Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ANALISIS MATA PELAJARAN FIKIH KELAS X MATERI ZAKAT DAN HIKMAHNYA DI MADRASAH ALIYAH Muh Haris Zubaidillah
Al-Falah: Jurnal Ilmiah Keislaman dan Kemasyarakatan Vol 18, No 2 (2018): Published in September of 2018
Publisher : STAI AL FALAH Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.415 KB) | DOI: 10.47732/alfalahjikk.v18i2.63

Abstract

National education functions to develop the ability and shape of dignified national character and civilization in order to educate the life of the nation, aims to develop the potential of students to become faithful and fearful people of God Almighty, noble, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent and become a democratic and responsible citizen. To achieve this goal, one of the fields of study that must be learned by students in madrasas is Islamic Religious Education (PAI). Jurisprudence education is one of the Islamic religious education that is applied in educational institutions, ranging from basic education to Islamic higher education as a means of realizing educational goals, forming people who understand the Islamic shari'ah. This article tries to analyze the subject matter of X-class fiqh material and its wisdom in Madrasah Aliyah from the aspect of conformity between material content and core competencies and basic competencies, between material and social development and children's intelligence, between learning materials and methods and also between material and evaluation. Keywords: Analysis, Zakat, Fiqh, Madrasa Aliyah
KECERDASARAN SUPRARASIONAL: KONSEP ULI AL-ABSHÂR, ULI AN-NUHÂ DAN ULI AL-ALBÂB DALAM ALQURAN PERSPEKTIF JALALUDDIN Muh. Haris Zubaidillah
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al Qalam Vol. 14, No. 2, Juli-Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v14i2.392

Abstract

Diskusi terkait kecerdasan merupakan topik yang menarik dalam dunia pendidikan, khususnya psikologi pendidikan. Di antara ahli yang berbicara tentang kecerdasan dengan sangat detail dan komprehensif dari sudut pandang psikologi umum dan psikologi pendidikan Islam adalah Jalaluddin. Tujuan kajian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana konsep Uli al-Abshar, Uli an-Nuha dan Uli al-Albab dalam Alquran perspektif Jalaluddin. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan dengan teknik analisis isi sebagai prosedur analisisnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan kecerdasan yang hakiki menurut Jalaluddin adalah kecerdasan hati, yaitu tingkat kemampuan memahami. Proses penanaman nilai tauhid yang suci sejak awal akan sangat mempengaruhi terhadap produk akal manusia. Proses tersebut akan menghasilkan akal yang cerdas dan hati yang suci. Sinergitas keduanya akan berpengaruh kuat terhadap pembentukan kecerdasan suprarasional. Dalam Alquran konsep kecerdasan manusia selalu dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual yang bersumber dari nilai kesucian fitrah yang ada dalam diri manusia. Menurut Jalaluddin, informasi Alquran yang mengacu kepada kecerdasan ini terkandung dalam tiga konsep utama, yakni: Uli al-Abshar, Uli an-Nuha dan Uli al-Albab. Ketiganya dapat dimaknai sebagai orang yang berakal sehat disertai dengan hati yang bersih, selalu dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual yang bersumber dari fitrah. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam menambah khazanah keilmuan dalam disiplin ilmu psikologi khususnya pada tema kecerdasan. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pelaku pendidikan baik guru maupun orang tua untuk dapat mengembangkan aspek kecerdasan suprarasional anak sebagai prioritas utama guna melahirkan generasi yang memiliki akal yang cerdas dan hati yang bersih sesuai dengan fitrahnya.
Motivasi Menikah Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran (STIQ) Amuntai Muh. Haris Zubaidillah; Hasan Hasan
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al Qalam Vol. 13, No. 2, Juli-Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.759 KB) | DOI: 10.35931/aq.v3i2.179

