Latar Belakang: Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko multifaktorial di luar kendali glikemik. Diabetes mellitus juga menjadi perhatian terutama karena penyakit ini merupakan salah satu penyakit dengan angka kejadian tertinggi di Kabupaten Kepulauan Selayar per tahun 2021. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan jumlah responden sebanyak 136 responden sampel penderita diabetes mellitus dengan teknik pengambilan sampel yaitu cluster sampling. Penelitian akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas Benteng, UPTD Puskesmas Jampea Pasimasunggu, UPTD Puskesmas Ujung Jampea, dan UPTD Puskesmas Pasitallu di Kabupaten Kepulauan Selayar yang memiliki akses jaringan yang cukup memadai agar mampu melakukan tracing GPS untuk mengetahui faktor risiko diabetes mellitus yang ada di wilayah tersebut, dengan waktu penelitian yang dilakukan selama sebulan dimulai November-Desember 2022. Hasil: Menunjukkan berdasarkan karakteristik responden bahwa umur tertinggi penderita yaitu 51-60 tahun sebesar 24,1%, jenis kelamin responden tertinggi yaitu perempuan sebesar 53,5%, Pendidikan tertinggi yaitu SD sebesar 31,8%, pekerjaan tertinggi yaitu IRTsebesar 36,5%, riwayat keluarga tertinggi yaitu tidak ada anggota keluarga yamg memiliki riwayat sebesar 57,1%, lama tertinggi pada kelompok ≤ 5 tahun sebesar 50,6% dan aktivitas fisik tertinggi pada kelompok aktivitas fisik ringan sebesar 53,3%. Analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara umur (0,000), aktivitas fisik (0,005), merokok (0,031) dengan kajadian diabetes mellitus di Kabupaten Kepulauan Selayar. Kesimpulan: Menerapkan gaya hidup sehat dan melakukan olahraga rutin, di umur yang rentang dengan penyakit diabetes mellitus sebaiknya melakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan terdekat.