Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

USING FLANNEL PICTURE IN TEACHING ENGLISH VOCABULARY TO THE INCLUSIVE STUDENTS OF SD YAMASTHO SURABAYA Tiyas Saputri; Mujad Didien Afandi
Community Development Journal Vol 2 No 1 (2018): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.151 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v2i1.404

Abstract

Pendidikan inklusif adalah hal baru di Indonesia pada umumnya. SD Yamastho, yang merupakan sekolah islam swasta, adalah salah satu sekolah dasar di Surabaya-Jawa Timur yang memiliki kelas inklusif dengan beberapa anak berkebutuhan khusus. Ini tidak hanya memiliki kelas reguler tetapi juga memiliki kelas inklusif. Di kelas inklusif SD Yamastho, ada empat guru dan satu koordinator. Mereka menangani 21 siswa dengan kebutuhan khusus. Para siswamemiliki berbagai kategori kebutuhan khusus. Beberapa di antaranya adalah ADHD, autis, gangguan komunikasi,keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar, dan lambatnya belajar. Selain itu, mereka juga memiliki tingkatkelas yang berbeda. Jadi di sini, mereka berkumpul di kelas yang ditangani oleh keempat guru itu tetapi terkadang adakesempatan bagi mereka untuk berkumpul dengan siswa lain di kelas reguler. Berdasarkan pengamatan pembelajaranbahasa Inggris di SD Yamastho di kelas inklusif sebelumnya, ada beberapa masalah yang terjadi dalam situasi belajarmengajar: bahwa siswa mengalami kesulitan untuk menghafal kosakata bahasa Inggris, mengucapkan beberapa katabahasa Inggris, membaca kata-kata bahasa Inggris, menulis ejaan yang benar dari kata-kata, gunakan kata-kata ke dalam kalimat yang benar dan tidak fokus pada pembelajaran bahasa Inggris. Oleh karena itu, diperlukan kosa katabahasa Inggris yang menarik sehingga siswa tidak akan bosan mengikuti pembelajaran kosakata bahasa Inggris karenamenguasai kosakata penting dalam mempelajari bahasa asing. Ini melibatkan bagaimana mengetahui sebuah kata, cara kita mengucapkan dan mengeja kata-kata dan bagaimana kita menggunakan kata-kata itu menjadi kalimat. Tanpamenguasai kosakata yang memadai, seorang siswa tidak dapat memahami pesan dari teks. Untuk menguasai kosakatabahasa Inggris, seorang guru harus memperkenalkan beberapa kosakata bahasa Inggris kepada siswa dan mempertimbangkan beberapa aspek kosakata seperti makna, pengucapan, pengejaan, dan penggunaan kata-kata.Dalam mempelajari kosakata bahasa Inggris, siswa berkebutuhan khusus tertarik untuk mempelajari kosakata bahasaInggris secara lisan dan visual. Mengajar kosakata bahasa Inggris dengan menggunakan gambar flanel untuk siswainklusif dapat menjadi solusi untuk masalah ini karena mereka tidak hanya membawa gambar realitas tetapi merekajuga dapat berfungsi sebagai elemen menyenangkan di kelas. Bahan flanel juga aman untuk para siswa. Untukmenggunakan gambar secara efektif, penting untuk menemukan keseimbangan dan tidak menggunakan gambar atauvisual saja tetapi untuk menggabungkannya dengan teknik lain dan berbagai jenis rangsangan (gerakan, rangsanganverbal, suara, dll). Selain itu, gambar yang digunakan untuk demonstrasi makna harus berulang kali dihubungkandengan bentuk lisan dan selanjutnya kata tertulis. Diharapkan dalam mengajarkan kosakata bahasa Inggris denganmenggunakan gambar flanel, dapat membuat siswa dengan kebutuhan khusus tertarik untuk belajar kosakata bahasaInggris. Oleh karena itu, melalui layanan komunitas ini, kami ingin memberikan sosialisasi tentang "MenggunakanGambar Flanel dalam Mengajar Kosakata Bahasa Inggris kepada Siswa Inklusif SD Yamastho Surabaya". Sosialisasiini dilakukan untuk memperkaya penguasaan kosakata siswa inklusif SD Yamastho Surabaya dengan menggunakangambar flanel. Akhirnya, hasilnya sangat memuaskan bahwa hampir semua dari 21 siswa siswa inklusif SD Yamasthoyang telah mengingat / menghafal kata bahasa Inggris sesuai dengan kosakata bahasa Inggris yang telah diajarkanmenggunakan gambar flanel. Selain itu, para siswa sangat antusias untuk belajar kosakata bahasa Inggris denganmenggunakan gambar flanel. Ini berarti belajar kosa kata bahasa Inggris dengan menggunakan gambar flanel efektif.
PPM Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik Pengenalan Dart Board Sebagai Media Belajar Kosa kata Bahasa Inggris Saputri, Tiyas; Aquariza, Novi Rahmania
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 1 No 2 (2018): March
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.653 KB)