Abstract

Menikah di masa studi khususnya tingkat perguruan tinggi menurut sebagian kalangan mahasiswa adalah sesuatu yang berat. Di dalam kehidupan pernikahan yang berstatus mahasiswa, selain bertanggung jawab sebagai pelajar, individu juga bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarga. Namun hal ini berbeda dengan sebagian mahasiswa STIQ Amuntai yang justru mereka menikah di masa studi. Fenomena ini sangat menarik untuk digali lebih dalam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi apa yang mendorong mahasiswa STIQ Amuntai menikah di saat mereka masih berstatus mahasiswa. Dengan menggunkan metode kualitatif, penelitian ini menghasilkan beberapa temuan bahwa motivasi menikah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran (STIQ) Amuntai, antara lain adalah: melaksanakan sunnah Rasulullah SAW, yakin dengan janji Allah, menyempurnakan setengah agama, menjaga diri dari godaan setan dan hal-hal yang dilarang agama dan agar lebih semangat dalam kuliah dan menghafal Al Quran. Motivasi menikah mahasiswa STIQ Amuntai ini terkesan sangat normatif. Hal ini disebabkan karena sikap spiritual dan keimanan mereka yang kuat terhadap nilai-nilai ilahiah dan pesan-pesan wahyu baik Alquran atau Sunnah.
الأحكام المتعلقة بالميت عند وباء كورونا في القرآن Abdurrahman Ridha Anshari; Muh. Haris Zubaidillah; Muhammad Iqbal
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al Qalam Vol. 15, No. 2, Juli-Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v15i2.647

Abstract

حق على كل مسلم مكلف للميت المسلم الغير الشهيد عدة حقوق : الغسل والتكفين والصلاة عليه ودفنه وحمل جنازته واتباعه. فقد تتعذر أداء هذه الحقوق كما يكون في زمن الوباء أو مايسمى ب covid وهو مايسمى في زمن النبي صلى الله عليه وسلم والصحابة بالطاعون. فلذلك، كان هدف هذا البحث العلمي هو معفرفة الأحكام المتعلقة بالميت عند زمن الوباء في القرآن. كان منهج البحث الذي يستخدمها الباحث هو منهج التفسير الموضوعي. فأما خطوات منهج تفسير الموضوعي في هذه الدراسة فهي تحديد الموضوع. ثم جمع الآيات القرآنية التي تخص الموضوع ودراستها ثم تحلبل الآيات وتفسير كل الكلمات أو الجمل المستخدمة في الآيات حسب تفسير المفسرين والفقهاء. فنتائج البحث هي المتوفى بفيروس كورونا نحتسبه عند الله من الشهداء، له أجر شهداء الآخرة. وعند تغسيل المتوفى بفيروس كورونا يلزم شرعاً أخذ كافة التدابير الاحترازية لمنع انتقال العدوى، وارتداء مُغَسله الواقيات الطبية، ويُكتفى بصب الماء عليه وإمراره دون تدليكه، وهو ما يحدث في المُستشفيات بالفعل من قبل المتخصصين، وفقاً لتعليمات الطب الوقائي في هذا الشأن. يكون تكفين المتوفى بفيروس كورونا بستر جميع بدنه بثوب سابغ، ويستحب تكفين الرجل في ثلاث لفائف بيض، والمرأة في خمسة أثواب. لا يشترط المسجد لصحة صلاة الجنازة، وتجوز صلاتُها في المشافي، وفي الخلاء، وعلى المقابر. دفن المتوفى بفيروس كورونا كدفن غيره واجب على المسلمين لا يسعهم تركه، وإذا قام به بعضهم سقط الوجوب عن الباقين، ولا ضرر من دفن المتوفى بفيروس كورونا بعد أخذ كافة الاحتياطات السابقة في أي مقابر، كما أكدت ذلك الجهات الطبية المتخصصة محلياً ودولياً. رفض استلام جثة المتوفى بفيروس كُورونا، أو اعتراض جنازته ومنع دفنه؛ أمر منكر وسلوك محرم مناف.
PROGRAM RUMAH TAHFIZH DI KABUPATEN TABALONG KALIMANTAN SELATAN M. Ahim Sulthan Nuruddaroini; Muh. Haris Zubaidillah; Rusiana Rusiana; Hatmiah Hatmiah; Nurul Izzati; Andini Putri Titasari
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 6, No. 2, April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v6i2.936

