Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pengaruh pemberian Paket “Affection” terhadap Aktivitas Seksual pada Pasangan Menopause Setyaningsih, Maria Magdalena; Sutiyarsih, Emy; Purwandhani, Eli Lea Widhia; Rahayu, Marta Indah Tri
Journal of Ners and Midwifery Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.329 KB) | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p056-062

Abstract

Menopause merupakan masa kritis kehidupan wanita, pada periode ini terjadi perubahan fisik maupun psikis. Pada periode inilah seorang wanita merasa dirinya menjadi tua dan takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami, dengan bertambahnya usia masalah ini tidak harus terjadi. Tujuan penelitian adalah  menganalisis  Pengaruh  Pemberian  Paket  “Affection”  Terhadap Aktifitas  Seksual  Pada  Pasangan  Menopause.  Metode  yang  digunakan adalah Quasy eksperiment dengan desain penelitian Pretest Post test One Group  Design.  Populasi  dan  sampelnya  adalah  wanita  menopause  yang memiliki suami dan tidak menderita penyakit yang dapat mempengaruhi aktifitas seksual, sebanyak 20 wanita di dusun Wonosari sebagai kelompok perlakuan dan 20 wanita di dusun Sukosari sebagai kelompok kontrol dengan tehnik Simple Random Sampling. Berdasarkan hasil uji paired sample t test pada kelompok kontrol nilai signifikansi sebesar 0.514 > alpha 0.05 (p > 0.05), bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan aktifitas seksual pada wanita menopause pada pre dan post intervensi. Pada kelompok perlakuan hasil uji t independent  nilai signifikansi sebesar 0.023 (p<0.05), bahwa terdapat pengaruh pemberian paket “Affection” terhadap peningkatan aktifitas seksual pasangan menopause. Aktifitas seksual wanita menopause pada kelompok perlakuan lebih tinggi daripada sebelum diberikan intervensi.  Oleh karena itu dianjurkan bagi petugas puskesmas untuk menindaklanjuti dengan me- ngembangkan program promosi kesehatan melalui penyebarluasan peman- faatan paket “Affection” bagi pasangan menapouse.  Menopause is a critical period of a woman’s life, during this period physi- cal and psychological changes might occur. During this period, a woman felt herself getting old and afraid if she cannot fulfill her husband sexual needs.  This  case  suppose  not  happend  eventhough  the  age  of  a  woman increasing.  The  purpose  of  the  research  is  to  analyze  Effects  of  Giving Affection  Packages  on  Sexual  Activities  in  Menopause  Couples.  That method used is Quasi experiment with Pretest Post test One Group Design research  design.  The  population  and  the  sample  is  menopausal  women who have  husbands and do not suffer from a disease that can affecting sexual activity, there were 20 women in Wonosari district as a treatment group  and  20  women  in  Sukosari  district  as  a  control  group  with  the Simple Random Sampling technique. Based on the results of study on paired sample t test in the control group with a significance value of 0.514 & gt; alpha  0.05  (p &  gt;  0.05),  there  was  no significant  difference  in  sexual activity in postmenopausal women in the pre and post intervention. On the treatment group the results of the independent t test significant value of 0.023 (p & lt; 0.05), there was an influence on giving “Affection” package to menopausal couples in the case of sexual activity. Women’s sexual activ- ity  on  menopausal  age  in  the  treatment  group  was  higher  than  before given intervention. Therefore It is recommended for puskesmas officers to follow up by developing health promotion programs through disseminat- ing the application of the “Affection” package for menapouse couples.
Analisi Faktor yang Mempengaruhi Lansia datang ke Pelayanan Kesehatan A. Sri S., Sr. Felisitas; Vinsur, Elizabeth Yun Yun; Sutiyarsih, Emy
Journal of Ners and Midwifery Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.072 KB) | DOI: 10.26699/jnk.v6i2.ART.p189-196