Abstract

Kebutuhan media dalam suatu pembelajaran seakan tidak dapat dipisahkan lagi. Begitu pentingnya media sehingga peranan media dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Utamanya dalam mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Kemasan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, menjanjikan tercapainya target pembelajaran yaitu keberhasilan siswa. Dalam program pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik ini, tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya memperkenalkan penggunaan Dart Board sebagai media belajar kosakata bahasa Inggris yang mudah dan menyenangkan.
USING FLANNEL PICTURE IN TEACHING ENGLISH VOCABULARY TO THE INCLUSIVE STUDENTS OF SD YAMASTHO SURABAYA Saputri, Tiyas; Afandi, Mujad Didien
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 2 No 1 (2018): August
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.151 KB)

Abstract

Pendidikan inklusif adalah hal baru di Indonesia pada umumnya. SD Yamastho, yang merupakan sekolah islam swasta, adalah salah satu sekolah dasar di Surabaya-Jawa Timur yang memiliki kelas inklusif dengan beberapa anak berkebutuhan khusus. Ini tidak hanya memiliki kelas reguler tetapi juga memiliki kelas inklusif. Di kelas inklusif SD Yamastho, ada empat guru dan satu koordinator. Mereka menangani 21 siswa dengan kebutuhan khusus. Para siswamemiliki berbagai kategori kebutuhan khusus. Beberapa di antaranya adalah ADHD, autis, gangguan komunikasi,keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar, dan lambatnya belajar. Selain itu, mereka juga memiliki tingkatkelas yang berbeda. Jadi di sini, mereka berkumpul di kelas yang ditangani oleh keempat guru itu tetapi terkadang adakesempatan bagi mereka untuk berkumpul dengan siswa lain di kelas reguler. Berdasarkan pengamatan pembelajaranbahasa Inggris di SD Yamastho di kelas inklusif sebelumnya, ada beberapa masalah yang terjadi dalam situasi belajarmengajar: bahwa siswa mengalami kesulitan untuk menghafal kosakata bahasa Inggris, mengucapkan beberapa katabahasa Inggris, membaca kata-kata bahasa Inggris, menulis ejaan yang benar dari kata-kata, gunakan kata-kata ke dalam kalimat yang benar dan tidak fokus pada pembelajaran bahasa Inggris. Oleh karena itu, diperlukan kosa katabahasa Inggris yang menarik sehingga siswa tidak akan bosan mengikuti pembelajaran kosakata bahasa Inggris karenamenguasai kosakata penting dalam mempelajari bahasa asing. Ini melibatkan bagaimana mengetahui sebuah kata, cara kita mengucapkan dan mengeja kata-kata dan bagaimana kita menggunakan kata-kata itu menjadi kalimat. Tanpamenguasai kosakata yang memadai, seorang siswa tidak dapat memahami pesan dari teks. Untuk menguasai kosakatabahasa Inggris, seorang guru harus memperkenalkan beberapa kosakata bahasa Inggris kepada siswa dan mempertimbangkan beberapa aspek kosakata seperti makna, pengucapan, pengejaan, dan penggunaan kata-kata.Dalam mempelajari kosakata bahasa Inggris, siswa berkebutuhan khusus tertarik untuk mempelajari kosakata bahasaInggris secara lisan dan visual. Mengajar kosakata bahasa Inggris dengan menggunakan gambar flanel untuk siswainklusif dapat menjadi solusi untuk masalah ini karena mereka tidak hanya membawa gambar realitas tetapi merekajuga dapat berfungsi sebagai elemen menyenangkan di kelas. Bahan flanel juga aman untuk para siswa. Untukmenggunakan gambar secara efektif, penting untuk menemukan keseimbangan dan tidak menggunakan gambar atauvisual saja tetapi untuk menggabungkannya dengan teknik lain dan berbagai jenis rangsangan (gerakan, rangsanganverbal, suara, dll). Selain itu, gambar yang digunakan untuk demonstrasi makna harus