Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA TENTANG MANAJEMEN CEMAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM PROSES BELAJAR PADA MAHASISWA PRODI S-1 KEPERAWATAN UNRIYO TAHUN ANGKATAN 2015/2016 Saraha, Asriana; Murdhiono, Wahyu Rochdiat; Setiawan, Deden Iwan
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 3, No 2 (2016): September 2016
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.443 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v3i2.34

Abstract

Dampak dari kecemasan nantinya sangat berpengaruh terhadap aktivitas mahasiswa terutama dalam proses belajar, sedangkan kecemasan sendiri dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu pengetahuan dan dapat dikurangi dengan penerapan manajemen cemas. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 7 Desember 2015 dan 23 Februari 2016 di Kampus I Universitas Respati Yogyakarta melalui wawancara dengan 9 pertanyaan tentang tanda-tanda cemas, diperoleh 11 orang mahasiswa mengakui merasakan kecemasan dalam proses penyelesaian tugas, 6 mahasiswa mengalami kecemasan sedang dan 5 mahasiswa mengalami kecemasan berat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini 136 orang dengan menggunakan teknik sampling simple random sampling dan dianalisis menggunakan uji sommers’d dengan CI 95%. Penelitian dilakukan di kampus I UNRIYO. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh pengetahuan mahasiswa tentang manajemen cemas sebagian besar baik yaitu 72 orang (52,9%), dan tingkat kecemasan mahasiswa dalam proses belajar sebagian besar berat yaitu 107 orang (78,7%). Analisis korelasi sommers’d didapatkan hasil p-value 0,184, dimana nilai p-value ≥ nilai α yang dipilih yaitu 0,05. Kata Kunci : Pengetahuan; Manajemen Cemas; Tingkat Kecemasan; Proses Belajar
STUDI FENOMENA TENTANG PEMBENTUKAN IDEAL DIRI TRANSGENDER DI DAERAH YOGYAKARTA Fajarina, Yossi Ayu; Judha, Mohammad; Murdhiono, Wahyu Rochdiat
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 4, No 1 (2017): Januari 2017
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.726 KB) | DOI: 10.2016/jkry.v4i1.63

Abstract

Masalah ideal diri pada transgender merupakan persepsi seorang transgender tentang bagaimana seharusnya seorang transgender bertingkah laku sesuai dengan keinginan dirinya untuk menjadi seorang wanita yang bertingkah laku feminin dengan mengubah kesehariannya dan bertingkah seolah-olah mereka adalah wanita. Tujuan penelitian ini adalah menemukan pola pembentukan ideal diri pada transgender di wilayah perempatan lampu merah Sagan Yogyakarta melalui eksplorasi dan pendalaman terhadap fenomena yang terjadi pada mereka. Desain penelitian ini menggunakan studi fenomenologi kualitatif melalui tehnik wawancara mendalam. Penelitian ini melibatkan tiga orang transgender yang biasa bekerja di perempatan lampu merah Sagan. Hasil penelitian didapatkan pembentukan ideal diri pada transgender terkait dengan cita-citanya waktu kecil dan dewasanya mengalami perubahan berdasarkan keadaannya mereka saat ini. Harapan untuk berubah menjadi laki-laki hanya didapat oleh P1 Sedangkan P2 dan P3 sudah memiliki ideal diri yang paten untuk menjadi wanita. Berbagai upaya yang dilakukan P2 dan P3 untuk menjadi wanita dengan menggunakan terapi hormonal dan suntik silikon. Mereka juga berkeinginan untuk operasi ganti kelamin. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan ideal diri pada transgender disebabkan oleh pola asuh orang tua terhadap anaknya yang memperlakukannya seperti wanita dan dukungan dari teman sepermainan. Kesimpulan penelitian ini adalah pola asuh orang tua terhadap anaknya dan dukungan dari teman sepermainan mempengaruhi pembentukan ideal diri sebagai seorang transgender.  Kata Kunci: Transgender, Konsep Diri, Ideal Diri
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN HARGA DIRI PADA REMAJA PUTRI Wahyu Rochdiat, Siti Kholifah,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.321 KB)