Abstract

Sarana dan fasilitas dalam pelayanan kesehatan bagi lansia telah disediakan oleh pemerintah Indonesia melalui satuan terkecil di masyarakat yaitu puskesmas & posyandu lansia, akan tetapi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia baik untuk upaya promotif, preventif, dan kuratif masih belum optimal. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lansia datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh faktor pengambilan keputusan, sumber pembiayaan, kualitas pelayanan, akses jarak, akses transportasi, persepsi terkait gejala yang mempengaruhi lansia datang ke pelayanan kesehatan. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Nonprobability sampling dengan teknik accidental sampling. Populasinya lansia yang terdaftar di Posyandu lansia Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Partisipan penelitian ini adalah para lansia yang bertemu dengan peneliti saat pengambilan data didapatkan sampel sebanyak 50 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah disiapkan. Hasil analisis data menggunakan chi-square didapatkan ada pengaruh antara pengambilan keputusan (p=0.031), sumber pembiayaan (p=0,021), kualitas pelayanan (p=0.021), akses jarak (p=0.006), akses transportasi (p=0.043) masing-masing terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia. Hasil uji multivariat menggunakan regresi logistik didapatkan hasil tidak ada faktor yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia (p>0.05). Berdasarkan hasil penelitian, perlu adanya perhatian terhadap pelayanan kesehatan primer khususnya posyandu lansia agar lebih optimal pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia khususnya dalam upaya preventif dan promotif dengan memberdayakan masyarakat setempat melalui kader kesehatan posyandu lansia bekerjasama dengan tim kelompok kerja (pokja) lansia dari Puskesmas dan juga tenaga kesehatan yang bertugas di desa.
Pengaruh pemberian Paket “Affection” terhadap Aktivitas Seksual pada Pasangan Menopause Maria Magdalena Setyaningsih; Emy Sutiyarsih; Eli Lea Widhia Purwandhani; Marta Indah Tri Rahayu
Journal of Ners and Midwifery Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i1.ART.p056-062

Abstract

Menopause merupakan masa kritis kehidupan wanita, pada periode ini terjadi perubahan fisik maupun psikis. Pada periode inilah seorang wanita merasa dirinya menjadi tua dan takut tidak dapat memenuhi kebutuhan seksual suami, dengan bertambahnya usia masalah ini tidak harus terjadi. Tujuan penelitian adalah  menganalisis  Pengaruh  Pemberian  Paket  “Affection”  Terhadap Aktifitas  Seksual  Pada  Pasangan  Menopause.  Metode  yang  digunakan adalah Quasy eksperiment dengan desain penelitian Pretest Post test One Group  Design.  Populasi  dan  sampelnya  adalah  wanita  menopause  yang memiliki suami dan tidak menderita penyakit yang dapat mempengaruhi aktifitas seksual, sebanyak 20 wanita di dusun Wonosari sebagai kelompok perlakuan dan 20 wanita di dusun Sukosari sebagai kelompok kontrol dengan tehnik Simple Random Sampling. Berdasarkan hasil uji paired sample t test pada kelompok kontrol nilai signifikansi sebesar 0.514 > alpha 0.05 (p > 0.05), bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan aktifitas seksual pada wanita menopause pada pre dan post intervensi. Pada kelompok perlakuan hasil uji t independent  nilai signifikansi sebesar 0.023 (p<0.05), bahwa terdapat pengaruh pemberian paket “Affection” terhadap peningkatan aktifitas seksual pasangan menopause. Aktifitas seksual wanita menopause pada kelompok perlakuan lebih tinggi daripada sebelum diberikan intervensi.  Oleh karena itu dianjurkan bagi petugas puskesmas untuk menindaklanjuti dengan me- ngembangkan program promosi kesehatan melalui penyebarluasan peman- faatan paket “Affection” bagi pasangan menapouse.  Menopause is a critical period of a woman’s life, during this period physi- cal and psychological changes might occur. During this period, a woman felt herself getting old and afraid if she cannot fulfill her husband sexual needs.  This  case  suppose  not  happend  eventhough  the  age  of  a  woman increasing.  The  purpose  of  the  research  is  to  analyze  Effects  of  Giving Affection  Packages  on  Sexual  Activities  in  Menopause  Couples.  That method used is Quasi experiment with Pretest Post test One Group Design research  design.  The  population  and  the  sample  is  menopausal  women who have  husbands and do not suffer from a disease that can affecting sexual activity, there were 20 women in Wonosari district as a treatment group  and  20  women  in  Sukosari  district  as  a  control  group  with  the Simple Random Sampling technique. Based on the results of study on paired sample t test in the control group with a significance value of 0.514 & gt; alpha  0.05  (p &  gt;  0.05),  there  was  no significant  difference  in  sexual activity in postmenopausal women in the pre and post intervention. On the treatment group the results of the independent t test significant value of 0.023 (p & lt; 0.05), there was an influence on giving “Affection” package to menopausal couples in the case of sexual activity. Women’s sexual activ- ity  on  menopausal  age  in  the  treatment  group  was  higher  than  before given intervention. Therefore It is recommended for puskesmas officers to follow up by developing health promotion programs through disseminat- ing the application of the “Affection” package for menapouse couples.
MEDIA PROMOSI KESEHATAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI VIRUS CORONA (COVID-19) Emy Sutiyarsih
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 2 No 2 (2021): April
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v2i2.164

