Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Gambaran Kadar Bilirubin pada Ikterus Neonatorum Sebelum dan Pasca Fototerapi di Rumah Sakit Pertamina Cirebon Periode Januari-Agustus 2014 Pusparani, Hessty; W, Tri Ariguntar
JURNAL IBNU SINA BIOMEDIKA Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.722 KB) | DOI: 10.30596/isb.v1i2.1649

Abstract

Latar Belakang. Ikterus terdapat pada kira-kira 50 % dari semua bayi baru lahir di mana sekitar 60% bayi cukup bulan dan 80% bayi preterm mengalami ikterus selama minggu pertama usianya. Fototerapi merupakan modalitas terapi dengan menggunakan sinar yang dapat digunakan untuk pengobatan hiperbilirubinemia pada neonatus. Fototerapi saat ini merupakan standar pengobatan untuk bayi dengan hiperbilirubiemia neonatal. Efeknya secara bertahap dapat menurunkan kadar bilirubin. Tujuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kadar bilirubin pada ikterus neonatorum sebelum dan pasca fototerapi di Rumah Sakit Pertamina Cirebon periode Januari-Agustus 2014. Metode. Metode penelitian menggunakan desain deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional dengan waktu penelitian bulan November 2014. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang berasal dari Medical Record. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yang memenuhi kriteria inkusi dan ekslusi sebanyak 89 pasien. Hasil. Hasil penelitian diperoleh kadar bilirubin pada pasien Ikterus Neonatorum sebelum fototerapi didapatkan hasil paling banyak pada kadar bilirubin antara 12-15 mg/dL sebanyak 31 pasien (34,8%). Setelah dilakukan fototerapi didapatkan penurunan kadar bilirubin paling banyak terjadi antara 7-10 mg/dL sebanyak 47 pasien (52,8%). Setelah ditabulasi didapatkan rerata kadar bilirubin sebelum fototerapi sebesar 16,15 mg/dL dan setelah dilakukan fototerapi sebesar 8,21. Di mana terjadi penurunan rerata kadar bilirubin sebesar 7,94 mg/dL. Kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan adanya penurunan kadar bilirubin pada Ikterus Neonatorum setelah dilakukan fototerapi sebesar 49,16 %.Kata Kunci : Ikterus Neonatorum, Kadar Bilirubin, Fototerapi
Karakteristik Responden dalam Penggunaan Jaminan Kesehatan Pada Era BPJS di Puskesmas Cisoka Kabupaten Tangerang Januari-Agustus 2015 Rahmayanti, Sarah Nadia; Ariguntar, Tri
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Vol 6, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta in Clollaboration with ADMMIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmmr.6128

Abstract

Puskesmas is the main of the program bpjs health. Center role crucial where be the basic health services acting as first contact to the community .The main objective of BPJS is ensure that participants receive the healthcare benefit and the protectionneeds basic health, includes promotive, preventive, curative and rehabilitative treatments.Objectives in this study isto get a profile patient visits Puskesmas Cisoka Tangerang in the era of BPJSjanuary to august 2015. The method used in this study is descriptive with cross sectional method. The respondents in this study is the total patient visits puskesmas cisoka. A measuring instrument in study is data secondary and analysis of data univariat. The result of study has reached 104 respondents. Most patients who visited puskesmas is outpatients as 80,8 %, where 61,5 % of this percentage are women.Health insurance in use outpatients the majority pay own ( patients ) of 78,5 % , where 20,2 % outpatients using health insurance bpjs .The diagnosis of the total visits puskesmas patients suffering ispa the majority of 19,2 % , where ispa is also the percentage of the majority of outpatients .Meanwhile majority of patients diarrhea acute as many as 40 %. The conclusion on this study isvisits patients at puskesmas cisoka most of the patients outpatient with most of patients use health service scheme pay own ( a patient public with the diagnosis most outpatient is tract , while in-patient is acute diarrheal.
Karakteristik Responden dalam Penggunaan Jaminan Kesehatan Pada Era BPJS di Puskesmas Cisoka Kabupaten Tangerang Januari-Agustus 2015 Sarah Nadia Rahmayanti; Tri Ariguntar
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Vol 6, No 1 (2017): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta in Clollaboration with ADMMIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmmr.6128

