Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : IKRAITH-HUMANIORA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA PERANTAU YANG 1 2 BERKULIAH DI JAKARTA Lastary, Lisa Dwi; Rahayu, Anizar
IKRAITH-HUMANIORA Vol 2 No 1 (2018): IKRAITH-HUMANIORA vol 2 Nomor 1 Bulan Maret 2018
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1087.439 KB)

Abstract

Mahasiswa yang merantau diluar kota, jauh dari orangtua untuk berkuliah, pada kenyataannya sering kalimengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan yang tidak penting, sehingga kuliah menjadi tertunda danpenyelesaiannya sering tidak tepat waktu.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungandukungan sosial dan self efficacy dengan prokrastinasi akademik mahasiswa perantau yang berkuliah dijakarta.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 121 mahasiswa perantau yang berkuliah di jakarta. Yangdiambil dengan teknik insidental. Skala yang digunakan adalah skala dukungan sosial, skala self efficay danskala prokrastinasi akademik. Berdasarkan hasil analisis data bivariate correlation dengan bantuan programSPSS 15.00 for windows. Ditemukan“Ada hubungan antara dukungan sosial dengan prokrastinasi akademikmahasiswa perantau yang berkuliah di jakarta” dan ”Ada hubungan antara self efficacy dengan prokrastinasiakademik pada mahasiswa perantau yang berkuliah di jakarta”. Sedangkan dari hasil analisis data multivariatecorrelation ditemukan“Ada hubungan dukungan sosial dan self efficacy dengan prokrastinasi akademikmahasiswa perantau yang berkuliah di jakarta”.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA KELAS X SMA ANGKASA I JAKARTA Aristya, Della Nur; Rahayu, Anizar
IKRAITH-HUMANIORA Vol 2 No 2 (2018): IKRAITH-HUMANIORA vol 2 Nomor 2 Bulan Juli 2018
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.292 KB)

Abstract

Masa remaja dianggap sebagai masa yang labil, dimana individu berusaha mencari jati dirinya di tengahpergaulan sesama remaja. Masalah – masalah yang dihadapi remaja siswa SMA terutama di awal – awal sekolahantara lain tidak mampu beradaptasi terhadap situasi atau keadaan sekolah yang baru. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan dukungan sosial dan konsep diri dengan penyesuaian diri remaja di SMA.Penyesuaian diri mencakup aspek adaptation, comformity, mastery, individual variation. Dukungan sosialmelibatkan aspek-aspek dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dan informatif.Sedangkan konsep diri terdiri dari aspek subjective self, objective self, social self, dan ideal self.Pengambilansampel penelitian dengan teknik purposive sampling yang melibatkan seluruh siswa kelas X SMA Angkasa Ijakarta di semua jurusan yang berjumlah 200 orang. Adapun metode pengumpulan data menggunakan angketyang terdiri dari angket penyesuaian diri , angket dukungan sosial dan angket konsep diri. Analisis data dengankorelasi bivariat digunakan untuk mengukur korelasi antara variabel dukungan sosial dengan penyesuaian diridan konsep diri dengan penyesuaian diri, sedangkan korelasi multivariat digunakan untuk mengukur korelasiantara variabel dukungan sosial dan konsep diri dengan penesuian diri. Hasil penelitian menunjukkan bahwadukungan sosial berkorelasi positif signifikan dengan penyesuaian diri remaja di SMA. Konsep diri jugaberkorelasi positif signifikan dengan penyesuaian diri remaja di SMA. Selanjutnya, dukungan sosial dan konsepdiri keduanya berkorelasi positif signifikan dengan penyesuaian diri remaja di SMA.
PENERIMAAN DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL HUBUNGANNYA DENGAN PENYESUAIAN DIRI WANITA YANG MENGHADAPI MASA MENOPAUSE Chaerani, Rachma Fajri; Rahayu, Anizar
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 2 (2019): IKRAITH-HUMANIORA Vol 3 No 2 Bulan JULI 2019
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.664 KB)

