Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Karakteristik dan Aktivitas Antioksidan Pedada Beserta Turunannya Rizki Fadhillah Lubis; Gustiarini Rika Putri; Rahmad Syukur Siregar
REACTOR: Journal of Research on Chemistry and Engineering Vol 1, No 2 (2020): Published in December 2020
Publisher : Politeknik ATI Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52759/reactor.v1i2.35

Abstract

Indonesia is a country with the largest mangrove forests in the world. Indonesia also has various types of mangrove plants, one of which is pedada fruit (Sonneratia caseolaris). Pedada fruit is one type of mangrove whose fruit can be eaten. This fruit has good nutritional content and a source of vitamins A, B and C that are needed by the body. In addition, pedada fruit also contains phytochemical compounds that are closely related to antioxidant activity. With natural resources and abundant availability and nutrient content, pedada fruit is recommended to be used as processed food in order to increase food diversification. Pedada fruit has been processed into food processed products such as dodol, syrup, flour, ice cream, hard candy flavor, and jam. This study aims to study the characteristics of pedada fruit and its processed products into jam. Pedada fruit and jam have weak antioxidant activity values where the antioxidant activity is 549.91 ppm and 646.25 ppm, respectively.
FACTORS AFFECTING DEMAND REQUESTS OF BEEF CUTS IN THE MARKET SIBUHUAN Rahmad Syukur Siregar; Aflahun Fadhly Siregar; Juita Rahmadani Manik; Rizki Fadhillah Lubis
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 20, No 3 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.495 KB) | DOI: 10.30596/agrium.v20i3.1154

Abstract

Sapi potong merupakan salah satu ternak penghasil daging di Indonesia. Namun, produksi daging sapi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan karena populasi dan tingkat produktivitas ternak rendah Sibuhan merupakan salah satu konsumsi daerah yang tinggi akan mengkonsumsi daging sapi potong, hal ini diketahui dari informasi yan diperoleh dari konsumen, penjual daging sapi potong serta stake holder terkait. Metode  pengambilan sampel  dilakukan dengan teknik pengambilan sampel aksidental (accidental  sampling) yaitu menentukan sampel berdasarkan  orang yang   ditemui secara kebetulan atau siapa saja yang dijumpai di daerah penelitian yang memenuhi   kriteria. Sampel diteliti  sebanyak 35 sampel konsumen pembeli daging sapi potong. Metode analisis adalah regresi linier berganda yang ditransformasikan kedalam persamaan logaritma natural berganda. Hasil  penelitian dapat disimpulkan  bahwa (1) Secara simultan (serempak) harga daging sapi potong, pendapatan, jumlah tanggungan keluarga, harga barang subsitusi, dan usia berpengaruh terhadap permintaan daging sapi potong pada tingkat kepercayaan 95%, (2) Pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh nyata terhadap permintaan daging sapi potong pada tingkat kepercayaan 95%. Harga daging sapi potong, harga barang subsitusi, dan usia tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan daging sapi potong pada tingkat kepercayaan 95%, dan (3) Perilaku konsumen dapat dilihat pada perameter kondisi daging sapi potong mempunyai nilai rataan 4, warna daging sapi potong dengan nilai rataan 4, manfaat tersendiri dengan rataan 3, kualitas daging sapi potong dengan rataan 4, dan pola hidup sehat dengan nilai rataan 4. Skor perilaku 100% responden (35 sampel) mempunyai skor tinggi (18-25).Kata Kunci : Daging Sapi Potong, Sibuhuan, Acidental Sampling, Regresi Berganda dan Perilaku Konsumen
DETERMINAN KARAKTERISTIK SOSIAL KONSUMEN TERHADAP KUANTITAS KONSUMEN DAGING SAPI DI KOTA MEDAN Rahmad Syukur Siregar; Hilda Julia
AGRIUM: Jurnal Ilmu Pertanian Vol 21, No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.834 KB) | DOI: 10.30596/agrium.v21i1.1492