Abstract

AbstrakSaat ini program menghafal Alquran mengalami kenaikan yang sangat pesat. Di tengah besarnya perhatian masyarakat terhadap program menghafal Alquran, pengelola lembaga harus memastikan kualitas dan mutu pendidikan di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi tentang program rumah tahfizh di Kabupaten Tabalong. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (kualitatif) dengan jenis penelitian naratif. Teknik pengumpulan data menggunakan Teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan Teknik analisis data menggunakan Teori Miles and Huberman yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa Rumah tahfiz yang menyelenggarakan pembelajaran di jam tertentu 2-3 jam perhari, santri pulang kerumah sebagaimana pola pembelajaran di TPA/TPQ. Rumah tahfiz yang menerima santri mondok diasrama dan non asrama (pulang kerumah). Rumah tahfiz yang mewajibkan santri untuk tinggal dirumah tahfiz atau asrama. santri tetap sekolah formal diluar rumah tahfiz. Waktu pembelajaran untuk santri yang tidak menginap sekitar 2-3 jam selama tiga, empat atau lima hari. Untuk santri menginap pembelajaran tahhfiz dilaksanakan tiga kali sehari yakni pada waktu pagi, sore dan malam. Materi dan program terdapat beberapa program yaitu program Tahsin, program tahfizh, murajaah hafalan, dan ada program tambahan. RTQ yang menerima santri sudah bisa baca Alquran dengan baik, tahsin yang dilaksanakan dengan memperbaiki bacaan pada surah yang dihafal saja. Dari beberapa RTQ pelaksanaan muraja’ah yaitu: 1) Muraja’ah dirumah dengan disimak orangtua. 2) Muraja’ah sekali dalam satu minggu. 3) Muraja’ah setiap hari secara klasikal. 4) Muraja’ah setelah selesai satu juz. 5) Muraja’ah setiap hari disimk teman. 6) Muraja’ah setiap hari diwaktu malam. Sedangkan program tambahannya adalah Tajwid, Aqidah & Akhlak, Fiqih (praktek ibadah sehari-hari), doa-doa harian. Metode menghafal yang digunakan lebih banyak dengan metode tikrar dan talaqqi, dan media yang digunakan adalah papan tulis untuk tahsin, speaker qur’an, TV, MP3 Morattal, menggunakan Alquran blok warna seperti Al-Hufaz, Al-hafiz, Alquran waqaf ibtida. Selain itu, ada pelaksanaan evaluasi atau penialain. Pelaksanaan evaluasi ini Guru mencatat di buku mutaba’ah, buku prestasi atau buku setoran santri dengan memberikan keterangan “sangat baik, baik, cukup, ulang”, memberikan tanda bintang tiga, dua atau satu untuk tahfiz usia balita. Penilaian atau tes setiap selesai satu juz. Secara teoretis maupun praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan khazanah keilmuan Islam terutama tentang bagaimana cara mengelola program rumah tahfizh.
KONSEP PENDIDIKAN ANAK PADA KELUARGA JAMA’AH TABLIGH Muh. Haris Zubaidillah; M. Ahim Sulthan Nuruddaroini
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 4, No. 2, Januari-Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v4i2.322

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konsep pendidikan anak pada keluarga jama’ah tabligh. Metode penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research). Hasil penelitian ini adalah bahwa konsep pendidikan anak pada keluarga jama’ah tabligh meliputi; dasar-dasar pendidikan agama Islam yaitu 13 sifat da’i dan 28 asas dakwah. Program-program meliputi shalat berjama’ah lima waktu di masjid, pendidikan atau pembelajaran Alquran, birrul waa lidain, puasa, taklim dan puasa sunnah. Metode pendidikan agama Islam meliputi, metode kebiasaan, metode keteladanan, metode nasihat, metode monitoring, metode punishment (memberikan hukuman), metode keluar (khuruj). Tujuan pendidikan agama Islam meliputi, untuk mencapai sifat-sifat di antaranya, iman dan yakin seperti iman dan yakinnya Rasulullah saw. Fikir dan risau seperti fikir dan risau Rasulullah saw. Maksud hidup seperti maksud hidup Rasulullah saw. Kecintaan seperti kecintaan Rasulullah saw. Tertib hidup seperti tertib hidup Rasulullah saw, mampu berinteraksi dengan masyarakat, dapat memberikan manfaat kepada orang lain, mampu berdakwah, dan mencari ridha Allah swt dan selalu menjalankan sunnah Nabi. Sedangkan materi pendidikan agama Islam meliputi, ta’lim wa ta’allum berisi beberapa materi, di antaranya adalah materi Alquran, anak-anak mereka di ajarkan cara membaca Alquran, menghafal surah-surah pendek, selain itu juga membacakan kitab fadhilah amal yang materinya tentang fadhilah-fadhilah amal, seperti fadhilah puasa, sedekah, zikir, membaca Alquran dan di bacakan rutin setiap selesai shalat. Selain itu juga materi mengenai enam sifat sahabat, yaitu yakin pada kalimah Thoyyibah, shalat khusu’ dan kudhu’, ilmu dengan zikir, ikramul muslimin, meluruskan niat, dakwah dan tabligh.
STRENGTHENING RESILIENCE IN CHILDRENS PSYCHOLOGICAL DISORDERS OF ABDULLAH NASHIH ULWANS PERSPECTIVE Muh. Haris Zubaidillah; M. Ahim Sulthan Nuruddaroini
Al-Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Al-Madrasah Vol. 5, No. 2, Januari-Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (SIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/am.v5i2.545

