Claim Missing Document
Check
Articles

KEGIATAN PENJANGKAUAN WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENULARAN HIV-AIDS DI LOKASI PROSTITUSI JAKARTA TAHUN 2015 Heryana, Ade; Hubaybah, Hubaybah; Hasnur, Hanifah; Helmi, Helmi; Salmah, Salmah; Rendang, Aden
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractIt’s difficult to prevent the HIV/Aids transmision at active female sexual workers (Wanita Pekerja Seks/WPS) in Jakarta. There are some factors that influence this condition, such as knowledge, attitude, risky behaviour, mobility, and HIV/Aids stigma. Base on this situation, it’s important to conduct the public-based health prevention program or UKBM at WPS. The aims of this activity is to contribute in HIV/Aids prevention program especially at WPS that administered by government (i.e KPA). This activity was conducted in 5 stages i.e preparing, outreaching, group discussing, intervention formulating, and reporting. Outreach activity covering 5 selected prostitution areas in Jakarta (Rawa Bebek, Gang Laler, Dukuh Atas, Bongkaran, and Golden Spa), from 17 November to 31 December 2015, including campaign, VCT services, and distribution of promotion kits (KIE). According to this activity only a half WPS well-known about risk and severity of HIV/Aids; a half of WPS belief that gov’s  HIV/Aids prevention give the beneficiary for them; actually WPS have awareness and willingness to HIV/Aids test but it’s barrier with the specification of their “work hours”; the WPS have trusted with the gov’s recommendation about HIV/Aids prevention and need public’s support; condom use stil the best intervention to prevent HIV/Aids transmission at WPS. Changing toward WPS’s safety sex behavior in order to prevent the sexual transmisiable of HIV-Aids couldn’t be full delegated to WPS herself. This effort should be supported by all of stakeholder who involve in the prevention of sexual transmising of HIV-Aids.        Keywords: HIV/Aids, public health intervention, sexual workersAbstrakPenyebaran penyakit HIV/Aids di kalangan Wanita Pekerja Seks aktif di Jakarta sulit dicegah. Beberapa faktor yang merupakan penyebab kondisi tersebut, antara lain faktor pengetahuan, sikap, perilaku berisiko, mobililitas dan stigma masyarakat terhadap HIV/Aids. Untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan yang sifatnya berbasis masyarakat atau UKBM pada kelompok berisiko WPS. Tujuan kegiatan ini adalah memberi masukan kepada pemerintah (KPA) upaya-upaya pencegahan HIV/Aids di kalangan WPS. Kegiatan dilakukan dalam 5 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan penjangkauan, diskusi kelompok, perumusan intervensi, dan penyusunan laporan kegiatan. Kegiatan penjangkauan dilakukan di 5 lokasi prostitusi terpilih di DKI Jakarta yakni di Rawa Bebek, Gang Laler, Dukuh Atas, Bongkaran, dan Golden Spa, pada 17 November s/d 31 Desember 2015, meliputi sosialisasi, layanan VCT, dan penyebaran media KIE. Tidak semua WPS paham risiko dan bahaya HIV/Aids, sebagian WPS percaya program pemerintah terkait penanggulangan HIV/Aids sangat bermanfaat untuk mereka, sebenarnya WPS sadar dan ingin sekali melakukan tes HIV/Aids namun terkendala waktu pemeriksaan yang disebabkan oleh “jam kerja” WPS lebih banyak dihabiskan malam hingga dini hari, WPS sangat percaya dengan saran-saran atau program penanggulangan HIIV/Aids yang dicanangkan pemerintah dan membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitar, dan penggunaan kondom masih merupakan intervensi ampuh untuk mencegah tertularnya penyakit HIV/Aids di kalangan WPS. Perubahan perilaku seks yang aman pada WPS dalam rangka mencegah penularan HIV-Aids secara seksual tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada WPS itu sendiri, akan tetapi membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.Kata Kunci: HIV/Aids, intervensi kesehatan masyarakat, pekerja seks
Trial of IMCI Algorithm in Disease Detection Card in Suku Anak Dalam in Batanghari District, Jambi Izhar, M. Dody; Hubaybah, Hubaybah; Ruwayda, Ruwayda
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v16i2.19295

