Claim Missing Document
Check
Articles

Keselamatan Kerja Di Area Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat Asriani, Ayu; Purwangka, Fis; Imron, Mohammad
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB)

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah kerja dan wilayah pengoperasian.  Salah satu faktor yang menunjang keselamatan kerja adalah dengan adanya fasilitas di kedua wilayah tersebut.  Pihak pelabuhan sudah berupaya meningkatkan keselamatan masyarakat dan nelayan.  Tujuan penelitian ini mengidentifikasi area kerja beserta fasilitas pelabuhan yang menunjang keselamatan kerja dan mengidentifikasi pengelolaan keselamatan kerja di area PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat.  Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.  Data primer ini diperoleh dengan cara wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran dokumen (peraturan) mengenai keselamatan kerja di laut pada instansi terkait.  Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap beberapa pihak yang berkepentingan dengan keselamatan kerja nelayan seputar keselamatan kerja.  Fasilitas yang ada di pelabuhan untuk menunjang keselamatan kerja sudah memenuhi sebesar 69% standar yang berlaku sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor KEP.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan, peraturan yang sudah ada untuk menyesuaikan SOP yang berlaku mengenai keselamatan kerja di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.  Pihak pengelola PPN Palabuhanratu telah mengacu Peraturan Pemerintah nomor 20/PERMEN-KP/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan.  Struktur organisasi PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat memiliki nilai persentase sebesar 70,1% dengan kategori sedang dalam upaya peningkatan fasilitas pelabuhan.Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah kerja dan wilayah pengoperasian.  Salah satu faktor yang menunjang keselamatan kerja adalah dengan adanya fasilitas di kedua wilayah tersebut.  Pihak pelabuhan sudah berupaya meningkatkan keselamatan masyarakat dan nelayan.  Tujuan penelitian ini mengidentifikasi area kerja beserta fasilitas pelabuhan yang menunjang keselamatan kerja dan mengidentifikasi pengelolaan keselamatan kerja di area PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat.  Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.  Data primer ini diperoleh dengan cara wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran dokumen (peraturan) mengenai keselamatan kerja di laut pada instansi terkait.  Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap beberapa pihak yang berkepentingan dengan keselamatan kerja nelayan seputar keselamatan kerja.  Fasilitas yang ada di pelabuhan untuk menunjang keselamatan kerja sudah memenuhi sebesar 69% standar yang berlaku sesuai dengan peraturan Peraturan pemerintah Pemerintah nomor KEP.16/MEN/2006 tentang pelabuhan Pelabuhan perikananPerikanan, peraturan yang sudah ada untuk menyesuaikan SOP yang berlaku mengenai keselamatan kerja di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.  Pihak pengelola PPN Palabuhanratu telah mengacu peraturan Peraturan pemerintah Pemerintah nomor 20/PERMEN-KP/2009 tentang organisasi Organisasi dan tata Tata kerja Kerja unit pelaksana Pelaksana teknis Teknis pelabuhan Pelabuhan perikananPerikanan.  Struktur organisasi PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat memiliki nilai presentasipersentase sebesar 70.,1% dengan kategori sedang dalam upaya peningkatan fasilitas pelabuhan.
Keselamatan Kerja Di Area Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat Asriani, Ayu; Purwangka, Fis; Imron, Mohammad
Jurnal Akuatika Indonesia Vol 3, No 1 (2018): Jurnal Akuatika Indonesia (JAkI)
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan Universitas Padjadjaran, Grha. Kandaga (P

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.83 KB) | DOI: 10.24198/jaki.v3i1.17997

