Umairoh, Efi
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Mengatasi Perilaku Membolos Peserta Didik Menggunakan Konseling Individual Busmayaril, Busmayaril; Umairoh, Efi
KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal) Vol 5, No 1 (2018): KONSELI: Jurnal Bimbingan dan Konseling (E-Journal)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.298 KB) | DOI: 10.24042/kons.v5i1.2659

Abstract

: Kegiatan layanan konseling dapat diselenggarakan baik secara perorangan maupun kelompok. Secara perorangan layanan konseling dilaksanakan melalui konseling individual, sedangkan secara kelompok melalui konseling kelompok. Konseling individual ditujukan kepada peserta didik untuk membantu memperbaiki kebiasaan yang kurang memadai/perilaku menyimpang (perilaku membolos) agar menjadi perilaku yang lebih baik lagi di lingkungan sekolah. Hasil survey pra penelitian yang penulis peroleh di Sekolah Menengah Atas (SMA) Pangudi Luhur Bandar Lampung menunjukkan bahwa masih terdapat peserta didik yang melakukan pelanaggaran tata tertib sekolah (membolos). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI dan 1 guru bimbingan konseling, dari jumlah keseluruhan peserta didik kelas XI, penulis mengambil 7 peserta didik ditambah 1 guru bimbingan dan konseling untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan metode interview, observasi dan dokumentasi, sedangkan untuk menganalisis data digunakan metode analisis data yang bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan berfikir induktif dan deduktif. Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang penulis lakukan dalam skripsi ini diketahui bahwa pelaksanaan layanan konseling individual terjadi kebanyakan didasari atas inisiatif guru BK yaitu dengan cara memanggil peserta didik, selain itu kondisi sarana dan prasarana yang kurang memadai untuk melakukan konseling individual. Oleh karena itu guru BK harus menguasai pengetahuan bidang konseling teknik dan langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sehingga pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling individual di sekolah berjalan dengan baik dan maksimal.