Abstract

Puskesmas is the main of the program bpjs health. Center role crucial where be the basic health services acting as first contact to the community .The main objective of BPJS is ensure that participants receive the healthcare benefit and the protectionneeds basic health, includes promotive, preventive, curative and rehabilitative treatments.Objectives in this study isto get a profile patient visits Puskesmas Cisoka Tangerang in the era of BPJSjanuary to august 2015. The method used in this study is descriptive with cross sectional method. The respondents in this study is the total patient visits puskesmas cisoka. A measuring instrument in study is data secondary and analysis of data univariat. The result of study has reached 104 respondents. Most patients who visited puskesmas is outpatients as 80,8 %, where 61,5 % of this percentage are women.Health insurance in use outpatients the majority pay own ( patients ) of 78,5 % , where 20,2 % outpatients using health insurance bpjs .The diagnosis of the total visits puskesmas patients suffering ispa the majority of 19,2 % , where ispa is also the percentage of the majority of outpatients .Meanwhile majority of patients diarrhea acute as many as 40 %. The conclusion on this study isvisits patients at puskesmas cisoka most of the patients outpatient with most of patients use health service scheme pay own ( a patient public with the diagnosis most outpatient is tract , while in-patient is acute diarrheal.
NEMIA PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN BAITUL QURRO’ JAKARTA DAN PENGARUHNYA DALAM PRESTASI BELAJAR Tri Ariguntar; Yusri Hapsari; Mohammad Labib; Shahfinaz Humaeratul Althaf; Zeinadine Zidane
Misykat al-Anwar Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Islamic Studies, University of Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/ma.4.2.145-152

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah Mengetahui faktor Anemia Pada Santri Di Pondok Pesantren Baitul Qurro’ Jakarta Dan Pengaruhnya Dalam Prestasi Belajar Mengetahui faktor Anemia Pada Santri Di Pondok Pesantren Baitul Qurro’ Jakarta Dan Pengaruhnya Dalam Prestasi Belajar Metode penelitian yang digunakan adalah Systematic random sampling, yaitu sampel diambil satu persatu berdasarkan kerangka sampel berdasarkan interval tertentu Dari hasil penelitian didapatkan data bahwa terdapat hubungan antar anemia dan prestasi belajar. Santri yang prestasi belajarnya kurang ternyata menderita anemia. Sebaliknya, santri yang tidak menderita anemia, prestasi belajar baik Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah. Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat keparahan yang bisa ringan sampai berat.
Perbandingan Kadar HbA1c pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 yang Disertai Hipertensi dan Tanpa Hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah Duri, Mandau, Bengkalis, Riau Annisa Ichlasia Haryati; Tri Ariguntar Wikaning Tyas
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 18, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.18.1.33-40

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang terjadi saat pankreas tidak dapat menghasilkan hormon insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin tersebut dengan efektif. Komplikasi DM terbanyak adalah hipertensi. Untuk menghindari komplikasi tersebut diperlukan kontrol glikemik berupa pemeriksaan kadar HbA1c. Pemeriksaan HbA1c adalah pemeriksaan yang berfungsi untuk mengukur rata-rata jumlah hemoglobin HbA1c yang berikatan dengan glukosa selama tiga bulan terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kadar HbA1c pada pasien DM tipe 2 yang disertai hipertensi dan tanpa hipertensi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Duri, Mandau, Bengkalis, Riau. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan teknik pengambilan purposive sampling yang mengambil data dari rekam medis pasien DM sebanyak 124 sampel yang terdiri atas 62 sampel penderita DM dengan hipertensi dan 62 sampel penderita DM tanpa hipertensi. Hasil penelitian didapatkan nilai rerata kadar HbA1c pada penderita DM tipe 2 dengan hipertensi 10,742 (SD±2,413) dan pada penderita DM tipe 2 tanpa hipertensi 9,498 (SD±1,336). Secara statistik terdapat perbedaan bermakna antara rerata kadar HbA1c pada penderita DM tipe 2 yang disertai hipertensi dengan tanpa hipertensi. dengan nilai p < 0,005. Pemantauan kadar HBA1c dapat membantu mencegah komplikasi DM.
Edukasi dan Sosialisasi Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pemutusan Mata Rantai Penularan Covid 19 di Masjid-Masjid Jakarta Timur dan Bekasi Fanny Septiani Farhan; Tri Ariguntar; Farsida Farsida; Rayhana Rayhana; Lailan Safina; Rizqa Saenong
Abdi Masyarakat Vol 4, No 1 (2022): Abdi Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/abdi.v4i1.3111