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah kerja dan wilayah pengoperasian.  Salah satu faktor yang menunjang keselamatan kerja adalah dengan adanya fasilitas di kedua wilayah tersebut.  Pihak pelabuhan sudah berupaya meningkatkan keselamatan masyarakat dan nelayan.  Tujuan penelitian ini mengidentifikasi area kerja beserta fasilitas pelabuhan yang menunjang keselamatan kerja dan mengidentifikasi pengelolaan keselamatan kerja di area PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat.  Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.  Data primer ini diperoleh dengan cara wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran dokumen (peraturan) mengenai keselamatan kerja di laut pada instansi terkait.  Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap beberapa pihak yang berkepentingan dengan keselamatan kerja nelayan seputar keselamatan kerja.  Fasilitas yang ada di pelabuhan untuk menunjang keselamatan kerja sudah memenuhi sebesar 69% standar yang berlaku sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor KEP.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan, peraturan yang sudah ada untuk menyesuaikan SOP yang berlaku mengenai keselamatan kerja di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.  Pihak pengelola PPN Palabuhanratu telah mengacu Peraturan Pemerintah nomor 20/PERMEN-KP/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan.  Struktur organisasi PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat memiliki nilai persentase sebesar 70,1% dengan kategori sedang dalam upaya peningkatan fasilitas pelabuhan.Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu dibagi menjadi dua wilayah yaitu wilayah kerja dan wilayah pengoperasian.  Salah satu faktor yang menunjang keselamatan kerja adalah dengan adanya fasilitas di kedua wilayah tersebut.  Pihak pelabuhan sudah berupaya meningkatkan keselamatan masyarakat dan nelayan.  Tujuan penelitian ini mengidentifikasi area kerja beserta fasilitas pelabuhan yang menunjang keselamatan kerja dan mengidentifikasi pengelolaan keselamatan kerja di area PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat.  Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder.  Data primer ini diperoleh dengan cara wawancara dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran dokumen (peraturan) mengenai keselamatan kerja di laut pada instansi terkait.  Pengambilan data dilakukan dengan metode purposive sampling terhadap beberapa pihak yang berkepentingan dengan keselamatan kerja nelayan seputar keselamatan kerja.  Fasilitas yang ada di pelabuhan untuk menunjang keselamatan kerja sudah memenuhi sebesar 69% standar yang berlaku sesuai dengan peraturan Peraturan pemerintah Pemerintah nomor KEP.16/MEN/2006 tentang pelabuhan Pelabuhan perikananPerikanan, peraturan yang sudah ada untuk menyesuaikan SOP yang berlaku mengenai keselamatan kerja di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.  Pihak pengelola PPN Palabuhanratu telah mengacu peraturan Peraturan pemerintah Pemerintah nomor 20/PERMEN-KP/2009 tentang organisasi Organisasi dan tata Tata kerja Kerja unit pelaksana Pelaksana teknis Teknis pelabuhan Pelabuhan perikananPerikanan.  Struktur organisasi PPN Palabuhanratu Sukabumi Jawa Barat memiliki nilai presentasipersentase sebesar 70.,1% dengan kategori sedang dalam upaya peningkatan fasilitas pelabuhan.
KESESUAIAN UKURAN BEBERAPA BAGIAN KONSTRUKSI KAPAL IKAN DI PPI MUARA ANGKE JAKARTA UTARA DENGAN ATURAN BIRO KLASIFIKASI INDONESIA Bramantyas Febriyansyah; Mohammad Imron; Budhi H. Iskandar
Buletin PSP Vol. 18 No. 3 (2009): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to know dimension size of some construction parts of fishing boat in Muara Angke Fishing Landing Port (PPI Muara Angke, North Jakarta) and to know its compliment to the rule of Indonesian Classification Beareau (BKI).  The method of case study and simple statistic are applied in this research.  The result shows that from 17 (seventeen) samples of fishing boat mostly do not comply with the BKI rules.  Boat builder mostly used their own method that has given from previous generation to build a boat compare to using BKI rules as standard.Key words: compliment, dimension size, fishing boat construction
PEMANFAATAN SUMBERDAYA IKAN DEMERSAL YANG BERKELANJUTAN DI PERAIRAN TEGAL, JAWA TENGAH Mohammad Imron; John Haluan; M. Fedi A. Sondita; Ari Purbayanto; Daniel R. Monintja
Buletin PSP Vol. 16 No. 3 (2007): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The demersal fish landing in Indonesia are mostly based on the operation of fishing gear such as trawl, dogol or cantrang, and arad. Even though trawl and the traditional seine nets are very effective but actually they are not selective. Thus, if those gears are not controlled and properly managed, it may impact negatively to demersal fish resources. Consequently, the depletion of demersal fish-stocks may be followed by the reduction of the welfare of fisher community. Therefore, the exploitation of fish resources must be carefully managed particularly for the demersal fish-stock. Formulating the alternative strategies in demersal fishing was the aim of this study. Studies on potency analysis, level of the demersal fishing, biology and economy considerations, and model of demersal fishing in Tegal City were conducted in this study in order to generate a sustainable demersal fisheries.The demersal fish landing in 2005, for rays and sea-snakehead, have exceeded its Maximun Sustainable Yield (MSY) level (more than 100%), i.e. 104.21% and 103.91% respectively. Other demersal fishes have also been categorized as heavily fished (66.8 to 100% of MSY). Based on TAC (80% MSY), most of the landing were approaching TAC value. Therefore, the fishing must be managed to avoid the degradation of demersal fish resource.Indeed, the demersal fisheries has economic beneficiary to the fishers and also to the stakeholders. But, the demersal fisheries have also reached its optimum economic value. Thus, the demersal fishing must be controlled and managed correctly. Financially, the operation of dogol or cantrang was still feasible except for arad.Based on the study, to reassume the sustainable demersal fisheries, the operation of arad and dogol or cantrang must be reorganized. Not only the fishers and the owners, the stakeholders must also be involved in managing the demersal fisheries in Tegal thus any policy taken in the management of demersal fishing could be respected.
UJI COBA PEMANFAATAN ENERGI SURYA SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF SISTEM KELISTRIKAN LAMPU NAVIGASI PADA KAPAL IKAN Reza Akhmad Syahbana; Fis Purwangka; Mohammad Imron
Buletin PSP Vol. 20 No. 4 (2012): Buletin PSP
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi merupakan isu yang sangat krusial bagi masyarakat dunia. Apalagi semenjak terjadinya krisis minyak dunia pada awal dan akhir dekade 1970-an dan pada akhirnya ditutup dengan adanya krisis minyak yang terjadi baru-baru ini, dimana harga minyak mentah saat ini yaitu $110 /barel. Dengan kondisi tersebut, negara-negara di dunia berlomba untuk mencari dan memanfaatkan sumber energi alternatif untuk menjaga keamanan ketersediaan sumber energinya. Salah satu energi alternatif yang perlu dikembangkan di Indonesia adalah energi surya. Energi listrik yang dihasilkan oleh energi surya akan diuji coba pada beberapa LED yang dirangkai menjadi sebuah lampu navigasi. Penelitian bertujuan untuk menghitung besarnya daya yang dihasilkan oleh sel surya dan menghitung besar daya yang dibutuhkan dalam pemakaian lampu LED untuk navigasi. Panel sel surya yang digunakan mempunyai dayasebesar 30 Wp. Daya total yang dihasilkan sel surya pada saat proses pengisian adalah sebesar 420 Wh. Rangkaian lampu LED yang dibuat membutuhkan daya sebesar 0,14256 W untuk bisa berfungsi sebagai lampu navigasi.  Kata kunci: lampu navigasi, kapal ikan, lampu LED, sel surya, lampu navigasi
STABILITAS SAMPAN TERBUAT DARI EMBER CAT BEKAS DENGAN BILGE KEEL PADA SUDUT 30 DAN 45 DERAJAT Muhammad Agam Thahir; Budhi H. Iskandar; Mohammad Imron
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 2 (2013): NOVEMBER 2013
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.493 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.4.185-196

