Kusnandar, Yotam Teddy
Sekolah Tinggi Teologi Torsina Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pentingnya Golden Character Yotam Teddy Kusnandar; Alexander Djuang Papay
EPIGRAPHE: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Vol 1, No 1 (2017): Teologi dan Pelayanan Kristiani
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.563 KB) | DOI: 10.33991/epigraphe.v1i1.10

Abstract

Abstract: Golden character is one of some factors needed by believers in achieving golden age or moment. Golden character is an ideal one based on the true of Bible verses. This is an article which aimed to show the importance of having that character to get a golden achievement. This article used a method of descriptive to describe biblically what the golden character is, then sumed it inductively that believer must have a golden character to achieve the golden moment. Abstrak: Istilah Golden Character atau karakter emas merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan untuk dapat mencapai masa keemasan bagi orang percaya. Golden Character merupakan karakter ideal yang didasarkan pada kebenaran alkitabiah. Artikel merupakan refleksi biblikal yang bertujuan untuk menunjukkan pentingnya memiliki karakter emas demi mencapai tujuan pencapaian emas. Artikel ini menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan secara biblikal karakter emas, dan menyimpulkannya secara induktif, bahwa untuk mencapai masa keemasan seseorang perlu memiliki karakter emas.
Kajian Teologis Istilah Miskin Di Hadapan Allah Menurut Matius 5:3 dan Aplikasinya bagi Orang Percaya Frederika Ina Kii; Yotam Teddy Kusnandar
Miktab: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Vol 1, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.761 KB)

Abstract

The believer's view of poverty is sometimes wrong. As a result, the poverty experienced causes disappointment, worry, doubt and has an impact on doubting Allah. That is why a correct understanding of poverty is needed. This study describes the phrase poor before God based on Matthew 5:3 according to hermeneutic principles. The results of the study show that poverty is not only an economic problem but also related to spiritual life. Spiritually poor means someone who is poor in spirit, and in this case the believer must depend on God.Pandangan orang percaya mengenai kemiskinan kadang-kadang keliru. Akibatnya, kemiskinan yang dialami menyebabkan kekecewaan, kekawatiran, keraguan dan berdampak pada keraguan kepada Allah. Itu sebabnya diperlukan pemahaman yang benar tentang kemiskinan. Penelitian ini mendeskripsikan frasa miskin di hadapan Allah berdasarkan Matius 5:3 menurut prinsip-prinsip hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskin bukan hanya pada persoalan ekonomi namun menyangkut kehidupan rohani. Miskin spiritual artinya seseorang yang miskin di dalam roh, dan dalam hal ini orang percaya harus bergantung kepada Allah.