Juwita, Putri
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KEMAMPUAN MENULIS CERITA BERDASARKAN DONGENG BERGAMBAR OLEH SISWA KELAS V SD NEGERI 104232 TANJUNG MORAWA Putri Juwita; Tiflatul Husna
Jurnal Bahastra Vol 3, No 1 (2018): Edisi September 2018
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/bahastra.v3i1.3112

Abstract

Abstrak. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu berupaya mendeskripsikan kemampuan siswa menulis cerita berdasarkan dongeng bergambar yang dibacanya. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V  SD Negeri 104232 Tanjung Morawa.Populasi dalam penelitian ini adalah 32 orang siswa.maka sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 104232 Tanjung Morawa. Teknik pengumpulan data adalah tes kemampuan menulis cerita berdasarkan dongeng bergambar yang diberikan kepada siswa.Teknik Analisis Data menghitung skor tes menulis cerita lalu Menghitung nilai mean dan standar deviasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya siswa yang mampu menulis cerita berdasarkan dongeng bergambar sebesar 87,5%, sedangkan sisanya 12,5% dinyatakan belum mampu.maka dapat simpulkan tingkat kemampuan menulis cerita berdasarkan dongeng bergambar oleh siswa kelas V  SD Negeri 104232 Tanjung Morawa dikategorikan  baik dengan rata-rata 75,09.Kata Kunci: kemampuan, menulis, ceritaAbstract. This research is a descriptive research. Descriptive research, which seeks to describe the ability of students to write stories based on pictorial tales they read. This research was conducted in class V SD Negeri 104232 Tanjung Morawa. The population in this study were 32 students. So the sample of this study was all grade V SD Negeri 104232 Tanjung Morawa. The data collection technique is a test of the ability to write stories based on illustrated fairy tales given to students. Data analysis techniques calculate the story writing test score and then calculate the mean and standard deviation value. Thus it can be concluded that in general students who are able to write stories based on pictorial tales are 87.5%, while the remaining 12.5% are declared incapable. So it can be concluded that the level of ability to write stories based on pictorial tales by grade V SD Negeri 104232 Tanjung Morawa categorized as good with an average of 75.09.Keywords: ability, writing, stories
PEMAHAMAN PEMBELAJARAN WACANA MELALUI HUMOR TERHADAP MINAT BACA SISWA PADA SD IT SAKINAH AZ-ZAHRA JALAN LINTAS SIMPANG DOLOK DUSUN I DESA 4 NEGERI KECAMATAN 50 KABUPATEN BATU BARA Juwita, Putri
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA Vol 1 No 2 (2016): JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Publisher : LP2M Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.295 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pemahaman Pembelajaran Wacana Melalui Humor Terhadap Minat Baca Siswa Pada SD-IT Sakinah AZ-Zahra Jalan Lintas Simpang Dolok Dusun I Desa 4 Negeri Kecamatan 50 Kabupaten Batu Bara”. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis pemahaman  pembelajaran wacana melalui humor terhadap minat baca siswa di SD-IT Sakinah Az-Zahra Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara tahun pembelajaran 2015-2016, (2) Upaya meningkatkan minat baca siswa yang dilakukan guru melalui wacana humor  di SD-IT Sakinah Az-Zahra Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara tahun pembelajaran 2015-2016 dengan jumlah populasi sebanyak 60 siswa. Dari populasi tersebut diambil sampel 60 siswa pada SD-IT Sakinah AZ-Zahra Jalan Lintas Simpang Dolok Dusun I Desa 4 Negeri Kecamatan 50 Kabupaten Batu Bara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan angket yang diberikan kepada setiap responden. Data diproses dengan menggunakan SPSS versi 20.0 for windows. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata wacana humor siswa kelas V dan VI SD-IT Sakinah Az-Zahra Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara tahun pembelajaran 2015-2016 adalah 75,9 (tergolong baik). Sedangkan nilai rata-rata  minat baca siswa kelas V dan VI SD-IT Sakinah Az-Zahra Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara tahun pembelajaran 2015-2016 adalah 70,3 (tergolong sering). Berdasarkan hasil diketahui bahwa nilai rata-rata  minat baca siswa kelas SD-IT Sakinah Az-Zahra Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batu Bara tahun pembelajaran 2015-2016. Besarnya hubungan pembelajaran wacana melalui humor dengan minat baca siswa adalah 42,25% berada pada kreteria ada korelasi. Simpulan ini diambil berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dengan menemukan harga r hitung >  r table yaitu harga r hitung yang diperoleh sebesar 0,65. Sedangkan harga t table dengan jumlah sampel N = 60 dan tingkat kesalahan 5% sebesar 0,254. Korelasi antara variabel X dan Y berada pada kategori ada korelasi. Artinya pembelajaran wacana melalui humor terhadap siswa sangat dipengaruhi oleh minat baca.
PENGARUH METODE KARYA WISATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI BERTEMA KEINDAHAN ALAM Rehu Lina; Putri Juwita
Jurnal Komunitas Bahasa Vol 9, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena siswa belum terampil dalam menulis puisi. Hal ini terlihat dari masih rendahnya keterampilan menulis puisi siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk  mengetahui bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2020/2021. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMK Swasta Nurul Amaliyah Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran 2020/2021. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pengunaan metode pembelajaran karya wisata terhadap keterampilan menulis siswa puisi siswa, hal ini terlihat bahwa hipotesis alternatif (H1) diterima pada  taraf signifikan 95% dan dk = n1+n2-2 karena thitung > ttabel (2,24 > 1,72).
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD NEGERI 104232 TANJUNG MORAWA Putri Juwita; Lisa Septia Dewi br. Ginting
Jurnal Bahastra Vol 3, No 2 (2019): Edisi Maret 2019
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.819 KB) | DOI: 10.30743/bahastra.v3i2.1147

