Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

PENGARUH IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) TERHADAP PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (Studi pada BKPLD Kabupaten Tasikmalaya) Akbar, Dendy Syaiful; Nurdian, Nurdian
Jurnal Wawasan dan Riset Akuntansi Vol 4, No 1 (2016): JAWARA Volume 4 Nomor 1 Tahun 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis berapa besar pengaruh implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) terhadap penerapan good governance pada BKPLD Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desktiftif analitis dengan pendekatan survey. Sedangkan untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan Analisis Koefisien Korelasi Produk moment, Uji Koefisien Determinas dan Uji Hipotesis menggunakan Uji Signifikasi (Uji t). Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada BKPLD Kabupaten Tasikmalaya termasuk klasifikasi sangat baik. Penilaian tersebut diukur menggunakan indikator Perencanaan Stratejik, Rencana Kinerja, Pengukuran Kinerja, Evaluasi Kinerja dan Analisis Akuntabilitas Kinerja (2) penerapan Good Governance pada BKPLD Kabupaten Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Penilaian tersebut diukur menggunakan indikator partisipasi, taat hukum, transparansi, daya tanggap, kesetaraan, efektifitas dan efisiensi, akuntabilitas, dan visi stratejik. (3) Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) berpengaruh signifikan terhadap penerapan Good Governance pada kantor BKPLD kabupaten Tasikmalaya. Artinya bahwa apabila implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) semakin baik, maka penerapan good governance akan baik pula.
ANALISIS POTENSI LAPANGAN KERJA MELALUI PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL Dendy Syaiful Akbar
Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara Vol 4, No 4 (2017): Dinamika
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/dinamika.v4i4.885

Abstract

Pada tahun 2015 tingkat kemiskinan di Kabupaten Ciamis meningkat sebesar 0,54% dari tahun sebelumnya. Jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Ciamis sampai tahun 2015 adalah mencapai 104,870 jiwa. Salah satu daerah di Kabupaten Ciamis yang masyarakat miskinnya masih dominan di Desa Mekarmukti. Sebanyak 40% masyarakatnya adalah masyarakat yang tergolong ke dalam masyarakat prasejahtera dan bermata pencaharian sebagai tukang dan buruh bangunan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi sumberdaya ekonomi lokal yang berdaya tarik dan berdaya saing tinggi yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta mengidentifikasi sektor usaha unggulan dan menemukenali usaha ekonomi produktif dan produk unggulan di Desa Mekarmukti. Sementara itumMetode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisis secara kritis atas data-data tersebut dan menyimpulkannya berdasarkan fakta-fakta pada masa penelitian berlangsung atau masa sekarang.Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan secara umum dapat disimpulkan bahwa potensi sumberdaya ekonomi lokal yang berdaya tarik dan berdaya saing tinggi yang dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat di Desa Mekarmukti adalah sebagai berikut: (1) Komoditas padi sawah dan buah duku memiliki potensi paling besar dengan sedikit hambatan atau kendala dalam upaya pengembangannya, sehingga komoditas ini menjadi sektor yang jika dikembangkan berpotensi sangat besar menciptakan lapangan pekerjaan; (2) Komoditas home industry memiliki potensi besar setelah padi sawah dan buah duku dengan beberapa hambatan atau kendala dalam upaya pengembangannya, sehingga komoditas ini menjadi sektor yang jika dikembangkan berpotensi besar menciptakan lapangan pekerjaan; (3) Komoditas peternakan ayam, bebek dan ikan air tawar memiliki potensi setelah kedua komoditas di atas dengan banyak hambatan dalam upaya pengembangannya, sehingga komoditas ini menjadi sektor yang jika dikembangkan dengan serius berpotensi menciptakan lapangan pekerjaan. Kata kunci: kemiskinan, sumberdaya lokal, ekonomi produktif dan unggulan
The Application of Simple Accounting Format In Tradisional Shop Dedeh Dedeh; Dendy Syaiful Akbar; Rizka Andhika Putra
Sosio e-Kons Vol 11, No 3 (2019): Sosio e-Kons
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/sosioekons.v11i3.4385