Abstract

Infeksi virus Covid 19 menyebabkan krisis kesehatan dan sosial ekonomi di seluruh dunia. Mudahnya transmisi virus melalui erosol maupun droplet yang keluar dari hidung atau mulut penderita saat batuk, bersin atau kontak dengan benda yang terkontaminasi, akan dengan cepat menular kepada orang lain. Salah satu upaya pencegahan COVID-19 yang perlu dilakukan yaitu selalu menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun. Rumah ibadah seperti masjid, gereja, kuil, merupakan salah satu tempat yang perlu mendapatkan sosialisasi mengenai protokol kesehatan agar masyarakat dapat beribadah dengan tenang sesuai protokol kesehatan, tanpa khawatir terinfeksi Covid 19
Edukasi Kesehatan pada Peserta Didik Smpit dan Smait di Baitul Qurro’ Jakarta pada Pandemi Covid-19 Mohammad Labib; Tri Ariguntar; Yusri Hapsari; Zeinadine Zakaria; Shahfinaz Humaeratul Althaf
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 11 (2022): Volume 4 Nomor 11 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v4i11.7167

Abstract

ABSTRACT Health education is a activities of educating people about health. Areas within this profession encompass environmental health, physical health, social health, emotional health, intellectual health, and spiritual health, This health education held in Pesantren Al-Qur’an Baitul Qurro to giving knowledge about Covid-19.. Areas within this profession encompass environmental health, physical health, social health, emotional health, intellectual health, and spiritual health. This study aims to solve the problem of the health knowledge of students in improving the health status of  students at SMPIT and SMAIT Baitul Qurro Jakarta. Systematic Random Sampling. the implementation team prepares the tools and materials used in the activity. This preparation is focused on preparing all the media and equipment needed to carry out this activity. This activities are carried out by giving education with pamphlete and leaflet, With education pamphlete and leaflet, student getting more knowledge about Covid-19. Developing desirable health practices and health habits. Also health consciousness in the school and the community. Keywords: Schools, Health Education, Covid-19  ABSTRAK Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan mendidik masyarakat tentang kesehatan. Bidang dalam profesi ini meliputi kesehatan lingkungan, kesehatan fisik, kesehatan sosial, kesehatan emosional, kesehatan intelektual, dan kesehatan spiritual, Pendidikan kesehatan ini diadakan di Pesantren Al-Qur'an Baitul Qurro untuk memberikan pengetahuan tentang Covid-19. Bidang-bidang dalam profesi ini meliputi kesehatan lingkungan, kesehatan jasmani, kesehatan sosial, kesehatan emosional, kesehatan intelektual, dan kesehatan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk memecahkan masalah pengetahuan kesehatan siswa dalam meningkatkan derajat kesehatan siswa di SMPIT dan SMAIT Baitul Qurro Jakarta. Systematic Random Sampling. Tim pelaksana menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan. Persiapan ini difokuskan untuk mempersiapkan segala media dan peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini. Kegiatan tersebut dilakukan dengan memberikan edukasi dengan pamflet dan leaflet, dengan adanya pamflet dan leaflet edukasi, siswa mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang Covid-19. Mengembangkan praktik kesehatan yang diinginkan dan kebiasaan kesehatan. Juga kesadaran kesehatan di sekolah dan masyarakat. Kata Kunci: Sekolah, Pendidikan Kesehatan, Covid-19
Pemeriksaan Kesehatan Pada Santri di Pondok Pesantren Baitul Qurro’ Jakarta Pada Pandemi Covid-19 Tri Ariguntar; Yusri Hapsari; Mohammad Labib; Shahfinaz Humaeratul Althaf; Zeinadine Zidane
JURNAL ABDIMAS SERAWAI Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Abdimas Serawai (JAMS)
Publisher : Program Studi Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Bengkulu 

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.857 KB) | DOI: 10.36085/jams.v1i2.4552

Abstract

Community Service is carried out at the Baitul Qurro Islamic Boarding School, Jakarta by means of carrying out health checks. Therefore, the provision of health services targeted at school age children will be more effective if it is carried out at school. The government has launched a UKS program in schools, but so far the program's implementation has not been optimal. Purpose: This study aims to solve the problem of the health status of students and santriwan / santriwati in improving the health status of students at SMPIT and SMAIT Baitul Qurro Jakarta. Method:Systematic Random Sampling. the implementation team prepares the tools and materials used in the activity. This preparation is focused on preparing all the media and equipment needed to carry out this activity. Health checks. Activities are carried out by means of health consultations, measuring hemoglobin, checking blood pressure, Results: Health has a close relationship with learning achievement. Conclusion: The response from the level of knowledge of the school community about the UKS program was in a good category and in general there were very high expectations from the school community regarding the implementation of the UKS program
Hubungan Antara Membaca Buku dengan Kognitif Santri di Pondok Pesantren Baitul Qurro’ Jakarta Mohammad Labib; Tri Ariguntar; Yusri Hapsari; Dhea Charientania Eryanti
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7489