Abstract

Abstrak. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimana teknik pengumpulan data  yaitu: (1) Observasi, (2) tes .Berdasaran hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan didalam dua siklus dengan penggunaan dongeng dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas I SD Negeri 104232 Tanjung Morawa disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berbicara pada siswa kelas 1 SD Negeri 104232 Tanjung Morawa. setelah dilaksanakannya pembelajaran dengan penggunaan dongeng. Hal tersebut terlihat dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang semakin meningkat dalam setiap siklusnya, yaitu nilai rata-rata hasil pengamatan guru pada siklus I 2,75 dan meningkat menjadi 3,55 pada siklus II. Dan dilihat dari hasil tes berbicara pada siklus I diketahui 18 dari 30 siswa telah mencapai nilai KKN (60), dan meningkat pada siklus II dimana 29 dari 30 siswa telah berhasil mencapai nilai KKM (60).Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 2 siklus tersebut diatas, ternyata hipotesis yang telah dirumuskan terbukti kebenarannya artinya ternyata langkah pembelajaran melalui dongeng dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas I SD Negeri 104232 Tanjung Morawa.Kata Kunci: Kemampuan,berbicara, dogengAbstract. This research is Classroom Action Research (CAR) where data collection techniques are: (1) Observation, (2) Tests. The results of classroom action research have been carried out in two cycles with the use of fairy tales in Indonesian language learning in class I 104232 Public Elementary School Tanjung Morawa concluded that there was an increase in speaking skills in class 1 students of Tanjung Morawa 104232 Public Elementary School. after the implementation of learning with the use of fairy tales. This can be seen from the activity of students in the learning process that increases in each cycle, namely the average value of teacher observation in the first cycle 2.75 and increased to 3.55 in the second cycle. And seen from the results of the speaking test in the first cycle it is known that 18 out of 30 students have achieved the KKN (60), and increased in the second cycle where 29 of 30 students have succeeded in achieving the KKM score (60). Based on the results of classroom action research using 2 cycles above, it turns out that the hypothesis that has been formulated is proven to be true, meaning that it turns out that the step of learning through fairy tales can improve speaking skills in class I students of Tanjung Morawa State Elementary School 104232.Keywords: Ability, speaking, dogeng
KEMAMPUAN MENULIS CERITA BERDASARKAN DONGENG BERGAMBAR OLEH SISWA KELAS V SD NEGERI 104232 TANJUNG MORAWA Putri Juwita; Tiflatul Husna
Jurnal Bahastra Vol 4, No 2 (2020): Edisi Maret 2020
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/bahastra.v4i2.3157