Abstract

Integrated Management of Childhood Illness (IMCI) is one of management strategies for sick toddlers, in the form of curative and preventive efforts in order to overcome the toddler's health problems in the Suku Anak Dalam (SAD) in Jambi Province.The study uses a quasy experiment design. The research sample consisted of 11 parents of toddlers (1-5 years old) Tribe of Children in the Village of Hajran, Batin XXIV Sub-District, Batanghari District, Jambi. Statistical analysis with the significance level of the test p is <0.05.The results of the study revealed that the detection card for 1-5 year old children is a valid instrument (coeff: 0,564-0,814) and reliable (coeff: 0,765) in detecting the symptoms of the disease. Based on the analysis of paired samples T test it is known that there is a difference in knowledge before (= 6.45) with after (= 10.18) treatment, thus there is a significant influence (= 3.73. tTest= 5.632, pValue= 0.000) knowledge of parents.The study concluded that the detection card for diseases of infants is a valid and reliable instrument, and there was a significant effect of treatment with the IMCI algorithm.
KEGIATAN PENJANGKAUAN WANITA PEKERJA SEKS (WPS) DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENULARAN HIV-AIDS DI LOKASI PROSTITUSI JAKARTA TAHUN 2015 Heryana, Ade; Hubaybah, Hubaybah; Hasnur, Hanifah; Helmi, Helmi; Salmah, Salmah; Rendang, Aden
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v3i1.1669

Abstract

AbstractIt’s difficult to prevent the HIV/Aids transmision at active female sexual workers (Wanita Pekerja Seks/WPS) in Jakarta. There are some factors that influence this condition, such as knowledge, attitude, risky behaviour, mobility, and HIV/Aids stigma. Base on this situation, it’s important to conduct the public-based health prevention program or UKBM at WPS. The aims of this activity is to contribute in HIV/Aids prevention program especially at WPS that administered by government (i.e KPA). This activity was conducted in 5 stages i.e preparing, outreaching, group discussing, intervention formulating, and reporting. Outreach activity covering 5 selected prostitution areas in Jakarta (Rawa Bebek, Gang Laler, Dukuh Atas, Bongkaran, and Golden Spa), from 17 November to 31 December 2015, including campaign, VCT services, and distribution of promotion kits (KIE). According to this activity only a half WPS well-known about risk and severity of HIV/Aids; a half of WPS belief that gov’s  HIV/Aids prevention give the beneficiary for them; actually WPS have awareness and willingness to HIV/Aids test but it’s barrier with the specification of their “work hours”; the WPS have trusted with the gov’s recommendation about HIV/Aids prevention and need public’s support; condom use stil the best intervention to prevent HIV/Aids transmission at WPS. Changing toward WPS’s safety sex behavior in order to prevent the sexual transmisiable of HIV-Aids couldn’t be full delegated to WPS herself. This effort should be supported by all of stakeholder who involve in the prevention of sexual transmising of HIV-Aids.        Keywords: HIV/Aids, public health intervention, sexual workersAbstrakPenyebaran penyakit HIV/Aids di kalangan Wanita Pekerja Seks aktif di Jakarta sulit dicegah. Beberapa faktor yang merupakan penyebab kondisi tersebut, antara lain faktor pengetahuan, sikap, perilaku berisiko, mobililitas dan stigma masyarakat terhadap HIV/Aids. Untuk itu perlu dilakukan upaya pencegahan yang sifatnya berbasis masyarakat atau UKBM pada kelompok berisiko WPS. Tujuan kegiatan ini adalah memberi masukan kepada pemerintah (KPA) upaya-upaya pencegahan HIV/Aids di kalangan WPS. Kegiatan dilakukan dalam 5 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan penjangkauan, diskusi kelompok, perumusan intervensi, dan penyusunan laporan kegiatan. Kegiatan penjangkauan dilakukan di 5 lokasi prostitusi terpilih di DKI Jakarta yakni di Rawa Bebek, Gang Laler, Dukuh Atas, Bongkaran, dan Golden Spa, pada 17 November s/d 31 Desember 2015, meliputi sosialisasi, layanan VCT, dan penyebaran media KIE. Tidak semua WPS paham risiko dan bahaya HIV/Aids, sebagian WPS percaya program pemerintah terkait penanggulangan HIV/Aids sangat bermanfaat untuk mereka, sebenarnya WPS sadar dan ingin sekali melakukan tes HIV/Aids namun terkendala waktu pemeriksaan yang disebabkan oleh “jam kerja” WPS lebih banyak dihabiskan malam hingga dini hari, WPS sangat percaya dengan saran-saran atau program penanggulangan HIIV/Aids yang dicanangkan pemerintah dan membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitar, dan penggunaan kondom masih merupakan intervensi ampuh untuk mencegah tertularnya penyakit HIV/Aids di kalangan WPS. Perubahan perilaku seks yang aman pada WPS dalam rangka mencegah penularan HIV-Aids secara seksual tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada WPS itu sendiri, akan tetapi membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.Kata Kunci: HIV/Aids, intervensi kesehatan masyarakat, pekerja seks
TRANSMISI SEKSUAL (PMTS) DI KALANGAN WANITA PEKERJA SEKS (WPS) LOKASI GANG LALER KEMAYORAN JAKARTA PUSAT TAHUN 2014 Hubaybah -; Fadzlul -
JAMBI MEDICAL JOURNAL "Jurnal Kedokteran dan Kesehatan" Vol. 4 No. 1 (2016): JAMBI MEDICAL JOURNAL Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.785 KB) | DOI: 10.22437/jmj.v4i1.3100