Abstract

This study offers to determine the ability of 20 types of MSMEs to trade in the environment around the Universitas Galuh Ciamis campus. The research method used was an experimental method, in which we applied a simple accounting format to their business. The analysis technique used is a different test (t-test) through scores obtained from test results to them before and subsequently applied to a simple accounting format. The results obtained show their low skills in preparing financial statements, as evidenced by the tests before applying a simple accounting format obtained an average score of 27.80. After applying the accounting format, improvements are made to those who prepare financial statements using a simple accounting format. From the test results applied a simple accounting format, obtained an average score of 71.20. So it can be concluded from the changes that occur before and after applying a simple accounting format for MSMEs in the type of business in the environment around the Universitas Galuh Ciamis campus.
Pengaruh Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Terhadap Penerapan Good Governance (Studi Pada BKPLD Kabupaten Tasikmalaya) Dendy Syaiful Akbar; Nurdian Nurdian
Jurnal Wawasan dan Riset Akuntansi Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.918 KB) | DOI: 10.25157/.v4i1.3394

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis berapa besar pengaruh implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) terhadap penerapan good governance pada BKPLD Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desktiftif analitis dengan pendekatan survey. Sedangkan untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan Analisis Koefisien Korelasi Produk moment, Uji Koefisien Determinas dan Uji Hipotesis menggunakan Uji Signifikasi (Uji t). Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada BKPLD Kabupaten Tasikmalaya termasuk klasifikasi sangat baik. Penilaian tersebut diukur menggunakan indikator Perencanaan Stratejik, Rencana Kinerja, Pengukuran Kinerja, Evaluasi Kinerja dan Analisis Akuntabilitas Kinerja (2) penerapan Good Governance pada BKPLD Kabupaten Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi sangat baik. Penilaian tersebut diukur menggunakan indikator partisipasi, taat hukum, transparansi, daya tanggap, kesetaraan, efektifitas dan efisiensi, akuntabilitas, dan visi stratejik. (3) Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) berpengaruh signifikan terhadap penerapan Good Governance pada kantor BKPLD kabupaten Tasikmalaya. Artinya bahwa apabila implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) semakin  baik, maka penerapan good governance akan baik pula.
PERANAN KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Dendy Syaiful Akbar
Jurnal Wawasan dan Riset Akuntansi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jwr.v3i1.1375

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Daerah Kota Tasikmalaya yang masih mendapat opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian) dengan alasan sebagai berikut: 1) BPK menemukan beberapa permasalahan yang cukup signifikan dan cenderung berulang, baik yang mempengaruhi penyajian maupaun tidak mempengaruhi penyajian laporan keuangan. Beberapa permasalahan yang masih ditemukan dalam LKPD yaitu tentang penatausahaan asset tetap di antaranya tanah Pemda yang belum bersertifikat, dan bahkan tidak dapat ditelusuri keberadannya; 2) Pertanggungjawaban penggunaan belanja daerah tidak didukung dengan bukti yang sah dan sesuai dengan pengeluaran yang riil; 3) Penatausahaan piutang PBB belum didasarkan data yang valid; 4) Pengelolaan dan pertanggungjawaban dana kapitasi tidak sesuai dengan maksud dan tujuan penyediaan dana kapitasi tersebut. Khususnya yang diterima PEMDA dari BPJS kesehatan pada periode januari sampai dengan april 2014 atau sebelum terbitnya Perpres no 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Dan Pemanfaatan Dana Kapitasi; 4) Keberadaan BUMD (non PDAM) yang didirikan oleh pemda masih banyak yang belum memberikan kontribusi kepada Pemda. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui dan mendeskripsikan karakteristik pemerintah daerah Kota Tasikmalaya, Mengetahui dan mendeskripsikan kinerja keuangan pemerintah daerah Kota Tasikmalaya, Mengetahui dan mendeskripsikan peranan karakteristik pemerintah daerah dalam meningkatkan kinerja keuangan pemerintah daerah Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan menggunakan teknik studi pustaka dan studi lapangan melalui wawancara. Hasil dari penelitian dan wawancara menunjukan bahwa Karakteristik pemerintah daerah berperan dalam meningkatkan kinerja keuangan pemerintah daerah. Artinya bahwa pemerintah daerah yang memiliki karakteristik pemerintahan yang baik akan berdampak pada kinerja keuangan pemerintah daerah yang baik pula.
PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH Dendy Syaiful Akbar; Ruhiyat Ruhiyat
Jurnal Wawasan dan Riset Akuntansi Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jwr.v3i2.1383

