Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Role and Challenges of Information Technology Increasing Business Competitiveness of Siger Tower Reviewed Aspects of Business Economics on E-Business and E-Commerce Priadi, Raden Arum Setia; Muhammad, Meizano Ardhi; Djausal, Gita Paramita
Prosiding International conference on Information Technology and Business (ICITB) 2017: INTERNATIONAL CONFERENCE ON INFORMATION TECHNOLOGY AND BUSINESS (ICITB) 3
Publisher : Prosiding International conference on Information Technology and Business (ICITB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Objektives: Siger Tower Monument, a place where travelers travel, is on the limestone of Bakauheni Village. Related to that, Siger Tower Manager needs to build electronic commerce facility for international marketing of Lampung commodity. Methods / Statistical Analysis: After studying the details of existing commodity snippets only handicraft, selfie booth, rest area with Sumatera zero km point that can be facilitated it also requires preparation and arrangement of electronic business with priority on coffee commodities and derivatives in all stake holders. Test samples in the form of questioners to determine the preparedness of technology stakeholders, controlling the approach used compare the results obtained. Findings: UPTD Siger Tower needs preparation to welcome the opening of JTTS in the midst of land constraints where the tower positions belong to PT ASDP while the tower building belongs to the Lampung Provincial Government. This finding locks the development of management so that there is no form of cooperation that mentions the rights and obligations of the parties. It can be said that the minimum allocation of APBD for the care and development of Tower Siger. Its existence has a crucial position for the image of Lampung because: 1) Located at the point of 0 km Sumatra, near the Port of Bakauheni; 2) Siger Tower Tower landmark of Lampung; 3) Illustration Tower Siger used the community of Lampung as a symbol of Lampung. Phillip Kotlers marketing mix consists of four things that need to be considered to support marketing to answer consumer demand: product, price, place, and promotion, to consider the development of Siger Tower as a tourist destination and icon of Lampung. Local products come from the regions main commodities, coffee (mostly highland robusta) sold in the form of seeds, powder in various brands because of the variety of producers. The arrangement of the electronic business cultivates collaborative development opportunities to build the image of the Siger Tower for coffee connoisseurs, partly from outside Lampung Province. Application / Improvements: Portal providers of tourism support services with marketing information Tower of Siger related to various products to potential development opportunities for major coffee commodities. For the traveler in his rest area, presented the sale of seeds, coffee powder. Keywords: E-Business, E-Commerce, Tower Siger, and Coffee.
KEBIJAKAN MIGRASI TENAGA KERJA PADA ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) DI PROVINSI LAMPUNG Handayani, Dwi Wahyu; Tarumanegara, Fahmi; Djausal, Gita Paramita
Seminar Nasional FISIP Unila 2017: PROSIDING SEMINAR FISIP UNILA 2
Publisher : Seminar Nasional FISIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.615 KB)