Abstract

ABSTRAK Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat “Media Promosi Kesehatan Kesiapsiagaan Menghadapi Virus Corona (Covid-19)” diawali dengan pengkajian awal terhadap keadaaan di kota Malang. Pengkajian awal didapatkan permasalahan bahwa semakin bertambahnya angka kejadian penyakit Corona (Covid-19) di Kota Malang. Bedasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Malang, penambahan tersebut karena ada transmisi dari kerabat dekat atau keluarga pasien positif Covid-19. Kegiatan Promosi Kesehatan Kesiapsiagaan Menghadapi Virus Corona (Covid-19) diawali dengan pengisian pretest melalui googleform selanjutnya dilaksanakan Kegiatan penyampaian materi Kesiapsiagaan Menghadapi Virus Corona (Covid-19) secara daring dengan menunjukkan cara memakai dan melepas masker yang benar, cara mencuci tangan yang benar, pelaksanaan social distancing, Etika batuk dan bersin dengan menggunakan media video yang di share di grup WhatsApp ibu PKK RT 05, grup WhatsApp ibu PKK RT 06, grup WhatsApp ibu Wanita Katholik Wilayah Yohanes Pemandi 2X seminggu selama 1 bulan. Hasil postest menunjukkan ada peningkatan pengetahuan ibu-ibu tentang pencegahan penyebaran virus corona. Dengan adanya penambahan pengetahuan dan pengingkatan kesadaran masyarakat mengenai kesiapsiagaan menghadapi virus corona, diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan dalam melakukan pencegahan penyebaran virus corona dalam kehidupan sehari-hari pada keluarga. Kata Kunci: promosi, kesehatan, virus corona ABSTRACT Community Partnership Program "Media Promotion of Health Awareness Facing Corona Virus (COVID-19)" begins with an initial assessment of the situation in Malang. Initial assessment was obtained that the increasing incidence of Corona disease (COVID-19) was found in Malang. Based on data from the Malang City Health Office, the addition is due to transmission from close relatives or families with positive COVID-19. Health Awareness Promotion Activities Facing Corona Virus (COVID-19) begins with pretest by google form. Furthermore, we provide material explanation of Corona Virus Preparedness (COVID-19) online by showing how to wear and remove the correct mask, how to wash hands with WHO standards, examples of social distancing, how to coughing and sneezing properly using video media shared in WhatsApp groups. WhatsApp group includes the empowerment of family welfare (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga/PKK) group RT 05, RT 06, and the WKRI Group of John Baptism Region whose presentation was conducted twice a week in a month. Post-test results showed there was an increase in knowledge in each group about the prevention of the spread of coronavirus. The addition of knowledge and increased public awareness about the preparedness to face the corona virus, is expected to increase compliance in preventing the spread of coronavirus in daily life in their families. Keywords: promotion, health, COVID-19
EFEKTIFITAS MEDIA AUDIOVISIUL PERAWATAN TALI PUSAT TERHADAP KEMAMPUAN IBU MERAWAT DAN KEJADIAN GRANULOMA UMBILIKAL Maria Magdalena Setyaningsih; Emy Sutiyarsih
Bahasa Indonesia Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Kebidanan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perawatan tali pusat perlu mendapat perhatian karena tali pusat harus dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, hingga puput dan terhindar dari infeksi. Oleh karena itu diperlukan media yang tepat untuk menerangkan secara detail. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi efektivitas penggunaan media audiovisual perawatan tali pusat terbuka terhadap kemampuan ibu merawat dan angka kejadian Granuloma Umbilikal (Anstepend) pada bayi baru lahir. Metode yang digunakan adalah True eksperimen dengan pendekatan post tes only pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Populasi dan sampelnya adalah ibu 2 jam pasca melahirkan yang berjumlah 20 responden. Hasil penelitian uji chi square menunjukkan nilai signifikansi 0.653 > 0.05 dan uji fiksher 0,303 > 0.05 artinya tidak ada perbedaan kejadian granuloma umbilikal dengan kemampuan ibu dalam merawat tali pusat antara responden pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Kejadian Granuloma Umbilikal pada bayi baru lahir dipengaruhi banyak faktor lain yang perlu diteliti.
Efektifitas Emotional Freedom Technique (EFT) Terhadap Penurunan Tingkat Depresi Pada Lansia Emy Sutiyarsih; Sr. Felisitas A Sri S
coba Vol 6 No 1 (2017): Nopember 2017
Publisher : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.647 KB) | DOI: 10.32831/jik.v6i1.145