Abstract

Masa remaja adalah masa usia ketika anak menjadi lebih berkonsentrasi pada bentuk tubuh. Kondisi fisik remaja putri sering dikaitkan dengan status gizi, dimana status gizi menentukan harga diri remaja putri. Harga diri yang rendah dapat mengakibatkan depresi, bunuh diri, anoreksia nervosa, kenakalan remaja dan masalah kejiwaan lainnya. Belum cukup banyak penelitian tentang harga diri pada remaja putri. Studi pendahuluan di salah satu SMA di Yogyakarta, menunjukkan 11 siswi merasa malu dan minder karena memiliki berat badan yang tidak normal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan harga diri pada remaja putri. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelational dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu stratified random sampling dengan jumlah responden 109 orang. Uji statistic yang digunakan untuk membuktikan hasil penelitian ini adalah uji Kendall?s Tau. Hasil uji statistic dalam penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status gizi dengan harga diri pada remaja putri dengan nilai p value sebesar 0,000 (p < 0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar -0,353. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswi yang mempunyai status gizi lebih dari normal memiliki harga diri yang lebih rendah.Kata Kunci : Harga diri, Status Gizi, Remaja putriTeenage girls become focus to their body when they had their puberty. Body shape in teenage girls is often connected to nutritional status, wher e it will determine their self-esteem. Low self esteem can cause depression, commit suicide, anorexia nervosa, delinquency and other mental health problems. Not enough research about self-esteem in teenage girls in Yogyakarta. Based on the preeliminary study in one of high junior school at Yogyakarta showed that 11 students found that they felt ashamed because they had abnormal weight and they wanted to have normal weights like their other friends. The purpose in this research is to find the correlation bet ween nutritional status and self-esteem in teenage girl. The research design was correlational descriptive with cross sectional approach. The sampling techniques that was used is stratified random sampling with the amount of respondents were 109 people. Kendall?s Tau?s test was used to prove hypothesis in this research. The statistic test result in this research showed significant correlation between nutritional status and self-esteem in teenage girls with p value 0.000 (p < 0.05) and correlation coefficient is -0.353. So it can be concluded with teenage girls who have higher nutritional status (obesity) have lower self-esteem.Keywords: Self esteem, Teenage girls, Nutritional status
MANAJEMEN STRES SEBAGAI UPAYA MENGELOLA STRES SISWA SMP NEGERI 2 NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA Cristin Wiyani, Wahyu Rochdiat Murdhiono,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional : Pemanfaatan Literasi Digital Dalam Publikasi Ilmiah
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stres dapat terjadi pada siswa sekolah menengah. Dampak stres dikategorikan menjadi 3: dampak fisiologis, efek psikologis dan dampak perilaku. Oleh karena itu, perlu adanya layanan masyarakat kepada siswa sekolah menengah sehingga mereka dapat mengelola stres dan menjaga kesehatan mental secara optimal. Sebuah studi pendahuluan dilakukan pada siswa SMPN 2 Ngemplak di kelas XI pada 24 Februari 2019 menggunakan data yang diperoleh dari kuesioner DASS 42. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 19 siswa, 21,1% mengalami stres normal, dan lebih dari 50% mengalami stres yang dapat menyebabkan efek kesehatan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa tidak ada program terapi untuk menangani stres di sekolah meskipun sekolah sudah memiliki ruang konsultasi. Oleh karena itu, layanan masyarakat dengan menggunakan terapi musik dan aromaterapi perlu dilakukan sebagai manajemen stres pada siswa SMPN 2 Ngemplak. Pelaksanaan pengabdian masyarakat berlangsung pada 11 Oktober 2019 kepada 30 siswa SMPN 2 Ngemplak. Dari 30 siswa, 8 orang menyatakan bahwa mereka mengalami stres ketika mengisi kuesioner. Setelah terapi, hanya 2 orang yang menyatakan stres. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemberian aromaterapi yang diiringi musik dapat mengurangi stres pada siswa SMPN 2 Ngemplak.
KOMBINASI TERAPI AFIRMASI DAN AROMATERAPI MELATI TERHADAP MASALAH PSIKOSOSIAL MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN DI UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Ni Luh Yeni Sukmawati, Endang Nurul Syafitri, Wahyu Rochdiat,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 2 (2019): Prosiding Seminar Nasional : Pemanfaatan Literasi Digital Dalam Publikasi Ilmiah
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, mahasiswa akan mempersiapkan diri dalam proses perkuliahan dengan suatu harapan akan lulus tepat waktu dan memperoleh sukses. Tidak semua mahasiswa mempunyai kemampuan mengelola diri secara efektif, mempunyai keberartian, serta ketaatan dan kompetensi yang baik. Mahasiswa cenderung akan mudah mengalami masalah psikososial yang bersumber pada aktivitas akademiknya seperti mengerjakan tugas akhir atau skripsi. Penanganan stres secara non farmakologi, khususnya kombinasi terapi afirmasi dan aromaterapi melati yang belum pernah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi terapi afirmasi dan aromaterapi melati terhadap masalah psikososial mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Respati Yogyakarta. Jenis penelitian quasi experiment dengan rancangan penelitian pre test and post test nonequivalent control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling dengan jumlah sampel 48 orang. Instrumen pada penelitian ini DASS 42. Teknik analisis data menggunakan uji paired sample t-test, uji wilcoxon, dan uji statistik mann whitney. Nilai rata-rata skor stres pre test pada kelompok intervensi 15,91 dan post test 9,33 dengan selisih poin 6,58 (p-value 0,001), skor pre test pada kelompok kontrol dengan median 11,50 sedangkan nilai post test yaitu 11,00 dengan selisih 0,5 poin. Hasil uji statistik di dapatkan p-value 0,156 (p<0,05). Pada kelompok intervensi didapatkan skor cemas pre test dengan median 10,00 dan post test 5,00 (p-value 0,003) dan pre test pada kelompok kontrol dengan median 6,50 sedangkan nilai post test yaitu 6,00 dengan selisih 0,5 poin. Hasil uji statistik di dapatkan p value 0,146 (p<0,05). Pada kelompok intervensi didapatkan skor depresi pre test dengan median 6,50 dan post test 7,50 (p-value 0,003), nilai rata-rata skor depresi pre test pada kelompok kontrol 7,83 dan post test 7,41 dengan selisih poin 0,42 (p-value 0,002). Perbedaan Skor Post Test pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol, untuk skor stres didapatkan p-value 0,272 (p<0,05), skor cemas didapatkan p-value 0,172 (p<0,05), skor depresi didapatkan p-value 0,000 (p<0,05). Penurunan skor stres, cemas, dan depresi dengan pvalue (<0,05). Kombinasi terapi afirmasi dan aromaterapi melati terbukti efektif untuk masalah psikososial mahasiswa skripsi FIKES UNRIYO.Kata kunci: mahasiswa skripsi; stress; cemas; depresi, terapi afirmasi; aroma terapi melati
Listening to Javanese Gamelan Can Reduce Depression Score in Institutionalized Elderly Rochdiat M, Wahyu; Lestari, Elfiana Dewi
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2020.15.1.1155