Abstract

Lampung merupakan provinsi keenam terbesar jumlah pengirim TKI setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Banten. Sementara itu tanggungjawab pemerintah daerah dalam perlindungan TKI, diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007, yang menggariskan tiga belas tanggung jawab pemda dari pendaftaran hingga perlindungan TKI. Studi yang dilakukan Lembaga Penelitian SMERU menunjukkan bahwa pemerintah daerah belum maksimal dalam melaksanakan tugas tersebut. Selain itu pemda umumnya memandang migrasi internasional sebagai tanggungjawab pemerintah pusat. Seiring dengan adanya MEA, yang memiliki konsekuensi yaitu membebaskan arus barang, modal, jasa dan sumber daya manusia antarnegara Asean, maka penelitian ini menjadi penting. Sebelumnya, telah ada data mengenai kecenderungan negara tujuan TKI terbesar adalah Malaysia, termasuk ke Singapura dan Brunei Darussalam. Kajian ini untuk mengetahui kebijakan migrasi tenaga kerja ke pasar MEA di Provinsi Lampung. Penelitian ini untuk menjawab bagaimana Pemerintah Provinsi Lampung mensikapi era MEA dalam persoalan migrasi tenaga kerja. Kegunaan secara teoritis hasil penelitian ini akan memperkaya kajian kontemporer dalam bidang kajian migrasi internasional dan kebijakan pemerintah. Kegunaan secara praktis, dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pemerintah daerah sebagai garda terdepan pelayanan terhadap masyarakatnya termasuk upaya perlindungan terhadap warganya yang bekerja di luar negeri. Hasil penelitian bahwa adanya tumpang tindih wewenang antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dalam penempatan dan perlindungan TKI. Tumpang tindih itu karena adanya dua aturan yang mengatur terkait persoalan TKI. Jumlah TKI ilegal Lampung lebih besar dibanding legal. Hal itu disebabkan antara lain rumit, tidak praktis, biaya besar dan waktu lama untuk migrasi melalui jalur resmi. Calon TKI sering hanya mempunyai sedikit akses terhadap informasi tentang prosedur migrasi dan kondisi kerja di Malaysia, akibatnya terjebak pada jalur tidak resmi. Kontrol pemerintah minim terhadap munculnya PPTKIS (Perusahaan Penyaluran Tenaga Kerja Indonesia Swasta) tanpa ijin resmi, biro jasa pembuatan paspor, dan oknum aparat pemerintah yang menjadi bagian dari adanya TKI illegal. Kata Kunci: kebijakan, migrasi, tenaga kerja, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
Persepsi Laki-laki Lampung tentang Partisipasi Perempuan dalam Politik Handayani, Dwi Wahyu; Ratnasari, Yuni; Djausal, Gita Paramita
Jurnal Analisis Sosial Politik Vol 1 No 2 (2017): Jurnal Analisis Sosial Politik
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jasp.v1i2.14

