Ajhuri, Kayyis Fithri
IAIN Ponorogo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Reaktualisasi Kepramukaan sebagai Sarana Pembentukan Moral Peserta Didik Ajhuri, Kayyis Fithri
Ibriez : Jurnal Kependidikan Dasar Islam Berbasis Sains Vol 1 No 1 (2016): Penelitian Pendidikan dan Keislaman
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.529 KB) | DOI: 10.21154/ibriez.v1i1.12

Abstract

Adanya inovasi-inovasi baru dalam pendidikan, sebenarnya bertujuan untuk memberikan output yang semakin baik bagi. Salah satu output yang dimaksud adalah moral. Faktanya, hal ini belum sepenuhnya tercapai. Salah satu hal yang mampu mendorong pencapaian output  pendidikan yang baik adalah ekstrakurikuler kepramukaan. Kajian ini memfokuskan terhadap ekstrakurikuler kepramukaan dengan dua alasan, yaitu adanya Undang-undang nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka; dan Pramuka dinilai mampu mengajarkan banyak nilai, mulai dari kepemimpinan, kebersamaan, sosial, kecintaan alam, hingga kemandirian. Begitu banyak hal yang mampu diambil manfaatnya dari ekstrakurikuler tersebut. Dengan demikian kajian ini mengulas tentang pengaruh latihan kepramukaan terhadap perkembangan moral peserta didik. Tidak hanya pengaruhnya terhadap output pendidikan, namun  tahap perkembangan peserta didik juga tidak luput dari ulasan yang berkaitan dengan ekstrakurikuler ini. Pada akhirnya, latihan kepramukaan memiliki kecenderungan mampu mengembangkan moral peserta didik  yang diketahui berdasarkan permainan yang terdapat di dalamnya. Dengan sebuah permainan yang memiliki aturan yang tegas, maka pesertanya pun akan mematuhinya. Permainan yang dimaksud tentunya yang mampu meningkatkan moral. Moral yang dimaksud berupa kesantunan peserta didik dalam bersikap dan bertingkah laku.
SANGKAN PARANING DUMADI: Eksplorasi Sufistik Konsep Mengenal Diri dalam Pustaka Islam Jawa Prespektik Kunci Swarga Miftahul Djanati Kolis, Nur; Ajhuri, Kayyis Fithri
Dialogia: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 17, No 1 (2019): DIALOGIA JURNAL STUDI ISLAM DAN SOSIAL
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.654 KB) | DOI: 10.21154/dialogia.v17i1.1653

Abstract

Abstract: This article is an essential part of the development of the treasures that relates to the realm of the mystical life of Javanese, particularly those related to the ancient literature studied by the adherents of  the mystical Islamic teachings of Kejawen. The manuscript of  Kunci Swarga Miftahul Djanati provide an attempt to integrate the Sufism theory into the realm of the adherents in different perspective, namely by emphasizing esoteric aspects in the daily life of Javanese, especially the concept of relations of God with the universe .The emphasis of the manuscript is the aspects of the personal quality of human beings (Insan Kamil). In this context, the researcher is intended to scrutinize the practice of Sangkan Paraning Dumadi.The data were in the form of Sangkan Paraning Dumadi teachings in the manuscript of Kunci Swarga Mifthul Djanati written by Bratakesawa  in 1952. The findings showed that the manuscripts of Swarga Miftahul Djanati encompasses several principles which related to views of Sufism. It can be ascertained by a number of terminologies that can be found in the text, such as the nature of life, Nur Muhammad, ma'rifah, self-knowledge, self-mutilation and worship. Furthermore, the uniqueness of the idea can be seen from the description process by reducing through simplification of the local language used. Then, it has strong influences of the Javananese’s exposure.الملخص: هذا لبحث جزء مهم من استكشاف تطور الكنوز الإسلامية للأرخبيل التي تتعلق بمجال الحياة الصوفية للشعب الجاوي ، وخاصة المتعلقة بالأدب القديم الذي يدرس من خلال ممارسة التعاليم الإسلامية الصوفية لكيجوين. في نص Kunci Swarga Miftahul Djanati، محاولة من قبل المؤلف لجذب نظرية التصوف إلى عالم الممارسة العملية باستخدام اتجاه مختلف، أي من خلال التأكيد على الجوانب الباطنية في سلوك الحياة اليومية للشعب الجاوي ، وخاصة في النظر إلى علاقات العبد مع الله والكون ، بالطبع يتم التركيز على الجوانب المثالية للجودة الشخصية للبشر (إنسان كامل). في هذا السياق ، يصف الباحث تعاليم sangkan paraning، ثم يحللها ، بحيث يمكن رؤيتها شاملا. البيانات المستخرجة هي بيانات sangkan paraning تعاليم dumadi في نص Kunci Swarga Mifthul Djanati  الذي كتبه Bratakesawa عام 1952. يحتوي النص الرئيسي Swarga Miftahul Djanati على العديد من الأشياء المهمة المتعلقة بوجهات النظر في عالم الصوفية. يتضح هذا من خلال عدد من المصطلحات التي يمكن العثور عليها في النص، مثل طبيعة الحياة، نور محمد،  المعرفة، معرفة الذات، تشويه الذات، العبادة ، وما أشبه ذلك. وأما خصوصيته في عملية الوصف، من قبل المؤلف الذي تم تخفيضها من خلال تبسيط اللغة المحلية المستخدمة. في هذه الحالة ، يظهر التعرض الأذواق الجاوية قوية جدًا.Abstrak: Tulisan ini merupakan bagian penting dari eksplorasi pengembangan khazanah Islam Nusantara yang berhubungan dengan ranah kehidupan mistis masyarakat Jawa, khususnya yang berhubungan dengan pustaka kuno yang dikaji oleh pengamal ajaran mistik Islam kejawen. Dalam naskah Kunci Swarga Miftahul Djanati terdapat suatu upaya penulisnya untuk menarik teori tasawuf ke ranah pengamalan praktis dengan menggunakan cara pandang yang berbeda, yakni dengan lebih menekankan aspek esoterikal dalam perilaku kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa, khususnya dalam memandang hubungan hamba dengan Tuhan dan alam semesta. Tentu saja penekanan aspek kualitas personal manusia sempurna (insan kamil) dikedepankan. Dalam konteks ini peneliti mendeskripsikan ajaran sangkan paraning dumadi, kemudian dilakukan analisis, sehingga bisa dilihat secara keseluruhan ajaran tersebut. Adapun data yang digali adalah data ajaran sangkan paraning dumadi dalam naskah Kunci Swarga Mifthul Djanati yang ditulis oleh Bratakesawa pada tahun 1952. Naskah Kunci Swarga Miftahul Djanati mengandung beberapa hal penting terkait pandangan-pandangan dalam ranah tasawuf. Hal ini dibuktikan dengan sejumlah terminologi yang dapat ditemukan dalam naskah tersebut, misalnya seperti sifat hayat, Nur Muhammad, ma’rifah, mengenal diri, mematikan diri, musyahadah, dan lain sebagainya. Sedangkan keunikannya adalah proses deskripsinya, yang oleh penulisnya, bisa jadi telah mengalami reduksi melalui simplifikasi lewat bahasa lokal yang digunakan. Dalam hal ini paparan itu menunjukkan cita-rasa Jawa yang begitu kuat.