Abstract

Sapi potong merupakan salah satu ternak penghasil daging di Indonesia. Namun, produksi daging sapi dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan karena populasi dan tingkat produktivitas ternak rendah Medan merupakan salah satu konsumsi daerah yang tinggi akan mengkonsumsi daging sapi potong, hal ini diketahui dari informasi yan diperoleh dari konsumen, penjual daging sapi potong serta stake holder terkait. Metode  pengambilan sampel  dilakukan dengan teknik pengambilan sampel aksidental (accidental  sampling) yaitu menentukan sampel berdasarkan orang yang ditemui secara kebetulan atau siapa saja yang dijumpai di daerah penelitian yang memenuhi   kriteria. Sampel diteliti  sebanyak 96 sampel konsumen pembeli daging sapi potong. Metode analisis adalah model regresi logit binomial (binomial logit regresi) yang mengunakan lebih dari 2 variabel Independen. Hasil  penelitian dapat disimpulkan  bahwa Hasil estimasi menunjukkan bahwa kondisi kesehatan, jenis kelamin, usia, dan pengetahuan mempengaruhi kuantitas konsumsi konsumen secara parsial. Dimana hal ini di jelaskan oleh hasil signifikansi yang di peroleh masing-masing variabel Kondisi kesehatan 0,001, Usia 0,007, Jenis kelamin 0,012, dan Pengetahuan 0,000 dengan α sebesar 0,05. Faktor Pendapatan tidak mempengaruhi kuantitas konsumsi konsumen secara parsial, dimana hal ini dijelaskan oleh nilai signifikansi yang diperoleh yaitu 0,140 dengan α sebesar 0,05.Kata Kunci : Daging Sapi, Determinan, Karakteristik dan Regresi Logit Binomial
PERMINTAAN DAN PENAWARAN TANAMAN OBAT TRADISIONAL DI PROVINSI SUMATERA UTARA Rahmad Syukur Siregar; Rika Ampuh Hadiguna; Insannul Kamil; Novizar Nazir; Nofialdi Nofialdi
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol 13 No 1 (2020): Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jtoi.v13i1.2037

