Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang menjadi masalah kesehatan bagi semua kalangan masyarakat. Terapi pengobatan pada pasien hipertensi membutuhkan waktu yang lama dan kontrol secara teratur menimbulkan kecenderungan ketidakpatuhan pasien selama menjalani pengobatan sehingga berdampak pada mahalnya biaya pengobatan. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran terapi pasien hipertensi, gambaran kepatuhan pasien hipertensi, rata-rata biaya pengobatan, dan hubungan antara kepatuhan dan karakteristik terhadap biaya. Jenis penelitian adalah observasional dengan rancangan penelitian cohort retrospektif. Subjek penelitian adalah pasien hipertensi rawat jalan peserta Askes di RSUD Pandan Arang Boyolali tahun 2011-2013. Data dianalisis secara deskriptif meliputi karakteristik pasien, gambaran terapi pengobatan, gambaran kepatuhan pasien, dan biaya rata-rata pengobatan. Uji Chi-Square untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan dan uji korelasi untuk menganalisis hubungan antara kepatuhan pasien terhadap biaya pengobatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 310 pasien menderita hipertensi stage 2, pengobatan yang paling banyak digunakan adalah hidroklorthiazid + captopril sebanyak 41,61 %. Jumlah pasien yang patuh sebanyak 154 pasien sedangkan pasien yang tidak patuh sebanyak 156 pasien. Biaya pengobatan rata-rata pasien yang patuh sebesar Rp 2.202.435, dan pasien yang tidak patuh sebesar Rp 2.831.860. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan terhadap biaya pengobatan pasien rawat jalan peserta Askes di RSUD Pandan Arang Boyolali.