Abstract

AbstrakMenopause merupakan masa yang pasti dilewati oleh setiap wanita pada usia tengah baya. Datangnyamenopause disertai dengan perubahan-perubahan penurunan kondisi fisik. Hal ini seringmenimbulkan kecemasan tersendiri bagi setiap wanita, terutama yang tidak siap menghadapinya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerimaan diri dan dukungan sosial hubungannya denganpenyesuaian diri wanita yang menghadapi masa menopause. Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif, populasinya adalah wanita di RW 03 Bintara VIII, kelurahan Bintara Bekasi Barat yangberusia 47 – 52 tahun. Sampel berjumlah 152 orang, yang diambil dengan menggunakan tekniksimpel random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala model likert yang terdiri dariskala penyesuaian diri yang diadaptasi dari teori Desmita (2016), skala penerimaan diri yang disusundari teori Supratiknya (1995) dan skala dukungan sosial yang diacu dari teori Sarafino dan Smith(2012). Teknik analisis data menggunakan adalah korelasi Product Moment Pearson dalam programSPSS 24.0 for windows. Hasil analisis menggunakan regresi diperoleh nilai R sebesar 0,354 yangberarti ada hubungan positif signifikan penerimaan diri dan dukungan sosial dengan penyesuaian diri.Dari uji Stepwise ditemukan konstribusi variabel penerimaan diri dan dukungan social terhadappenyesuaian diri sebesar 12,5%. Konstribusi penerimaan diri diutamakan lebih besar dari dukungansosial.
PENERIMAAN DIRI DAN RESILIENSI HUBUNGANNYA DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUP REMAJA YANG TINGGAL DI PANTI ASUHAN Dumaris, Shinta; Rahayu, Anizar
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 1 (2019): IKRA-ITH HUMANIORA Vol 3 No 1 Bulan Maret 2019
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.191 KB)

Abstract

AbstrakRemaja yang tinggal panti asuhan mempersepsikan dirinya kurang beruntung, kurang bisa menerimakelebihan dan kekurangan diri dan kurang tangguh dalam menghadapi kesulitan hidup, yangmenyebabkannya sulit untuk menemukan makna hidup. Padahal kebermaknaan hidup sangat pentingdirasakan oleh setiap orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerimaan diri danresiliensi dengan kebermaknaan hidup remaja yang tinggal di panti asuhan. Populasi dalam penelitianini adalah remaja yang tinggal di panti asuhan Pelayanan Kasih Bhakti Mandiri Jakarta, adapunsampelnya berjumlah 108 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Metodepengambilan data menggunakan skala Likert, terdiri dari skala kebermaknaan hidup yang diadaptasidari teori James Crumbaugh dan Leonard Maholick, skala penerimaan diri yang diadaptasi dari teoriSupratiknya, dan skala resiliensi yang diadaptasi dari teori Reivich dan Shatte. Hasil analisis datadiperoleh nilai R sebesar 0.695 yang berarti ada hubungan positif signifikan antara penerimaan diridan resiliensi dengan kebermaknaan hidup, artinya semakin tinggi penerimaan diri dan resiliensiremaja panti asuhan, maka akan semakin tinggi kebermaknaan hidupnya. Dari uji stepwise ditemukankontribusi variabel penerimaan diri dan resiliensi terhadap kebermaknaan hidup sebesar 48.2%,kontribusi penerimaan diri 45.5% dan resiliensi 2.7%.
Kepribadian Hardiness dan Optimisme Hubungannya Dengan Subjective Well Being Pemulung Barang Bekas di Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur Irawan, Dhimas Handika; Rahayu, Anizar
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 3 No 3 (2019): IKRAITH-HUMANIORA VOL 3 NO 3 Bulan November 2019
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (875.687 KB)

Abstract

Penelitian Kuantitatif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabelkepribadian hardiness dan optimisme dengan subjective well being. Subyek padapenelitian ini adalah pemulung, yaitu individu yang sehari-hari bekerja memulungbarang bekas untuk dijual atau dimanfaatkan kembali, yang tinggal di KelurahanKlender Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur yang berjumlah 152 orang. Teknikpengambilan sampel menggunakan sampel jenuh, adapun instrument pengumpulandata penelitian menggunakan skala model Likert yang terdiri dari 3 skala, yaitu : skalakepribadian hardiness, skala optimisme, dan skala subjective well being. Analisis datapenelitian menggunakan analisis bivariate correlations dan analisis multivariatecorrelations dengan regressions metode enter. Hasilnya menunjukkan ada hubungansignifikan antara kepribadian hardiness dengan subjective well being; ada hubungansignifikan antara optimisme dengan subjective well being; dan ada hubungan signifikanantara kepribadian hardiness dan optimisme dengan subjective well being.
Optimisme dan Keberfungsian Keluarga Hubungannya dengan Subjective Well-Being Pekerja Perempuan yang Work From Home di Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi Aerda Kusuma Dewi; Anizar Rahayu
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 4 No 3 (2020): IKRAITH-HUMANIORA VOL 4 NO 3 Bulan November 2020
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.047 KB)