Abstract

ABSTRACT Medicinal plants are plants that can be used as raw materials for traditional medicine, which if it consumed will increase immunity. Indonesian medicinal plants have a high contribution to world drug production. North Sumatra is one of the provinces producing a variety of traditional medicinal plants. There are 63.10% of Indonesian people choose self-medication and there are 21.41% of them take traditional medicine and 3.96% do other treatments. In less than 6 years from 2000 to 2006 there was an increase of the traditional medicine utilization reach of 23.10%. This fact shows that traditional medicinal plants have a strong potential in improving the economy of North Sumatra Province. This study aims to determine (1) the development of traditional medicinal plant production, (2) the form of consumption of traditional medicinal plants, (3) the trade of traditional medicinal plants in North Sumatra, (4) the relationship between the exchange rate and the amount of exports of traditional medicinal plants. The research was carried out by literature study and quantitative approach study. The population and sample study was the people who use medicinal plant and traditional medicine in the province of Sumatra. The study also used secondary data from various sources about the use of traditional medicinal plants. The results of the study revealed that (1) Production of traditional medicinal plants (ginger, galangal, kencur, turmeric, lempuyang, temulawak, temuireng, temulawak, temukunci, cucumber, cardamom, Noni, crown of the gods, kejibeling, bitter and aloe vera) in North Sumatra Province from 2013-2017 were very fluctuatif (2) Consumption of traditional medicinal plants in the North Sumatra province from 2013-2017 has increased and the consumption was vary as follows of: traditional medicine ingredients and as raw material for the pharmaceutical industry, industry of traditional medicinal plants and microbusiness of medicinal plants traditional, (3) trade in traditional medicinal plants in the province of North Sumatra carried out between districts, provinces and international (export) (4) There is no relationship between international trade in medicinal plants with the exchange rate of the rupiah. Keywords: traditional medicinal plants, trade, consumption, exchange rates, exports ABSTRAK Tanaman obat merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional, yang bila dikonsumsi akan meningkatkan kekebalan tubuh. Tanaman obat Indonesia memiliki kontribusi yang tinggi terhadap produksi obat dunia. Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi penghasil aneka ragam tanaman obat tradisional. Data menyebutkan bahwa 63,10% masyarakat Indonesia memilih pengobatan sendiri, sebanyak 21,41% melakukan pengobatan tradisional dan 3,96% melakukan pengobatan lain. Dalam kurun waktu 6 tahun dari tahun 2000 sampai 2006 terjadi peningkatan penggunaan obat tradisional sebanyak 23,10%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tanaman obat tradisional memiliki potensi yang kuat dalam meningkatkan perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perkembangan produksi tanaman obat tradisional, (2) bentuk konsumsi tanaman obat tradisional, (3) perdagangan tanaman obat tradisional di Sumatera Utara dan (4) hubungan antara nilai kurs dengan jumlah ekspor tanaman obat tradisional. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan kuantitatif. Populasi dan sampel penelitian merupakan masyarakat yang melakukan pengobatan secara tradisional di berbagai kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Utara dan juga menggunakan data sekunder dari berbagai sumber terkait penggunaan tanaman obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Produksi tanaman obat tradisional (jahe, lengkuas, kencur, kunyit, lempuyang, temulawak, temuireng, temulawak, temukunci, dringgo, kapulaga, mengkudu, mahkota dewa, kejibeling, sambiloto dan lidah buaya) di Provinsi Sumatera Utara mengalami fluktuasi dari tahun 2013-2017 (2) Konsumsi tanaman obat tradisional di Provinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan dari tahun 2013-2017 dan konsumsi dilakukan dalam bentuk ramuan oleh masyarakat serta dijadikan sebagai bahan baku untuk industri farmasi, industri tanaman obat tradisional dan usaha mikro tanaman obat tradisional, (3) perdagangan tanaman obat tradisional di provinsi Sumatera Utara dilakukan antar kabupaten, provinsi dan internasional (ekspor) (4) Tidak ada hubungan antara perdagangan tanaman obat secara internasional dengan nilai kurs rupiah. Kata kunci: tanaman obat tradisional, perdagangan, konsumsi, kurs, ekspor
TANAMAN BIOFARMAKA; PENYAKIT DAN EKONOMI Rahmad Syukur Siregar; Rika Ampuh Hadiguna; Insannul Kamil; Novizar Nazir; Nofialdi Nofialdi
JURNAL PERTANIAN CEMARA Vol 17 No 1 (2020): JURNAL PERTANIAN CEMARA (CENDEKIAWAN MADURA)
Publisher : Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/fp.v17i1.1041

Abstract

Penentuan komoditas unggulan tanaman biofarmaka menjadi fokus utama Kota Medan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sekaligus menjadi lokomotif ekonomi berkelanjutan. Metode penelitian ini menggunakan metode LQ dan SS, IJAH Analytics dan Studi Pustaka (library research). Hasil analisis melalui metode LQ ditetapkan 3 komoditas tanaman biofarmaka Kota Medan dengan pertumbuhan yang berbeda dan mampu bersaing dengan berbagai komoditas sejenis daerah lain. Pengunaan IJAH Analytics membuktikan komoditas tersebut menghasilkan 14 protein, 52 senyawa kimia dan mampu mengobati 25 penyakit. Hasil studi pustaka memberikan informasi bahwa berbagai jenis penyakit yang dapat disembuhkan menggunakan tanaman Biofarmaka menjadi peluang ekonomi bagi Kota Medan. Menciptakan industrialisasi terhadap komoditas, melalui penciptaan produk akhir yang siap dikonsumsi masyarakat, promosi serta menyediakannya dalam pengobatan medis pada rumah sakit, maka komoditas tanaman biofarmaka akan menjadi lokomotif percepatan ekonomi Kota Medan.
Pelatihan Penggunaan Sensor HMC 5883L Sebagai Petunjuk Arah Kiblat Sumatera Utara Sudirman Lubis; Faisal Irsan Pasaribu; Partaonan Harahap; Wawan Septiawan Damanik; Rahmad Syukur Siregar; Munawar Alfansury Siregar; Puja Rizqy Ramadhan; Soulthan Saladin Batubara
IHSAN : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 2, No 2 (2020): Jurnal Ihsan (Oktober)
Publisher : University of Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/ihsan.v2i2.5336