Abstract

Depression in eldery couldn’t be easily detected because physical complaint was more often than emotional complaint. In severe case, depression could cause suicidal behaviour (Irawan, 2013). Therefore, elderly need assistance to deal with depression, and Emotional Freedom Technique (EFT) is one of the solution. Research design is pre-experimental design, using pre-test and post-test design. Before intervention, Geriatric Depression Scale test were given to one group of elder people. EFT intervention were given two times for four weeks, and Geriatric Depression Scale test were tested after intervention. Population was elder people who fulfill inclusion criterias, and 30 elderly were obatained. The significancy result was 0,000 (α = 0,05), it could be inferred that EFT has a strong relationship to depression scale. EFT could significantly reduce depression scale in elderly, so it can bes used effectively.
Faktor-Faktor Determinan yang melatar belakangi Kehamilan Remaja di Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang Maria Magdalena Setyaningsih; Emy Sutiyarsih
Journal of Ners and Midwifery Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v7i2.ART.p247-255

Abstract

Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada remaja berusia kurang dari 20 tahunan. Kehamilan remaja memberikan banyak kerugian bagi kesehatan, mental dan psikologis, kesejahteraan ekonomi dan peluang karier, kemiskinan dan prospek kehidupan masa depan remaja. Tujuan penelitian mengidentifikasi faktor determinan yang melatarbelakangi terjadinya kehamilan remaja. Jenis penelitian adalah penelitian analitik kategorik jenis survei kuantitatif dengan desain case control. Populasi semua perempuan yang bertempat tinggal di wilayah dusun Wonosari, Sukosari, dan Krajan Pandansari dan pernah/sedang hamil pertama kali pada usia kurang dari 20 tahun. Teknik pengambilan sampel cluster random sampling besar sampel 73. Berdasarkan hasil model akhir analisis multivariat, diketahui bahwa variabel pendidikan, riwayat kehamilan remaja pada keluarga dan usia menikah merupakan variabel yang berhubungan dengan kejadian kehamilan remaja setelah dikontrol oleh variabel akses informasi, responden berpendidikan rendah memiliki peluang 20,8 kali lebih tinggi, responden yang memiliki riwayat kehamilan remaja pada keluarga memiliki peluang 14,9 kali lebih tinggi, responden yang menikah pada usia <20 tahun memiliki peluang 12,1 kali lebih tinggi, responden dengan pemahaman yang kurang baik terkait penggunaan kondom memiliki peluang 5,9 kali lebih tinggi untuk terjadi kehamilan remaja. Oleh karena itu perlu dibangun karakter buiding, sosial karakter suport untuk para ibu remaja dan keluarga sehingga terbangun interaksi yang baik dalam keluarga yang dilandasi dengan pendidikan dan pemahaman yang baik tentang Pendidikan seksualitas. Teen pregnancy is a pregnancy that occurs in adolescents aged less than 20 years old. Teen pregnancy provides many disadvantages for health, mental, psychological, economic well-being, career opportunities, poverty, and the future life. The aim of the study was to identify the determinants underlying teen pregnancy incidence. This study was a quantitative study with categorical analytic method. The study design used a case control with two comparison groups. The groups were control group and case group. The population in this study was all women who lived in the Wonosari, Sukosari, and Krajan Pandansari district and had or were pregnant for the first time at the age of less than 20 years old. Seventy three respondents were recruited using cluster sampling technique. The case group consists of women who were or had pregnant for the first time at the age of less than 20 years old and their children are currently aged ≤ 1 years old. The control group consists of women who were pregnant for the first time at the age of > 20 years old. The data was collected using a questionnaire. The findings showed that education, history of teen pregnancy in family and the age of marriage were related to the incidence of teen pregnancy after being controlled by information access. Low-educated respondents had 20.8 times higher chance of experiencing teen pregnancy; respondents with a history of teen pregnancy in the family had 4.9 times higher chance of experiencing teen pregnancy; respondents who were married at the age of < 20 years old had 12.1 times higher chance of experiencing teen pregnancy; respondents with poor understanding of condom use had 5.9 times higher chance of teenage pregnancy. In conclusion, the findings suggest to build good interactions in the family based on education and a good understanding of sex education.