Abstract

Menikmati kesejahteraan bersama keluarga dengan tinggal di rumah menjadi impian setiap orang.Namun di era pandemi Covid-19 di mana semua orang diharapkan melakukan kegiatannya di rumahdalam kurun waktu lama, menimbulkan kesulitan dan kebosanan termasuk pada pekerja perempuanyang sedang work from home. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan optimisme dankeberfungsian keluarga dengan subjective well-being pada pekerja perempuan yang work from homedi Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi. Sampel penelitian berjumlah 150 orang denganteknik pengambilan sampel secara nonprobability sampling jenis insidental. Instrumen penelitianyang digunakan adalah skala model Likert yang terdiri dari skala subjective well-being, optimisme,dan keberfungsian keluarga. Analisis data penelitian menggunakan bivariate correlation antaravariabel optimisme dengan subjective well-being, didapatkan koefisien korelasi (r) sebesar 0,205dan p = 0,008 (p < 0,05), artinya ada hubungan signifikan dengan arah positif antara variabeloptimisme dengan subjective well-being. Analisis data penelitian menggunakan bivariatecorrelation antara variabel keberfungsian keluarga dengan subjective well-being didapatkankoefisien korelasi (r) sebesar 0,212 dan p = 0,006 (p < 0,05), yang artinya ada hubungan signifikandengan arah positif antara variabel keberfungsian keluarga dengan subjective well-being. Analisisdata menggunakan multivariate correlation antara variabel optimisme dan keberfungsian keluargadengan subjective well-being diperoleh R square = 0,075 dengan nilai p = 0,002 (p < 0,05), artinyaada hubungan signifikan dengan arah positif antara variabel optimisme dan keberfungsian keluargadengan subjective well-being perempuan pekerja yang bekerja secara work from home di KecamatanTambun Utara Kabupaten Bekasi.
Empati dan Kecerdasan Emosi Perannya terhadap Sikap Memaafkan Wanita yang Mengalami Pelecehan Seksual Christine Safriati; Anizar Rahayu; Rilla Sovitriana
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 7 No 1 (2023): IKRAITH-HUMANIORA Vol 7 No 1 Maret 2023
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-humaniora.v7i1.2277

Abstract

This research is motivated by many women who have sexual experiences. The purpose of this study was todetermine the significant role of empathy and emotional intelligence on forgiveness of women who haveexperienced sexual harassment. This study uses three variables, namely empathy, emotional intelligence,and forgiveness. The population in this study are women who have experienced sexual harassment who livein JABODETABEK. The sample taken in this study amounted to 160 people, with incidental sampling. Thedata collection method uses a Likert model scale, consisting of a forgiveness scale, an empathy scale, andemotional intelligence. The results of the validity test of forgiveness found 21 valid items with very highreliability, 19 valid empathy items with very high reliability, and 25 valid emotional intelligence items withvery high reliability. The results of this study obtained Bx1y = 0.275 and a significance level of p: 0.000(p<0.005), meaning that there is a significant positive role of the empathy variable on the attitude offorgiving women who experience sexual harassment. The results of the analysis Bx2y = 0.303 and asignificance level of p: 0.000 (p<0.005), meaning that there is a significant positive role for emotionalintelligence variables on forgiveness of women who experience sexual harassment. Obtained a value of R= 0.339 and R Square = 0.115 and a significance level of p = 0.000 (p < 0.005), meaning that there is asignificant positive role for the variables of empathy and emotional intelligence to forgive women whoexperience sexual harassment.
Konflik Peran ganda Dan Dukungan Suami Hubungannya Dengan Kesejahetraan Subjektif Polwan Yang Sudah Menikah Pesta Gresela Sitorus; Anizar Rahayu; Nugaan Yulia Wardhani
IKRA-ITH HUMANIORA : Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 7 No 1 (2023): IKRAITH-HUMANIORA Vol 7 No 1 Maret 2023
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37817/ikraith-humaniora.v7i1.2279

Abstract

This study is a quantitative study that aims to determine the relationship between work-familyconflict and the husband's support for the subjective well-being of married female police officers. Thevariables in this study were subjective well-being, work-family conflict, and husband's support. The subjectsinvolved in this study were married policewomen who served in Polres X with a population of 130 people,while the sampling technique used a saturated sampling technique, which used the entire population.Researchers used 3 scales as a measuring tool, namely: subjective well-being scalework-family conflict scale,and husband's support scale. The results of this study indicate that there is a significant negative relationshipbetween work-family conflict and subjective well-being with r = - 0.732 and P = 0.000 (p <0.05). There is asignificant positive relationship between husband's support and subjective well-being with r = 0.744 and p =0.000 < 0.005. Furthermore, there is a significant relationship between work-family conflict and husband'ssupport together with subjective well-being of R Square (R2) = 0.653 and p = 0.000 <0.05. The contributionof work-family conflict and husband's support to subjective well-being is 65.3%.