Soekarno, Hari
Balai Penelitian dan Pengembangan Irigasi

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

SIMULASI PENGEMBANGAN LAPANGAN PANAS BUMI LAINEA; THE DEVELOPMENT SIMULATION OF LAINEA GEOTHERMAL FIELD Putriyana, Lia; Soekarno, Hari
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 14, No 2 (2015): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lapangan panas bumi Lainea terletak di kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2012 Pusat Sumber Daya Geologi melakukan penyelidikan terpadu Geologi, Geokimia dan Geofisika, serta pengeboran sumur landaian suhu untuk menentukan daerah prospek. Survei geologi ditujukan untuk mendapatkan pemetaan dan gambaran struktur geologi setempat. Survei geokimia yang dilakukan mendukung eksplorasi daerah tersebut. Survei geofisika dapat mendukung pemahaman struktur bawah permukaan. Terdapat 4 sumur landaian suhu untuk mengukur temperatur aktual bawah permukaan, 3 sumur diantaranya menunjukan adanya anomali gradien temperatur sekitar area manifestasi. Kapasitas pembangkitan yang didapatkan dari hasil simulasi 2 skenario pengembangan yang berbeda sebesar 1250 kW (skenario 1, 1 sumur produksi) dan 2250 kW (skenario 2, 2 sumur produksi).Analisa dan prediksi perilaku reservoir panas bumi setiap waktu adalah hal yang penting dilakukan untuk memastikan ketersediaan fluida panas bumi yang digunakan untuk membangkitkan listrik. Informasi yang didapatkan dari survei terpadu dan pengeboran landaian suhu akan mendukung simulasi model numerik. Lainea geothermal field is located in South Konawe, South East Sulawesi. In 2012, Center of Geological Resources has conducted an integrated survey of geology, geochemistry and geophysics, and also the temperature gradien drilling to determine prospect area. The aim of the geology survey is to find out the mapping and image of the local geology structure. Geochemistry survey is a fundamental tool to support geothermal exploration, fluid and gas sampling, geothermometer, analysis of fluid patterns andalso environmental issues as a data base. Geophysics survey can improved the understanding of subsurface structure. The temperature gradient drilling or thermal gradient holes for direct measurement of field temperature have been conducted in 4 different locations, LNA-1, LNA-2, LNA-3 and LNA-4. The thermal gradient as the result of the temperature gradient drilling shows anomaly area in 3 different locations around manifestations. It provides valuable information/most reliable information on the subsurface. The capacity of the generation which obtained from the simulation result of two different development scenarios are 1250 kW (Scenario 1, one production well) and 2250 kW (Scenario 2, two production wells). The analysis and prediction of geothermal resource over time is a critical element to ensure the availability of geothermal fluid for electricity production. The information gained from this integrated survey and the temperature gradient drilling will support numerical reservoir modelling and assessment.
PEMANFAATAN DATA POS DUGA AIR (PDA) UNTUK MEMBUAT PETA POTENSI ENERGI MIKRO HIDRO DI PROVINSI BENGKULU ; USE OF POS DUGA AIR (PDA) DATA FOR DEVELOPING MICRO HYDRO POTENTIAL ENERGY MAP IN BENGKULU PROVINCE Al Rasyid, Harun; Soekarno, Hari; Pranoto, Bono; Sudono, Irfan
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 16, No 1 (2017): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan beda tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air. Penelitian ini menggunakan data Shuttle Radar Topography Mission Digital Elevation Model (SRTM DEM) sebagai dasar pembuatan head, jalur jaringan sungai dan area tangkapan (catchment). Adapun data debit andalan dihitung dari data pengukuran debit pada titik Pos Duga Air (PDA) milik Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR). Selain itu area tangkapan juga dihitung dari titik lokasi PDA, sehingga titik-titik pada jaringan sungai yang berada pada area tangkapan tersebut diasumsikan memiliki tebal air yang sama (Q=T80.A). Potensi daya suatu PLTMH dihitung dari hasil kali head dan debit andalan, dengan asumsi gravitasi 9,8 m/dt2 dan total efisiensi 60%. Potensi daya mikro hidro selanjutnya hanya dipilih titik potensi dengan head minimal 10 m, debit antara 0,05 – 5 m3/dt. Selain itu potensi yang memiliki nilai daya kurang dari 10 kW tidak ditampilkan pada peta. Dengan adanya peta ini akan memberikan identifikasi awal lokasi yang memiliki potensi daya mikro hidro sebesar 107 MW dan dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan pengembangan energi mikro hidro. Micro hydro power plant (MHP) is a small-scale power plant that use hydropower as driving force such as a river or natural waterfall, by utilizing the elevation high (head) and the amount of water flow. This study uses Shuttle Radar Topography Mission Digital Elevation Model (SRTM DEM) data as a basis for calculating head, catchment and network path of the river. The dependable discharge data calculated based on discharge measurement at Pos Duga Air (PDA) from Pusat Litbang Sumber Daya Air (PUSAIR). Catchment area were also calculated from the point of PDA location, so that every point on the river network inside the catchment area are assumed to have the same water thickness. The power potential is calculated by multiplying head and discharge, assuming gravity of 9.8 m/s2 and total efficiency of 60%. The micro hydro power potential is calculated only for head minimum 10m, discharge between 0.05 - 5 m3/sec. The power potential with a value of less than 10 kW are not included on the map. This map was provided for early identification of the potential of micro-hydro energy which about 107 MW, and can be used by decision-maker for micro hydro energy development.
