Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Analisis Tindak Tutur Ilokusi dalam Film Mariposa Karya Alim Sudio Rahmita Zahra Oktiawalia; Retno Oktafiayu Ariesya; Anis Marfuah Husnul Khotimah; Kodrat Eko Putro Setiawan; Asep Purwo Yudi Utomo
CENDEKIA: Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2022): Mei : Jurnal Ilmu Sosial, Bahasa dan Pendidikan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1140.254 KB) | DOI: 10.55606/cendikia.v2i2.298

Abstract

Speech act is one of the analyzes of pragmatic studies that examines language and relates to aspects of its actual use. One type of speech act is illocutionary speech act. There are many kinds that can be studied using illocutionary speech acts, one of which is speech acts in films. The background of this research is because the film Mariposa by Alim Sudio found many sentences or utterances that refer to the type of illocutionary speech act. This study aims to analyze and describe the types and forms of illocutionary speech acts that exist in the speech of the characters in the Mariposa film. The research method in this study used a pragmatic and qualitative research form. Based on data analysis, it was found that in Alim Sudio's Mariposa film there are 50 illocutionary speech acts which include representative speech acts, directive speech acts, expressive or evaluative speech acts, commissive speech acts, and declaration speech acts. The representative speech acts in Alim Sudio's Mariposa film consist of fifteen utterances. There are sixteen directive speech acts in Alim Sudio's Mariposa film. There are eleven expressive or evaluative speech acts in the Mariposa film by Alim Sudio. There are four commissive speech acts in Alim Sudio's Mariposa film. There are four speech acts of declaration in Alim Sudio's Mariposa film. Then, the benefits of research on illocutionary speech acts in Alim Sudio's film Mariposa are to have a critical understanding, broaden horizons, increase knowledge and knowledge from analyzing illocutionary speech acts through films.
ANALISIS BUTIR SOAL PENILAIAN AKHIR TAHUN (PAT) BAHASA INDONESIA KELAS XI SMA NEGERI 1 POLANHARJO KLATEN Yanuar Bagas Arwansyah; Kodrat Eko Putro Setiawan; Ramadhan Kusuma Yuda
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v11i2.6620

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kualitas butir soal dalam penilaian akhir tahun (PAT) dalam pembelajaran bahasa Indonesia Kelas XI di SMA Negeri 1 Polanharjo Klaten tahun 2021. Soal dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan fungsi pengecoh (distractor). Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data matematis dengan analisis statistic dengan program Item and Test Analysis (ITEMAN). Objek dalam riset ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Polanharjo Klaten. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik analisis dokumen butir-butir soal, kunci jawaban, dan nilai hasil tes. Penelitian ini menunjukkan hasil: (1) Validitas tinggi pada ketiga tipe soal, yaitu soal tipe A: 87.5%; tipe B: 75%; tipe C 75%. (2) Koefisien reliabilitas tinggi dengan reliabilitas soal tipe A sebesar 0,833; soal tipe B sebesar 0,803; dan soal tipe C sebesar 0,768. (3) Tingkat kesukaran rendah dengan nilai soal tipe A: 62.5%; soal tipe B: 65%; dan 47.5% untuk soal tipe C. (4) Daya beda soal dikategorikan baik, yaitu soal tipe A: 55%; soal tipe B: 57.5%; dan soal tipe C: 57.5%. (5) Fungsi pengecoh berkualitas sangat baik dengan nilai soal tipe A: 62,5%; soal tipe B: 40%; dan soal tipe C: 35%.Kata kunci: analisis butir soal, penilaian akhir tahun
KAJIAN PSIKOANALISIS LACAN DALAM PUISI IDUL FITRI KARYA SUTARDJI CALZOUM BACHRI: KAJIAN PSIKOANALISIS LACAN DALAM PUISI IDUL FITRI KARYA SUTARDJI CALZOUM BACHRI Devi Cintia Kasimbara; Kodrat Eko Putro Setiawan; Wahyuningsih
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 4 No 3 (2022): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Idul Fitri merupakan puisi karya Sutardji Calzoum Bakhri yang sarat akan metaforadan metonimi. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi bawah sadar tokoh“aku” untuk menutupi kekurangan dan menemukan identitasnya kembali. Semuadapat dilihat melalui bahasa dalam puisi tersebut. Penelitian ini menggunakanmetode penelitian kualitatif dengan pendekatan poststrukturalisme yangmenggunakan analisis psikoanalisis Lacan. Teori psikoanalisis Lacan menjadi pisauanalisis yang digunakan untuk mengungkap sejauh mana fenomena metafora danmetonimi yang ada di dalam puisi Idul Fitri. Secara metonimi, puisi Idul Fitrimenggantikan diri manusia yang hina, kotor, tidak luput dari dosa dengan “aku” yangmerupakan si bekas pemabuk. Penggantian metonimik secara parte prototo(sebagian untuk menunjukkan keseluruhan) ini menunjukkan bahwa padahakikatnya manusia adalah makhluk yang tidak pernah luput dari dosa, manusiaselalu dalam kondisi yang kurang. Melalui metafora dan metonimi tersebut tampakbahwa puisi ini mengungkapkan hasrat “aku” yang begitu besar untuk bertobat danmendekatkan diri kepada jalan Tuhan.
PENGGUNAAN APLIKASI LINKEDIN UNTUK MELAMAR PEKERJAAN BAGI SISWA SMK PGRI 6 NGAWI Eni Winarsih; Kodrat Eko Putro Setiawan; Dedy Richi Rizaldy; Devi Cintia Kasimbara; Wahyuningsih Wahyuningsih; Fuaduzzakiawan Fuaduzzakiawan
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 1 (2022): April 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.209 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i1.2269