Abstract

Used-paint-buckets can be used as an alternative material instead of wood or fibreglass in contructing a canoe. Its light weight and easy to roll, even in relatively calm water, showing of the low stability. In order to increase its stability, bilge keels were applied in this canoe. The purpose of this study is to obtain the impact of bilge keels application at different angles in order to increase stability. The dimension of the canoe was: the length (LOA) 3.15 m; width (B) 0.64 m; and depth (D) 0.30 m. Numerical simulation method to obtain the value of some stability parameter and seakeeping (pitching, heaving, and rolling) was used in this study. For the wave factor, JONSWAP wave spectrum was used as an input in this numerical simulation. The analysis result showed that there were differences in the stability, indicated by the value of righting arm on the bilge keel with 30 and 45 degree as much as 0.001 m. Bilge keel with an angle of 30 degrees give better stability value compare to 45 degrees. From the analysis of the response amplitude operator (RAO) showed that the rolling, pithcing and heaving motion of the canoe was remain in the normal.
PRODUKTIVITAS ALAT TANGKAP PANCING ULUR (HAND LINE) PADA RUMPON PORTABLE DI PERAIRAN ACEH UTARA Imam Shadiqin; Roza Yusfiandayani; Mohammad Imron
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 9 No 2 (2018): NOVEMBER 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2231.104 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.9.105-113