Abstract

Cara kerja dari sensor HMC 5883L sebagai pendamping kompas analog penunjuk arah mata angin dan penunjuk arah kiblat. Mengetahui kemampuan kerja sensor HMC 5883L untuk hasil pembacaan arah pada layar LCD dan tampilan LED light. Mendapatkan arah kiblat yang akurat dan tampilan arah yang baik agar mudah dipahami pengguna. Dapat sebagai pendamping data kompas RHI yang berada pada Lembaga OIF UMSU. Pada penelitian yang dilakukan pengujian pada sensor kompas HMC 5883L dapat membaca 8 arah mata angin yang telah ditampilkan pada layar LCD dalam bentuk jumlah derajat dalam angka dan batas antara arah sisi Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, Barat Laut, Utara dan Timur Laut. Pada setiap arah dan batas mata angin, selain ditampilkan pada layar LCD batas dari kedelapan arah mata angin juga di tunjukkan pada lampu LED yang menyala sesuai dengan jumlah mata angin sebanyak 8 buah. Kemampuan pembacaan sensor HMC 5883L cukup baik dikarenakan selisih pembacaan sudut kemiringan arah kiblat yang masih dalam kategori aman yaitu 7o sementara rentang jarak aman kemiringan arah kiblat di Indonesia yaitu 5o.
Analysis of Crude Palm Oil Quality Using Statistical Quality Control in the Palm Oil Industry Suci Oktri Viarani M; Rizki Fadhillah Lubis; Ses Jumita; Rahmad Syukur Siregar
JASc (Journal of Agribusiness Sciences) Vol 5, No 2 (2022): "JASc" JOURNAL OF AGRIBUSINESS SCIENCES
Publisher : JASc (Journal of Agribusiness Sciences)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jasc.v5i2.10116

Abstract

This study aims to study the Quality Control Analysis of Crude Palm Oil Quality in the Palm Oil Processing Industry in Kampar Regency, Riau Province. Looking for factors causing quality deviations of Crude Palm Oil and finding solutions to problems causing these quality deviations. The test results using the tools on Statistical Quality Control show that the Free Fatty Acids experience quality deviations. The factors that cause it are humans, methods, machines and raw materials. In addition to the causes of the problem, this study also tries to provide solutions to problems that arise.
Pengaruh Tingkat Penambahan Daun Pepaya (Carica papaya L) Terhadap Karakteristik Nugget Ikan Lele Rizki Fadhillah Lubis; Rahmad Syukur Siregar
Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.964 KB) | DOI: 10.30596/agrintech.v1i1.1670

Abstract

The purpose of this study was to determine the rate of addition of papaya right to characteristic of catfish nuggets. The design used was completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 3 replications. Then do the analysis of variance, followed by Duncan's test New Multiple Range Test (DNMRT) on the real level of 5%. The treatment used is the addition of papaya leaves ranging from 0 g (A), 5 g (B), 10 g (C) and 15 g (D) into 100 grams of material. Data were collected for catfish nugget products include: moisture content, ash content, protein content, crude fiber content, fat content, oil absorption power, identification of alkaloids, β-carotene content, physical analysis, total plate test and organoleptic (color, aroma , taste and texture).The results showed that the addition of 10 grams of papaya leaves are still acceptable to the percentage of panelists who expressed love to really like the color as much as 95%, 85% aroma, flavor and texture of 65% to 80%. Chemical analysis of water content obtained 53.37%, ash content 1.41%, 12.22% protein content; levels of fat before frying 1.88%; levels of fat after frying 9.01%, 2.15% crude fiber; power oil absorption 7.13%; identification alkaloid (+ +); β-carotene content before frying 1993.2201 microg; once fried 1089.0280 microg; violence before frying 3.99 N / cm ², and after frying 2.71 N / cm ² and the plates a total of 1.1 x 104 CFU / g. Keywords: papaya leaves, nugget, catfish, β-carotene and alkaloids
Pengembangan Budidaya Pepaya Jenis California Untuk Meningkatkan Ekonomi Di Desa Nagori Rabuhit Kabupaten Simalungun Rahmad Syukur Siregar; Sudirman Lubis; Zulkifli Siregar
ABDI SABHA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 1 (2020): Oktober
Publisher : CERED Indonesia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/jas.v1i1.46