Abstract

Abstract PMTS (HIV-AIDS Prevention Program through Sexual Transmission) is a program of HIV-AIDS prevention which was initiated by the National AIDS Commission (KPAN), its aim is to do HIV prevention comprehensively, interactively and effectively on the key population which is female sex workers, however, as it is known that the purpose of this program has not been reached. The research objective was to evaluate HIV-AIDS prevention program through sexual transmittion among female sex workers at Gang Laler Kemayoran Central Jakarta 2014.The research is using cualitative method, data assessment method is found through deep interview and document review, data validation is using triangulate sourch, data and method. The reseach show thatlack of coordination, lack of funds, facilities and infrastructure have become the reason whythe goal PMTS program cannot be achieved yet, marked with dysfunctional Location Working Unit. Location Working Unit is one key to success that can run the entire activities, so the suggestions of this research are to improve the coordination of KPAK with LSM/NGO, SKPD, Location Working in a form of routine meetings, to allocate the routine funds for Location Working Unit and the entire activities, as well as providing facilities and infrastructure to support the activities.   Keywords: HIV AIDS, PMTS, Program Evaluation
Analisis Kualitas Air Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Khayangan Kota Sungai Penuh Fitria Eka Putri; Hubaybah Hubaybah; Adelina Fitri; Mochammad Dzikri Andiatama
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2022): JIK-April Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v6i1.494