PENENTUAN DEBIT ANDALAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO DENGAN METODE TURC AND SOLOMON (Studi Kasus: PLTMH Puppuring, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat) Soekarno, Hari; Pandin, Marlina
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 10, No 2 (2011): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar potensi PLTMH berada pada anak sungai yang hampir dapat dipastikan tidak memiliki data ukur debit karena tidak pernah dilakukan pengukuran debit secara berkala. Kondisi yang demikian menjadi kendala bagi para insinyur pada saat menentukan debit desainsuatu PLTMH. Penentuan debit desain berdasarkan pengukuran sesaat bisa berakibat pada operasional PLTMH. Debit desain yang terlalu tinggi akan menyebabkan ukuran mesin terlalu besar dan waktu operasional pendek. Sebaliknya, debit desain yang terlalu rendah akan menyebabkan kehilangan potensi energi yang dapat dibangkitkan. Sebagai solusi dalammenghadapi persoalan tersebut, “TURC and Solomon” mengembangkan metode empiris untuk menentukan debit desain suatu PLTMH berdasarkan pada debit andalan. Metode ini mampu menentukan debit andalan menggunakan Flow Duration Curve (FDC) dengan memanfaatkan data temperatur, area cathment, dan data curah hujan rata-rata tahunan. Dalam studi ini, metode tersebut dimanfaatkan untuk menentukan besaran debit desain PLTMH Puppuring. Pemanfaatan metode empiris tersebut pada PLTMH Puppuring memberikan tingkat kepastian debit desain yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengukuran sesaat. Dari kurva FDC yang diperoleh pada studi ini, akhirnya dapat ditentukan debit desain PLTMH Puppuring sebesar 200 liter/detik pada debit andalan sebesar 80 – 90 % sebagai debit desain untuk PLTMH tersebut.
ANALISIS KINERJA PLTS PADA SISTEM HIBRIDA PLTS 2.5 kW dan PLTMH 100 Kw DENGAN KASUS INSTALASI Di UMM MALANG JAWA TIMUR Soekarno, Hari; Wargadalam, Verina J.; Hardoko, Arif
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 9, No 1 (2010): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu unit eksperimen Sistem Hybrid PLTS-PLTMH telah dibangun oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan (P3TKEBT) pada T. A. 2009 di Universitas  Muhammadiyah Malang (UMM). Konfigurasi Sistem Hybrid ini terdiri dari empat jenis pembangkit dengan sumber energi berbeda, yaitu: 2,5 kWpembangkit listrik tenaga surya (PLTS), 100 kW pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), 300 kW Genset dan suplai jaringan PLN. Daya listrik yang dihasilkan diintegrasikan untuk melayani kebutuhan beban daya kampus UMM. Tulisan ini menyajikan hasil evaluasi kinerja sistem Hybrid PLTS-PLTMH di UMM, khususnya proses sinkronisasi tegangan pada PLTS. Data yang digunakan adalah hasil pengamatan kinerja sistem selama tiga bulan yaitu pada bulan Desember 2009, Januari dan Februari 2010. Hasil evaluasi diketahui bahwa sistem secara periodik beroperasi antara jam 6.00 s/d 17.00 pada tegangan 280 Volt (di sisi Modul PV sebelum Inverter) dan 240 Volt (di sisi GRID setelah Inverter). Kinerja puncak dari unit PLTS terjadi antara jam 10.00 s/d 13.00 dengan kapasitas daya rata-rata sebesar 2000 Watt di bulan Desember, 2200 Wattdi bulan Januari dan 2100 Watt di bulan Februari. Kondisi gagal sinkronisasi pada PLTS teramati pada saat tegangan Modul PV tinggi > 300 Volt ; tegangan GRID rendah < 210 Volt; dan saat terjadi perubahan tegangan GRID secara tiba-tiba.