Abstract

Psychological disorders in children such as insecurity, timidity, low self-esteem, feelings of anxiety, and desires need solutions and antidotes. This study aims to describe the antidote for psychological disorders through the concept of Abdullah Nashih 'Ulwan. This study uses the library research method, data collection techniques use documentation techniques, while data analysis techniques use content analysis. The results of this study state that Abdullah Nashih 'Ulwan's concept of psychological education in his essay entitled Tarbiyatul Aulad Fi Al-Islam, revealed that there are four factors of psychological problems or disorders in a child that must be prevented and even treated by educators. The four factors are inferiority insecurity, afraid, feelings of having flaws, and envy. Abdullah Nashih 'Ulwan also explained the concept of a bidder for these four factors as described in the explanation in this article. Theoretically, practical and empirical research is expected to provide benefits for teachers and parents in strengthening resilience to children's psychological disorders by using the concept of Abdullah Nashih 'Ulwan's psychological education.
Sûrah Thâhâ wa mâ tadhammanathu min al-I’lâl wa al-Fawâid at-Tarbawiyyah al-Islamiyyah (Dirâsah fî ilm ash-Sharf wa at-Tafsîr) Muh. Haris Zubaidillah
Al Mi'yar: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Vol 1 No 1 April 2018
Publisher : STIQ Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (913.54 KB) | DOI: 10.35931/am.v1i1.32

Abstract

وقد عرفنا أن خير ما يقدمه الإنسان من صالح الأعمال وأفضل ما يسعى إليه المرء خدمة الكتاب العزيز الذى أنزله الله بلسان عربي مبين. فهو دستور المسلمين، لا يأتيه الباطل من بين يديه ولا من خلفه. ومن هنا ارتبطت اللغة العربية ارتباطا وثيقا بالمسلمين، ووجبت عليهم معرفة القول العربي من معنى مفرداته وقواعده وأساليبه في بيان الجملة في القرآن أم العبارات العربية لفهم معانيه. فهذه الّتي يبحث عنها في بعض موسوعة اللغة العربيّة، وهي النحو والصرف والبلاغة. فالإعلال جزء من علم الصرف. ولذلك يريد الكاتب أن يبحث عن هذا الموضوع. فأغراض هذا البحث هي معرفة الآيات في سورة طه الّتي يقع فيها الإعلال ومعرفة أنواع من الإعلال فيها ومعرفة نوع الإعلال الأكثر فيها ومعرفة ما تضمنته سورة طه من الفوائد التربوية الإسلامية. ويكون هذا البحث بحثا مكتبيّا بطريقة تحليل المضمون والتفسير الإجمالي. فنتائج هذا البحث العلمي بعد أن حلّلها الكاتب، وجد 38 (ثمان وثلاثين) آية الّتي يقع فيها الإعلال بالحذف و97 (سبع وتسعين) آية الّتي يقع فيها الإعلال بالقلب و7 (سبع) آيات الّتي يقع فيها الإعلال بالتسكين و22 (اثنتين وعشرين) آية الّتي يقع فيها الإعلال بالنقل و38 (ثمان وثلاثين) آية الّتي يقع فيها إعلال الهمزة. ويقع في سورة طه كل أنواع الإعلال من الإعلال بالحذف والإعلال بالقلب والإعلال بالتسكين والإعلال بالنقل وكذلك إعلال الهمزة. وأمّا نوع الإعلال الّذي يكثر وقوعه في سورة طه فهو الإعلال بالقلب. وأما الفوائد القيم التربوية التي تضمنتها سورة طه فهي: إن القرآن الكريم تذكرة لمن يخشى، وتثبيت لشخصية النبي صلّى الله عليه وآله وسلّم في قيامه بواجب الدعوة والتبليغ،، والبيان الجلي لقصة موسى، والإشارة لفائدة القصص القرآني، وتوضيح جزاء من أعرض عن القرآن، وبيان حالة الحشر الرهيبة، وعربية القرآن ووعيده وعصمة رسوله من نسيانه. وإيراد قصة آدم عليه السلام مع إبليس في الجنة. وتأكيد بيان الجزاء في الدنيا والآخرة لمن أعرض عن القرآن، والعظة والاعتبار بهلاك الأمم السابقة وتأخير عذاب المشركين إلى يوم القيامة. وتوجيهات ربانية للنبي صلّى الله عليه وآله وسلّم وأمته في الصبر على الأذى، وأمر الأهل بإقامة الصلاة ومتابعة التنفيذ. وطلب المشركين إنزال آيات مادية من الله، وإعذارهم بعد إرسال الرسول وإنزال القرآن، ثم وعيدهم بالعذاب المنتظر يوم القيامة.
HUBUNGAN KEMAMPUAN BAHASA ARAB DENGAN PRESTASI HAFALAN ALQURAN SISWA Muh. Haris Zubaidillah
Al Mi'yar: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Vol 1 No 2 Oktober 2018
Publisher : STIQ Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (867.792 KB) | DOI: 10.35931/am.v1i2.31