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara membaca buku dengan kognitif santri di pondok pesantren baitul qurro' Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan observasi langsung,tidak langsung dan wawancara terhadap para santri.Dari hasil penelitian didapatkan minat baca santri tinggi yang juga berpengaruh terhadap kognitif santri sehingga prestasi akademiknya meningkat. Latar belakang penelitian ini adalah Pondok Pesantren Al-qur'an Baitul Qurro' Jakarta. Minat membaca buku cukup tinggi, khususnya buku cerita fiksi. Penelitian ini adalah berkenaan dengan pengamatan peneliti di Pondok Pesantren Al-qur'an Baitul Qurro' Jakarta. Peneliti memperhatikan terdapat minat membaca buku cukup tinggi, khususnya buku cerita fiksi atau novel. Berawal dari fenomena inilah, peneliti mengangkat tema tentang membaca buku. Dan setelah diperhatikan secara tidak langsung santri menjadi positif kegiatannya dikarenakan aktivitas membaca ini. Karena santri memerlukan memanfaatkan waktu luang agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif. Dikarenakan kurangnya kegiatan ekstrakurikuler adalah faktor resiko penyakit.
Ekonomi Kesehatan Dalam Komunitas Pondok Pesantren Mohammad Labib*; Tri Ariguntar Wikaning Tias; Yusri Hapsari Utami; Dhea Charientania Eryanti; Edi Sugianto
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 4 (2023): Agustus, Social Religious, History of low, Social Econmic and Humanities
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i4.26822

Abstract

Manhaj al hayat adalah seluruh aturan kehidupan manusia yang bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Aturan tersebut berupa keharusan melakukan yang wajib, menganjurkan melakukan sunnah, menolak yang haram, menghindari yang makruh atau yang mubah. Aturan-aturan tersebut dimaksudkan untuk menjaga keselamatan manusia dalam kehidupanya, baik dari sisi keselamatan agama, keselamatan jiwa dan raga, keselamatan akal, keselamatan harta benda, maupun keselamatan nasab keturunannya. Hal-hal tersebut merupakan kebutuhan pokok atau primer (al-haajat adh-dharuriyyah). Pelaksanaan syariat islam sebagai way of life secara konsisten dalam semua kegiatan kehidupan, akan melahirkan sebuah tatanan kehidupan yang baik, sebuah tatanan kehidupan yang disebut sebagai hayatan thayyibah . Sebaliknya apabila manusia menolak untuk melaksanakan aturan itu atau sama sekali tidak memiliki keinginan untuk mempraktekkan dalam kehidupan, akan melahirkan kekacauan dalam kehidupan seseorang dan akan menimbulkan kemaksiatan dan atau kehidupan yang negatif, serta balasan di akhirat nanti. Aturan-aturan itu juga diperlukan untuk mengelola Aqidah islam a segala sarana dan prasarana kehidupan yang diciptakan Allah SWT untuk kepentingan hidup manusia secara keseluruhan.Wasilah al-hayahini ada dalam bentuk udara, air, tumbuh-tumbuhan, hewan ternak dan harta benda lainnya yang berguna dalam kehidupan. Firman Allah dalam Al Qur’an: “Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit dan Dia maha Mengetahui segala sesuatu. (QS.Al Baqarah ayat: 29). Ekonomi Islam yang memiliki orientasi terhadap kehidupan dunia dan akhirat, yang kehadirannya diharapkan bisa menjadi alternatif dari sistem ekonomi konvensional yang dianggap rapuh dalam membentengi perekonomian dunia. Sistem ekonomi Islam ini semestinya dapat berperan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara, khususnya Indonesia. Istilah Ekonomi Konvensional mulai mencuat ketika ekonomi Islam mulai mulai berkembang. Sebelumnya kata Ekonomi Konvensional biasa kita sebut dengan kata Ekonomi saja. Dengan ketaqwaan yang baik serta kesehatan fisik yang prima, hal ini dapat mewujudkan perekonomian yang sehat baik ekonomi makro, maupun ekonomi mikro. Hasil :Antara ekonomi dan kesehatan memiliki keterkaitan. Hubungan antara ekonomi dengan kesehatan saling mempengaruhi dikarenakan apabila tingkat kesehatan di pondok pesantren baik, maka kondisi ekonomi di pesantren tersebut juga akan baik. Dan sebaliknya, apabila tingkat kesehatan di pondok pesantren rendah, maka kondisi ekonomi di pesantren tersebut juga rendah.