POTENSI ENERGI ANGIN DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI, PROVINSI SUMATERA UTARA; THE WIND ENERGY POTENCY IN SERDANG BEDAGAI, NORTH SUMATERA Cendrawati, Dian Galuh; Soekarno, Hari; Nasution, Syaiful
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 14, No 1 (2015): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemanfaatan energi terbarukan setempat mendapat tempat tersendiri di dalam cetak biru pemerintah daerah. Jika hal tersebut diimplementasikan maka harus didukung oleh ketersediaan data beserta analisa kelayakannya. Namun di sisi lain keterbatasan sumber daya manusia seringkali menghambat pemenuhan akan kebutuhan ini. Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah memberikan analisa mengenai potensi energi angin di daerah Serdang Bedagai, Provinsi Sumatra Utara. Penentuan titik lokasi pengukuran kecepatan dan arah angin dilakukan di Desa Sentang, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai pada koordinat 030 33.902 N dan 0990 07.775 E. Pengukuran dilakukan selama 12 bulan dengan waktu sampling rata-rata setiap 10 menit-an, pada ketinggian alat ukur 20m, 30m dan 50m. Data kemudian di ekstrak dengan menggunakan perangkat lunak NOMAD Desktop sebagai analisa statistikal dan kemudian dilakukan simulasi modeling dengan menggunakan perangkat lunak WAsP sebagai ekstrapolasi horisontal sejauh radius 10 km untuk mengetahui potensi energi angin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi energi angin yang dipunyai oleh Kabupaten Serdang Bedagai adalah 26 - 38 watt/m2. The usage of renewable energy resources has declared in the blue print of its local government policy. It must be supported by reliable data and the feasibility study of them, but the human resources competency reach the limitation for the demand growing. This research gives analysis for the wind energy potency in Serdang Bedagai, North Sumatera. The met mast had been located in the Sentang village, Teluk Mengkudu, by coordinat 030 33.902 N and 0990 07.775 E. The measurement has been done for 12 months with 10 minutes mean sampling time at 20m, 30m, and 50m height. By using NOMAD Desktop software, the datas will be shown in the statistical graphs. The modelling has been proceed by WAsP software and give us horizontal extrapoplation in the 10 km radius from the met mast for the wind energy potency. It shows that Serdang Bedagai has power density in the range of 26 - 38 watt/m2.
