Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Tameh : Journal of Civil Engineering

Optimalisasi Waktu Dan Biaya Dengan Metode Precedence Diagram Method (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fisip Unsyiah) Tamalkhani Syammaun; Hafnidar A. Rani; Fadhil Rahmat
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 8 No 1 (2019): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.302 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v8i1.62

Abstract

Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Oleh karena itu, salah satu usaha untuk mengoptimalisasi waktu dan biaya adalah dengan menggunakan metode Precedence Diagram Method (PDM). Pembangunan Gedung Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Universitas Syiah Kuala ini dibangun III (tiga) lantai dengan anggaran proyek adalah sebesar Rp. 3.607.020.000,00 (Tiga Milyar Enam Ratus Tujuh Juta Dua Puluh Ribu Rupiah) dengan waktu pelaksanaan selama 10 bulan sesuai dengan time schedule dan kurva-S. Permasalahan dalam penelitian ini adalah membandingkan waktu dan biaya antara perencanaan (time schedule dan kurva-S) dengan metode PDM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui durasi (waktu) optimum, mengetahui biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek serta membandingkan waktu dan biaya proyek antara perencanaan (time schedule dan kurva-S) dengan metode PDM. Metode penelitian dalam perencanaan ini dimulai dengan pengumpulan data berupa data sekunder, untuk analisa dan pengolahan data secara manual dimulai dengan perhitungan PDM kemudian dilanjutkan dengan perhitungan float dan jalur kritis. Hasil perhitungan waktu dengan metode PDM diperoleh waktu penyelesaian proyek selama 232 hari lebih cepat 23 hari dari metode kurva-S. Hasil perhitungan biaya secara total dengan menggunakan metode PDM diperoleh biaya sebesar Rp.3.226.282.572 lebih murah dibandingkan dengan menggunakan metode kurva-S dengan selisih biaya Rp.52.829.994,6. Hasil Perhitungan float dan jalur kritis pada penelitian ini dengan metode PDM memperlihatkan bahwa semua kegiatan tidak terdapat float dan semuanya jalur kritis dibandingkan dengan metode kurva-S terdapat float dan tidak semuanya jalur kritis pada semua kegiatan. Dengan demikian, metode PDM dapat mengoptimalkan waktu dan biaya.
Penerapan Sertifikasi Laik Fungsi Terhadap Bangunan Publik di Kota Banda Aceh Hafnidar A Rani; Muhammad Hanif
Tameh: Journal of Civil Engineering Vol 10 No 1 (2021): Juni
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (850.615 KB) | DOI: 10.37598/tameh.v10i1.120

Abstract

Sertifikasi Laik Fungsi (SLF) adalah sertifikat yang diberikan oleh Pemerintah Daerah terhadap bangunan gedung yang telah selesai dibangun dan telah memenuhi persyaratan kelaikan fungsi bangunan, demikian juga kelaikan bangunan publik di Kota Banda Aceh. Permasalahan penelitian ini adalah apakah pemilik/pengguna gedung mengetahui tentang SLF dan apakah pemilik/pengguna gedung sudah mengetahui tentang penerapan SLF sesuai dengan Undang-Undang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki pemilik/pengguna gedung mengetahui tentang SLF dan untuk mengetahui pemilik/pengguna gedung sudah mengetahui tentang penerapan SLF sesuai dengan Undang-Undang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 100 responden yaitu pemilik/pengguna bangunan publik di Banda Aceh. Variabel yang digunakan penelitian ini adalah komponen arsitektur, struktural, mekanikal, elektrikal, tata ruang luar, dan keandalan bangunan terhadap bangunan publik. Hasil analisis faktor menunjukkan korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk adalah > 0,5 maka faktor yang terbentuk ini mempunyai hubungan untuk merangkum keenam variabel yang dianalisis. Hasil uji validitas nilai r-tabel 0,197 memenuhi syarat r-hitung > r tabel. Hasil uji reliabilitas memenuhi syarat dengan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa frekuensi responden pemilik bangunan yang mengetahui tentang SLF adalah 6% dan pengguna bangunan yang mengetahui tentang SLF adalah 2%. Sedangkan frekuensi pemilik yang mengetahui tentang penerapan SLF sesuai Undang-Undang adalah 2% dan pengguna yang mengetahui tentang penerapan SLF sesuai dengan Undang-Undang adalah 1%. Hal ini mengindikasikan bahwa pengguna/pemilik bangunan publik di Kota Banda Aceh masih banyak yang belum mengetahui tentang SLF di Kota Banda Aceh dan masih belum memahami tentang penerapan SLF yang sesuai dengan Undang-Undang. Oleh karena itu Pemerintah Kota Banda Aceh perlu melakukan sosialisasi tentang penerapan SLF, terutama kepada pemilik bangunan publik.