Abstract

Kualitas fisik dan kimia air sering menjadi permasalahan di wilayah kerja PERUMDA Tirta Khayangan, terhitung dari bulan Januari 2020 sebanyak 34 aduan dan pada tahun 2021 sampai dengan bulan Agustus banyak keluhan yang diterima pihak PERUMDA melalui  pesan singkat dengan aduan konsumen yang menyatakan bahwa belum optimalnya kuantitas dan kualitas air, ditandai dengan  masyarakat yang kesulitan air bersih, serta air yang didapatkan tersebutpun masih keruh dan berbau. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kualitas air Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Tirta Khayangan Kota Sungai Penuh. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik, penelitian ini dilakukan di PERUMDA Tirta Khayangan Kota Sungai Penuh, penentuan unit sampel dilakukan dengan metoda purposive sampling dengan tekhnik Total Sampling, pengambilan sampel air dilakukan di empat instalasi pengolahan air yang berbeda. Hasil uji kualitas air ditemuka pada IPA Tanah Kampung masih belum memenuhi standar, dengan nilai dari parameter kekeruhan dan pH yang masih belum memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan. IPA Kumun Debai dari parameter suhu, kekeruhan, dan pH juga belum memenuhi standar baku mutu yang telah ditetapkan. Mengingat masih tingginya nilai kekeruhan perlu dilakukan pemantauan dan pembersihan secara berkala terhadap sisa lumpur pada pipa dan bahan organik yang ada pada air baku setiap IPA karena masih terdapat banyaknya tumbuhan terendam dan mati.
SKRINING ANEMIA DEFISIENSI BESI, PEMBERIAN TABLET FE DAN PENGENALAN BAHAN BAKU MAKANAN TINGGI BESI KEPADA MASYARAKAT DI DESA MUARA JAMBI, KECAMATAN MARO SEBO, KABUPATEN MUARO JAMBI Wahyu Indah Dewi Aurora; Hubaybah Hubaybah; Meinarisa Meinarisa; Hasna Dewi; Siti Raudhah
Medical Dedication (medic) : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat FKIK UNJA Vol. 4 No. 2 (2021): MEDIC. Medical dedication
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Introduction: Anemia is a condition characterized by a reduced concentration of hemoglobin in the blood. There are various causes of anemia, both physiological due to pregnancy or high activity, as well as the result of pathological Mild to moderate anemia rarely causes symptoms so it is considered that there are no problems in the body. Anemia is a problem that occurs almost all over the world. The global prevalence of anemia in 2019 was 22.8%, with the highest prevalence in children under five years of age 39.7%. Method: This activity has been carried out on July 27, 2021. The location of the activity will be in Muara Jambi Village, Maro Sebo District, Muaro Jambi Regency. The method of activity is anemia screening, by gathering the community with the application of health protocols, conducting anemia screening by checking hemoglobin levels for free for the community, giving iron tablets to the community and introducing raw materials for high-iron foods to the community in the form of leaflets, counseling and discussion groups. Results and Discussion: The age of participants in this service is 18 participants who are less than 40 years old, and 12 participants who are more than 41 years old. After the Hemoglobin examination, the average participants had normal Hemoglobin with a value of more than 11 mg/dL. But there were 3 participants who had HB below 11 mg/dL. These 3 participants are at risk for iron deficiency anemia Conclusion: The implementation of this service was welcomed by the village government and the local community. This service is one solution that wants to be given to the community, regarding the problem of anemia that has been happening so far. From the screening results, the majority of the population's HB was normal. It is hoped that this research can increase public knowledge about raw materials for high-iron foods and the prevention of anemia, especially in pregnant women, children and other communities. Keywords: Iron Deficiency Anemia, High Iron Food Ingredients ABSTRAK Pendahuluan: Anemia adalah kondisi yang ditandai dengan berkurangnya konsentrasi hemoglobin di dalam darah. Penyebab anemia ada bermacam-macam, baik bersifat fisiologis akibat kehamilan atau aktifitas yang tinggi, maupun akibat dari patologis Anemia ringan hingga sedang jarang menimbulkan gejala sehingga dianggap tidak ada masalah di dalam tubuhnya. Anemia merupakan permasalahan yang terjadi hampir di seluruh dunia. Prevalensi Anemia secara global pada tahun 2019 adalah 22,8%, dengan prevalensi tertinggi pada anak di bawah lima tahun 39,7%. Metode: Kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 27 Juli 2021. Lokasi kegiatan akan dilakukan di Desa Muara Jambi, Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi. Metode kegiatannya adalah skrining anemia, dengan mengumpulkan masyarakat dengan penerapan protocol kesehatan, melakukan skrining anemia dengan pemeriksaan kadar hemoglobin gratis bagi masyarakat, pemberian tablet besi kepada masyarakat dan mengenalkan bahan baku makanan tinggi besi kepada masyarakat dalam bentuk leaflet, penyuluhan dan grup diskusi. Hasil dan Pembahasan: Usia peserta pada pengabdian ini di mana peserta yang berusia kurang dari 40 tahun ada 18 peserta, dan peserta yang lebih dari 41 tahun ada 12 orang. Setelah dilakukan pemeriksaan Hemoglobin, rata-rata peserta memiliki Hemoglobin yang normal dengan nilai lebih dari 11 mg/dL. Tetapi ada 3 peserta yang memiliki HB di bawah 11 mg/dL. 3 peserta ini memiliki risiko untuk terjadi anemia defisiensi besi Kesimpulan: Pelaksanaan pengabdian ini disambut baik oleh pemerintah desa dan masyarakat setempat. Pengabdian ini adalah salah satu solusi yang ingin diberikan kepada masyarakat, tentang permasalahan anemia yang selama ini terjadi. Dari hasil skrining didaptkan HB masyarakat mayoritas normal. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bahan baku makanan tinggi zat besi dan pencegahan terjadinya anemia terutama pada wanita hamil, anak-anak dan masyarakt lainnya. Kata Kunci: Anemia Defisiensi Besi, Bahan Makanan Tinggi Besi
Hubungan Obesitas Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang Tahun 2018 Sintia Tri Handayani; Hubaybah Hubaybah; Dwi Noerjoedianto
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6535

Abstract

Prevalensi di Puskemas Olak Kemang Kota Jambi memiliki peringkat pertama dari 20 Puskesmas yang ada di Kota Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko obesitas dan aktivitas fisik yang berhubungan dengan kejadian DM tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi 2018. Penelitian menggunakan rancangan case control dengan teknik probability sampling dengan jumlah sampel 100 responden. Data dianalisis dengan uji Chi Square dengan CI: 95% dan α=0,05. Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran obesitas dan aktivitas fisik di wilayah kerja Puskesmas Olak Kemang yaitu responden yang obesitas (52,0%), responden yang tidak obesitas (48,0%) dan responden yang memiliki aktivitas fisik cukup (97,0%), responden yang memiliki aktivitas fisik rendah (3,0%). Faktor yang berhubungan dengan kejadian DM tipe II adalah obesitas nilai p value = 0,001; OR = 4,529 yaitu seseorang yang memiliki obesitas beresiko 4 kali lipat mengalami DM tipe II dari yang tidak memiliki obesitas . Sedangkan faktor yang tidak berhubungan dengan kejadian DM tipe II adalah aktivitas fisik p value = 1,000; OR = 0,490 yaitu aktivitas fisik merupakan faktor protektif terhadap kejadian DM tipe II. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian DM tipe II di Puskesmas Olak Kemang Kota Jambi 2018.
Evaluasi Proses Implementasi Posbindu PTM Di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Sungai Duren Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2017 Ramadhani Eka Putri; Hubaybah Hubaybah; Asparian Asparian
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6536