berulang kali dihubungkandengan bentuk lisan dan selanjutnya kata tertulis. Diharapkan dalam mengajarkan kosakata bahasa Inggris denganmenggunakan gambar flanel, dapat membuat siswa dengan kebutuhan khusus tertarik untuk belajar kosakata bahasaInggris. Oleh karena itu, melalui layanan komunitas ini, kami ingin memberikan sosialisasi tentang "MenggunakanGambar Flanel dalam Mengajar Kosakata Bahasa Inggris kepada Siswa Inklusif SD Yamastho Surabaya". Sosialisasiini dilakukan untuk memperkaya penguasaan kosakata siswa inklusif SD Yamastho Surabaya dengan menggunakangambar flanel. Akhirnya, hasilnya sangat memuaskan bahwa hampir semua dari 21 siswa siswa inklusif SD Yamasthoyang telah mengingat / menghafal kata bahasa Inggris sesuai dengan kosakata bahasa Inggris yang telah diajarkanmenggunakan gambar flanel. Selain itu, para siswa sangat antusias untuk belajar kosakata bahasa Inggris denganmenggunakan gambar flanel. Ini berarti belajar kosa kata bahasa Inggris dengan menggunakan gambar flanel efektif.
Pelatihan Online Menulis Cerpen Berbahasa Inggris Bagi Anak-anak Usia Sekolah Dasar Novi Rahmania Aquariza; Tiyas Saputri
Abdiku : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Abdiku
Publisher : Penerbit LPPM- STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31597/ja.v3i2.542

Abstract

Abstrak Pandemi Covid -19 membawa berbagai dampak pada segala sektor. Salah satu diantaranya adalah dunia pendidikan. Semua terjadi begitu cepat sehingga diperlukan adanya penyesuaian berkelanjutan. Diantaranya adalah bagaimana mempertahankan motivasi peserta didik dalam pembelajaran online. Tidak dapat dipungkiri pembelajarn online jelas memiliki perbedaan dengan pembelajaran tatap muka yang mengedepankan interaksi langsung antara guru dengan peserta didik, maupun antara peserta didik satu dengan lainnya. Disanalah kadang timbul kejenuhan yang dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran online. Tim Pengabdian masyarakat yang kami bentuk bertujuan untuk mengadakan pelatihan menulis cerpen berbahasa Inggris secara online yang diharapkan dapat menimbulkan motivasi belajar peserta didik dan meminimalisir kejenuhan karena mengajak peserta didik mengembangkan kreativitasnya melalui tulisan dengan prosedur yang menarik. Kata kunci: Online, Cerpen; Anak-anak Usia Sekolah Dasar Abstract [Title: Please Type Title of Article in English in here and Bold formatted] The Covid -19 pandemic has various impacts on all sectors. One of them is the world of education. Everything happened so fast that continuous adjustments were needed. Among them is how to maintain student motivation in online learning. It is undeniable that online learning clearly has differences with face-to-face learning that emphasizes direct interaction between teachers and students, as well as between students with one another. It is there that sometimes the saturation experienced by students in online learning occurs. The community service team that we formed aims to hold training in writing English short stories online which is expected to generate motivation for students to learn and minimize boredom because it invites students to develop their creativity through writing with interesting procedures. Keywords: Online, Short Story; Elementary School Age Children
The Students’ Responses of Video Recording and E-Sorogan Learning Methods to Improve Pronunciation Tiyas Saputri; Mujad Didien Afandi; Anharu Minasalim Mushaf
Bidayatuna Vol 5 No 1 (2022): April
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat - Islamic Institute of Syarifuddin Lumajang, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54471/bidayatuna.v5i1.1578

