untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.Kata kunci : keterampilan proses sains, metode praktikum, model Modified Free Inquiry
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN ALAT PERAGA SEDERHANA TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF Masitoh, Uum; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 11, No 1 (2019)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v11i1.1510

Abstract

Proses pembelajaran yang tidak bervariasi menyebabkan siswa kurang mengembangkan keterampilan berpikirnya terutama kesadaran metakognitifnya. Akibatnya siswa kesulitan dalam memahami konsep yang diajarkan padahal proses pembelajaran dihubungkan dengan masalah nyata dan sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran discovery learning dengan alat peraga sederhana terhadap kemampuan metakognitif siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII dan sampel yang digunakan sebanyak 62 siswa yang diambil secara acak menggunakan teknik cluster random sampling. Desain penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Only Design. Teknik pengumpulan data yang digunakan Metacognitive Awareness Inventory (MAI) dan tes uraian kemampuan kognitif siswa. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara siswa kelas eksperimen pada hasil tes MAI dengan menggunakan model discovery learning dengan alat peraga sederhana. Kesadaran metakognitif siswa kelas eksperimen dikategorikan sangat baik dan siswa kelas kontrol hasilnya kategori baik. Hasil uji t menunjukan adanya perbedaan yang signifikan kemampuan kognitif siswa antara siswa kelas eksperimen dengan menggunakan model discovery learning dengan alat peraga sederhana. Penerapan model pembelajaran discovery learning dengan alat peraga sederhana berpengaruh terhadap kemampuan metakognitif siswa
Analisis Soal Ulangan Harian Biologi SMA Kelas X Ditinjau dari Taksonomi Kognitif Casriti Casriti; Rahma Widiantie; Handayani Handayani
Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper) Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya III Tahun 2021
Publisher : Seminar Nasional Biologi, Saintek, dan Pembelajarannya (SN-Biosper)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru Biologi kelas X MIPA SMAN di Kabuputen Kuningan belum melakukan analisis soal ulangan harian sehingga soal ulangan tesebut belum diketahui kualitasnya. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah alat evaluasi yang digunakan terlalu sulit dan soal belum memenuhi standar kriteria yang baik. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui kualitas butir soal Ulangan Harian Semester Genap mata pelajaran Biologi kelas X MIPA SMAN di Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2020/2021 ditinjau dari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan persentase kesesuaian dengan taksonomi Bloom revisi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SMAN di Kabupaten Kuningan. Sampel yang diambil menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari SMAK2 dengan sampel 38 orang, SMAJ dengan sampel 36 orang, dan SMAC dengan sampel 40 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan data dianalisis menggunakan perhitungan manual dengan bantuan excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Validitas soal yang valid dari soal ulangan harian SMAK2, SMAJ, dan SMAC berturut-turut yaitu 57,5%; 53,33%; dan 55%. (2) Validitas isi soal dari ketiga sekolah didominasi oleh C1 sampai C3. (3) Reliabilitas dari ketiga soal di SMA tersebut yaitu 0,73; 0,68; dan 0,72. (4) Tingkat kesukaran yang baik dari ketiga soal di SMA tersebut yaitu 17,5%; 16,67%; dan 65% soal tergolong sedang (baik). (5) Daya pembeda yang baik dari ketiga soal di SMA tersebut yaitu 32,5%; 23,34%; dan 45% daya pembeda sedang (baik). Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal ulangan harian dari SMAK2 dan SMAC sudah memiliki kualitas soal secara keseluruhan yang cukup baik karena didominasi oleh kualitas soal yang sangat baik, baik, dan cukup. Sedangkan soal ulangan harian SMAJ belum memiliki kualitas soal yang baik karena soal didominasi oleh kualitas soal yang tidak baik dan sangat tidak baik.
Penerapan metode guided discovery learning dengan pendekatan scientific terhadap keterampilan proses sains pada konsep Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 1 Ciniru Kabupaten Kuningan Gilang Gilang; Ondi Suganda; Rahma Widiantie
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i2.810

Abstract

This research is motivated by the science process skills of students is still low, as shown by the students have difficulties in data collection in the field, students are less accurate and less scrupulous in observing and identifying data as well as the students have difficulties in recording and report the results of observations. Formulation of the problem in this study is whether there is the effect of applying the method of guided discovery learning scientific approach to the science process skills of students to the concept of Environmental Pollution in class X SMA Negeri 1 Ciniru at Kuningan Regency. The purpose of this study was to determine the effect of the application of guided discovery learning methods with the scientific approach to the science process skills of students to the concept of Environmental Pollution. The method used in this study is the experimental method. Population taken in this study was all students of class X with the number of students of 160 students. Sampling technique with simple random sampling so that students can X.2 class as a class experiment with the number of 40 students and the class as a class X.4 controls the number of 40 students. Data processing technique used is the test of normality, homogeneity test and t test. Science process skills of the experimental group students with the application of guided discovery learning method with Scientifics approach including both categories whereas the control group with conventional teaching methods, including the application of enough categories. Based on statistical calculations obtained t hits (5.373) t daf (1.67), then thank Hi means that there are significant application of guided discovery learning method with a scientific approach to the science process skills on the concept of Environmental Pollution in class X SMA Negeri 1 Ciniru at Kuningan Regency. From these results it can be concluded that the application of the method of guided discovery learning with a scientific approach to improve science process skills on the concept of Environmental Pollution in class X SMA Negeri 1 Ciniru at Kuningan Regency.Keywords: Method of guided discovery learning, scientific approach, science process skills