Abstract

The rumpon portable is a fishing auxiliary device that functions to collect fish with 11,000-15,000 Hz frequencey by using sound on the atractors of portable FADs that be able to collect small pelagic fish around portable FADs. The small pelagic fish have habit to configurate a schooling group in their lives for migrating, feeding, and spawning. The hand line is one of fishing gear used by small-scale fisherman to catch small pelagic fish. Therefore, it is important to know about productivity of handline on the portable FADs. This study used production data of handline with 15 fishing trips in August-September 2018 located in the waters of North Aceh. The result showed that 8 types,that is selar tetengkek (Megalaspis cordyla), pompano (Caranx ignobilis), grauper (Epinephelus fuscoguttatus), selar (Selaroides leptolepis), squid (Loligo indica), turmeric (Upeneus moluccensis), barred (Scomberomorini), and mackerel (Rastrelliger) with a total weight of 24,25 kg was caught around portable FADs using handline. The average productivity of handline on the portable FADs was 1,61 kg/trip. The catch composition showed that the dominant catch was squid.
ANALISIS FISHING ACTIVITY KAPAL TUNA LONGLINE MENGGUNAKAN VESSEL MONITORING SYSTEM YANG BERBASIS DI BENOA BALI Muhammad Irsyad Tawaqal; Roza Yusfiandayani; Mohammad Imron
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 10 No 1 (2019): MEI 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4439.439 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.10.109-119

Abstract

Tuna fisheries based on Benoa fishing port has undergone major changes since 1993 when yellowfin tuna dominated the catch, followed by big eye tuna and other types of tuna. Fishing vessels to catch tuna in Benoa, Bali, are dominated by tuna longline, purse seine, and troll line vessels. Vessels that are up to 30 GT (>30 GT) must install the Vessels Monitoring System (VMS) to surveillance the fishing vessels that are operating following by the regulations. VMS data provide lot of data from vessel movment, but the problem is not used optimally and the analysis of data VMS still in development, therefore this research aims to identify the utilization VMS data for survilliance dan management of tuna longline based at Benoa. The method used was descriptive analysis using a spatial data management application. The results showed that VMS data can be used to know fishing activity such as vessel position, vessel velocity, and vessel movement. Fishing activity with VMS data can indentfy infraction did by tuna longline vessel that indicated transshipment activity, infraction of fishing area, and can used to validate data between logbook data and VMS data when the vessel landed a fish catch at port. Cross matching data between VMS and logbook data show that data suitability from 2016-2018 increase in 2016 suitability data get 53%, then 2017 get 94%, and 2018 get 98%.
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TUNA OLEH KAPAL TUNA LONGLINE YANG BERBASIS DI PPN PALABUHANRATU Mohammad Imron; Roza Yusfiandayani; Mulyono S. Baskoro
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 10 No 2 (2019): NOVEMBER 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2821.779 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.10.173-181

Abstract

Tuna fishing productivity can be seen from the production of landed production per attempt. The archipelago fishing port Palabuhanratu has become one of the active fishing ports in the southern coastal region in Java Island and it’s one of the centers of capture fisheries in the area of West Java Province. Tuna longline is an industrial-scale fishing unit to catch tuna as an export commodity. Tuna production in PPN Palabuhanratu experienced had a significant increase from 2010 to 2014. In 2014-2018 tuna production in PPN Palabuhanratu experienced had a quite drastic decline. In 2019, production will increase to 1,091,612 tons. Landing Per Unit Effort (LPUE) is used in fisheries research to indicate the abundance of resources used to conduct stock assessments when estimating the relative abundance of an exploited species. The composition of tuna catches by longline tuna vessels consists of yellowfin tuna (Thunnus albacores), big eye tuna (Thunnus obesus), and albakor tuna (Thunnus alalunga). Tuna production which was landed at PPN Palabuhanratu from 2010-2019 experienced is fluctuative. In 2010 the production of yellowfin tuna was 444,952 tons, big eye tuna was 979,189 tons, albakor tuna was 122,671 tons. In 2019 the production of yellowfin tuna was 617,992 tons, big eye tuna was 240,487 tons, albakor tuna was 233,133 tons. The highest productivity occurred in yellowfin tuna in 2014 with a LPUE value of 6,09 with a production of 2,448,171 tons with a total effort of 402. Productivity has fluctuated every year.
ANALISIS KESESUAIAN UKURAN KONSTRUKSI UTAMA KAPAL PERIKANAN DI BEBERAPA PELABUHAN PERIKANAN DI PULAU JAWA Mohammad Imron; Sulaeman Martasuganda; Anshar Kurniawan
Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol 11 No 1 (2020): MEI 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2432.397 KB) | DOI: 10.24319/jtpk.11.1-10