Abstract

In historical background, Lampungnese’s culture were positioning women’s role in positive and truly appreciated in household. As time went by, either it had shiftment, contraproductive prespective, pro cons about the women’s role as in domestic and public, there were in questions. Data showing women’s participation in Lampung, specially political participation are low. Women’s representative in DPRD Lampung less than 30%. There were 85 members, only 12 were presented by women. Putra daerah was acknowledge as symbolization of men in Lampung. It consequence the domination of men in political institution and governmental office. For strategic position dominated by the Lampungnese’se men, although Lampungnese’s were not the majority in Lampung.Lampung has multiple tribe with complex cultural diversity. The largest portion were immigrant, Javanese were the largest. It stressed out the research on searching for the background of women’s political participation. Our main assumption was looking for relations on perceptions and influences of Lampungnese men’s domination and women’s role in public, specifically in politics. Using qualitative descriptive and reviewing relevance’s theory of feminism.As results, first, in custom tradition system of Lampung, women had the equal opportunity in public, in every area, include politics. Second, Lampungnese’s men were flexible in women’s options in variant responses. Lampungnese’s men were positioning as women’s partner in domestic role, it was supporting the women for having public’s role. As Marxist feminism, men denied maximalize of women’s public role as the consequences of domestic’s role. Through structural functional, distribution’s of role implicate in limitation of women’s political participation. Third, the obstacles were women’s capacity (educations and experiences), supports (social groups and politic communication), and political competitions (political intrigue, unfair, and political fault). Budaya Lampung pada aspek sejarah, wanita dipersepsikan berperan sangat positif dan dihargai justru ketika menjadi penegak rumah tangga. Pada perkembangannya apakah mengalami pergeseran, kontraproduktif pandangan, pro kontra tentang wilayah domestik dan publik, ketika perempuan dituntut tanggungjawabnya yang lebih luas. Beberapa data menunjukkan keterlibatan perempuan di Lampung dalam partisipasi politik masih rendah. Keterwakilan perempuan di kursi DPRD Lampung kurang dari 30%. Jumlah keseluruhan 85 kursi, hanya 12 orang perempuan. Sementara itu, laki-laki di Lampung lebih mendominasi kekuasaan di institusi politik dan pemerintahan dengan istilah putra daerah. Dari sekian posisi penting, laki-laki Lampung mendominasi meskipun penduduk asli ini bukan mayoritas di Lampung. Lampung memiliki multi suku dengan budaya yang beranekaragam. Prosentase terbesar penduduknya adalah suku pendatang, yang sebagian besar adalah Jawa. Maka itu, penelitian mengenai penyebab rendahnya partisipasi politik perempuan Lampung menjadi hal yang menarik. Salah satunya dikaitkan dengan dominasi politik laki-laki Lampung meskipun bukan mayoritas, untuk mengetahui persepsi dan pengaruh terhadap peran perempuan di ranah publik khususnya politik. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teori yang dipergunakan adalah meninjau berbagai relevansi teori mengenai feminisme. Hasil penelitian adalah pertama perempuan di Lampung dari sistem adat budaya Lampung memiliki kesempatan sama untuk berkiprah di ranah publik, dalam bidang apapun termasuk politik. Kedua, laki-laki Lampung bersikap fleksibel terhadap pilihan perempuan dengan berbagai varian sikap. Laki-laki memposisikan diri sebagai patner perempuan di area domestik, sehingga meringankan langkah perempuan di ranah publik. Laki-laki menolak maksimalisasi peran publik perempuan karena keterikatannya pada peran domestik, karena sikap perempuan menganggap peran domestik bukan hal penting ataupun adanya perjuangan pemikiran feminism marxis. Hal ini juga terbaca dengan struktural fungsional, tanpa disadari pembagian peran bukan sekedar ranah publik dan domestik tetapi juga terbawa pada ranah publik, adanya pembatasan ruang gerak perempuan dalam berpolitik. Selanjutnya, yang mewarnai dunia politik dengan kualitas feminis atau nama lain adalah ekofeminisme.Ketiga, kiprah perempuan dalam politik Lampung bukan terkendala budaya setempat tetapi lebih kepada kapasitas, dukungan dan persaingan politik. Kapasitas, faktor pendidikan dan pengalaman. Dukungan rendah karena keterbatasan ruang lingkup sosialisasi dan komunikasi politik. Persaingan politik di Lampung tidak mengarah kepada sisi gender, namun lebih kepada intrik politik, tidak fair dan tindakan pelanggaran politik.
Augmented Reality Pelacak Lokasi Pustaka dengan Ar Marker Mardiana Mardiana; Meizano Ardhi Muhammad; Wahyu Eko Sulistiono; Gita Paramita Djausal
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol 7 No 1: Februari 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi Augmented Reality (AR) saat ini banyak digunakan untuk penyebaran informasi dan bahkan untuk transaksi pada pelayanan yang bersifat publik.Teknologi ini sudah cukup dikenal oleh masyarakat luas, bersamaan dengan dikenalnya teknologi Virtual Reality (VR) yang banyak digunakan pada permainan (game).Pengunjung Perpustakaan terutama di Universitas, sebagian besar merupakan masyarakat dengan kategori generasi digital native.Untuk menemukan lokasi buku, waktu yang dibutuhkan oleh pengunjung perpustakaan biasanya relatif lama dan sangat tergantung dari pengalaman kunjungan atau frekuensi pencarian yang dilakukan.Untuk itu, pengunjung perpustakaan memerlukan aplikasi yang memudahkan mereka melacak dan menemukan lokasi koleksi pustaka yang dicari, dengan menggunakan ponsel cerdas mereka.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat lunak layanan perpustakaan dengan memanfaatkan teknologi AR dan berbasis AR marker.Ruang lingkup pengembangan aplikasi ini menggunakan metoda rekayasa perangkat lunak RAD. Aplikasi dikembangkan menggunakan metoda template matching dan algoritma A* untuk pathfinding. Skema layanan data pada alikasi terdiri dari empat bagian, yaitu OPAC (Online Public Access Catalog), deteksi lokasi, pathfinding dan navigasi. Lokasi yang dipetakan adalah gedung Perpustakaan Universitas Lampung yang terdiri dari 3 lantai. Hasil dari penelitian ini berupa realisasi perangkat lunak menggunakan teknologi AR yang dapat memvisualisasikan arah menuju lokasi pustaka. Pengujian aplikasi dilakukan dengan skenario (a) pencarian Pustaka dengan OPAC, (b) mendeteksi lokasi (AR), (c) komputasi Pathfinding, (d) menampilkan marker, dan seluruhnya memperoleh hasil yang sesuai dengan requirement. AbstractAugmented Reality technology is now extensively being used to distribute information and even in transaction on public service. This technology is already well known, along with the Virtual Reality technology which is often used in game application. Library visitors, especially in universities, are mostly people categorized as digital native. To find a book location, the time needed by the visitors is generally high, which depends mostly on visitation experience or searching frequency. Therefore, visitors need an application that helps them to find the location of the library collection, with their smartphones. Library automation system helps to provide collection location information that library visitors must relate themselves to places in library building.AR allows this information to be embedded in the real world, making it easier for library searches.This research aims to develop software for library service that helps visitors finding book location by employing AR technology and based on AR Marker. The scope of this development is using RAD software engineering method. The application is developed using template matching method and algorithm A* for pathfinding. There are four parts of data service scheme: OPAC (Online Public Access Catalog), location detection, pathfinding, and navigation. Location of is the building of Universitas Lampung’s library, which consists of 3 floors. The result of this research is software realization using AR technology which can visualize the direction to the location of the collection. The application testing uses the scenarios: (a) finding collection using OPAC, (b) detecting location (AR), (c) computing pathfinding, (d) showing marker, and overall it achieves result as the requirement. Computation time on AR devices is measured against the process of algorithm A *, marker generation, and overall computing. The total computational time needed is an average of 37,379 ms, 44 ms mode, and a median of 38 ms. Overall computing time is below the 50 ms TTI limit value. The survey results show that more than 70% of library visitors have a Good and Very Good User Experience (UX).
STRATEGI PARIWISATA EKOLOGIS DALAM TANTANGAN MASA PANDEMIK COVID-19 Gita Paramita Djausal; Alia Larasati; Lilih Muflihah
Jurnal Perspektif Bisnis Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Perspektif Bisnis
Publisher : Jurusan Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.18 KB) | DOI: 10.23960/jpb.v3i1.15

