Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, mahasiswa akan mempersiapkan diri dalam proses perkuliahan dengan suatu harapan akan lulus tepat waktu dan memperoleh sukses. Tidak semua mahasiswa mempunyai kemampuan mengelola diri secara efektif, mempunyai keberartian, serta ketaatan dan kompetensi yang baik. Mahasiswa cenderung akan mudah mengalami masalah psikososial yang bersumber pada aktivitas akademiknya seperti mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Penanganan stres secara non farmakologi, khususnya kombinasi terapi afirmasi dan aromaterapi melati yang belum pernah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi terapi afirmasi dan aromaterapi melati terhadap masalah psikososial mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Respati Yogyakarta. Jenis penelitian quasi experiment dengan rancangan penelitian pre test and post test nonequivalent control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel 48 orang. Instrumen pada penelitian ini DASS 42. Teknik analisis data menggunakan uji paired sample t-test, uji wilcoxon, dan uji statistik mann whitney. Nilai rata-rata skor stres pre test pada kelompok intervensi 15,91 dan post test 9,33 dengan selisih poin 6,58 (p-value 0,001), skor pre test pada kelompok kontrol dengan median 11,50 sedangkan nilai post test yaitu 11,00 dengan selisih 0,5 poin. Hasil uji statistik di dapatkan p-value 0,156 (p<0,05). Pada kelompok intervensi didapatkan skor cemas pre test dengan median 10,00 dan post test 5,00 (p-value 0,003) dan pre test pada kelompok kontrol dengan median 6,50 sedangkan nilai post test yaitu 6,00 dengan selisih 0,5 poin. Hasil uji statistik di dapatkan p value 0,146 (p<0,05). Pada kelompok intervensi didapatkan skor depresi pre test dengan median 6,50 dan post test 7,50 (p-value 0,003), nilai rata-rata skor depresi pre test pada kelompok kontrol 7,83 dan post test 7,41 dengan selisih poin 0,42 (p-value 0,002). Perbedaan Skor Post Test pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol, untuk skor stres didapatkan p-value 0,272 (p<0,05), skor cemas didapatkan p-value 0,172 (p<0,05), skor depresi didapatkan p-value 0,000 (p<0,05). Penurunan skor stres, cemas, dan depresi dengan pvalue (<0,05). Kombinasi terapi afirmasi dan aromaterapi melati terbukti efektif untuk masalah psikososial mahasiswa skripsi FIKES UNRIYO.Kata kunci: mahasiswa skripsi; stress; cemas; depresi, terapi afirmasi; aroma terapi melati