Abstract

ABSTRACTThe rapid development of science and technology can be utilized by the community. The development of technology has now shown very rapid progress. Many sectors of life have used the existence of technology itself. Its presence has had a considerable impact on human life in various aspects. The product of technological developments is LinkedIn. The Linkedin application can be used to apply for jobs. The use of the LinkedIn app needs to be taught to students. Such use includes how to use and take advantage of the features contained in Linkedin. The use of the Linkedin application is taught at SMK PGRI 6 Ngawi which is intended for students in grades 11 and 12. The result of using the Linkedin application is that students can create a Linkedin account, create a portfolio on Linkedin, apply for work online through Linkedin, create a curriculum vitae on Linkedin.Keywords: Using Linkedin, SMK PGRI 6 NgawiABSTRAKPerkembangan Ilmu dan Teknologi yang semakin pesat dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Perkembangan teknologi kini telah banyak menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Berbagai sektor kehidupan telah menggunakan teknologi dan kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Produk perkembangan teknologi  adalah LinkedIn. Adanya aplikasi Linkedin bisa dimanfaatkan untuk melamar pekerjaan. Penggunaan  aplikasi LinkedIn perlu diajarkan kepada siswa. Penggunaan tersebut meliputi cara menggunakan dan memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat dalam Linkedin. Penggunaan aplikasi Linkedin ini diajarkan di SMK PGRI 6 Ngawi yang ditujukan bagi siswa kelas 11 dan 12. Hasilnya penggunaan aplikasi Linkedin ini adalah siswa dapat membuat akun Linkedin, pembuatan portofolio di Linkedin, etika melamar kerja secara daring melalui Linkedin, membuat curriculum vitae di Linkedin.Kata Kunci: Penggunaan Linkedin,  SMK PGRI 6 Ngawi
PENGGUNAAN APLIKASI LINKEDIN UNTUK MELAMAR PEKERJAAN BAGI SISWA SMK PGRI 6 NGAWI Eni Winarsih; Kodrat Eko Putro Setiawan; Dedy Richi Rizaldy; Devi Cintia Kasimbara; Wahyuningsih Wahyuningsih; Fuaduzzakiawan Fuaduzzakiawan
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 1 (2022): April 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.209 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i1.2269