Abstract

Sektor pariwisata terkena dampak di masa pandemik covid-19. Hal ini disebabkan oleh minimnya mobilitas masyarakat untuk menghindari penyebaran virus. Pengelolaan destinasi pariwisata ekologis patut mendukung pelestarian lingkungan dan secara bersamaan memberikan pengalaman kepada wisatawan. Terdapat dua isu utama pada masa pandemik; isu kesehatan dan keterbatasan mobilitas wisatawan. Hal tersebut yang mendorong munculnya dua isu strategis yang menjadi pertimbangan; strategi adaptasi internal (pengembangan produk turunan hasil konservasi) dan strategi wisata daring (perancangan wisata daring). ABSTRACT Tourism is affected by the covid-19 pandemic. It is caused by the limitation of people mobility in order to reduce the spread of the virus. Ecological tourism destinations management should support the environmental preservation and also give experience to the tourists. There are two main issues on this pandemic; health issue and limitation of tourist’s mobility. This condition, bring up two strategic issues for consideration; strategy on internal adaptation (improvement on derivative products of nature resources) and strategy on online tourism (designing online tourism).
Budaya Bisnis Etnis Tionghoa Hokkian di Kota Prabumulih Veina Legista; Suprihatin Ali; Gita Paramita Djausal
Jurnal Perspektif Bisnis Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Perspektif Bisnis
Publisher : Jurusan Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.937 KB) | DOI: 10.23960/jpb.v4i2.79