Abstract

Dalam membangun ekenomi masyarakat pada dasarnya bertujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat secara menmyeluruh agar lebih baik dari keadaan sebelumnya. Pembangunan masyarakat selalu dikaitkan dengan masalah kemiskinan, yang dialami oleh sebagian masyarakat. Saat ini kemiskinan bukan hanya menjadi masalah Indonesia tapi sudah menjadi masalah dunia. Negara Indonesia identik dengan kemiskinan warga negaranya, namum di dalamnya negara Indonesia menginginkan negaranya ini berkembang dan maju. Masalah kemiskinan di Indonesia ditandai oleh rendahnya mutu kehidupan masyarakat yang ditunjukan oleh indeks pembangunan masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi semakin meningkatnya masyarakat miskin maka, salah satu upaya pemerintah melalui KKN-PPM ini adalah membuka peluang seluas-luasnya membantu masyarakat dengan bekerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki sumber daya manusia yang cukup handal.Salah satu upaya yang dilakukan dalam membangkitkan eknomi adalah memanfaatkan perkarangan rumah atau belakang rumah masyarakan untuk budidaya jenis California. Strategi pemberdayaan meliputi strategi manajamen dan teknologi. Untuk merealisasikan rencana hibah KKN-PPM ini maka metode yang dilakukan adalah mengunjungi kelompok masyarakat yang akan dibina, membentuk binaan berupa budidaya papaya jenis California dengan kualitas baik yang siap dipanen dan di pasarkan
PELAYANAN PENYULUH PERTANIAN DAN KEPUASAN PETANI PROGRAM SYSTEM RICE OF INTENSIFICATION (SRI) DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Rahmad Syukur Siregar; Ade Firmansyah Tanjung; Salsabila Salsabila; Aflahun Fadhly Siregar; Nana Trisna Kabaekan; Fadhly Akbar Lubis
JURNAL AGRICA Vol 14, No 1 (2021): JURNAL AGRICA
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agrica.v14i1.4436

Abstract

Penyuluh pertanian sebagai ujung tombak dalam meningkatkan jumlah luas lahan persawahan yang menerapkan sistem budidaya System Rice Of Intensification (SRI) perlu diteliti pelayanannya. Sistem budidaya SRI sangat besar potensinya dalam meningkatkan kesejahteraan petani, karena terjadinya peningkatan produksi. Keadaan yang ada ternyata berbading terbalik dengan luas lahan petani yang menerapkan program SRI di Kabupaten Serdang Bedagai. Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh kehandalan penyuluh secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan petani, untuk mengetahui pengaruh perhatian penyuluh secara parsial berpengaruh terhadap kepuasan petani, untuk mengetahui kehandalan penyuluh memoderasi pengaruh perhatian terhadap kepuasan petani. Lokasi penelitian dilakukan pada tujuh kecamatan Serbajadi, Pantai Cermin, Teluk Mengkudu, Pengejahan, Perbaungan, Dolok Marsihul dan Bandar Khalifah di Kabupaten Serdang Bedagai. Metode sampling dilakukan dengan random sampling dan penentuan sampel dilakukan dengan mengunakan rumus Slovin, sehingga diperoleh jumlah sampel 77 responden dari 327 populasi. Metode analisis data dengan mengunakan analisis Structural Equation Modelling using Partial Least Square (SEM-PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa:Kehandalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan petani program budidaya SRI di Kabupaten Serdang Bedagai, perhatian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan petani program budidaya SRI dan kehandalan memberikan pengaruh yang lemah ketika memoderasi perhatian penyuluh terhadap kepuasan petani program budidaya SRI.