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja tethadap Kinerja Keuangan (Penelitian Pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat: Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pelayanan V). Permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini meliputi: 1]. Bagaimana penerapan Anggaran Berbasis Kinerja pada BPJ Wilayah Pelayanan V?; 2]. Bagaimana Kinerja Keuangan BPJ Wilayah Pelayanan V?; 3]. Bagaimana pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja terhadap Kinerja Keuangan pada BPJ Wilayah Pelayanan V? Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif dengan teknik penelitian sampel (seluruh populasi dijadikan sampel penelitian). Sedangkan untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan Analisis Regresi Linier Sederhana, Analisis Koefisien Korelasi dan Uji Hipotesis menggunakan (Uji t). Hasil dari penelitian dan pengolahan data menunjukan bahwa Anggaran Berbasis Kinerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Keuangan pada Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Pelayanan V dengan besarnya pengaruh sebesar 56% sedangkan sisanya 44% dipengaruhi faktor lain
PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA Dendy Syaiful Akbar
Jurnal Wawasan dan Riset Akuntansi Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jwr.v6i1.1582

Abstract

Anggaran berbasis kinerja dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menjelaskan bahwa rencana kerja dan anggaran disusun berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai atau berbasis kinerja. Penjelasan Undang-Undang tersebut menguraikan bahwa anggaran berbasis prestasi kerja merupakan upaya untuk memperbaiki proses penganggaran di sektor publik. Dengan disahkannya Permendagri No. 13 tahun 2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah (Bastian, 2006). Sesuai dengan Permendagri No. 13 tahun 2006 penganggaran yang baik akan memberikan dasar bagi penggunaan anggaran dan menghasilkan informasi kinerja yang valid dan akurat, sehingga dapat digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja untuk pengendalian. Anggaran pada instansi pemerintah selain berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian, berfungsi pula sebagai instrumen akuntabilitas publik atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang publik sebagai alat akuntabilitas publik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan anggaran berbasis kinerja, akuntabilitas kinerja serta untuk mengetahui peran penerapan anggaran berbasis kinerja dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pada Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Pelayanan V Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan menjabarkan fenomena terkait faktor yang mempengaruhi efektivitas penerapan anggaran berbasis kinierja pada Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Pelayanan V Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1). Anggaran berbasis kinerja di BPJ Wilayah Pelayanan V telah diterapkan dengan baik dan sesuai dengan pertauran dan per Undang-Undangan yang berlaku; 2) Telah terjadi peningkatan dalam hal akuntabilitas kinerja BPJ Wilayah Pelayanan V, dimana bentuk pertanggungjawaban kinerja organisasi telah sesuai dengan peraturan dan per Undang-Undangan yang berlaku; 3). Penerapan anggaran berbasis kinerja berperan dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja BPJ Wilayah Pelayanan V.
CONTRIBUTION OF SWALLOW’S NEST TAX AND LOCAL TAX TO LOCAL OWN REVENUE: EVIDENCE IN ONE OF THE REGION IN INDONESIA Benny Prawiranegara; Dendy Syaiful Akbar; Wiwin Setianingsih; Anisa Lisara
Jurnal Wawasan dan Riset Akuntansi Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (692.742 KB) | DOI: 10.25157/.v7i2.3439

Abstract

Swallow nest tax is a type of local tax. Meanwhile, local tax is one part or source of local own revenue. The existence of decentralization policy in Indonesia requires local governments to increase their financial independence. Increasing financial independence in an area is one of the successes of the decentralization policy. Ciamis is one of the regions in Indonesia, and the same as other regions are required to be able to optimize the sources of revenue, including those from local taxes. Ciamis has experienced a decline in independence because one of the tourist locations has been separated into a new autonomous region. Based on this, the purpose of this study is to analyze the contribution of swallow's nest tax to local tax and its contribution to local own revenue. This study uses a descriptive method with a quantitative approach. The method is used to explain phenomena and characteristics during research and to test and answer research questions. The results showed that swallow nest tax has a very low contribution to local taxes in the period 2013-2018. Whereas regional taxes in 2013-2015 had a very low contribution to local revenue, and in 2016-2018 had low criteria.
FORMAT AKUNTANSI SEDERHANA UNTUK WARUNG TRADISIONAL Dendy Syaiful Akbar; Dedeh Dedeh
Jurnal Wawasan dan Riset Akuntansi Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jwr.v4i2.1394