The Analysis of The Influence of Information about The Covid-19 Pandemic on Toddlers’ Parenting Emy Sutiyarsih; Narita Diatanti; Eli Lea WP
Journal of Ners and Midwifery Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v9i1.ART.p068-073

Abstract

The government's policy in implementing the New Normal to prevent the spread of COVID-19 has changed all aspects of society, including the family environment. In current conditions, parenting is the most important thing in determining optimal child development (Dewi and Khotimah, 2020). The conditions of parenting and communication in the family have both positive and negative impacts on children's development.  (Kuswanti, Munadhil, Zainal & Oktarina, 2020). The aim of this study was to analyze the effect of information about the COVID-19 pandemic on toddlers’ parenting. This study was a cross-sectional analytical study. This study used a bivariate data analysis with Chi Square test. The findings showed that the p-value was (0.0001) < 0.05, so it could be concluded that there was a significant influence between the received information and toddlers’ parenting. Therefore, it is necessary to have the right information about the COVID-19 pandemic so that mothers can make the right and correct choices about parenting for toddlers.
Analisi Faktor yang Mempengaruhi Lansia datang ke Pelayanan Kesehatan Sr. Felisitas A. Sri S.; Elizabeth Yun Yun Vinsur; Emy Sutiyarsih
Journal of Ners and Midwifery Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v6i2.ART.p189-196

Abstract

Sarana dan fasilitas dalam pelayanan kesehatan bagi lansia telah disediakan oleh pemerintah Indonesia melalui satuan terkecil di masyarakat yaitu puskesmas & posyandu lansia, akan tetapi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia baik untuk upaya promotif, preventif, dan kuratif masih belum optimal. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lansia datang dan memanfaatkan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh faktor pengambilan keputusan, sumber pembiayaan, kualitas pelayanan, akses jarak, akses transportasi, persepsi terkait gejala yang mempengaruhi lansia datang ke pelayanan kesehatan. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Nonprobability sampling dengan teknik accidental sampling. Populasinya lansia yang terdaftar di Posyandu lansia Dusun Wonosari Desa Pandansari Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Partisipan penelitian ini adalah para lansia yang bertemu dengan peneliti saat pengambilan data didapatkan sampel sebanyak 50 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah disiapkan. Hasil analisis data menggunakan chi-square didapatkan ada pengaruh antara pengambilan keputusan (p=0.031), sumber pembiayaan (p=0,021), kualitas pelayanan (p=0.021), akses jarak (p=0.006), akses transportasi (p=0.043) masing-masing terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia. Hasil uji multivariat menggunakan regresi logistik didapatkan hasil tidak ada faktor yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia (p>0.05). Berdasarkan hasil penelitian, perlu adanya perhatian terhadap pelayanan kesehatan primer khususnya posyandu lansia agar lebih optimal pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh lansia khususnya dalam upaya preventif dan promotif dengan memberdayakan masyarakat setempat melalui kader kesehatan posyandu lansia bekerjasama dengan tim kelompok kerja (pokja) lansia dari Puskesmas dan juga tenaga kesehatan yang bertugas di desa.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN YANG TANGGAP MENGHADAPI VIRUS CORONA (COVID-19) Emy Sutiyarsih; Eli Lea Widhia Purwandhani
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.988