SIMULASI PEGEMBANGAN LAPANGAN PANAS BUMI DI SUMATERA BARAT ; THE DEVELOPMENT SIMULATION OF SUMANI GEOTHERMAL FIELD, WEST SUMATERA Putriyana, Lia; Soekarno, Hari
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 15, No 1 (2016): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyelidikan terpadu geologi, geokimia, dan geofisika di lapangan panas bumi Sumani, timur laut Kota Padang telah dilakukan tahun 2011. Hasil penyelidikan menunjukkan terdapat manifestasi berupa mata air panas yang muncul di zona perpotongan sesar, dimana sesar tersebut berarah barat laut–tenggara dan barat daya–timur laut. Selain survei terpadu, pemboran sumur landaian suhu SMN-1 di lapangan terse-but juga telah dilakukan untuk menentukan daerah prospek. Sumur landaian suhu SMN-1 dibor hingga kedalaman 800 m dan menunjukan adanya anomali gradien temperatur. Data-data yang diperoleh dari survei terpadu dan pemboran landaian suhu digunakan untuk membuat model lapangan panas bumi Sumani. Pemodelan ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai perilaku reservoar saat di-produksikan. Simulasi pengembangan yang dievaluasi pada studi ini menggunakan dua skenario, yaitu skenario 1 dan 2. Masing-masing skenario terdiri dari dua sumur produksi dan satu sumur injeksi dengan lokasi yang berbeda. Hasil simulasi kedua skenario tersebut menunjukkan kemampuan kapasi-tas pembangkitan sebesar 21 MW dengan menggunakan pembangkit siklus biner. Terkait dengan pengembangan lapangan Sumani, studi ini bermanfaat untuk menganalisa dan memprediksi perilaku reservoar panas bumi setiap waktu, selain itu untuk memastikan ketersediaan fluida panas bumi yang digunakan untuk membangkitkan listrik.Kata kunci : pengembangan lapangan, model numerik, lapangan sumani, siklus binerAbstractAn integrated survey of geology, geochemistry and geophysics in Sumani geothermal field, north east of Padang city has been conducted on 2011. The result shows hot spring manifestation appears on inter-section fault of northwest-southeast and southwest-northeast. In addition, thermal gradient hole of SMN-1 also has been drilled until 800 meters depth and shows anomaly of temperature gradient to determine prospect area of Sumani geothermal field. The collected data from the integrated survey and thermal gradient hole to be used for numerical model of Sumani. The numerical modelis built to gather infor-mation regarding behaviour of reservoir during production. There are two development scenarios, each of scenario consist of two production wells and one injection well. The generation capacity resulted from those scenarios is 21 MWe using Binary Cycle technology. The aim of this study is to analyzing and predicting the reservoir behaviour during production, also to ensure fluid availability to generate electricity .
PEMANFAATAN DATA SRTM DEM DAN TRMM UNTUK MEMBUAT PETA AREA POTENSI MIKROHIDRO INDONESIA Soekarno, Hari; Dictus, Benny F.; Isdiyanto, Rochman
Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan Vol 11, No 1 (2012): KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN
Publisher : P3TKEBTKE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peta area potensi Mikro Hidro ini dibangun dengan cara menggabung 6 layer jenis peta yang meliputi : 1. Peta Slope, 2. Peta Curah Hujan, 3. Peta Sungai, 4. Peta Daerah Aliran Sungai (DAS), 5. Peta Batas Administrasi, 6. Peta Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Peta Slope dan Peta Curah Hujan merupakan peta utama, sedangkan ke empat peta lainnya merupakan peta penunjang. Peta utama dibuat dengan cara memanfaatkan data Shuttle Radar Tophography Mission Digital Elevation Model (SRTM DEM) dan data Tropical Rainfall Measuring Mission (TRMM), sedangkan peta penunjang diperoleh dari instansi terkait. Proses membuat layer peta Slope berawal dari Data SRTM DEM resolusi 30 meter yang diubah menjadi peta kontur dengan bantuan software Global Mapper. Selanjutnya peta kontur diubah menjadi peta slope menggunakan software Argis. Sedangkan layer peta Curah Hujan dibuat dari data TRMM resolusi 0.25o yang semula dalam bentuk image kemudian diubah ke dalam bentuk kontur. Peta potensi mikrohidro yang dihasilkan dapat ditampilkan dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk peta seluruh Indonesia atau dalam bentuk grid tertentu sesuai dengan wilayah yang diinginkan. Micro Hydro area potential maps were constructed by combining types of six layer maps that include: 1. Slope maps, 2. Rainfall maps, 3. Maps of the River, 4. Watershed maps, 5. Administrative Boundary maps, 6. Location maps of MHP. Slope and rainfall maps is the main map, while the four other maps are supporting maps. The main map is created by utilizing the data SRTM DEM and TRMM data, while supporting maps obtained from the relevant authorities. The process of making slope maps layer, originated from 30 meter resolution DEM SRTM data is converted into a contour map with the help of the Global Mapper software. Which can be converted into a slope map using the Argis software. While the Rainfall maps layer is made of the TRMM data at 0.25o resolution, originally in the form of image is then converted into a contour shape. Maps of potential micro-hydro area generated can be displayed in two forms, namely in the form of a map of the whole of Indonesia or in the form of a specific grid according to the desired area.