Abstract

Mispronunciation leads to misunderstanding because the inaccuracy in pronouncing words may distort the interpretation of ideas in communication. However, using video recording and e-Sorogan learning methods can be the solution to improve students’ pronunciation, especially the ASD and ADHD student. This study purposes to find out the students' responses to the use of these methods to the 39 elementary students, including a student with ASD and ADHD. This study used descriptive qualitative. The collected data were from the questionnaire survey. Next, the data collected from the questionnaire survey was analyzed descriptive qualitatively through the data in the table and based on empirical data. The results indicated that the students' responses to these methods were positive. It can be proved with the data presented in the table. To conclude, the students agree and even strongly agree with the use of these methods to improve their pronunciation although only a few of them disagree with that. Most of them like these methods because they were appropriate, effective, interesting, useful, and successful to improve their pronunciation. Even, they are able to do self-evaluation and correct the mispronunciation from the video made.
PPM Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik Pengenalan Dart Board Sebagai Media Belajar Kosa kata Bahasa Inggris Novi Rahmania Aquariza; Tiyas Saputri
Community Development Journal Vol 1 No 2 (2018): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.653 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v1i2.355

Abstract

Kebutuhan media dalam suatu pembelajaran seakan tidak dapat dipisahkan lagi. Begitu pentingnya media sehingga peranan media dalam pembelajaran sangat dibutuhkan. Utamanya dalam mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Kemasan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, menjanjikan tercapainya target pembelajaran yaitu keberhasilan siswa. Dalam program pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik ini, tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya memperkenalkan penggunaan Dart Board sebagai media belajar kosakata bahasa Inggris yang mudah dan menyenangkan.
Correlation Between Introvert-Extrovert Personality and Students’ Speaking Ability Husnul Khotimah; Tiyas Saputri
JURNAL PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN MANUSIA Vol 6 No 3 (2021): Educatioan and Human Development Journal
Publisher : Universitas Nahdatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/ehdj.v6i3.2416

Abstract

This study was an attempt to investigate the possible effect of introverted-extroverted personality on students' speaking ability performance. The objective of this study were (1) to analyze the significant correlation between students' personality (introvert -extrovert) and their speaking ability performance (2) To find out the speaking ability performance of students’ introvert personality, and (3) To find out the speaking ability performance of students’ extrovert personality. The method used in this study is meta-analysis. The data were calculated statistically by Jamovi. The result of this study showed the correlation between introvert-extrovert personality in speaking ability performance is 1.27 which indicates a high correlation between these variables. The study also found that extroverts speak better than introverts. From this study, the researcher concluded that introvert and extrovert personality affected students' performance of English speaking skills.
A CLASSROOM ACTION RESEARCH (CAR) OF ENGLISH TEACHING IN S1 NUTRITION DEPARTMENT AT NAHDLATUL ULAMA UNIVERSITY OF SURABAYA Tiyas Saputri
JURNAL PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN MANUSIA Vol 3 No 1 (2018): Educatioan and Human Development Journal
Publisher : Universitas Nahdatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.269 KB) | DOI: 10.33086/ehdj.v3i1.86