Abstract

ABSTRAK Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat “Pemberdayaan Kader Kesehatan Yang Tanggap Menghadapi Virus Corona (Covid-19)” diawali dengan pengkajian awal terhadap perkembangan angka kejadian Virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Malang. Memasuki pekan pertama di bulan September 2020, jumlah kasus covid-19 di Kabupaten Malang terpantau masih terus mengalami peningkatan.Bedasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, penambahan tersebut karena ada transmisi dari kerabat dekat atau keluarga pasien positif Covid-19 (Data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, 2020). Di Dusun Wonosari belum ada kejadian warga yang menderita Corona Covid-19, tetapi saat ini kegiatan yang mengumpulkan warga sudah dilakukan. Untuk itu diperlukan sekelompok warga masyarakat yang bisa mengingatkan pentingnya protokol kesehatan. Kami memilih Kader kesehatan untuk diberi pelatihan agar dapat menjadi Kader Kesehatan yang tanggap menghadapi virus Corona (Covid-19), karena Kader kesehatan adalah perpanjangan tangan dari tenaga kesehatan yang ada di masyarakat. Kegiatan Pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan media Poster, setelah kegiatan pelatihan poster-poster bisa dipasang di tempat yang sering dilaksanakan pertemuan warga. Metoda yang digunakan Pre-test post-test, ceramah tanya jawab, demonstrasi dan redemonstrasi oleh para kader. Hasil yang diperoleh setelah kegiatan pelatihan adalah hasil post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan kader dalam melakukan pencegahan penyebaran virus corona (covid-19). Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para kader kesehatan dan menyebarluaskan informasi tentang pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19) sehingga dapat meningkatkan kepatuhan dan kesadaran masyarakat dalam melakukan pencegahan penyebaran virus corona. Kata Kunci: Kader kesehatan, tanggap, corona  ABSTRACT The initial assessment of the development of corona virus (COVID-19) incidence in Malang regency became the beginning of the implementation of the Community Partnership Program "Empowerment of Health Cadres Who Respond to Coronavirus (COVID-19)". The number of covid-19 cases in Malang is observed to continue to increase entering the first week in September 2020. Based on data from the Malang District Health Office, the addition is due to transmission from close relatives or families of patients positive COVID-19. Wonosari hamlet itself has not had any incidents of residents suffering from COVID-19, but currently activities that are of the nature of collecting citizens have been actively carried out. It is important to have a group of citizens who will do controlling the implementation of health protocols in their area. We chose health cadres to be trained to become health cadres who are responsive to the Corona virus (COVID-19). Health cadres are representative of health workers in the community. Training activities had implemented using poster media. Posters used in training activities had been installed in places that are often used for citizen activities. Methods used Pre-test post-test, discussion, demonstrations and re-demonstrations by cadres. Post test results showed knowledge and ability of health cadres in preventing the spread of coronavirus (COVID-19) has increased. This training activity is expected to increase the knowledge of health cadres and disseminate information about the prevention of the spread of Corona virus (COVID-19) so as to increase compliance and public awareness in preventing the spread of coronavirus. Keywords: Health Cadre, Responsiveness, COVID-19