Abstract

ABSTRACTElderlies who lives in nursing home conceive a high risk of experiencing depression. Music that is usually heard by the elderly in Java Province is Javanese gamelan and there was a few of research that examined its effect on the elderlies depression. The purpose of this study was to assess the impact of listening to Javanese gamelan on the depression score of institutionalized elderly. This research used a quasi-experimental design with a pretest-posttest control group approach. The researchers screened 88 elderlies who live in one of nursing home in Yogyakarta with GDS (Geriatric Depression Scale), which acquired 49 depressed elderlies. A purposive sampling technique (criteria: Javanese, not experiencing the hearing loss, cooperative, and not in an isolation room) conduced 26 elderlies as samples. The subjects were divided into two groups with same proportion of ages in each group. Wilcoxon test indicated that there was a decreasing of the depression score in the intervention group (p-value 0.000). The depression score in the control group increased from 7.46 to 9.46. Javanese gamelan is effective in reducing the depression score in institutionalized elderlies.Keywords: Depression, elderly, Javanese gamelan 
Hubungan body image dengan pola makan dan aktivitas fisik pada mahasiswa obesitas di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta Agnes Felisitas G. Ritan; Wahyu Rochdiat Murdhiono; Endang Nurul Syafitri
Ilmu Gizi Indonesia Vol 2, No 1 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.304 KB) | DOI: 10.35842/ilgi.v2i1.85