Abstract

Kapal perikanan di Indonesia khususnya kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan secara umum dibangun oleh galangan kapal tradisional. Pembangunan kapal yang dilakukan oleh galangan kapal tradisional biasanya tidak dilengkapi dengan perencanaan teknis. Perencanaan teknis dalam pembangunan kapal diantaranya adalah general arrangement, lines plan, construction plan, dan perhitungan hidrostatis dan stabilitas. Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) adalah badan klasifikasi nasional yang memiliki wewenang dalam mengatur ukuran konstruksi, cara penyambungan, dan penentuan jenis kayu pada kapal. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan kajian terhadap kesesuaian ukuran konstruksi utama kapal dengan aturan BKI. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesesuaian ukuran konstruksi utama kapal perikanan dengan aturan Biro Klasifikasi Indonesia, dan mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesesuaian ukuran konstruksi utama kapal perikanan dengan aturan Biro Klasifikasi Indonesia di Beberapa Pelabuhan Perikanan di Pulau Jawa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian survei. Ukuran konstruksi kapal dibandingkan dengan ukuran konstruksi berdasarkan aturan BKI. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif komparatif dan analisis deskriptif. Ukuran konstruksi kapal di beberapa pelabuhan perikanan di pulau Jawa beragam, tergantung pada dimensi utama kapal. Rata-rata ukuran konstruksi 47,68% lebih besar dari standar BKI, 52,16% lebih kecil dari standar BKI, dan 0,19% sesuai dengan standar BKI. Rata-rata tingkat selisih ukuran konstruksi sebesar 9,25% lebih besar dari standar BKI. Konstruksi yang rata-rata ukurannya masih di bawah standar BKI adalah galar balok, galar kim, dan kulit luar.
Co-Authors . Maimun . Nasirin . Zulkarnain Achmad Bagus Solehudin Adi Susanto Agus Suherman Aksa Azhari Aminullah Am Azbas Taurusman Anshar Kurniawan Ari Purbayanto Ariestio Dwi Ramadhan Arik Permana Asriani, Ayu Axeline Estherina Simanjuntak Ayang Armelita Ayu Wulandari Bagus Baruno Bramantyas Febriyansyah Budhi H. Iskandar Budhi H. Iskandar Budhi Hascaryo Iskandar Budi Harscahyo Iskandar Budi Hascaryo Iskandar Budy Wiryawan Daisy Rahma Rizal Daniel R. Monintja Dareen Nadya Rema Deni Achmad Soeboer Deni Achmad Soeboer Djodie Rizky Prima Dwi Septi Rahayu Pratiwi Eko Sri Wiyono Fis Purwangka Hery S. Nurdin Hery Sutrawan Nurdin Hery Sutrawan Nurdin Iin Solihin Imam Shadiqin Iman Anugerah Bintoro Indra Jaya Izza Mahdiana Apriliani Johan Wahyudi John Haluan Julia Eka Astarini Kusnandar . Kusnandar Kusnandar Lilik Muzayanah Lina Indriani M Fedi Sondita M. Fedi A. Sondita Marjoni Marjoni Melianti Muhamad Fahariman Yudiardi Muhammad Agam Thahir Muhammad Dendy Alamul Huda Muhammad Irsyad Tawaqal Muhammad Johar Rudin Muhammad Nur Iqbal Muhammad Patria Laksono Mulyono S Baskoro Mulyono S Baskoro Mulyono S. Baskoro Rahmad Ramadhoni Ravy Nur Aziz Reza Akhmad Syahbana Riris Nurkayah Rois Syarif Qoidhul Haq Roma Yuli F Hutapea Roza Yusfiandayani Roza Yusfiandayani Salsabila Nafri Siti Oftafia Wijayanti Siti Oftafia Wijayanti Sugeng H. Wisudo Sulaeman Martasuganda Sunedi Sunedi Tirtana, Denta Tri Wiji Nurani Vita Rumanti Kurniawati Wazir Mawardi Wienda Justitia Ardiyani Yopi Novita Yuli Purwanto Zulkarnain