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kemampuan bahasa Arab dengan prestasi hafalan Alquran siswa kelas X Keagamaan Madrasah Aliyah Normal Islam Putera RAKHA Amuntai. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan pendekatan kuantitatif, dimana jenis penelitian kuantitatif dilakukan untuk membuktikan atau menguji teori yang telah dirumuskan melalui hipotesis. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas X keagamaan yang berjumlah 160 orang, kemudian diambil sampel dengan teknik purposive sampling (pengambilan sampel secara sengaja) 40 orang. Hasil dari penelitian adalah rata-rata kemampuan berbahasa Arab siswa Madrasah Aliyah Normal Islam Putera RAKHA Amuntai adalah baik. Begitu juga rata-rata prestasi hafalan Alquran siswa Madrasah Aliyah Normal Islam Putera RAKHA Amuntai adalah 77,93, kategori baik. Setelah dilakukan perhitungan skor untuk masing-masing variabel (X dan Y), selanjutnya dicari korelasi kemampuan bahasa Arab dengan prestasi hafalan Alquran siswa Madrasah Aliyah Normal Islam Putera RAKHA Amuntai. Analisis korelasi yang digunakan adalah Pearson correlation (korelasi Pearson) atau sering disebut The Product Moment Cofficient Corelation (koefisien korelasi produk moment) dengan bantuan rumus =PEARSON(array_X;array_Y) di Ms. Excel, hasilnya adalah 0,681. Sedangkan koefisien determinasi di sini adalah 0,6812 = 0,4635. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kemampuan bahasa Arab terhadap prestasi hafalan Alquran adalah = 46,35 %. Maka, berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan terdapat hubungan yang positif dan nyata kemampuan bahasa Arab dengan prestasi hafalan Alquran siswa Madrasah Aliyah Normal Islam Putera RAKHA Amuntai. Temuan tersebut sekaligus menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan oleh peneliti telah teruji secara empiris yaitu adanya korelasi yang nyata dan positif antara kemampuan bahasa Arab dengan prestasi hafalan Alquran.
PENGARUH MEDIA KARTU BERGAMBAR (FLASH CARD) TERHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB Muh. Haris Zubaidillah; Hasan Hasan
Al Mi'yar: Jurnal Ilmiah Pembelajaran Bahasa Arab dan Kebahasaaraban Vol 2 No 1 April 2019
Publisher : STIQ Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1486.019 KB) | DOI: 10.35931/am.v2i1.90

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui pengaruh media kartu bergambar (flash card) terhadap penguasaan kosakata Bahasa Arab antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan tes. Sampel terdiri atas dua unit kelas yaitu kelas eksperimen yang merupakan kelompok siswa yang diberikan perlakuan menggunakan media kartu bergambar (flash card), dan kelas kontrol yaitu kelompok siswa yang tidak diberikan perlakuan menggunakan media kartu bergambar (flash card), kelas kelas eksperimen yaitu IV D dan kelas kontrol yaitu kelas IV B. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, tes, dan wawancara. Analisis data dengan menggunakan analisis uji-t satu pihak (independent sample t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurang berpengaruhnya media kartu bergambar (flash card) terhadap penguasaan kosakata Bahasa Arab antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada hasil uji-t menggunakan independent sample t-test diperoleh nilai signifikansi 0,344, yang artinya pembelajaran dengan menggunakan media kartu bergambar (flash card) kurang berpengaruh dalam meningkatkan penguasaan kosakata Bahasa Arab. Walaupun demikian, nilai rata-rata hasil tes penguasaan kosakata Bahasa Arab kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol (77,14 > 72,50) menunjukkan bahwa penguasaan kosakata Bahasa Arab kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.