Abstract

Latar Belakang: Body image seseorang dapat berubah karena beberapa hal, misalnya perubahan fisik seperti bertambahnya berat badan. Body image yang negatif akan berdampak pada pola makan dan aktivitas fisik sehingga seseorang akan melakukan berbagai cara untuk menurunkan berat badan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 20 Januari 2017 pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta, didapatkan hasil 12 orang mengalami obesitas. Enam orang mahasiswa mengatakan membatasi jumlah makan dan dua orang mahasiswa mengatakan melakukan aktivitas yang tinggi untuk mengurangi berat badan. Tujuan: Mengetahui hubungan antara body image dengan pola makan dan aktivitas fisik pada mahasiswa obesitas.  Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dan bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel, yaitu purposive sampling dengan jumlah responden 45 orang. Instrumen yang digunakan adalah Multidimensional Body Self Relation Questionaire Appearance Scale, Food Frequency Questionnaire, International Physical Activity Questionnaire. Data diolah dan dianalisis menggunakan uji statistik yaitu uji Chi Square dengan CI 95%.  Hasil: Tidak ada hubungan antara body image dengan pola makan pada mahasiswa obesitas dengan nilai p=0,137, dan tidak ada hubungan antara body image dengan aktivitas fisik pada mahasiswa obesitas dengan nilai p=0,999.  Kesimpulan: Tidak ada hubungan signifikan antara body image dengan pola makan dan aktivitas fisik.
TERAPI SENI MENGGAMBAR SECARA KLINIS BERPENGARUH TERHADAP GANGGUAN EMOSI REMAJA DI SMPN 3 DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA Nindithya Wahyu Pradina; Wahyu Rochdiat Murdiyono; Muflih Muflih Muflih
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 4 No 2 (2016): Agustus 2016
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Since adolescents are in the period of searching for identity, puberty, and transition, they may experience emotional changes. Emotional changes can induce violence, concentration problems, and relationship problems with others. A preliminary study found out that nine adolescents had difficulty focusing on task completion, and eight had difficulty controlling their behavior. Art therapy is a nursing intervention to help adolescents express and control their emotions. This therapy is done using drawing therapy. This research was a quasi-experimental one with a pre-test and post-test equivalent control group design. A consecutive sampling method was used to collect the data from as many as 32 respondent. Asimple random sampling was used to divide the respondents into the two groups. Art therap yintervension was given over two weeks in six meetings in March 2016. The data were collected using questionnaires on January 24 and 26, 2015. The data were then analyzed using the bivariat analysis with the p value of > 0.05. The hypothesis testing indicates a p-value of 0.344 in the intervention group, and a p-value of 1.000 in the control group. The pre-test analysis in both groups indicates a p-value of 1.000, and the post-test indicated a p-value of 0.285. There is an increase of 25% of the respondents who are emotionally stable in the intervention group, while 0% in the control group. There is no statistically significant influence of art therapy intervention on the emotional problems among adolescents at Public Junior High School 3, Depok Sleman, D.I.Yogyakarta. Yet, art therapy is clinically useful for emotion management. Key words: adolescent, art therapy, emotional problems,
Meditasi dengan suara alam dapat menurunkan stres pada mahasiswa keperawatan Wahyu Rochdiat Murdhiono; Santi Damayanti; Ni Luh Komang Sri Ayunia
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.7.2.2019.143-152