Abstract

ABSTRACTThe rapid development of science and technology can be utilized by the community. The development of technology has now shown very rapid progress. Many sectors of life have used the existence of technology itself. Its presence has had a considerable impact on human life in various aspects. The product of technological developments is LinkedIn. The Linkedin application can be used to apply for jobs. The use of the LinkedIn app needs to be taught to students. Such use includes how to use and take advantage of the features contained in Linkedin. The use of the Linkedin application is taught at SMK PGRI 6 Ngawi which is intended for students in grades 11 and 12. The result of using the Linkedin application is that students can create a Linkedin account, create a portfolio on Linkedin, apply for work online through Linkedin, create a curriculum vitae on Linkedin.Keywords: Using Linkedin, SMK PGRI 6 NgawiABSTRAKPerkembangan Ilmu dan Teknologi yang semakin pesat dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Perkembangan teknologi kini telah banyak menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Berbagai sektor kehidupan telah menggunakan teknologi dan kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan manusia dalam berbagai aspek. Produk perkembangan teknologi  adalah LinkedIn. Adanya aplikasi Linkedin bisa dimanfaatkan untuk melamar pekerjaan. Penggunaan  aplikasi LinkedIn perlu diajarkan kepada siswa. Penggunaan tersebut meliputi cara menggunakan dan memanfaatkan fitur-fitur yang terdapat dalam Linkedin. Penggunaan aplikasi Linkedin ini diajarkan di SMK PGRI 6 Ngawi yang ditujukan bagi siswa kelas 11 dan 12. Hasilnya penggunaan aplikasi Linkedin ini adalah siswa dapat membuat akun Linkedin, pembuatan portofolio di Linkedin, etika melamar kerja secara daring melalui Linkedin, membuat curriculum vitae di Linkedin.Kata Kunci: Penggunaan Linkedin,  SMK PGRI 6 Ngawi
IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN MINAT MEMBACA DAN MENULIS SISWA KELAS IV DI SDN NGAWI PURBA 2 TEJA INSYAF SUKARIYADI; WIKANSO WIKANSO; WAHYUNINGSIH WAHYUNINGSIH
ELEMENTARY: Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/elementary.v3i1.1966

Abstract

The implementation of the School Literacy Movement (GLS) program is expected to be able to develop students' interest in reading and writing. This study aims to 1) determine the implementation of the School Literacy Movement in developing students' interest in reading and writing at SDN Ngawi Purba 2, and 2) find out the obstacles to implementing GLS at SDN Ngawi Purba 2. This type of research is descriptive qualitative. The subjects of this study were school principals, class teachers, and students. The research object is the implementation of the School Literacy Movement in developing students' interest in reading and writing which includes the habituation stage, the development stage and the learning stage. The method used in collecting data is in the form of interviews, observation, and documentation. The data analysis method uses the steps proposed by Miles and Huberman through data reduction, data presentation, conclusion and verification. The results of this study indicate that SDN Ngawi Purba 2 is a school that implements the GLS program. Students are required to read 15 minutes before learning begins. This program is in accordance with the policy rolled out starting in March 2016 by the Directorate General of Primary and Secondary Education of the Ministry of Education and Culture. SDN Ngawi Purba 2 hopes that by running this program the school will have a culture that will continue to be preserved. GLS is important to implement in order to develop students' interest in reading and writing. ABSTRAKPelaksanaan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) diharapkan mampu mengembangkan minat membaca dan menulis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui implementasi Gerakan Literasi Sekolah dalam mengembangkan minat membaca dan menulis siswa di SDN Ngawi Purba 2, dan 2) mengetahui hambatan implementasi GLS di SDN Ngawi Purba 2. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas, dan peserta didik. Objek penelitian berupa implementasi Gerakan Literasi Sekolah dalam pengembangan minat membaca dan menulis siswa yang meliputi tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap pembelajaran. Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data dengan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman melalui reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SDN Ngawi Purba 2 merupakan sekolah yang menerapkan program GLS. Siswa diwajibkan untuk membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Program ini sesuai dengan kebijakan yang digulirkan mulai Maret 2016 oleh Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud. SDN Ngawi Purba 2 berharap dengan menjalankan program ini sekolah mempunyai budaya yang terus dilestarikan. GLS penting untuk dilaksanakan guna mengembangkan minat membaca dan menulis siswa.
FORMULA DALAM SERIAL TELEVISI MALAM MINGGU MIKO SEASON 1 KARYA RADITYA DIKA Devi Cintia Kasimbara; Kodrat Eko Putro Setiawan; Wahyuningsih Wahyuningsih
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v12i1.8073

