Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERUBAHAN SINYAL EMISI ULF (ULTRA LOW FREQUENCY) PRA KEJADIAN GEMPABUMI DI WILAYAH BENGKULU TAHUN 2015 Daniarsyad, Gatut; Ahadi, Suaidi; Pudja, I Putu; Wulandari, Tri
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol 3 No 3 (2016): Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena medan magnet bumi yang berkaitan dengan kejadian gempabumi menjadi pembahasan yang sedang gencar dilakukan sebagai prekursor jangka pendek. Pulau Sumatera yang berhadapan langsung dengan zona tumbukan lempeng Eurasia dan Indo-Australia masih menjadi obyek penelitian prekursor yang menarik untuk dibahas sebagai salah satu langkah dalam usaha mitigasi bencana. Perkembangan kota-kota di pesisir barat Bengkulu dan Lampung menjadi salah satu faktor dalam pelaksanaan penelitian prekursor ini. Penerapan metode polarisasi sinyal emisi ULF pada dua kasus gempabumi di wilayah Bengkulu berikut cukup menarik untuk diteliti hubungannya. Kasus yang diambil adalah gempabumi tanggal 2 April 2015 Mw=5,7 dan 15 Mei 2015 Mw=6,0 dengan jarak masing-masing 168 km dan 343 km terhadap stasiun magnet bumi Liwa (LWA). Data yang digunakan adalah data jaringan MAGDAS dengan stasiun pencatat LWA dan stasiun referensi GSI dengan metode yang digunakan adalah polarisasi power rasio SZ/SH pada frekuensi 0,012 Hz dan 0,022 Hz. Untuk memonitor gangguan magnet bumi global digunakan data indeks Dst. Selanjutnya dilakukan metode Diff pada polarisasi power rasio komponen H antara stasiun LWA dengan stasiun referensi GSI. Hasilnya diperoleh adanya peningkatan sinyal emisi ULF yang berasosiasi dengan kedua gempabumi tersebut dengan lead time anomali masing-masing 24 hari dan 23 hari sebelum kejadian gempa. Kata kunci: prekursor, onset time, magnet bumi, emisi ULF
Subsidence analysis in DKI Jakarta using Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar (DInSAR) Method Cyntia, Cyntia; Pudja, I Putu
Sustinere: Journal of Environment and Sustainability Vol 2 No 3 (2018): pp 108 - 167 (December 2018)
Publisher : Centre for Science and Technology, IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.919 KB) | DOI: 10.22515/sustinere.jes.v2i3.48

Abstract

Land subsidence in DKI Jakarta influenced by several key factors, including the number of buildings that increase the load above the surface. There are still many people who explore groundwater sources as the principal source of clean water. Also,  the soil type is dominated by alluvial. This alluvial deposit can be one of the parameters for soil deformation in the form of land subsidence and uplift in land surface because basically, alluvial soil types have a susceptibility to the load support power above. So that the land subsidence in DKI Jakarta is relatively continuous. To find out the land subsidence is used a high-tech method,  Differential Interferometry Synthetic Aperture Radar (DInSAR) satellite image of radar data (SAR Sentinel-1A) in 2017. The result shows the land subsidence in the average value of DKI Jakarta which is about -3.685 cm/year and the highest subsidence happened in the West Jakarta district about -5.850 cm/year in average.