Abstract

Abstrak. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu berupaya mendeskripsikan kemampuan siswa menulis cerita berdasarkan dongeng bergambar yang dibacanya. Penelitian ini dilaksanakan di kelas V  SD Negeri 104232 Tanjung Morawa.Populasi dalam penelitian ini adalah 32 orang siswa.maka sampel penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 104232 Tanjung Morawa. Teknik pengumpulan data adalah tes kemampuan menulis cerita berdasarkan dongeng bergambar yang diberikan kepada siswa.Teknik Analisis Data menghitung skor tes menulis cerita lalu Menghitung nilai mean dan standar deviasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada umumnya siswa yang mampu menulis cerita berdasarkan dongeng bergambar sebesar 87,5%, sedangkan sisanya 12,5% dinyatakan belum mampu.maka dapat simpulkan tingkat kemampuan menulis cerita berdasarkan dongeng bergambar oleh siswa kelas V  SD Negeri 104232 Tanjung Morawa dikategorikan  baik dengan rata-rata 75,09.Kata Kunci: kemampuan, menulis, ceritaAbstract. This research is a descriptive research. Descriptive research, which seeks to describe the ability of students to write stories based on pictorial tales they read. This research was conducted in class V SD Negeri 104232 Tanjung Morawa. The population in this study were 32 students. So the sample of this study was all grade V SD Negeri 104232 Tanjung Morawa. The data collection technique is a test of the ability to write stories based on illustrated fairy tales given to students. Data analysis techniques calculate the story writing test score and then calculate the mean and standard deviation value. Thus it can be concluded that in general students who are able to write stories based on pictorial tales are 87.5%, while the remaining 12.5% are declared incapable. So it can be concluded that the level of ability to write stories based on pictorial tales by grade V SD Negeri 104232 Tanjung Morawa categorized as good with an average of 75.09.Keywords: ability, writing, stories
Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Cerpen “Panglatu” Karya Tiflatul Husna Marie Muhammad, Putri Juwita
Center of Knowledge : Jurnal Pendidikan Dan Pengabdian Masyarakat Volume 2, No 2, Agustus 2022
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/cok.v2i2.698

Abstract

This study aims to describe the educational values ??contained in the Panglatu Karya Tiflatul Husna short story where the short story is the selected manuscript of the Harris & YBWS Firm's Short Story Creation Contest. , moral, social, cultural and aesthetics. The conclusion obtained from this study is (1) the value of the religious teaching us to trust God in granting a prayer request from his servant. (2) Moral values ??that teach us are always devoted to both parents and spread goodness to anyone, including those who disappoint us. (3) Social values ??teach us how concern between fellowness and always encourages and helps people who are experiencing distress. (4) cultural values ??which we can maintain and preserve. (5) Aesthetic values ??are beautiful sentences presented by the writer. From the whole that the educational values ??contained in the short story of Panglatu by Tiflatul Husna are a reflection and good picture in society. It's just that there are some problems that should not be imitated because they have very poor moral values.
Analysis of the Legends of the Green Princess as Literature Teaching Materials with Local Wisdommelay Tribe in Teaching Materials High School Abdullah Hasibuan; Nirmawan; Putri Juwita
International Journal of Educational Research Excellence (IJERE) Vol. 1 No. 1 (2022): International Journal of Educational Research Excellence (IJERE)
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.032 KB) | DOI: 10.55299/ijere.v1i1.91

Abstract

Literature is a form of one's ideas through a view of the social environment around him by using beautiful language. Literature is present as a result of the author's reflection on existing phenomena. Literature as a work of fiction with a deeper understanding, is not just an imaginary story or wishful thinking of the author, but a manifestation of the author's creativity in exploring and managing the ideas in his mind. This local wisdom is also owned by the North Sumatran Malay community through their folklore. In this folklore from North Sumatra, there is a legend, namely Putri Hijau with the value of local wisdom that is very strongly attached. In the current landscape of Indonesia, what is meant by "local" culture should be more accurately called "sub-nation" culture. Local wisdom has a close relationship with traditional culture in a place, in that local wisdom contains many views and rules so that people have more foothold in determining an action such as the behavior of everyday people.