Abstract

Bergenre komedi, Malam Minggu Miko Season 1 (M3S1) memiliki formula khusus dalam penceritaannya yang membedakannya dengan genre film lainya. M3S1 yang ditulis dan disutradarai oleh Raditya Dika merupakan salah satu jenis film (serial televisi) yang banyak diminati oleh masyarakat karena pada awal mula kemunculannya di YouTube telah berhasil merebut perhatian masyarakat dengan mendapatkan 1.679.874 viewer. Serial televisi ini terdiri atas 26 episode yang semuanya memiliki formula yang sama. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana formula dalam serial televisi M3S1. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis formula dengan membandingkan episode-episode tersebut lalu menggeneralisasikannya sehingga diperoleh formula umum dalam serial televisi ini, kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan M3S1 dengan budaya sehingga diperoleh gambaran mengapa formula ini disukai oleh masyarakat. Hasil dari penelitian ini, yaitu M3S1 memiliki formula: (1) karakter tokoh yang unik; (2) tokoh mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, menarik, dan menggelikan; (3) terdapat tokoh wanita yang menjadi sasaran cinta tokoh utama; (4) tema cerita diangkat dari kejadian-kejadian aktual di masyarakat; dan (5) dalam setiap episode tokoh utama selalu mengalami kesialan, tetapi pada akhirnya cerita berakhir dengan happy ending. M3S1 disukai oleh masyarakat karena memiliki unsur kelucuan yang dipengaruhi oleh faktor incongruity dan superioritas dalam memancing gelak tawa penonton.Kata kunci: formula, serial televisi, malam minggu Miko
FORMULA DALAM SERIAL TELEVISI MALAM MINGGU MIKO SEASON 1 KARYA RADITYA DIKA Devi Cintia Kasimbara; Kodrat Eko Putro Setiawan; Wahyuningsih Wahyuningsih
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v12i1.8073

Abstract

Bergenre komedi, Malam Minggu Miko Season 1 (M3S1) memiliki formula khusus dalam penceritaannya yang membedakannya dengan genre film lainya. M3S1 yang ditulis dan disutradarai oleh Raditya Dika merupakan salah satu jenis film (serial televisi) yang banyak diminati oleh masyarakat karena pada awal mula kemunculannya di YouTube telah berhasil merebut perhatian masyarakat dengan mendapatkan 1.679.874 viewer. Serial televisi ini terdiri atas 26 episode yang semuanya memiliki formula yang sama. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana formula dalam serial televisi M3S1. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis formula dengan membandingkan episode-episode tersebut lalu menggeneralisasikannya sehingga diperoleh formula umum dalam serial televisi ini, kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan M3S1 dengan budaya sehingga diperoleh gambaran mengapa formula ini disukai oleh masyarakat. Hasil dari penelitian ini, yaitu M3S1 memiliki formula: (1) karakter tokoh yang unik; (2) tokoh mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, menarik, dan menggelikan; (3) terdapat tokoh wanita yang menjadi sasaran cinta tokoh utama; (4) tema cerita diangkat dari kejadian-kejadian aktual di masyarakat; dan (5) dalam setiap episode tokoh utama selalu mengalami kesialan, tetapi pada akhirnya cerita berakhir dengan happy ending. M3S1 disukai oleh masyarakat karena memiliki unsur kelucuan yang dipengaruhi oleh faktor incongruity dan superioritas dalam memancing gelak tawa penonton.Kata kunci: formula, serial televisi, malam minggu Miko
THE MEANING AND TEACHING OF “BUDI PEKERTI” IN THE POETRY OF KEKEAN BY F. AZIZ MANNA: SEMIOTIC STUDIES OF RIFFATERRE Kodrat Eko Putro Setiawan; Andayani Andayani; Retno Winarni
Humanus: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Humaniora Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Pusat Kajian Humaniora FBS Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.935 KB) | DOI: 10.24036/humanus.v16i2.8034