Abstract

The traditional culture of Chinese society is influenced by the traditional teachings of Confucianism. The success of the Hokkian ethnic Chinese trade business is inseparable from the application of business culture. The application of Hokkian ethnic Chinese business culture in Prabumulih City is inseparable from ancestral teachings, business principles, business systems. This research aims to examine or analyze business culture against the success of the Hokkian ethnic Chinese trade in Prabumulih City. This study uses descriptive qualitative research types and there are ten informants who are owners of trade businesses such as snack shops, grocery stores, building and plastic stores, car spare parts stores. Data collection uses observations, in-depth interviews and documentation. The data in the study was analyzed using Miles and Huberman's interactive model. The results of the analysis showed that ethnic Chinese Hokkians uphold a culture that is also applied to business practices, consisting of Guanxi and time management. The ancestral teachings that are still used today are feng shui. Ethnic Chinese business principles use Tao Zhu Gong principle, Hokkian ethnic Chinese business system consists of five systems. This cultural approach influences business decisions related to managerial as well as operational. ABSTRAK Budaya tradisional masyarakat Tionghoa dipengaruhi oleh ajaran tradisional konfusianisme. Keberhasilan usaha dagang etnis Tionghoa Hokkian tidak terlepas dari adanya penerapan budaya bisnis. Penerapan budaya bisnis etnis Tionghoa Hokkian di Kota Prabumulih tidak terlepas dari ajaran leluhur, prinsip bisnis, sistem bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji atau menganalisis budaya bisnis terhadap keberhasilan dagang etnis Tionghoa Hokkian di Kota Prabumulih. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dan terdapat sepuluh informan yang merupakan pemilik dari usaha dagang seperti toko makanan ringan, toko kelontong, toko bangunan dan plastik, toko sparepart mobil. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam serta dokumentasi. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan model interaktif Miles and Huberman. Hasil analisis menunjukkan bahwa etnis Tionghoa Hokkian menjunjung tinggi budaya yang juga diterapkan pada praktek bisnis, terdiri dari Guanxi dan manajemen waktu. Ajaran leluhur yang masih digunakan hingga saat ini yaitu feng shui. Prinsip bisnis etnis Tionghoa menggunakan prinsip Tao Zhu Gong, Sistem bisnis etnis Tionghoa Hokkian terdiri dari lima sistem. Pendekatan budaya ini mempengaruhi keputusan bisnis yang berkaitan dengan manajerial dan juga operasional.
PELUANG PEMBANGUNAN MUSEUM LADA DI LAMPUNG UTARA Adi Asmariadi Budi; Gita Paramita Djausal; M. Hanif Khairy Vidiantara; Henita Astuti
Jurnal Perspektif Bisnis Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Perspektif Bisnis
Publisher : Jurusan Administrasi Bisnis, FISIP, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpb.v4i2.124

Abstract

North Lampung is famous for its black pepper since the 19th century. In addition, North Lampung is the second largest producer of pepper in Indonesia. Through the analysis of the external environment and also the power possessed by North Lampung, it is necessary to map the opportunities for the construction of the Pepper Museum in North Lampung. This is confirmed by the establishment of Kupi Lado Centrum in 2019 as a branding that became the local identity of North Lampung. Mapping this opportunity based on the accessibility of North Lampung Regency, the tourism market of Lampung Province, and the advantages of Lampung black pepper commodities. The urgency of the construction of a pepper museum in North Lampung Regency is driven by the existence of pepper commodities which are other district commodities in Lampung Province. ABSTRAK Lampung Utara terkenal dengan lada hitam sejak abad ke 19. Selain itu, Lampung Utara merupakan penghasil lada kedua terbesar di Indonesia. Melalui analisis lingkungan eksternal dan juga kekuatan yang dimiliki oleh Lampung Utara, maka perlu dipetakan peluang pembangunan Museum Lada di Lampung Utara. Hal ini ditegaskan dengan pencanangan Kupi Lado Centrum pada 2019 sebagai branding yang menjadi identitas kelokalan Lampung Utara. Pemetaan peluang ini berdasarkan aksesibilitas Kabupaten Lampung Utara, pasar pariwisata Provinsi Lampung, dan keunggulan komoditas lada hitam Lampung. Adapun urgensi pembangunan museum lada di Kabupaten Lampung Utara didorong oleh keberadaan komoditas lada yang merupakan komoditas kabupaten lain di Provinsi Lampung.
Word Per Minute (WPM) Lampung Script Keyboard Mardiana; Fahreza Apriyoga Arizal; Meizano Ardhi Muhammad; Martinus; Gita Paramita Djausal
TEPIAN Vol 1 No 3 (2020): September 2020
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/tepian.v1i3.147