Abstract

Mahasiswa keperawatan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami stres dibandingkan  mahasiswa kesehatan lainnya. Belum pernah ada peneltian yang menggabungkan terapi meditasi dengan terapi musik suara alam untuk menurunkan stres pada mahasiswa keperawatan di Yogyakarta. Tujuan penelitian ntuk mengetahui pengaruh meditasi dengan suara alam pada mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian quasi-experiment dengan pendekatan pre dan post-test nonequivalent control group. Sampel dipilih menggunakan teknik consecutive sampling dan dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing berjumlah 30 orang. Instrumen penelitian menggunakan DASS-42. Median skor stres pada kelompok perlakuan sebesar 11,00 pada pre-test sedangkan post-test sebesar 7,00. Di kelompok kontrol, median skor stres pre-test sebesar 10,00 dan median skor stres post-test sebesar 9,50. Uji Wilcoxon untuk menganalisis perbedaan skor stres pre dan post-test menghasilkan nilai p 0,000 di kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol menunjukkan nilai p 0,137. Meditasi menggunakan musik suara alam dapat menurunkan stres dan dapat menjadi terapi komplementer alternatif yang dapat dilakukan perawat. Kata kunci: meditasi, musik suara alam, stres, mahasiswa keperawatan MEDITATION WITH SOUND OF NATURE CAN REDUCE STRESS IN NURSING STUDENTSABSTRACTNursing students have a higher risk to experience stress than other medical students. Previously, there has never been any research regarding meditation using the sound of nature to reduce stress in nursing students in Yogyakarta.Research objective to determine the influence of meditation with the sound of nature to reduce stress in nursing students. This is quasi-experiment research with a pre and post-test nonequivalent control group design. The samples were selected using consecutive sampling and divided into two groups, each was 30 respondents. The research instrument used was DASS 42. The pre-test median stress score in the intervention group was 11.00, and the post-test score was 7.00. In the control group, the pre-test median score was 10.00, and the post-test score of 9.50. Wilcoxon test used to analyze the difference of stress score in the intervention group (p-value = 0.000), and the difference in stress score in the control group (p-value = 0.137). Meditation using the sound of nature can reduce stress in nursing students and can be an alternative complementary therapy for nurses. Keywords: meditation, the sound of nature, stress, nursing students
HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DAN LINGKAR LENGAN ATAS DENGAN NILAI HASIL BELAJAR PADA MAHASISWI PRODI S-1 ILMU GIZI ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Dewi Shinta; Wahyu Rochdiat; Sukmawati Sukmawati
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 7, No 2 (2019): August
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v7i2.29750

Abstract

Latar Belakang : Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar pada peserta didik terutama nilai hasil belajar yang didapatkan. Penilaian status gizi secara langsung dilakukan dengan antropometri, biokimia, klinis dan biofisik. Berdasarkan studi pendahuluan pada 10 mahasiswi didapatkan bahwa sebanyak 3 mahasiswi dengan kadar hemoglobin normal memiliki nilai IP semester II baik dan 5 mahasiswi dengan lingkar lengan atas normal memiliki nilai IP semester II baik. Mengetahui hubungan kadar hemoglobin dan lingkar lengan atas dengan nilai hasil belajar pada mahasiswi S-1 Ilmu Gizi angkatan 2014 Universitas Respati Yogyakarta.Subjek dan Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling dengan jumlah sampel 32 responden. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson dan Spearman.Hasil : Mean kadar hemoglobin responden yaitu 13,01 gr/dL, mean lingkar lengan atas yaitu 25,50 cm, dan mean nilai hasil belajar yaitu 70,75. Hasil uji korelasi Pearson antara kadar hemoglobin dengan nilai hasil belajar p=0,005 (< 0,05) dengan tingkat keeratan r=0,486. Hasil uji korelasi Spearman antara lingkar lengan atas dengan nilai hasil belajar p=0,803 (> 0,05).Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dengan nilai hasil belajar pada mahasiswi prodi S-1 Ilmu Gizi angkatan 2014 Universitas Respati Yogyakarta, dengan keeratan hubungan sedang. Tidak ada hubungan yang signifikan antara lingkar lengan atas dengan nilai hasil belajar pada mahasiswi prodi S-1 Ilmu Gizi angkatan 2014 Universitas Respati Yogyakarta.