Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

CASE STUDY: ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN STEVENS JOHNSON SYNDROME Jumari Jumari; Solehudin Solehudin; Yeni Koto; Bambang Suryadi; Agus Purnama
NUTRIX Vol 6 No 1 (2022): Volume 6, Issue 1, 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol6.Iss1.591

Abstract

Latar Belakang: Stevens Johnson Syndrome (SJS) adalah kejadian yang sangat jarang, akut, dan potensial mengancam nyawa; merupakan reaksi hipersensitivitas diperantarai kompleks imun yang sering berkaitan dengan penggunaan obat. SJS/TEN mengakibatkan pengelupasan lapisan epidermis luas, terjadi pemisahan lapisan dermal epidermal junction dengan keterlibatan membran mukosa. Keadaan umum dapat bervariasi dari ringan sampai berat. Tujuan penelitian menggambarkan asuhan keperawatan pada pasien Stevens Johnson Syndrome. Metode: Desain pada penelitian ini adalah dengan rancangan studi kasus menggunakan pendekatan proses keperawatan. Sampel pada penelitian ini adalah Tn. F dengan menggunakan teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Penelitian dilakukan pada salah satu pasien rumah sakit swasta di Kota Bogor pada bulan Oktober 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Instrumen penelitian adalah lembar asuhan keperawatan dengan melakukan tahapan yang dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, evaluasi dan dokumentasi keperawatan. Hasil: Keluhan utama ruam merah, kulit mengelupas, mata merah. Riwayat kesehatan sekarang 4 hari SMRS pasien mengeluh demam, sakit tenggorokan, dan kesulitan menelan. terdapat kemerahan diseluruh tubuh, beberapa bagian seperti berair. Bibir bengkak, seperti mengelupas, terasa sakit. Mata kemerahan, pandangan sedikit buram. Badan terasa nyeri dan gatal, demam. Ibu pasien mengatakan muncul gejala seperti ini setelah minum obat dari dokter syaraf. Masalah keperawatan yang terjadi yaitu kerusakan integritas kulit dan nutrisi krang dari kebutuhan. Intervensi diberikan dengan berdasarkan selama 3 hari. Evaluasi: Pasien mengatakan ruam masih terasa tidak nyaman, sudah tidak gatal, pasien mengatakan sakit saat menelan berkurang. Ruam diseluruh tubuh, terdapat luka mengelupas, sebagian sudah kering, masih ada bagian yang basah terutama di lipatan krusta di bibir sebagian besar mengelupas Kesimpulan: masalah integument pada penyakit Stevens Johnson Syndrome setelah dilakukan asuhan keperawatan, berhasil mengatasi masalah keperawatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan vaksinasi dasar pada bayi hingga usia 12 bulan Riska Wandini; Yeni Koto; Mutiara Veny Yulia
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.817 KB) | DOI: 10.33024/hjk.v14i2.1826

Abstract

Factors influencing basic vaccination coverage of babies up to 12 months of ageBackground: Based on pre-survey conducted on six center for pre and post natal health cares at working area of Permata Health Center of Sukarame, there were 153 out of 346 babies receiving complete vaccination  up to 12 months of agePurpose: To identify the influence of factors basic vaccination coverage of babies up to 12 months of ageMethod: A quantitative and analytical survey with cross sectional approach. The population was mothers and  their babies with the sample was of 142 respondents and taken by purposive sampling. The statistical analysis was chi square.Results: Shows as 109 (76.8%) of respondents had a poor knowledge, 76 (53,5%) negative attitudes, 83 (58,5%); had low educational background, 50 (35,2%) lived in a supportive environment, and 55 infants (38.7%) received uncomplete basic vaccinations. The relationship varies from knowledge with a p value of 0,000 (α <0.05), attitudes to a value of p 0,000 (α <0.05), level of education with a value of p 0,000 (α <0.05), and environment with a value of p 0,000 ( α <0.05).Conclusion: Indicated that there were correlations among knowledge, attitude, education level and environment influencing basic vaccination coverage of babies up to 12 months of age. The health practitioners are suggested to provide a comprehensible knowledge for the parent on vaccination for immunities from any diseases of their babies.Keywords: Basic vaccination; Babies; ParentPendahuluan: Berdasarkan hasil prasurvey di 6 posyandu Wilayah Puskesmas Permata Sukarame, hanya terdapat 153 dari 346 bayi yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap hingga usia 12 bulan.Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan vaksinasi dasar pada bayi hingga usia 12 bulanMetode: Penelitian kuantitatif dengan desain Survei Analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasinya semua ibu dan bayi berumur hingga 12 bulan dan sampelnya 142 responden dengan cara purposive sampling. Uji statistik menggunakan uji chi squareHasil: Didapatkan 109 (76.8%) responden memiliki pengetahuan yang buruk, 76 (53,5%) sikap negatif, 83 (58,5%); memiliki latar belakang pendidikan rendah, 50 (35,2%) tinggal di lingkungan yang mendukung, dan 55 bayi (38,7%) tidak lengkap vaksinasi dasar. Hubungan bervariasi dari pengetahuan dengan nilai p 0,000 (α <0,05), sikap dengan nilai p 0,000 (α <0,05), tingkat pendidikan dengan nilai p 0,000 (α <0,05), dan lingkungan dengan nilai p p 0,000 (α <0,05).Simpulan: Adanya korelasi antara pengetahuan, sikap, tingkat pendidikan dan lingkungan yang mempengaruhi cakupan vaksinasi dasar bayi hingga usia 12 bulan. Para praktisi kesehatan disarankan untuk memberikan pengetahuan yang komprehensif bagi orang tua mengenai vaksinasi untuk kekebalan/imunitas dari penyakit apa pun pada bayi mereka.
The Effectiveness of Bullying Curriculum for Prevention and Management of Bullying in School-Aged Children Nur Eni Lestari; Yeni Koto
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 4, No 2 (2019): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.739 KB) | DOI: 10.24990/injec.v4i2.249

Abstract

Introduction: Bullying is still a problem and continues to increase especially in school-aged children. If cases of bullying do not get any immediate treatment, it will cause various problems from psychological, psychosomatic, social, academic issues, and even present a risk of suicide. The purpose of this study was to determine the effectiveness of bullying curriculum for prevention and management of bullying in school-aged children. Methods: The study used a quantitative study method with a quasi-experimental of pre and post-test without control group design. The population of this study was students of grade-five in one of primary school in Jakarta. The samples of this study used total sampling consisting of 30 respondents. The instrument of this study used the instrument of bullying that was modified by the researchers and has passed the validity and reliability test. The analysis of this study used McNemar test. Results: The result of this study shows that there were bullying incidents occurred for as much as 100% before the intervention and as much as 60% after the intervention. The result of bivariate test of this study shows the value of p=0.000. Conclusions: The implementation of curriculum of bullying is effective for prevention and management of bullying in school-aged children.