Abstract

Users of Font Lampung in previous studies have difficulty in typing because the layout of the Lampung script is complicated to understand. Re-designing the Lampung alphabet keyboard layout allows users to be able to type text in characters more easily. The purpose of this research is to create a Lampung alphabet keyboard layout for more effective typing of the Lampung alphabet. The methods used are UX (User Experience) that are, requirements gathering, alternative design, prototype, evaluation, and result report generation. The layout design is created by eliminating the use of the SHIFT key and regrouping parent letters, the child letters in a more effective composition. The layout design of the Lampung alphabet was printed using the Laser Engraver tool on the keyboard. Through the test, the typing speed increased to 208% of the average value of 62 seconds to 32 seconds. In addition to the results of WPM (Word Per Minute) on keyboard layouts with 8.7 WPM which is faster than previous WPM research but still slower than QWERTY keyboard WPM. Testing of character quality, readability, and difficulty level to know the flaws in the Lampung RaTaYa keyboard layout with good results. This research concludes that the keyboard layout of Lampung RaTaYa is more effective than using the font Lampung script.
KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN PELAKU USAHA KOPI LAMPUNG (STUDI PADA PELAKU USAHA KOPI LUWAK DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT) Tumara Tiarantika; Hartono Hartono; Gita Paramita Djausal
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 5, No 1 (2022): JUNE
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v5i1.825

Abstract

Pelaku usaha kopi luwak yang berada di Kabupaten Lampung Barat sudah memiliki kompetensi yang seharusnya dimiliki. Namun besaran kompetensi tidak sama rata, terdapat kompetensi yang dominan dan terdapat pula kompetensi yang tidak dominan. Besaran kompetensi yang berbeda-beda, menimbulkan adanya perbedaan kompetensi menimbulkan perbedaan pada keadaan usaha. Pelaku usaha yang memiliki kompetensi yang sedikit menunjukkan keadaan usaha yang tidak berkembang, sedangkan pelaku yang memiliki kompetensi yang banyak menunjukkan keadaan usaha yang lebih stabil. Kondisi usaha kopi luwak yang terjadi saat ini tidak memungkinkan munculnya wirausaha baru. Hal ini disebabkan dengan turunnya angka konsumsi kopi luwak, munculnya trend kopi lain seperti kopi lanang, kopi gajah dan lainnya serta gerakan kopi petik merah yang digalakkan oleh pemerintah Kabupaten Lampung Barat.
Coaching on Strategic Mapping of Strengths and Weakness in Tapis's Artisan of Negeri Katon Village Gita Paramita Djausal; ika wulandari utamining tias; Fitri Juliana Sanjaya; Ibnu Alhafidz; Gita Hilmi Prakoso; Elsa Ariana
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2022): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.463 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v5i2.2610

Abstract

Negeri Katon is a village of Lampung tapis craftsmen who have been hereditary since 1980. This shows the production and creative ability of the tapis artisans as an expression of creation. However, the sales are conventional in the market or the Galeri Tapis Lampung, Negeri Katon Village. The importance of market development should be understood and desired by individual tapis artisans as well as organizations (Tapis Jejama). In strategic mapping issues, it is necessary to increase the ability of business people to map internal factors (strengths and weaknesses) as well as external factors (opportunities and challenges). This service activity consists of three (3) activities; (1) observation, (2) workshop, and (3) mentoring. The results of this activity mapping show that there are five strengths and six weaknesses. Regarding the condition, urgency needs to develop technology-based communication with loyal customers and potential consumers and be supported by the government through programs and legal protection for tapis Lampung creations.