Abstract

Poetry can be used as a medium internalization precept of “budi pekerti” (manner). The theory of semiotic Riffaterre can be used in understand the meaning and precepts of “budi pekerti” mind contained in poetry Kekean work F. Aziz Manna. Research methodology this is descriptive qualitative. The result of this research suggests that indirectness expression by replacing meaning in the form of metaphors and similes and the deflection the meaning of ambiguity. Reading a heuristic useful to clarify the meaning of language. Reading hermeneutic in poetry Kekean remembrance people is in this world for permits god, therefore attitude “tawaduk” should be owned by each individual. Matrix poetry Kekean is an attitude “tawaduk” that should be owned by each individual.  The model in Kekean poetry is “hanya kepala dan torso. tubuhku bulat. togog. Lenganku buntung”, “Aku pun tumbuh bagai barang aduan”. The varians in the Kekean poem is “Leherku terlilit tali panjang; berjuang dalam gerak melingkar; Aku pun tumbuh bagai barang aduan”. The teaching of “budi pekerti” that are contained in the poetry Kekean among others: believe in the existence of God; have a sense of self-worth; developing work ethos and learning; have a sense of responsibility; and able to control themselves.Keyword: Kekean poetry, budi pekerti, semiotik Riffaterre MAKNA DAN AJARAN BUDI PEKERTI DALAM PUISI KEKEAN KARYA F. AZIZ MANNA: KAJIAN SEMIOTIK RIFFATERREAbstrakPuisi dapat digunakan sebagai media internalisasi ajaran budi pekerti. Teori Semiotik Riffaterre dapat digunakan dalam memahami makna dan ajaran budi pekerti yang terkandung dalam puisi Kekean karya F. Aziz Manna. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa ketidaklangsungan ekspresi berupa penggantian arti dalam bentuk metafora dan simile dan penyimpangan arti berupa ambiguitas. Pembacaan heuristik berguna untuk memperjelas arti secara kebahasaan. Pembacaan hermeneutik dalam puisi Kekean mengandung makna manusia ada di dunia ini atas izin Allah, oleh sebab itu sikap tawaduk harus dimiliki oleh setiap individu. Matriks puisi Kekean adalah sikap tawadhu yang harus dimiliki oleh setiap individu. Model dalam puisi Kekean adalah “hanya kepala dan torso. tubuhku bulat. togog. Lenganku buntung”, “Aku pun tumbuh bagai barang aduan”. Varian dalam puisi Kekean adalah  “Leherku terlilit tali panjang; berjuang dalam gerak melingkar; Aku pun tumbuh bagai barang aduan”. Ajaran budi pekerti yang terkandung dalam puisi Kekean antara lain: meyakini adanya Tuhan; memiliki rasa menghargai diri sendiri; mengembangkan etos kerja dan belajar; memiliki rasa tanggungjawab; dan mampu mengendalikan diri.Kata kunci: puisi Kekean, budi pekerti, semiotik Riffaterre
Makna dan Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak pada Puisi Piatu Karya F. Aziz Manna Kodrat Eko Putro Setiawan; Wahyuningsih Wahyuningsih; Devi Cintia Kasimbara
Education & Learning Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.541 KB) | DOI: 10.57251/el.v1i1.5

Abstract

Understanding the meaning in a poem requires a theory. The object of this research is the poem Piatu by F. Aziz Manna. The theory used in this research is Michael Riffaterre's semiotics. The purpose of this research is to understand the meaning of poetry through heuristic reading, hermeneutic reading, models, matrices, and variants as well as moral education values. The method in this research is descriptive qualitative. The result of this research is the heuristic reading in the poem entitled Piatu, there are eight stanzas that produce the meaning of the poem based on language convention, not yet at the meaning. In the hermeneutic reading in the poem entitled Piatu, there are eight stanzas which in total contain the meaning of the longing of a child (immature) who does not have a mother anymore because he has passed away. This longing is a manifestation of a child's love and affection for his mother. This love and affection made him stronger and more willing to accept all the conditions given by Allah. The model in this poem is the Orphan. The matrix is ??a child whose mother has abandoned because of her death. The variants in this poem include: I don't cry or laugh; Flowers that embrace twigs; this solitude is strange. The values ??of moral education are respect for mothers and the command to love orphans.