Abstract

Artikel ini merupakan hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Tujuan diadakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada mitra yang dalam hal ini adalah pemilik warung tradisional mengenai “arti penting akuntansi dalam dunia usaha” serta memberikan pelatihan penerapan format akuntansi sederhana pada warung tradisional, dimana format akuntansi sederhana tersebut telah dibuat sebelumnya oleh tim pelaksana kegiatan ini. Dengan adanya format akuntansi sederhana ini, diharapkan para pemilik warung tradisional dapat memahami dan menerapkan akuntansi dalam pengelolaan keuangannya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan melakukan penyuluhan dengan motode ceramah untuk memeberikan pemahaman akan arti penting akuntansi dalam dunia usaha. Dalam menerapkan format akuntansi sederhana pada warung tradisional, tim pelaksana akan melakukan pelatihan pada mitra, sehingga mitra diharapkan dapat menerapkan format akuntansi sederhana tersebut secara mandiri pasca selesainya kegiatan ini. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman mitra terhadap arti penting akuntansi dan juga peningkatan mitra dalam keterampilannya dalam menerapkan format akuntansi sederhana, maka tim pelaksana akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Tahap akhir pelaksanaan kegiatan ini adalah melakukan pendampingan terhadap mitra dalam menerapkan format akuntansi sederhana dalam pengelolaan keuangan usahanya, sehingga mitra dapat langsung melakukan konsultasi kepada tim pelaksana terkait dengan penerapan format akuntansi sederhana. Hasil dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dapat diambil beberapa kesimpula, yaitu: (1) terbentuknya format akuntansi sederhana untuk usaha warung tradisional dan telah diterapkan oleh mitra kegiatan; (2) mitra telah memahami akan arti penting akuntansi dalam kegaiatan usahanya, walaupun masih diperlukan pendampingan, agar mereka lebih memaknai secara mendalam bahwa akuntansi merupakan salah satu kunci sukses dalam menjalankan kegaiatan usaha, dan; (3) mitra secara umum telah menerapkan akuntansi dalam kegiatan usahanya. Mereka telah melakukan pencatatan transaksi keuangan usahanya secara sistematis dan terstruktur, walaupun masih diperlukan kembali pendampingan secara intens, dikarenakan mereka masih melakukan beberapa kesalahan pencatatan terkait dengan banyaknya aktivitas transaksi harian dan beragam.
PENGARUH SENSITIVITAS KEKAYAAN EKSEKUTIF TERHADAP MANAJEMEN LABA DENGAN PENGENDALIAN INTERNAL SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Pada Emiten Manufaktur) Dendy Syaiful Akbar
Jurnal Wawasan dan Riset Akuntansi Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jwr.v1i1.1166

Abstract

Penelitian ini menguji secara empiris pengaruh sensitivitas kekayaan eksekutif terhadap manajemen laba dengan pengendalian internal sebagai variabel moderating. Penelitian ini meneliti adanya indikasi bahwa sensitivitas kekayaan eksekutif baik itu secara simultan atau secara parsial berpengaruh terhadap nilai discretionary accrual sebagai proksi dari praktik manajemen laba yang dilakukan oleh manajer dan pengendalian internal sebagai variabel moderating dapat memperlemah pengaruh sensitivitas kekayaan eksekutif terhadap manajemen laba. Sejalan dengan hipotesis dan penelitian sebelumnya, hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi berganda terhadap 26 perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia menemukan bahwa emiten yang sebagian sahamnya dimiliki eksekutif berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba, sedangkan pengendalian internal tidak memoderasi, dengan kata lain pengendalian internal tidak dapat memperlemah pengaruh sensitivitas kekayaan eksekutif terhadap manajemen laba. Secara parsial, perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki eksekutif secara signifikan berpengaruh terhadap praktik manajemen laba dengan arah positif, sedangkan pengendalian internal tidak memoderasi, dengan kata lain pengendalian internal tidak dapat memperlemah pengaruh sensitivitas kekayaan eksekutif terhadap manajemen laba.