Abstract

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi tahun 2017 terlihat bahwa Puskesmas Simpang Sungai Duren merupakan Puskesmas terbanyak yang berhasil membentuk Posbindu PTM di Kecamatan Jambi Luar Kota. Persentase terbentuknya Posbindu PTM 77,8% berarti tujuh Posbindu PTM terbentuk di tujuh desa dari sembilan desa wilayah kerja serta ada lima Posbindu PTM yang aktif mengimplementasikan Posbindu PTM selama minimal satu tahun terakhir. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui proses implementasi Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Sungai Duren Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data melalui metode wawancara mendalam dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan teknik triangulasi sumber, metode dan teori. Hasil evaluasi proses implementasi yaitu Posbindu PTM di Wilayah Puskesmas Simpang Sungai Duren telah melaksanakan pelayanan sistem lima meja. Pada masing-masing kategori implementasi terdapat beberapa kendala yaitu belum memiliki tempat khusus pelaksanaan Posbindu PTM, peran kader belum optimal, kurangnya jumlah kader, minimnya sumber dana, kurangnya koordinasi hasil kegiatan dengan pemangku kepentingan dan kader belum mampu memberikan edukasi KMS-FR serta pelaporan dengan sistem online. Ada perbedaan antara proses implementasi Posbindu PTM yang telah dilaksanakan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada pedoman implementasi Posbindu PTM.
Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas Fisik Terhadap Usia Menarche Pada Siswi Di SDN 47/IV Kota Jambi Tahun 2018 Valensia Br Napitupulu; Hubaybah Hubaybah; Rd. Halim
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6544

Abstract

Menarche merupakan menstruasi yang pertama kali dialami remaja putri, dimana secara fisik ditandai dengan keluarnya darah dari vagina akibat peluruhan lapisan endometrium. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dan aktivitas fisik terhadap usia menarche pada siswi di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi Tahun 2018. Jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified random sampling. Besar sampel sebanyak 65 siswi. Penelitian ini dilaksanakan pada di Sekolah Dasar Negeri 47/IV Kota Jambi pada bulan Maret 2018. Data penelitian aktivitas fisik diperoleh dengan modifikasi kuesioner Physical Activity Questionnaire for Older Children (PAQ-C) dan pengukuran langsung terhadap berat badan dan tinggi badan untuk status gizi. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 55,4 % siswi sudah mengalami menarche normal, 50,8% siswi dengan status gizi gemuk dan 58,5% siswi kurang aktif dalam melakukan aktivitas fisik. terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi terhadap usia menarche (p value =0,080,α=0,05) dan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik terhadap usia menarche (p value = 0,026 , α=0,05).
Analisis Pembiayaan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) terhadap Indikator Capaian sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang Kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Jambi Tahun 2016 Hubaybah Hubaybah; Dwi Noerjoedianto
Jurnal Kesmas Jambi Vol. 2 No. 1 (2018): Vol. 2 - No. 1 - Maret 2018
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkmj.v2i1.6546

Abstract

Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan, perlu adanya pembiayaan kesehatan, yang bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perencanaan dan realisasi anggaran program KIA, menganalisis pembiayaan program KIA terhadap indikator capaian sesuai SPM di Dinas Kesehatan Kota Jambi tahun 2016. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Kesehatan Kota Jambi dengan waktu penelitian dari bulan Mei – September 2017. Hasil penelitian ini menunjukkan seluruh aktifitas Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2016 mengalami presentasi peningkatan yang signifikan antara target dan realisasi masing-masing cakupan pelayanan kecuali hanya dua cakupan pelayanan yang belum memenuhi target. Hal ini menandakan bahwa target yang ingin dicapai oleh dinas kesehatan Kota Jambi dianggap melibihi target yang di rencanakan. Namun demikian data diatas juga menunjukkan terdapat beberapa cakupan pelayanan yang belum memenuhi target yang ingin dicapai, seperti pada cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani, dimana target yang ingin dicapai 80% sedangkan realisasinya hanya 55%. Kemudian cakupan peserta KB aktif dimana target yang ingin dicapai 70% sedangkan realisasinya hanya 62%.