Abstract

PTK ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja belajar bahasa siswa dan praktik mengajar para peneliti dengan menerapkan Pengajaran Bahasa Komunikator yang berpusat pada siswa (CLT).Sasarannya adalah 39 orang mahasiswa S1 Gizi UNUSA. Penelitian dilakukan dalam empat siklus: siklus pertama mengandung banyak topik komunikatif dasar dan kandungan tata bahasa setiap minggunya. Siklus kedua disesuaikan mengikuti refleksi dari siklus pertama. Siklus ketiga diadaptasi sesuai dengan pemeriksaan, lalu beralih ke praktik penelitian yang biasa. Topik penelitian siklus penelitian empat ditetapkan untuk menanggapi persyaratan siswa. Data setiap siklus dianalisis dan digunakan untuk memperbaiki siklus berikutnya selama proyek berlangsung. Data dikumpulkanoleh jurnal guru, wawancara, observasi dan portofolio siswa dan dianalisis dengan teknik pengodean metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan komunikatif dapat menciptakan atmosfer pembelajaran yang baru dan sikap positif siswa terhadap pembelajaran dan kepercayaandiri untuk berbicara bahasa Inggris dan membuat kepercayaan kepada dosen, untuk menerapkan dan menerapkan pendekatan pengajaran praktis lebih jauh untuk mengembangkan bahasa siswa sasaran kompetensi di masa depan.
Comparison of Online Learning Effectiveness in the Ele During Covid-19 in Malaysia and Indonesia Tiyas Saputri; Aslam Khan Bin Samahs Khan; Mohammad Abdul Kafi
Pioneer: Journal of Language and Literature Vol 12 No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Letters, Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/pioneer.v12i2.700

Abstract

The Covid-19 pandemic has an impact on education. It has changed the learning system, from conventional interaction into digital interaction. The lecturers and students in Malaysia and Indonesia are required to master online learning to conduct the teaching and learning processes. However, not many lecturers apply it maximally. This study aims to find out the comparison of online learning effectiveness in English Language Education (ELE) in Malaysia and in Indonesia. This quantitative research used a questionnaire survey to collect data. The data were analyzed descriptively with tabulations and distributions of empirical data. The result reveals that 75% of Malaysian lecturers and 83% of Indonesian lecturers prefer to use synchronous learning; 25% of Malaysian lecturers and 17% of Indonesian lecturers prefer to use asynchronous learning; 65% of Malaysian students and 71% of Indonesian students prefer to use synchronous learning; 35% of Malaysian students and 29% of Indonesian students prefer to use asynchronous learning. For synchronous learning, 58% of the total respondents in Malaysia like virtual meeting as an online learning tool. In Indonesia, 59% of the total respondents like phone call as an online learning tool. For asynchronous learning, 54% of the total respondents in Malaysia and Indonesia like blog as an online learning tool. Online learning has good effects on the English learning skills, especially listening. Academics in both countries agree that online learning is beneficial in the ELE learning and teaching process. It can be generally concluded that the use of online learning and teaching is effective in ELE.
A PHONOLOGICAL ANALYSIS ON MADURESE ENGLISH STUDENTS’ PRONUNCIATION IN READING AN ENGLISH TEXT Tiyas Saputri
JURNAL PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN MANUSIA Vol 1 No 1 (2016): Educatioan and Human Development Journal
Publisher : Universitas Nahdatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.272 KB) | DOI: 10.33086/ehdj.v1i1.368

Abstract

The study focuses on the analysis of phonology on Madurese English students‟ pronunciation in reading an English text. The writer identified kinds of English oscillographic pronunciation made by Madurese students in reading an English text, the differences of English oscillographic pronunciation between Madurese students and that of the English native speaker in reading an English text and how Madurese language characteristics influences Madurese English students‟ pronunciation. To collect the data, she observed and recorded the Madurese English students‟ pronunciation by using MP4 then analysed it descriptively by using Praat program version 4027. Then, she found that the oscillographic pronunciation of Subject 2 and Subject 3 when it is compared to subject 1 is different and makes different meaning, but sometimes not. Furthermore, it is found that Madurese language characteristics influence them in reading the English text. Therefore, they made some sound changes: vowel, consonant and diphthong. Moreover, they also made deletion and addition. She concludes that their pronunciation is unintelligible because they often make mispronunciation.